bab 2

"Apa? Lima juta?"

Mata Nanda membelalak lebar saat mendengar ganti rugi yang harus ia bayar atas kerusakan mobil Sean.

"Iya, mobil sangat mahal, aku hanya meminta sedikit. Ini sudah korting."

"Kau tidak sedang memeras ku, kan, tuan?"

"Astaga, buat apa aku memeras mu!? Aku masih punya cukup uang. Aku hanya menginginkan etikat baikmu saja! lima juta! setelah ini semua selesai."

Nanda menghela napasnya,"Aku tak punya uang sebanyak itu sekarang," keluhnya dengan wajah sedih.

"Kalau begitu, bayar dengan tubuh."

"Apa?" Nanda tercengang. "Dengan tubuhku?" Reflek dia menyilangkan tangan di dadanya, seolah tengah melindungi diri. "Tuan, itu tidak boleh! dosa! Aku tak ingin mengunakan tubuhku untuk maksiat!"

"A... Apa yang kamu pikirkan sih!?" Sekarang, justru Sean yang terkejut. "Apa kamu berpikir aku menginginkan tubuhmu untuk bercinta? Hei! aku juga pilih-pilih! nggak sembarang wanita bisa bercinta denganku!"

"Lalu apa maksudnya dibayar dengan tubuh?"

Sean seolah kehilangan kesabaran. "Dengar nona, aku butuh wanita untuk menjadi pasanganku."

"maksudmu, pacar?"

"ya, semacam itu. tapi hanya pura-pura saja."

"Untuk?"

"Untuk membuat orang tuaku diam," jawab Sean. "Jadi begini, aku suka kebebasan. Aku tidak ingin menikah, tapi, mereka trus memaksaku untuk itu. Bukannya aku tidak laku. Kau lihat? Aku tampan, " sambung Sean membanggakan diri."Tidak ada wanita yang bisa lepas dari pesonaku."

Nanda tersenyum kaku, dia tidak menampiknya, memang benar pria bertubuh kekar di depannya ini memiliki pesona itu. Tampan, berbadan atletis, berkulit bersih dan jelas terlihat kaya. paket komplit yang tak bisa di tolak oleh wanita manapun.

"Masalahnya, mamaku tidak akan suka dengan para wanita itu."

"Memangnya, mamamu akan suka denganku?"

"Tepat!" Sean memperhatikan Nanda dari atas ke bawah, membuat Nanda merasa risih. "Melihat penampilanmu. Dia pasti suka."

"Wanita ada berjilbab banyak. Apa dari sekian banyak wanita yang dekat denganmu tak ada yang pakai jilbab?"

"Maksudku adalah auranya. Mau dipaksa seperti apapun, tetap terlihat auranya berbeda. Lagipula kamu ..." Sean menggantung kalimatnya.

Nanda masih sabar menunggu.

"Lupakan saja. Kita kembali ke topik. Kau dan aku menikah. Setelah dua tahun, kita berpisah. Tinggal satu rumah, tapi tidak mencampuri urusan masing-masing. Anggap saja kita sebagai tetangga kamar. Bagaimana?"

"Ah, tidak saja. Aku takut kalau menyangkut orang tua. Nanti bisa kualat. Lagipula nikah kontrak tidak dibenarkan dalam agama," keluh Nanda menolak. "Begini saja, lima juta, aku cicil selama lima bulan, bagaimana?"

"Tidak bisa!"

"Ah, ya Allah, bagaimana aku bisa dapat lima juta dalam sekejap?"

"Itu urusanmu! Lima juga dalam minggu ini!"

"lima juta bukan uang yang sedikit!" keluh Nanda.

"Aku sudah menawari mu jalan terbaik, tapi kamu malah menolak."

"Lima juta untuk dua tahun, itu sangat tidak sebanding!" protes Nanda.

"Selama dua tahun aku akan menggaji mu."

Mata Nanda berbinar. "Benarkah? Berapa?" tanyanya antusias.

"Karna kamu hanya berpura-pura jadi istriku, dan tidak melakukan apapun, satu bulan aku bayar 3 juta."

Nanda menimbang-nimbang, Sean tersenyum tipis. "Lihatlah gadis mata duitan ini. Dia sudah masuk perangkap," batinnya.

"Tapi resikonya terlalu tinggi. Aku akan mencari uang 5 juta dalam Minggu ini saja. Terima kasih," ucap Nanda masih menolak. Ia lantas berdiri.

"Ah, dia mau bernegosiasi ternyata. Baiklah kalau begitu."

"Panti Harapan Bunda, sedang dalam sengketa, kan?"

Nanda terhenti, urung untuk melangkah. wajahnya berubah saat mendengar Sean menyebut nama panti asuhan harapan Bunda. tempat itu adalah tempat di mana Nanda dibesarkan. Ia menghadap ke pria berbadan besar yang masih duduk di sana.

