Drama berlanjut.

Ellara masuk ke dalam kamar, dia tidak langsung tidur melainkan ke kamar mandi lebih dulu. Dia mengisi sebuah wadah dengan air, lalu kembali ke kamar membawa serta air tersebut.

Dia tersenyum sinis, perlahan air dalam wadah itu dia tumpahkan tepat di wajah seorang gadis yang tidur Damai di dalam kamarnya.

Byurrrrr...

“Akhhhhh, mama hujannnn..” teriak gadis itu gelagapan. Dia terbangun dengan wajah yang basah, duduk di kasur sambil mengusap wajahnya.

“Selamat malam Princes, bagaimana tidurnya? Nyaman banget ya di kamar orang?” sapa Ellara terdengar sinis dan tidak Terima. Siapa yang Terima jika ada orang yang masuk ke dalam kamar tanpa seizin pemiliknya. Dan lagi, dia mengunci pintu kamar tersebut  sementara pemilik kamar masih ada di luar.

Ellara berjongkok dengan tangannya menopang dagu, memperhatikan gadis itu dengan tatapannya yang tajam penuh intimidasi.

“ka-kak Ellara,” suara gadis itu gemetaran. Dia cukup kaget dan tidak menyangka apa yang Ellara lakukan barusan. Sejujurnya gadis itu tidak pernah di perlakukan seperti ini sebelumnya, di siram air oleh orang lain apalagi waktu tidur nyenyak.

Gadis itu menundukkan pandangannya karena tidak sanggup membalas tatapan penuh kebencian dari Ellara.

“Lancang!” suara itu pelan tapi penuh tekanan.

“Atas izin siapa kamu masuk ke kamarku dan menguncinya dari dalam, Hmm?”

“katakan siapa yang mengizinkanmu masuk di kamarku?” suaranya kembali meninggi. Dia mencengkram rahang gadis itu, kemudian menarik kasar rambut tipisnya hingga gadis itu mendongakkan kepalanya.

“le-lepaskan. Ini sangat sakit..” desis gadis itu merintih menahan sakit. Sekuat tenaga dia hendak melepaskan diri tapi hal itu semakin membuat Ellara lebih mencengkram.

“Dan baju yang kamu pakai itu, berani kamu memakai pakaianku!” sambungnya menarik kembali rambut gadis itu.

“sekarang lepaskan pakaiannya!” titah Ellara melepaskan rambut gadis itu. Dia bangkit, duduk di tepi ranjang.

Gadis itu tidak bergerak sama sekali membuat Ellara geram. Dia sudah menahan diri untuk menunggu, tapi dasarnya gadis itu memancing emosinya.

“Lepaskan pakaian saya!” bentak Ellara  lantang.

Mendengar suara keributan dari dalam kamar, Papa Morgan, Bibi Lastri serta Mama Luna masuk.

“Ellara apa yang kamu lakukan padanya?” Papa Morgan berlari menghampiri gadis itu, matanya menatap tajam ke arah Ellara.

“menurut Anda?” Ellara bertanya balik dengan senyum paksa.

“Kenapa dia basah kuyup? Apa yang kamu lakukan pada Melody?” tanya Papa Morgan dengan gigi bergemelatuk menahan amarah.

“Ouhhh, jadi namanya Melody? Nama yang sangat indah,” Ellara mondar mandir tak jelas.

“namanya sangat indah, tapi tidak sesuai dengan kelakuannya!”

“Tidak salah, didikan dari seorang ibu itu perlu. Jika seorang ibu dengan lancang memakai pakaian orang lain, maka itulah yang akan di tiru anaknya, bukankah begitu?” sindir Ellara menatap ke arah Mama Luna. Memperhatikan pakaian yang melekat di tubuh wanita itu.

“Tapi ingat, kalian bisa berlaku seperti itu di sembarang tempat karena memang sampah akan selalu seperti itu. Yang menjadi kesalahan di sini adalah, kalian berdua tidak tahu malu memakai pakaian saya dan Mama saya, gila!!! Lepaskan pakaian itu sekarang!!!”

 Berjalan mendekat ke arah Melody, “lepas sendiri atau saya yang lepaskan!!! Ingat, saya tidak suka ada orang lain yang memakai pakaian saya, apalagi di pakai oleh orang asing, camkan itu!”  tegas Ellara begitu tajam.

Melody tak menjawab, sejak tadi dia hanya menunduk.

“Ellara, dia bukan orang asing. Dia adik kamu,” mendengar itu, Ellara hanya tertawa sinis

“Adik? Saya tidak punya adik!”

“Ellara tolo—“

“Dengar, saya tidak akan pernah mengakui dia sebagai adik! Dia tidak layak, aku tidak suka punya adik dari wanita jalang! Tidak suka!”

