Menulis Diary

Alex dan Edward cukup lama mereka berbincang-bincang, obrolan mereka tidak jauh dengan musik. Seolah-olah hanya mereka berdua yang berada didalam toko itu. Obrolan basa basi itu membuat Bella merasa jengah. Akhirnya dia mencoba sedikit menjauh dari mereka sambll melihat barang-barang yang sedang promo. Sesekali matanya melihat kearah Alex. Baru kali ini ia merasakan ada perasaan lain dalam hatinya.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore. Edward memanggil adiknya untuk pulang bersama.

"Kalian sebenarnya mau beli apa kemari?" Tanya Alex.

"Aku lagi nyari efek gitar NUX yang original, tapi kayaknya lagi enggak promo, jadi masih harga normal."

"Memang berapa harganya?"

"Kalo yang kualitasnya bagus $ 1230 USD."

(18 jutaan)

"Perlu sekali untuk pekerjaanmu?, tanyanya lagi"

"Yaa...menurutku perlu sih."

"Ok, tunjukkan padaku dimana tempatnya.

I want to buy it for you."

"Eh.. enggak usah, nanti aja, aku mau nunggu nanti kalo ada promo."

"Nunggu promo enggak jelas kapan, bisa aja 5 taun lagi," sambil menarik tangan Edward untuk ditunjukkan tempatnya.

Edward tidak kuasa menolak, karena memang dia menginginkan benda itu. Efek gitar NUX akhirnya jadi ia miliki.

"Thank you Lex, rasanya ini udah berlebihan. Bagaimana aku membayarnya dan kamu sendiri eggak beli apa-apa disini."

"Ah, sudahlah bukan masalah. Kamu bisa membayarku dengan ngajarin aku bermusik."

"Aku cuma liat-liat aja, aku juga baru tau kalo ada toko musik disini."

"Ok Ed, aku juga mau pulang, mari sama-sama kita keluar."

Akhirnya mereka meninggalkan toko itu, di lobby depan Alex menawarkan tumpangan.

"Kamu dan Bella naik apa kesini? Biar aku antarkan sampe rumahmu."

"Enggak usah repot-repot,Lex. Aku kesini pake motor."

" Alex, sekali lagi thank you ya, traktirannya tadi. Kalo kamu nanti mau main musik sama aku. Aku tunggu kabarnya."

"Oya nomor handphonemu berapa?"

Mereka saling bertukar WhatsApp, dan pertemuan hari itu berakhir dilobby depan.

Bella terus memperhatikan kemana arah Alex menyimpan mobilnya. Edward menyalakan motornya dan siap akan berangkat tetapi ditahan oleh Bella.

"Tunggu bang, itu kak Alex mobilnya sepertinya akan lewat kedepan kita."

Benar saja mobil Cadillac hitam milik Alex melaju kearah gerbang exit melewati motor mereka. Alex membunyikan klakson dan membuka kaca mobilnya seraya melambaikan tangan. Senyum Alex tiba-tiba membuat jantung Bella berdetak kencang." Perasaan apa ini, batinnya??"

*****

Mobil melaju menuju perumahan elite. Sampai tiba didepan pagar rumah mewah yang terbuat dari besi dan kayu solid. Pagar tersebut memiliki tinggi sekitar 3 meter dan dihiasi dengan tanaman hijau yang rapi. Di sebelah kiri pagar, terdapat pos security.

Mobil meluncur perlahan-lahan menuju gerbang rumah. Security tersebut segera mengangkat radio komunikasi dan berbicara dengan seseorang di dalam rumah.

Setelah beberapa detik, gerbang pagar terbuka secara otomatis, dan mobil tersebut memasuki halaman rumah. Security tersebut mengucapkan salam kepada Alex

Mobil meluncur perlahan-lahan menuju garasi rumah, yang terletak di sebelah kanan bangunan utama. Setelah mobil memasuki garasi, gerbang pagar tertutup secara otomatis, dan security tersebut kembali memantau keamanan sekitar.

