BAB IV Kontrak Kerja Sama Yang Gagal

Jam  tujuh  tepat  Sekar  turun  ke  lantai  dasar  untuk  menemui  Thomas.

Meskipun  tampangnya  jutek tapi tidak mengurangi kecantikannya.

Thomas terkesima melihat penampilan Sekar.

“Cantik sekali."   Sekar tidak terpengaruh dengan pujian Thomas.

“Kau tidak tersanjung dengan pujianku?”

“Biasa saja."

“Hah….ha ha ha ha belum ada seorangpun wanita yang tidak suka dengan pujianku, Kau satu- satunya wanita yang biasa saja mendengarnya, menarik."

“Ayo berangkat."

Sekar tidak menyahut, tapi mengikuti langkah Thomas menuju ke mobil mewahnya.

“Sekar, Saya suka sama wajah dan penampilan mu, maukah kamu jadi wanitaku?"

“Maksudnya wanita pemuas nafsumu?”  jawab Sekar dengan nada sinis.

“Kasar sekali kata-katamu." Jawab Thomas kesal.

“Jadi kalau bukan sebagai pemuas nafsumu sebagai apa?”

“Kau seharusnya merasa beruntung Saya pilih jadi wanitaku, daripada Saya jual dan melayani banyak laki-laki."

“Terus apa bedanya melayani satu laki-laki dengan banyak laki-laki?, tetap saja statusku pelacur."

“Tapi  kau  lebih  terhormat,  dan  sebagai  imbalannya  Kau  akan  Saya  beri   kartu  debit  dan  kredit, Kau bisa membelanjakan sesuka hatimu."

'Selama ini belum ada wanita yang Saya perlakukan seperti dirimu."

“Kenapa Kau memperlakukanku berbeda?”

“Karena Saya suka dan tertarik padamu."

"Saya ganteng, kaya dan tidak perhitungan dengan uang, apakah Kau tidak tertarik padaku?”

“Tidak."

“Kamu  benar-benar  perempuan  tidak   tahu  diuntung,  meskipun  Kamu  tidak  suka tapi  Kamu tidak bisa menolak,  suka  tidak  suka  Kamu  sudah  jadi  milikku,  Saya  membeli mu  dari  ibu  angkat mu  sangat mahal, jadi Kamu tidak punya pilihan."

“Terserah Anda, Saya tidak peduli."

“Saya rasanya pengin menampar pipimu yang mulus ini, tapi Saya lebih suka jika pipi ini selalu menempel di dadaku dan menemani tidurku."

“Saya tidak sudi."

“Kamu wanita luar biasa, Saya semakin suka."

Sekar  hanya  mendengus  mendengar  rayuan  Thomas.

Thomas  sangat  heran  dengan sikap Sekar yang sama sekali tidak takut ataupun sungkan terhadap dirinya.

Apakah ini bentuk  rasa putus asanya karena tidak ada pilihan untuk tetap mengikuti kemauannya.

Tak  terasa  mobil  Thomas sudah sampai tujuan.

Sebuah resto terkenal yang  biasa didatangi para konglomerat dan para  pengusaha  kaya,  juga para pejabat.

Thomas  turun bersama Sekar,   dengan terpaksa  Sekar menggandeng tangan  Thomas,   karena  ancaman Thomas, kalau tidak mau menggandeng tangannya  dia  akan  disuruh  menari  telanjang  di  depan  klien.

Di  dalam  resto sudah  menunggu  laki-laki  setengah baya  yang sedang  ditemani  sekretarisnya yang cantik nona Marina.

Mereka   tampak   sedang   membicarakan   hal  yang  serius   sambil   menikmati  hidangan  yang  sudah dipesannya.

“Selamat malam Tuan Martin."

“Eh hallo selamat malam Tuan Thomas."

“Ayo ayo silahkan duduk, silahkan langsung pesan makanan yang Tuan suka, maaf kami mendahului makan."

“Tidak apa-apa Tuan, silahkan lanjutkan."

“Oh  ya Tuan Thomas  kenalkan ini sekretaris  Saya namanya Marina, Marina ini Tuan Thomas yang akan jadi mitra perusahaan kita."

“Salam kenal,"  kata Marina dengan nada manja dan menggoda sambil mengulurkan tangannya.

Thomas  hanya melihat Marina sepintas tanpa  menyambut  tangannya.

Dengan malu Marina menarik tangannya dan duduk kembali.

“Oh ya siapa ini yang menemani Tuan Thomas."

Thomas tidak menjawab pertanyaan Martin, dia langsung membahas rencana kerja sama yang akan dijalin.

“Tuan  Martin,  maksud  Anda  mengundang  Saya  untuk  makan  malam  ini  apakah  karena  sudah  setuju dengan proposal yang Saya ajukan?”

“Saya  setuju  dengan  pembagian  keuntungan  yang  Tuan  buat, yang penting Saya segera mendapatkan kucuran dana dari Tuan."