"Aku tahu panti asuhan harapan Bunda sedang dalam sengketa. Kalian pasti sedang butuh banyak dana. aku bisa berikan tapi dengan syarat. "

Sean mengeluarkan beberapa lembar berkas dari dalam tasnya di samping ia duduk. "Duduklah dulu! Baca, pelajari, dan tanda tangani. Dengan begitu kita sepakat, aku keluarkan uang dan kamu gunakan tubuhmu sebagai mestinya."

Nanda meneguk ludahnya ia mulai tergoda mungkin ini satu-satunya jalan untuk membebaskan lahan sengketa panti asuhan harapan Bunda.

"Duduklah! Ayo duduklah, "kata Sean sambil melambaikan tangannya memanggil.

Nanda menggeret kursi dan duduk. Ia coba dengarkan Sean, ia mempelajari berkas-berkas yang Sean berikan. Ia cermati setiap poin-poinnya. Ia pikir memang tidak ada yang salah, ia tidak sepenuhnya dirugikan, hanya terikat dalam kontrak pernikahan dengan orang yang baru saja ia temui ini. tapi sudut hatinya seperti tidak mengizinkan. Pernikahan kontrak jelas melanggar tatanan masyarakat dan agama.

"Bagaimana jika nanti ketahuan? "tanya Nanda setelah ia selesai membaca.

"Aku yang akan menanggungnya. Kamu tidak perlu memikirkannya semua aku yang ngurus. "

"Bagaimana dengan sengketa panti? "

"Aku akan mengurusnya, setelah kamu setuju dan menandatangani perjanjian kita. "

"Aku tidak percaya bisa saja kamu menipuku. Aku ingin pembebasan lahan panti dulu. "

"Tanda tangani dulu, baru pembebasan. Setelah itu kita langsungkan pernikahan. aku yang buat aturan di sini, setuju tanda tangani. Jika tidak, aku juga tidak dirugikan. Aku hanya menawari mu solusi "

Nanda masih terdiam berfikir. Ia jelas banget bingung harus bagaimana? Satu sisi panti memang membutuhkan dana untuk pembebasan lahan yang disengketakan . Di sisi lain, Ia juga takut. Pernikahan kontrak , jelas melanggar aturan agama dan masyarakat. Ia juga takut bila nanti ketahuan. Bagaimana jika ia dipenjarakan oleh ibu Sean yang merasa tertipu. Ia sadar, melakukan penipuan. Ia tidak tahu apakah ucapan Sean masih bisa dipegang. meskipun ada surat perjanjian di antara mereka.

Sean berdiri, "Aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Jika setuju, hubungi aku! Ada nomorku di lembar terakhir."

Nanda hanya duduk diam terpaku ditinggalkan oleh Sean yang pergi lebih dulu. Hampir 2 jam lamanya Nanda hanya diam di sana, menatap pada lembaran berkas perjanjian pernikahan kontrak yang dia letakkan di atas meja.

Nanda menghela nafas berat. Nanda lalu berdiri, menyimpan berkas itu di dalam tasnya. Ia berjalan menuju kasir untuk membayar minuman yang sudah ia pesan.

" Mbak, mau bayar minuman di meja 40. "

"oh meja itu sudah dibayar. "

"benarkah? "

Iya mbak "

" Oke makasih. "

Nanda berjalan keluar tepat saat itu, gawainya terdengar menjerit. Nanda merogoh gawainya di dalam tas. Rupanya bunda Zahra, ibu pemilik panti yang nelpon. Lekas Nanda menggeser tombol hijau ke atas, lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Assalamualaikum, Ada apa Bu Zahra? "

"Wa'alaikum salam, gawat Nanda! para preman itu datang lagi mereka meminta kita untuk segera meninggalkan panti karena akan segera dirobohkan. " Terdengar suara bunda Zahra yang terdengar panik di ujung sana.

"apa? benarkah Kenapa mereka mau asal main merobohkan saja? Sengketa lahan ini kan ini kan masih belum berakhir, belum ada diputuskan oleh hakim siapa yang berhak."

"Aku juga tidak mengerti Nanda. "sahut Zahra dari sana.

"Bu Zahra tenang saja. aku rasa aku dapatkan caranya. ada seseorang yang berniat untuk membantu membebaskan lahan. "

"benarkah Nanda? Alhamdulillah, ini pertanda yang bagus. sepertinya doa-doa Bunda telah dijawab. "

setelah berbincang cukup lama, Nanda akhirnya membuat keputusan ia akan terima tawaran Sean untuk menikah kontrak dengan benefit.

Nanda lantas mencari nomor Sean lalu menghubunginya

"Halo?" dari seberang sana terdengar suara Sean menyahuti.

"aku terima tawaranmu."

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

uang memang di atas segalanya

2025-03-23

1

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

lanjuttt

2025-03-23

2

Uthie

Uthie

menarik 👍

2025-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 Draft bab 12
13 draft bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 draft bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103 revisi
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
Draft bab 12
13
draft bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
draft bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103 revisi
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!