Plakkkk

Satu tamparan mengenai pipi mulus Ellara. Tamparan yang sangat keras dari papa Morgan membuat telinga Ellara berdenging.

Ellara menoleh, menatap Papanya nyaman, sementara Papa Morgan kini memperhatikan tangannya yang bergetar. Sungguh dia tidak bermaksud untuk menampar putrinya, itu dia lakukan tanpa sadar.

“Ella..”

“lepas!” saat Papa Morgan ingin merangkulnya, Ellara mundur.

“Anda menampar saya karena dia jalang ini?” dia tidak percaya itu. Baru kali ini pria di depannya menamparnya.

“Ella maafkan Papa..”

“Sekarang keluar!! Dan kalian berdua, lepaskan pakaian saya dan Mama!”

“Tapi Ellara—“

“kenapa? Tidak punya baju? Tenang, saya akan meminjamkan baju pada Bibi Lastri!” ujar Ellara tak menghiraukan Papa Morgan yang terus memanggilnya.

...----------------...

 

“Ellara tunggu” Papa Morgan tetap mengikutinya. Ellara menoleh dengan wajah kesal.

“Apa lagi?” bentuknya tak suka.

“sayang, malam ini saja. Mereka tidak membawa pakaian ganti” ujar Papa Morgan berusaha merayu Ellara. Muak, muak Ellara melihat itu.

“saya tidak peduli. Mau tidak ada pakaian, yang jelas mereka harus meninggalkan pakaian yang ada di tubuh mereka sekarang juga!” jawab Ellara kekeuh pada pendiriannya.

“Tapi..”

“Tidak ada tapi tapi, saya tidak pernah suka pakaian saya dan Mama di pakai orang sembarangan. Dan ingat, cukup Anda yang di bagi, tidak dengan pakaian mama!  Karena saya tidak akan pernah membiarkan itu,” Papa Morgan hanya memijat pangkal hidungnya.

Dia memperhatikan Ellara yang kini menuju kamar Bibi Lastri. Sedangkan pria itu kini kembali ke kamar.

Menatap Melody dan istrinya, Papa Morgan hanya menghela nafas berat.

Luna adalah istri sirih yang dia nikahkan 15 tahun lalu.  Istri bayang bayang yang selalu dia sembunyikan karena takut ketahuan oleh Delina Coper,  nyonya besar Copper.

Sama halnya pepatah, sepandai pandainya kau menyembunyikan sesuatu, pasti akan ketauan pada akhirnya.

Pernikahan yang dia sembunyikan rapat rapat pada akhirnya terbongkar dan itu berakibat fatal pada kondisi Mama Delina saat itu. Wanita yang mendapati telah di khianati bahkan di tipu bertahun tahun lamanya membuat mental wanita itu down dan berakhir di rawat di rumah sakit jiwa.

“Mas, terus kita pakai apa sekarang?” Mama Luna berjalan mendekat ke arah sangat suami, bergelayut manja di lengannya.

Pria itu meraup kepalanya frustasi. Bingung hendak bagaimana, karena tidak mungkin dia keluar di jam segini untuk membeli pakaian.

Tak lama, Ellara kembali masuk ke dalam kamarnya.

“masih pada di sini?” tanyanya mengusir mereka secara halus.

“sayang, untuk saat ini izinkan mereka mengenakan pakaian ini dulu ya” papa Morgan mendekat. Dengan tidak tahu malunya dia merayu Ellara, membuat gadis itu ingin sekali meludahi nya.

“Tidak apa, saya bawa pakaian ganti untuk mereka” ujar Ellara melempar dua set pakaian pelayanan pada Melody dan Mama Luna.

Dia tersenyum tipis melihat reaksi Mama Luna yang tampak tidak Terima dan tidak mah memakai pakaian tersebut.

“oh iya, mulai hari ini mereka akan tinggal di sini bersama kita, Ella” sambung Papa Morgan berhasil membuat Ellara tersentak.

“tinggal disini?” ulangnya sekali lagi dan di angguki oleh Papa Morgan.

Ellara menatap kecewa pada pria itu.