Sebenarnya Martin  akan mengoreksi pembagian keuntungan, tapi melihat kecantikan Sekar dia urungkan, dia ingin salah satu syarat penanda tangan kontrak, Thomas harus menyerahkan Sekar.

“Ok,  kalau  begitu  mari  segera  kita  tanda  tangani  kontrak  kerja  sama Kita."

Thomas  langsung  meminta  tanda  tangan  kontrak,  dia  risih  dan tidak senang karena Martin terus melihat Sekar dengan nafsu, begitupun Sekar, dia sangat jijik lama-lama duduk di depan Martin.

“Tuan Thomas, apa tidak sebaiknya Tuan dan sekretaris cantik Tuan makan malam dulu?”

“Saya pesankan ya, apa makanan yang Tuan dan sekretaris Tuan suka?”

“Tidak perlu, Saya harus segera pergi, masih ada urusan yang harus Saya selesaikan."

“Tuan Thomas Saya tadi memang setuju dengan proposal yang Tuan buat, tapi ada syaratnya."

“Tadi  Tuan  sama  sekali  tidak  membicarakan  syarat,  Tuan  langsung  setuju,  kenapa sekarang ada syarat, apa syaratnya."

“Saya  setuju dengan proposal Tuan meskipun  disitu tertulis pihak  Tuan yang lebih diuntungkan, Saya rela mendapat keuntungan  sedikit  asal  sekretaris  Tuan diberikan kepada  Saya,  Saya akan langsung tanda  tangani kontrak kerja sama Kita, pastinya akan Saya berikan harga yang lebih dari biasanya untuk nona cantik ini.'

Dengan  percaya  dirinya  Martin  meminta  Sekar menjadi barter untuk memuluskan perjanjian kontrak kerja samanya.

Karena  selama  ini  setiap  ada  kontrak kerja sama, Thomas selalu  memberikan wanita  penghibur.

Dengan sangat marah Thomas langsung berdiri dan  membentak Martin.

“Wanita sebelah Saya ini bukan sekretaris Saya!, dia wanita Saya, tidak ada seorangpun yang boleh menyentuhnya."

“Tapi  Saya  sudah jatuh cinta pada  pandangan  pertama Tuan,  berapa Saya harus membayarnya?, atau kerja sama Kita batal."

“Ok,  kalau itu  pilihan Tuan Martin, kerja sama  Kita dibatalkan, mulai sekarang  dan seterusnya  tidak akan ada lagi kerja sama antara PT. Trias Patrika dan PT. Buana Maju."

Thomas sangat emosi mendengar ancaman Martin, tanpa menoleh lagi Thomas dan Sekar langsung meninggalkan Martin dan Marina.

“Eh  Tuan  tunggu  dulu,  Saya  bener-bener  tertarik  dengan teman wanita Tuan, silahkan sebut berapa harga yang harus  Saya  bayar."

Martin  langsung  mengejar  Thomas dan mencekal  tangan Sekar.  Martin seperti  orang yang tidak waras.

“Cantik tunggu dulu ya, Kamu mau uang kan?, Saya bisa memberimu banyak, ikutlah denganku."

Sekar sangat kaget diperlakukan seperti itu, dia merasa terhina dan tidak terima dilecehkan.

Spontanitas tangannya bergerak dengan cepat untuk melepaskan dari cengkraman tangan Martin,

Dengan gerakan yang sangat cepat juga dia keluarkan jarum perak dan menusuknya didaerah sensitive Martin.

“Rasain  Kau  tua  bangka,  selamanya  yunior mu tak akan bisa berdiri."

Kemudian Sekar mendorong Martin hingga jatuh terduduk dan mengambil gelas yang berisi minuman di meja langsung menyiramkannya di muka Martin.

“Rasakan ini tua-tua keladi."

Martin  gelagapan  dan  emosinya  langsung  meledak, dia  tidak  sadar  bahwa  ada  jarum yang sudah menusuk di tubuhnya,  jarum itu nantinya akan  membuat dunianya kiamat, dia  tidak akan bisa lagi merasakan nikmatnya surga dunia.

“Kurang ajar Kau perempuan jalang!"

Martin bangun dan hendak menyerang Sekar, namun dengan sigap kaki Sekar langsung melayang ke dada Martin, akibatnya Martin jatuh tersungkur kembali.

“Jika Kau menyerang ku lagi, akan ku patahkan kaki tuamu, biar kamu lumpuh dan bertobat."

“Sialan, tunggu pembalasanku jalang, jangan Kau merasa menang dulu, Kau akan Saya buat menangis darah."

“Cis siapa takut."

Thomas hanya tersenyum melihat keganasan Sekar, dia tidak berkomentar apapun, kemudian menggandeng tangan Sekar untuk segera berlalu menuju mobilnya.

