Hipertenlove~ part 4

Tidak langsung mengarahkan motornya ke kampus, melainkan ia membelokan arah tujuan ke kawasan Dipatiukur demi menjemput Salsa dari kost-an.

Inilah perbedaan Bagas dan Alvaro, jika Alva akan langsung melakukan sesuatu tanpa banyak basa basi blekok dan tepat sasaran seperti Wira, lain hal dengan Bagas yang kebanyakan mampir sana sini macam pinokio, gombal sana sini biar pada nyangkut kaya filter sampah! Entah gen siapa yang mengalir dalam da rahnya, karena jelas tak mungkin gen sales pegadaian yang ikut nimbrung di dalam dirinya.

Gadis itu tersenyum mendengar suara mesin motor yang sangat ia hafal, Bagas....pemuda yang sudah menjadi kekasihnya selama 4 bulan itu datang menjemput untuk berangkat bersama ke kampus layaknya upin sama ipin, kemana-mana mesti barengan, berasa jadi putri diantar jemput cowok ganteng.

Senyum terurai dari pemuda tampan ini, bikin cewek klepek-klepek persis ikan tanpa air, sungguh campuran pesona Wira dan Ganis yang tak terbantahkan, bahkan pesona yang sampe ke ampas-ampasnya.

Ia melepas helm dan mengacak rambut yang masih basah karena merasa lepek tertekan helm.

Bagas turun dari motor dan duduk melantai begitu saja di teras kost-an, tepat di depan Salsa yang masih mengusapkan lotion di kaki, harum bengkoang dan bunga, "pasti baru bangun da. Rambutnya basah gitu, semalem pulang jam berapa?" tembaknya menunjuk rambut Bagas dengan dagunya yang terdapat belahan.

"Neng betul! Permen buat neng geulis!" selorohnya menyerahkan sebiji permen mint berperisa cherry bertuliskan i miss you kembalian rokok sebagai reward atas jawaban benar Salsa, "kok tua?!"

Salsa tertawa kecil, "ya tau atuh! Aku kan pacar kamu," jawabnya jumawa nan mantap.

"Semalem pulang jam setengah 3," jawab Bagas membenarkan sambil terkekeh.

"Mau ngopi dulu atau sarapan, ngga? Aku beli naskun barusan di depan..." tanya Salsa menunjuk luar pagar, Bagas menggeleng, "Belinya lebih dari satu? Banyak amat...." tanya Bagas basa-basi diangguki Salsa, "sengaja, buat kamu, takut kamu belum sarapan."

"Ngga usah, udah telat. Kasih aja buat yang lain. Aku udah sarapan tadi di rumah." Jawaban Bagas membuatnya melengkungkan bibir kecewa, sengaja beli buat kekasih tersayang namun ujungnya ia harus bersedekah ria pada penjaga kost'an. Namun tak apa, ia mengerti.

Salsa mengangguk paham dan beranjak membawa serta botol lotion, ibun Ganis tak akan pernah membiarkan Bagas kelaparan dan sarapan di luaran, "ngambil tas dulu sebentar..." ijinnya.

Sesekali ia berpapasan dengan teman satu kost-an yang tersenyum usil seolah memujinya karena memiliki pacar ganteng nan asyik, sepertinya ia adalah gadis paling beruntung di dunia bisa menjadi kekasih Bagas saat ini, Bagas keren menurut versinya. Ia tak akan pernah rela melepaskan lelaki se sempurna Bagas, No! Never!

"Pulangnya kalo ngga keburu, kamu balik sendiri atau bareng Irna aja ya," ucapan Bagas itu membuat alisnya mengernyit pagi-pagi.

"Mau kemana emangnya? Latihan band atau ke Vulcan?" tanya Salsa menebak alasan yang sering Bagas pakai jika ia harus pergi seraya memakai helm di kepala bersiap naik ke jok belakang.

"Jemput Sasi," jawabnya dan Salsa beroh ria singkat, ia tau siapa Sasi, adik ipar dari kakak Bagas, bocah SMA itu memang asuhan Bagas. Dan tak sedikit pun Salsa menaruh rasa cemburu pada bocah yang notabenenya adalah adik.

"Biasanya dijemput sama mamangnya, atau apihnya..." ujar Salsa melingkarkan tangan di pinggang Bagas, membiarkan hidungnya menyesap wangi maskulin Bagas yang membius.

Biar dikata dunia milik berdua yang lain cukup jadi penonton keromantisan mereka saja di jalanan sambil ngences.

"Biasanya dititip aku," ralat Bagas. Salsa tertawa, "iya ya...ngintilin aa nya..." lirih Salsa, "si Sasi ngga punya pacar gitu, masa kelas 2 SMA belum tau pacaran, aku aja kelas 1 udah suka cowok..." dan obrolan ini menjadi topik pembicaraan mereka selama perjalanan, tentang Sasi.