*****

Sekira 40 menit Edward dan Bella sampai di rumahnya. Barang yang tadi dibeli ia letakkan didalam kamar. Sungguh mimpi rasanya, barang yang ia inginkan sejak lama akhirnya bisa ia dapatkan secara cuma-cuma dan harganya pun tidak murah Edward bersyukur bisa berkenalan dengan Alex. Sosok yang kaya tapi tidak sombong.

Hari semakin sore, saatnya Edward bersiap-siap berangkat ke cafe.

Semua peralatan musiknya sudah berada di cafe, ia hanya tinggal membawa gitar listrik koleksinya. Teman-teman bandnya sudah berkumpul disana.

"Bella, ayo kita berangkat!" Bella keluar kamar dengan masih memakai pakaian daster.

"Lho kamu kenapa belum siap?"

"Bang, aku hari ini enggak ke Cafe ya."

"Kenapa, kamu sakit?"

"Enggak bang, cuma ingin libur aja hari ini. Please... please... boleh ya." Bella merayu.

"Ok, kamu istirahat aja dirumah."

"Bang, bekalnya udah aku masukin ke tas ransel sama vitaminnya juga. Sekalian tadi aku bikin pastel ayam, tolong dibagiin buat yang lain."

"Iya.... , eh Bel, barang yang tadi aku beli jangan di ganggu gugat dulu ya, tunggu sampe yang punya barang pulang dari kerja." sambil nyengir.

"Dih...!! Siapa lagi yang mau buka tuh barang, inget bang, itu traktiran..." Bella pergi sambil menutup kamarnya kembali.

"Ha...ha.. dasar bocah..!"

"Bell, aku pergi dulu. Jangan lupa kunci pintunya dari dalam!"

*****

Didalam kamar, Bella masih memikirkan perkenalannya dengan 'sang pangeran'

baru kali ini dia merasakan sesuatu yang berbeda mengenal pria.

"Kenapa aku selalu mikirin cowok tadi ya?"

Segera ia mengambil teman curhatnya yaitu buku diary.

Dear diary...

Hari ini aku ketemu seseorang yang bener-bener bikin deg-degan. Namanya Alexander. Orangnya ganteng, elegan, dan punya aura yang susah dijelaskan. Kayak tokoh utama di novel romantis gitu, haha.

Selain ganteng, dia juga baik banget. Cara bicaranya sopan, pembawaannya tenang, dan kelihatan kalau dia orang yang dewasa. Ngobrol sama dia tuh nyaman, nggak ngebosenin sama sekali. Rasanya aku bisa dengerin dia cerita seharian tanpa protes.

Tapi ada satu hal yang bikin aku mikir… umur kami jauh beda. Aku nggak tahu ini masalah atau enggak, tapi tetap aja bikin ragu. Apa mungkin aku bisa beneran suka sama dia? Atau ini cuma perasaan sesaat? Entahlah, yang jelas hari ini aku senang banget bisa kenal dia ,❤️❤️