Episodes
1 BAB I Warisan Kakek Buyut
2 BAB II Sekar Dijual
3 BAB III Sekar Pergi Ke Kota
4 BAB IV Kontrak Kerja Sama Yang Gagal
5 BAB V Melarikan Diri
6 BAB VI Keluarga Dina
7 BAB VII Apartemen Seno
8 BAB VIII Wenni
9 BAB IX Kepulangan Alek
10 BAB X Terbukanya Sebuah Rahasia
11 BAB XI Rahasia Dirga
12 BAB XII Burhan dan Toni Berkhianat
13 BAB XIII Penyesalan Marta
14 BAB XIV Seno Keluar dari Sarangnya
15 BAB XV Tuan Handoko
16 BAB XVI Seno mengambil alih PT. Kencana
17 BAB XVII Dirga Ketahuan Selingkuh
18 BAB XVIII Dirga Dipenjara
19 BAB XIX Dina Diusir Dari Rumah Marta
20 BAB XX Ratna dan Dina Meminta Maaf pada Marta
21 BAB XXI Kegelisahan Marta
22 BAB XXII Sekar Bertemu Keluarganya
23 BAB XXIII Lapor ke Kantor Polisi
24 BAB XXIV Dirga Juga Tersangkut Penggelapan Uang Perusahaan
25 BAB XXV Marta Minta Cerai
26 BAB XXVI Dirga dan Marta di hukum penjara
27 BAB XXVII Marta Satu Sel Dengan Dua Orang Pembunuh
28 BAB XXVIII Sidang Kasus Dirga
29 BAB XXIX Rencana Pembebasan Korban Penculikan
30 BAB XXX Menggagalkan Transaksi Ridwan dan Michael
31 BAB XXXI Intan Melarikan Diri Dari Rumah Sekar
32 BAB XXXII Penyerangan Anggotanya Miko
33 BAB XXXIII Intan Koma
34 BAB XXXIV Bu Asih dan Pak Wawan Pergi ke Jakarta
35 BAB XXXV Intan Sadar Dari Komanya
36 BAB XXXVI Intan Pulang Kampung
37 BAB XXXVII Penyergapan Yang Gagal
38 BAB XXXVIII Menjebak Penghianat
39 BAB XXXIX Memasuki Dunia Kampus
40 BAB XXXX Srikandi Kampus
41 BAB XXXXI Sepupu Alek
42 BAB XXXXII Sulis putusin Dita
43 BAB XXXXIII Menghabisi Harta Anton
44 BAB XXXXIV Memiskinkan Anton
Episodes

Updated 44 Episodes

1
BAB I Warisan Kakek Buyut
2
BAB II Sekar Dijual
3
BAB III Sekar Pergi Ke Kota
4
BAB IV Kontrak Kerja Sama Yang Gagal
5
BAB V Melarikan Diri
6
BAB VI Keluarga Dina
7
BAB VII Apartemen Seno
8
BAB VIII Wenni
9
BAB IX Kepulangan Alek
10
BAB X Terbukanya Sebuah Rahasia
11
BAB XI Rahasia Dirga
12
BAB XII Burhan dan Toni Berkhianat
13
BAB XIII Penyesalan Marta
14
BAB XIV Seno Keluar dari Sarangnya
15
BAB XV Tuan Handoko
16
BAB XVI Seno mengambil alih PT. Kencana
17
BAB XVII Dirga Ketahuan Selingkuh
18
BAB XVIII Dirga Dipenjara
19
BAB XIX Dina Diusir Dari Rumah Marta
20
BAB XX Ratna dan Dina Meminta Maaf pada Marta
21
BAB XXI Kegelisahan Marta
22
BAB XXII Sekar Bertemu Keluarganya
23
BAB XXIII Lapor ke Kantor Polisi
24
BAB XXIV Dirga Juga Tersangkut Penggelapan Uang Perusahaan
25
BAB XXV Marta Minta Cerai
26
BAB XXVI Dirga dan Marta di hukum penjara
27
BAB XXVII Marta Satu Sel Dengan Dua Orang Pembunuh
28
BAB XXVIII Sidang Kasus Dirga
29
BAB XXIX Rencana Pembebasan Korban Penculikan
30
BAB XXX Menggagalkan Transaksi Ridwan dan Michael
31
BAB XXXI Intan Melarikan Diri Dari Rumah Sekar
32
BAB XXXII Penyerangan Anggotanya Miko
33
BAB XXXIII Intan Koma
34
BAB XXXIV Bu Asih dan Pak Wawan Pergi ke Jakarta
35
BAB XXXV Intan Sadar Dari Komanya
36
BAB XXXVI Intan Pulang Kampung
37
BAB XXXVII Penyergapan Yang Gagal
38
BAB XXXVIII Menjebak Penghianat
39
BAB XXXIX Memasuki Dunia Kampus
40
BAB XXXX Srikandi Kampus
41
BAB XXXXI Sepupu Alek
42
BAB XXXXII Sulis putusin Dita
43
BAB XXXXIII Menghabisi Harta Anton
44
BAB XXXXIV Memiskinkan Anton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!