Bagas menggeleng, "belum boleh. Masih kecil! Lagian mainan dia mah bukan kaya kamu, hape, tik tok atau parfum sama bedak." Ujar Bagas membuat Salsa mendorong bahunya pelan tak terima.

"Engga ih," sewot Salsa, namun sejurus kemudian ia setuju, "eh tapi iya ketang, kelas 2 smp aku udah kenal make up, ya biar keliatan cantik lah!" seru Salsa menggidikan bahu antusias, suaranya beradu dengan bisingnya jalanan dan angin.

Kan...kan...karena Salsa memulai, jadinya pikiran Bagas mikirin si bocil! Betul kata Salsa, apakah bocah itu tak memiliki cinta monyet? Ah! Wilang, pemuda bodyguard itu, bocah lain yang nyebelin menurut Bagas.

Motor melaju menuju arah Setiabudhi, terus melesat menyusuri jalanan teduh diantara rimbun pepohonan besar yang menguarkan kesejukan serta hawa dingin.

"Udah telat," Bagas melirik jam di tangannya, "aku langsung aja ya..." ia menyentuh dan menggenggam tangan lembut Salsa, membuat gadis itu merasa terbuai manja oleh sikap manis Bagas, argghh! Ia ingin waktu terhenti saat ini juga! Segitu aja udah berasa jadi calon penghuni surga!

"Iya. Kamu langsung masuk aja. Aku juga mau masuk, nanti kalo beres wa aja, ngantin bareng?" tawar Salsa.

Bagas mengangguk, "kalo sempet ya yank..." ia bahkan merapikan dan membawa anak rambut Salsa ke belakang telinga gadis itu, yang seketika meleleh ingin pingsan karena perlakuan Bagas. Dipanggil 'yank' sama pacar ganteng tuh rasanya kaya dapet panggilan surga dari para malaikat. Prettt!

Salsa mengangguk dan refleks menarik tangan Bagas untuk kemudian ia kecup, "bye. Bakal kangen kamu." bibirnya itu sengaja di manyun-manyunkan biar keliatan lucu, sampai bisa diikat pake karet nasi uduk.

Bagas hanya mendengus menyunggingkan senyumnya, "miss you too." Lelaki keren dengan rambut yang kembali ia acak-acak agar kering sempurna itu berlalu dengan berjalan cepat meninggalkan parkiran ke arah fakultas teknik berada.

Ia menghampiri teman-temannya sebelum benar-benar menaruh tas di kelas, masih ada waktu sebelum dosen benar-benar memulai pembelajaran.

"Anak teknik mesin ngajak futsal euy! Di Saparua, sabtu peuting...jam 7 kumaha?" (sabtu malam, jam 7 gimana?)

"Gaskeun, Gas?" ajak Yuta meliriknya yang baru saja menyimak.

"Naon?" alisnya bertaut dengan bola mata membulat kebingungan. (apa)

"Futsal, anak mesin, tanding---tanding..." jelas Putra sepotong-sepotong karena mulutnya yang mengunyah roti.

"Sabtu?" Bagas memastikan seraya memutar bola matanya mengingat-ingat jadwalnya, apakah padat atau tidak.

"Ah, ngajak si Bagas mah banyak mikir. Loba teuing kabogoh (banyak banget pacarnya), banyak yang mesti diapelin!" tawa Galang. Bagas hanya terkekeh tanpa suara dengan tangan yang masuk ke dalam saku jaket, sementara Fauzi mendorongnya, "manggung nggak?"

Kepalanya menggeleng demi menjawab pertanyaan Fauzi, "boleh lah. Masukin list nama gue aja, urang bantaii..." Angguk Bagas mantap, lagipula apel malam minggu cuma buat lelaki bucin doang! Apel itu ngga mesti malam minggu juga, Salsa pasti akan mengerti, atau ia yang akan ikut Bagas futsal?

"Gas," Fauzi berjalan bersampingan saat mereka akan memasuki kelas.

"Hm?"

"Si Septi gimana...." Fauzi buka suara, seakan tak ingin membahas itu, raut wajah Bagas sedikit masam, "dia datang ke rumah nemuin ibun sambil mewek." Dan meledaklah tawa Fauzi meskipun ujungnya ia tahan dengan kepalan tangan, "bucin." Uzi sudah tau watak dan siapa Bagas, maka sudah tak aneh lagi jika ia sering terseret oleh teman mahasiswi korban harapan palsu dari Bagas.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

rinnar🌺

rinnar🌺

lahhh perasaan bru juga baca ehh udah udahan aja🙈🤣🤣 gen si mpap lempeng we aya cewe nyeamperin ke rumah sambil nangis2 juga🙈 waduh gas klo emng ngga cinta sma salsa jan ngasih harapan berlebihan ih kasian tpj klo emng cinta mah yaa gak papa sih2🤭

2025-01-18

4

Trituwani

Trituwani

weleh weleh jangan mainin perasaan cewek aa bagas ihhh...ntar kena karma gimana...bingung sendiri loh ntar...
udah mentok sukana ehh yg disuka cuek cuek bae kagak ada peka peka na ntar baru nyahok... 😂😂