“Anda memang suka mengambil keputusan sendiri. Terserah mereka mau tinggal disini atau tidak, saya tidak peduli. Tapi sekarang lepas dan ganti pakaian itu sekarang!” ujar Ellara  kemudian berlalu menuju ranjangnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

 

Terpopuler

Comments

shabiraalea

shabiraalea

suka banget tegas nya ellara, ayoo lawan dan musnahkan anak dan ibu itu 🙃, geramnyeuuu

2025-03-21

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

baru baca udah bikin Oma naik darah /Joyful//Facepalm/

2025-01-25

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

tarik dia, buka paksa bajunya ellara /Determined//Chuckle/

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Wanita asing
2 Dia Luna, istri papa
3 Drama berlanjut.
4 terlambat
5 Melody pingsan
6 kamu lucu saat marah, Sweetie
7 Berita terupdate
8 Gelang itu...
9 Drama Weekend~~
10 Mari mulai permainannya ~ Ellara
11 makanya pacaran!!
12 di jemput Gavin
13 Anak wanita gila!
14 Bolos lagi!~ Gavin
15 Apa yang tidak aku ketahui?" ~ Gavin
16 Dimana putraku, sialan!!
17 Aku tidak mengasihanimu~ Gavin
18 Hanya bagian dari kalimat penenang
19 Nggak asing~ Gavin
20 makan berdua
21 Semua kenangan itu Spesial
22 Bagian mana yang ingin kakak dengar?
23 Mempengaruhi
24 Ingatan Gavin
25 kambuh
26 Flashback~ Ellara
27 Dia hidup, tapi mati..
28 Rencana Baru
29 Tentang kehilangan dan kekecewaan
30 Minta tolong Arkana.
31 Menemui Papa Morgan
32 Maaf, aku salah informasi
33 Atas persetujuan keluarga pasien
34 Dia bekerja sangat ceroboh.
35 Kamu tahu, aku membencimu!
36 Sebelum kamu mati~
37 Aku pikir kamu membebaskannya,
38 Merasa sangat dekat,
39 Ke Singapura
40 Peduli setan dengan perkataan orang!
41 Undangan
42 Terkuak
43 Permulaan!
44 pengakuan
45 Mencari
46 Bukan sosok ayah yang baik!
47 Jangan sampai gagal!
48 cemas
49 Apa dia...
50 perundungan
51 Miris
52 Gelisah
53 Apa aku boleh peluk? ~ Ellara
54 Manja
55 Bukan gejala depresi kan?
56 Memanfaatkan kesempatan
57 Selamat datang, cantik~
58 sangat lancang!
59 Memaafkan
60 Obat spesial
61 Dinner romantis
62 Ulang tahun
63 Tunangan
64 Berpisah sementara
65 Cemburu
66 Menikah.
67 Ritual pagi.
68 Bulan madu.
69 Di Mall.
70 Hanya di kerjain oleh-nya
71 Ini nyata, bukan mimpi!
72 Alessia dan Evana
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Wanita asing
2
Dia Luna, istri papa
3
Drama berlanjut.
4
terlambat
5
Melody pingsan
6
kamu lucu saat marah, Sweetie
7
Berita terupdate
8
Gelang itu...
9
Drama Weekend~~
10
Mari mulai permainannya ~ Ellara
11
makanya pacaran!!
12
di jemput Gavin
13
Anak wanita gila!
14
Bolos lagi!~ Gavin
15
Apa yang tidak aku ketahui?" ~ Gavin
16
Dimana putraku, sialan!!
17
Aku tidak mengasihanimu~ Gavin
18
Hanya bagian dari kalimat penenang
19
Nggak asing~ Gavin
20
makan berdua
21
Semua kenangan itu Spesial
22
Bagian mana yang ingin kakak dengar?
23
Mempengaruhi
24
Ingatan Gavin
25
kambuh
26
Flashback~ Ellara
27
Dia hidup, tapi mati..
28
Rencana Baru
29
Tentang kehilangan dan kekecewaan
30
Minta tolong Arkana.
31
Menemui Papa Morgan
32
Maaf, aku salah informasi
33
Atas persetujuan keluarga pasien
34
Dia bekerja sangat ceroboh.
35
Kamu tahu, aku membencimu!
36
Sebelum kamu mati~
37
Aku pikir kamu membebaskannya,
38
Merasa sangat dekat,
39
Ke Singapura
40
Peduli setan dengan perkataan orang!
41
Undangan
42
Terkuak
43
Permulaan!
44
pengakuan
45
Mencari
46
Bukan sosok ayah yang baik!
47
Jangan sampai gagal!
48
cemas
49
Apa dia...
50
perundungan
51
Miris
52
Gelisah
53
Apa aku boleh peluk? ~ Ellara
54
Manja
55
Bukan gejala depresi kan?
56
Memanfaatkan kesempatan
57
Selamat datang, cantik~
58
sangat lancang!
59
Memaafkan
60
Obat spesial
61
Dinner romantis
62
Ulang tahun
63
Tunangan
64
Berpisah sementara
65
Cemburu
66
Menikah.
67
Ritual pagi.
68
Bulan madu.
69
Di Mall.
70
Hanya di kerjain oleh-nya
71
Ini nyata, bukan mimpi!
72
Alessia dan Evana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!