Aqua berjalan masuk ke sebuah kafe kecil di sudut kota, wajahnya terlihat seperti biasa—dingin dan penuh rahasia, ia duduk di pojok, menatap keluar jendela.
Y/N mengusap dagu sambil memperhatikan Aqua dari meja sebelah, berpura-pura membaca menu.
Y/N
Baiklah, ini saatnya, aku gak bisa biarin plot berjalan sesuai aslinya, Aqua dan Kana harus bersama, tapi—gimana caranya?
//Bergumam dalam hati//
Kana melangkah masuk ke kafe dengan langkah penuh percaya diri, senyumnya cerah seperti biasa.
Kana Arima
//Duduk di bangku dekat Aqua.//
//Melambaikan tangan kecilnya.//
Hei, Aqua! Lagi ngapain sendirian di sini?
Aqua Hoshino
//Menoleh//
//Wajahnya tetap tenang.//
Cuma lagi pengen sendirian bentar, kamu?
Kana Arima
//Mengangkat bahu.//
Cuma kebetulan lewat, tapi sekarang aku tau kamu di sini, mungkin aku bakal tinggal bentar.
Y/N
//Bergumam dalam hati//
//Menatap Kana dan Aqua//
Ini dia, momen kecil yang bisa kubuat jadi besar, kalau aku gak bertindak, mereka cuma bakal terusan kayak gini—dekat tapi gak pernah bener bener terhubung.
Y/N berdiri dengan senyum kecil, membawa nampan berisi dua cangkir kopi yang seharusnya bukan pesanannya.
Y/N
//Berjalan mendekat.//
Permisi, kalian pesan kopi ini, ya?
Kana Arima
//Mengerutkan alis.//
Eh? Aku gak pesan apa-apa.
Y/N
//Tersenyum lebar.//
Oh, maaf, kayaknya aku salah meja, tapi—kalian keliatan cocok minum ini.
Aqua Hoshino
//Menatap Y/N dengan alis terangkat+curiga//
Kenapa kamu bilang kayak gitu?
Y/N
//Mencoba tetap tenang.//
Yah, entah kenapa kalian berdua terlihat seperti pasangan yang serasi, minuman berpasangan, kan lebih enak?
Y/N tertawa kecil dan meninggalkan cangkir di meja mereka sebelum mereka sempat protes.
Kana Arima
//Wajahnya memerah seketika.//
A-apaan, sih? Siapa orang aneh itu?
Aqua Hoshino
//Menatap Y/N dengan ekspresi sulit dibaca, lalu kembali ke Kana.//
Dia emang aneh sih, tapi—kurasa dia ada benarnya.
Kana Arima
//Melihat Aqua dengan mata melebar.//
Eh? Apa maksudmu?!
Y/N berjalan kembali ke mejanya, diam-diam mengamati mereka sambil menyeringai kecil.
Y/N
Langkah pertama sukses, meski keberadaanku disini cuma sebagai seorang NPC sekaligus latar belakang di dunia ini, tapi aku bakal jadi latar Cupid mereka.
//Menyandarkan dagu dengan tangan//
//Bergumam//
Comments