Leikha'S Life : Crossroads Of A New Life LL: COANL ↳ 𝟎𝟒

LL: COANL ↳ 𝟎𝟒

🍂•୧ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ୨•🍂

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏✎

Setelah melewati hari yang cukup melelahkan, Bulan dan Hazel berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Langit mulai berwarna jingga, menandakan sore hari telah tiba.

𝐇𝐚𝐳𝐞𝐥 𝐀𝐫𝐮𝐦𝐢 𝐉𝐚𝐲𝐚𝐭𝐫𝐢𝐜𝐚

[ senyum ] Jadi, gimana hari pertama sekolah mu? Lumayan menarik kan?

𝐑𝐞𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐋 𝐂𝐡𝐥𝐨𝐞𝐚𝐭𝐭𝐫𝐚

[ menghela napas kecil ] Kalau ‘menarik’ berarti hampir ditabrak pemain bisbol dan diganggu Nathan, mungkin iya.

𝐇𝐚𝐳𝐞𝐥 𝐀𝐫𝐮𝐦𝐢 𝐉𝐚𝐲𝐚𝐭𝐫𝐢𝐜𝐚

[ tertawa kecil ] Nathan emang kek gitu. Jangan terlalu dipikirin.

Bulan dan Hazel tiba di gerbang. Lalu Hazel menoleh ke arah Bulan.

𝐇𝐚𝐳𝐞𝐥 𝐀𝐫𝐮𝐦𝐢 𝐉𝐚𝐲𝐚𝐭𝐫𝐢𝐜𝐚

Gue pulang duluan ya. Rumah gue gak jauh dari sini.

𝐑𝐞𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐋 𝐂𝐡𝐥𝐨𝐞𝐚𝐭𝐭𝐫𝐚

[ senyum dan mengangguk ] Hati-hati di jalan.

𝐇𝐚𝐳𝐞𝐥 𝐀𝐫𝐮𝐦𝐢 𝐉𝐚𝐲𝐚𝐭𝐫𝐢𝐜𝐚

[ senyum ] Iyaaa

Hazel melambaikan tangan dan pergi. Bulan menarik napas dalam, bersiap untuk berjalan sendirian ke halte bus. Namun, saat ia mulai melangkah, ia merasakan ada yang tidak beres.

──────

Di jalan yang agak sepi, Bulan menyadari ada beberapa siswa laki-laki yang berjalan di belakangnya. Mereka tampak sengaja memperlambat langkah, seolah mengikuti. Salah satu dari mereka bersiul pelan.

𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧

𝟏: [ menyeringai ] Hei anak baru, sendirian aja nih?

𝐑𝐞𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐋 𝐂𝐡𝐥𝐨𝐞𝐚𝐭𝐭𝐫𝐚

[ tanpa menoleh dan menatap datar ] Bukan urusan kalian.

𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧

𝟐: [ tertawa kecil ] Wesss.. Santai dong, kita cuma mau ngobrol.

Bulan tetap berjalan, tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Namun, ketika salah satu dari mereka melangkah lebih dekat dan hendak menyentuh lengannya, Bulan langsung bereaksi.

Dengan cepat, Bulan meraih tangan siswa itu, memelintirnya ke belakang dalam satu gerakan cepat. Siswa itu meringis kesakitan.

𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧

𝟏: [ kaget, berusaha melepaskan diri ] Argh! Apa-apaan ini?!

𝐑𝐞𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐋 𝐂𝐡𝐥𝐨𝐞𝐚𝐭𝐭𝐫𝐚

[ mendekatkan wajahnya, berbicara pelan tapi tajam ] Aku tidak suka diganggu.

Para siswa lain mundur selangkah, terlihat ragu untuk menyentuh Bulan.

𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧

𝟑: [ berbisik ke temannya ] Heh, dia kuat. Lepasin aja.

Bulan akhirnya melepaskan tangan siswa itu, yang segera mundur dengan kesal. Sebelum mereka bisa mengatakan sesuatu lagi, suara familiar terdengar di belakang.

Nathan bersandar di tiang lampu jalan, menyaksikan kejadian itu dengan ekspresi tertarik. Ia bertepuk tangan pelan, menyeringai.