*****

Episodes
1 Visual
2 Ada Rasa Dalam Pandangan Pertama
3 Menulis Diary
4 Pertemuan di Rumah Sakit
5 Jawaban untuk Pertanyaan Sulit
6 Pria Tanpa Cinta
7 Kepulangan Grace
8 Pengakuan yang Tak Terduga
9 Curhatan Grace
10 Cinta Diam-Diam
11 Rasa yang Mulai Berkembang
12 Pertemuan dengan Teman
13 Perjodohan yang Dipertanyakan
14 Ketakutan yang Menyesakkan
15 Drama tanpa Cinta
16 Di Antara Prioritas dan Janji
17 Malam yang Panjang dirumah Sakit
18 Tidak Perlu Berharap Terlalu Banyak
19 Akhirnya Bisa Bernapas
20 Kembali ke Cafe
21 Bara Dalam Cemburu
22 Rencana Licik Grace
23 Investasi atau alasan tersembunyi
24 Perhatian Lebih
25 Cari Informasi
26 Pengakuan
27 Mengenalkan Laura
28 Rencana Ulang Tahun Alex
29 Ulang Tahun Alex
30 Syair yang Indah
31 Mengambil Keputusan
32 Meragukan Perjodohan
33 Makin Mencintaimu
34 Pertemuan di Mini Market
35 Pengakuan
36 Diantara Ungkapan Perasaan Masing-masing
37 Bernyanyi bersama
38 Pesan yang Mengusik hati
39 Rencana sepihak
40 Penculikan Bella
41 Surat Perjanjian
42 Tempat di hati
43 Jangan Berharap Cinta Dariku
44 Merasa Diatas Angin
45 Mengincar Alex
46 Gelaran Busana Ny Victoria
47 Perbincangan di Mobil
48 Kecurigaan Edward
49 Menceritakan Semuanya
50 Pertemuan di Restoran
51 Hampa
52 Pengakuan
53 Momen Makan Siang
54 Aku Cinta Padamu
55 Undangan ke Cafe
56 Diary Bella
57 Kedatangan George
58 Permainan yang Lebih Besar
59 Mengetahui Kebenaran
60 Kemarahan George
61 Penuh dengan Pertanyaan
62 Persahabatan dan Musik
63 Undangan Pernikahan
64 Kegundahan
65 Sindiran yang Mengancam
66 Hari Pernikahan
67 Kekecewaan Malam Pertama
68 Kekacauan Pagi Hari
69 Berhadapan Dengan Kenyataan
70 Pulang ke rumah
71 Masalah Perusahaan
72 Perasaan Bersalah
73 Kesiangan
74 Perilaku yang Aneh
75 Sedikit Pertengkaran
76 Bertemu Laura di Bank
77 Rencana berkonsultasi
78 Konsultasi di Cafe
79 Semakin Tertarik
80 Grace Kembali
81 Belum Ada Penyelesaian
82 Kata-Kata Bijak
83 Perasaan Kesal
84 Bertengkar Lagi
85 Memcari Tahu yang Sebenarnya
86 Tidak Boleh Ada Perceraian
87 Menuruti Keinginan Grace
88 Kepuasan yang Semu
89 Jejak Dari Italia
90 Penolakan
91 Daniel Mengungkap Fakta kepada Alex
92 Amarah yang Memuncak
93 Rumah yang Tak Lagi Menenangkan
94 Luka yang Tak Terlihat
95 Kehancuran Hati
96 Pecahnya Benteng Pertahanan
97 DEAR READERS
98 Sekarang Aku Mengerti
99 Meninggalkan Sepotong Hati
100 Ancaman untuk Bella
101 Mencoba Memperbaiki Hubungan
102 Langkah yang Tak Bisa Ditunda
103 Dendam yang Membakar
104 Tak Ada Lagi Tempat Bersembunyi
105 Ketegangan Dua Keluarga
106 Rasa Bersalah Tuan Benjamin
107 Langkah Pulang Langkah ke Depan
108 Tawaran Kerja
109 Mendapat Pekerjaan
110 Awal yang Baru
111 Menyiapkan Langkah Catur
112 Menikmati 'Hadiah' Kecil
113 George Menjadi Buron
114 Grace Hamil
115 Hasil yang Menentukan
116 Rahasia yang Tersimpan
117 Langkah yang Tak Bisa Dihindari
118 Aku Tidak Mencintaimu
119 Pengakuan yang Terlambat
120 Alex Menunjukkan Tanda Kehidupan
121 Membawa Harapan Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Visual
