Segarnya... [sambil menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk]
Tap
Tap
Tap
Terdengar suara langkah kaki
Samuel
[membuka pintu kamar Cila] cepet turun habis itu sarapan sebelum bunda sama ayah marah [dengan nada dingin]
Cila
I-iya bang
Skip
Saat di ruang makan
Hening...
Cila
[makan dengan tenang]
Cila
Em...ayah?
Ridwan
[menoleh]
Ridwan
hm?
Cila
Bisa anterin Cila ke perpustakaan kota ga?
Ridwan
Tidak
Ridwan
Saya sibuk, lagi pula untuk apa kamu ke perpustakaan? Kamu saja bodoh.. sebanyak apapun kamu belajar kamu akan tetap bodoh dan tidak berguna...
Cila
K-kok ayah bilang gitu...
Cila
[menahan tangisannya]
Cila
C-cila pergi sendiri aja
reyna
Ya sudah sana pergi, pergi jauh jauh kalau bisa jangan pernah kembali ke rumah ini lagi [dengan nada sinis]
.
Skip
Di perpustakaan
Cila
[duduk sendirian sambil membaca buku]
Cila
Huft... sebenarnya... Cila salah apa ya? Kenapa bunda dan ayah sampai segitunya sama Cila? Padahal Cila udah berusaha buat bisa banggain bunda sama ayah
Cila
Mereka peduli ga sih sebenernya sama Cila? Atau... Cila bukan anak kandung bunda dan ayah?
Cila
Astaga Cila...kamu mikir apa sih...
air mata mulai turun membasahi pipi Cila
Cila
ugh..gitu aja nangis... [sambil mengusap air mata menggunakan ibu jarinya]
Cila
Udah deh mending pulang aja... daripada bunda sama ayah marah lagi...
Comments