2025-01-18

2

ummah intan

ummah intan

amih pasti ga ngasih restu krn Bagas yg playboy

2025-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Hipertenlove~ part 1
2 Hipertenlove~ part 2
3 Hipertenlove~ part 3
4 Hipertenlove~ part 4
5 Hipertenlove~ Bab 5
6 Hipertenlove ~ part 6
7 Hipertenlove ~ part 7
8 Hipertenlove ~ Bab 8
9 Hipertenlove~ Bab 9
10 Hipertenlove~ Bab 10
11 Hipertenlove ~ Bab 11
12 Hipertenlove~ Bab 12
13 Hipertenlove~ Bab 13
14 Hipertenlove~Bab 14
15 Hipertenlove~ Bab 15
16 Hipertenlove~ Bab 16
17 Hipertenlove~ Bab 17
18 Hipertenlove~ Bab 18
19 Hipertenlove~ Bab 19
20 Hipertenlove~ Bab 20
21 Hipertenlove~ Bab 21
22 Hipertenlove~ Bab 22
23 Hipertenlove~ Bab 23
24 Hipertenlove~ Bab 24
25 Hipertenlove~ Bab 25
26 Hipertenlove~ Bab 26
27 Hipertenlove~ Bab 27
28 Hipettenlove~ Bab 28
29 Hipertenlove~ Bab 29
30 Hipertenlove ~ Bab 30
31 Hipertenlove ~ Bab 31
32 Hipertenlove ~ Bab 32
33 Hipertenlove ~ Bab 33
34 Hipertenlove~ Bab 34
35 Hipertenlove ~ Bab 35
36 Hipertenlove ~ Bab 36
37 Hipertenlove~ Bab 37
38 Hipertenlove ~ Bab 38
39 Hipertenlove~ Bab 39
40 Hipertenlove~ Bab 40
41 Hipertenlove~ Bab 41
42 Hipertenlove~ Bab 42
43 Hipertenlove ~ Bab 43
44 Hipertenlove ~ Bab 44
45 Hipertenlove ~ Bab 45
46 Hipertenlove ~ Bab 46
47 Hipertenlove ~ Bab 47
48 Hipertenlove ~ Bab 48
49 Hipertenlove ~ Bab 49
50 Hipertenlove ~ Bab 50
51 Hipertenlove ~ Bab 51
52 Hipertenlove ~ Bab 52
53 Hipertenlove ~ Bab 53
54 Hipertenlove ~ Bab 54
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Hipertenlove~ part 1
2
Hipertenlove~ part 2
3
Hipertenlove~ part 3
4
Hipertenlove~ part 4
5
Hipertenlove~ Bab 5
6
Hipertenlove ~ part 6
7
Hipertenlove ~ part 7
8
Hipertenlove ~ Bab 8
9
Hipertenlove~ Bab 9
10
Hipertenlove~ Bab 10
11
Hipertenlove ~ Bab 11
12
Hipertenlove~ Bab 12
13
Hipertenlove~ Bab 13
14
Hipertenlove~Bab 14
15
Hipertenlove~ Bab 15
16
Hipertenlove~ Bab 16
17
Hipertenlove~ Bab 17
18
Hipertenlove~ Bab 18
19
Hipertenlove~ Bab 19
20
Hipertenlove~ Bab 20
21
Hipertenlove~ Bab 21
22
Hipertenlove~ Bab 22
23
Hipertenlove~ Bab 23
24
Hipertenlove~ Bab 24
25
Hipertenlove~ Bab 25
26
Hipertenlove~ Bab 26
27
Hipertenlove~ Bab 27
28
Hipettenlove~ Bab 28
29
Hipertenlove~ Bab 29
30
Hipertenlove ~ Bab 30
31
Hipertenlove ~ Bab 31
32
Hipertenlove ~ Bab 32
33
Hipertenlove ~ Bab 33
34
Hipertenlove~ Bab 34
35
Hipertenlove ~ Bab 35
36
Hipertenlove ~ Bab 36
37
Hipertenlove~ Bab 37
38
Hipertenlove ~ Bab 38
39
Hipertenlove~ Bab 39
40
Hipertenlove~ Bab 40
41
Hipertenlove~ Bab 41
42
Hipertenlove~ Bab 42
43
Hipertenlove ~ Bab 43
44
Hipertenlove ~ Bab 44
45
Hipertenlove ~ Bab 45
46
Hipertenlove ~ Bab 46
47
Hipertenlove ~ Bab 47
48
Hipertenlove ~ Bab 48
49
Hipertenlove ~ Bab 49
50
Hipertenlove ~ Bab 50
51
Hipertenlove ~ Bab 51
52
Hipertenlove ~ Bab 52
53
Hipertenlove ~ Bab 53
54
Hipertenlove ~ Bab 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!