2
Ada Rasa Dalam Pandangan Pertama
3
Menulis Diary
4
Pertemuan di Rumah Sakit
5
Jawaban untuk Pertanyaan Sulit
6
Pria Tanpa Cinta
7
Kepulangan Grace
8
Pengakuan yang Tak Terduga
9
Curhatan Grace
10
Cinta Diam-Diam
11
Rasa yang Mulai Berkembang
12
Pertemuan dengan Teman
13
Perjodohan yang Dipertanyakan
14
Ketakutan yang Menyesakkan
15
Drama tanpa Cinta
16
Di Antara Prioritas dan Janji
17
Malam yang Panjang dirumah Sakit
18
Tidak Perlu Berharap Terlalu Banyak
19
Akhirnya Bisa Bernapas
20
Kembali ke Cafe
21
Bara Dalam Cemburu
22
Rencana Licik Grace
23
Investasi atau alasan tersembunyi
24
Perhatian Lebih
25
Cari Informasi
26
Pengakuan
27
Mengenalkan Laura
28
Rencana Ulang Tahun Alex
29
Ulang Tahun Alex
30
Syair yang Indah
31
Mengambil Keputusan
32
Meragukan Perjodohan
33
Makin Mencintaimu
34
Pertemuan di Mini Market
35
Pengakuan
36
Diantara Ungkapan Perasaan Masing-masing
37
Bernyanyi bersama
38
Pesan yang Mengusik hati
39
Rencana sepihak
40
Penculikan Bella
41
Surat Perjanjian
42
Tempat di hati
43
Jangan Berharap Cinta Dariku
44
Merasa Diatas Angin
45
Mengincar Alex
46
Gelaran Busana Ny Victoria
47
Perbincangan di Mobil
48
Kecurigaan Edward
49
Menceritakan Semuanya
50
Pertemuan di Restoran
51
Hampa
52
Pengakuan
53
Momen Makan Siang
54
Aku Cinta Padamu
55
Undangan ke Cafe
56
Diary Bella
57
Kedatangan George
58
Permainan yang Lebih Besar
59
Mengetahui Kebenaran
60
Kemarahan George
61
Penuh dengan Pertanyaan
62
Persahabatan dan Musik
63
Undangan Pernikahan
64
Kegundahan
65
Sindiran yang Mengancam
66
Hari Pernikahan
67
Kekecewaan Malam Pertama
68
Kekacauan Pagi Hari
69
Berhadapan Dengan Kenyataan
70
Pulang ke rumah
71
Masalah Perusahaan
72
Perasaan Bersalah
73
Kesiangan
74
Perilaku yang Aneh
75
Sedikit Pertengkaran
76
Bertemu Laura di Bank
77
Rencana berkonsultasi
78
Konsultasi di Cafe
79
Semakin Tertarik
80
Grace Kembali
81
Belum Ada Penyelesaian
82
Kata-Kata Bijak
83
Perasaan Kesal
84
Bertengkar Lagi
85
Memcari Tahu yang Sebenarnya
86
Tidak Boleh Ada Perceraian
87
Menuruti Keinginan Grace
88
Kepuasan yang Semu
89
Jejak Dari Italia
90
Penolakan
91
Daniel Mengungkap Fakta kepada Alex
92
Amarah yang Memuncak
93
Rumah yang Tak Lagi Menenangkan
94
Luka yang Tak Terlihat
95
Kehancuran Hati
96
Pecahnya Benteng Pertahanan
97
DEAR READERS
98
Sekarang Aku Mengerti
99
Meninggalkan Sepotong Hati
100
Ancaman untuk Bella
101
Mencoba Memperbaiki Hubungan
102
Langkah yang Tak Bisa Ditunda
103
Dendam yang Membakar
104
Tak Ada Lagi Tempat Bersembunyi
105
Ketegangan Dua Keluarga
106
Rasa Bersalah Tuan Benjamin
107
Langkah Pulang Langkah ke Depan
108
Tawaran Kerja
109
Mendapat Pekerjaan
110
Awal yang Baru
111
Menyiapkan Langkah Catur
112
Menikmati 'Hadiah' Kecil
113
George Menjadi Buron
114
Grace Hamil
115
Hasil yang Menentukan
116
Rahasia yang Tersimpan
117
Langkah yang Tak Bisa Dihindari
118
Aku Tidak Mencintaimu
119
Pengakuan yang Terlambat
120
Alex Menunjukkan Tanda Kehidupan
121
Membawa Harapan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!