MAHASISWA PEMUAS DOSEN Episode 8

Happy reading!

Berlin Adiwijaya

makasi yaa, kamu selalu ada..

Bima Sebastian

( senyum tipis dan mengangguk )

skip mereka pun pulang

dijalan pulang mereka berbincang sangat lama.

Bima Sebastian

tadi ada viona?

Berlin Adiwijaya

( mengangguk )

Bima Sebastian

harusnya kamu pas siaran langsung jangan bilang melexehkan kmu, harusnya sih..

Bima Sebastian

sebab akibatnya fatal buat kamu dan pak kenzo.

Berlin Adiwijaya

…

Bima Sebastian

kamu tau? kesalahan kamu apa?

Berlin Adiwijaya

( mengangguk )

Bima Sebastian

ya, karena kamu sudah dijadikan budak sex* sama pak kenzo.

Bima Sebastian

meskipun baru beberapa kali, tetapi orang yang mengetahui akan menatap mu dengan tidak enak.

Berlin Adiwijaya

…

Berlin Adiwijaya

aku salah harusnya waktu di ancam, aku teriak bukannya ketakutan..

Berlin Adiwijaya

ketakutan terbesar aku beasiswa diberhentikan..

Bima Sebastian

nyatanya? kamu diancam, tetapi ketakutan kamu malah terjadi?..

Berlin Adiwijaya

( mengangguk )

Berlin Adiwijaya

aku juga bingung harus gimana, posisi aku salah.

Berlin Adiwijaya

aku ——

Bima Sebastian

( memegang pundak berlin )

Berlin Adiwijaya

eh?

Bima Sebastian

berlin ini terakhir aku meminta janji kepadamu, berjanji untuk tidak mengulang ke 2x nya.

Berlin Adiwijaya

( mengangguk )

Bima Sebastian

hufts, itu rumah kamu sudah didepan mata, saya pergi dulu..

Berlin Adiwijaya

makasi yaa ( senyum dan melihat kepergian bima )

berlin kini telah berhenti berkuliah dikarenakan beasiswa dirinya dicabut, kini berlin hanya melanjutkan aktivitasnya dengan bekerja.

sudah ada 1 bulan ..

Berlin Adiwijaya

udah 1 bulan tapi aku ga pernah ketemu bima lagi, bahkan nomer dia diundang..

Berlin Adiwijaya

ternyata orang yang aku dulu sia-siain adalah orang yang paling mengajarkan arti kehidupan kepadaku.

Berlin Adiwijaya

huft..

Berlin Adiwijaya

bim, semoga kamu sehat selalu ya..

Berlin Adiwijaya

aku sadar kok, wanita seperti aku ga layak disamping kamu..

Berlin Adiwijaya

🙂🙂🙂

Berlin Adiwijaya

terimakasih banyak atas pelajarannya..

Berlin Adiwijaya

( melihat kamar berlin dan ruang tamu berlin )

Berlin Adiwijaya

terimakasih juga untuk kenangannya, semoga suatu saat nanti kamu dan aku bakal ketemu lagi..

Berlin Adiwijaya

( menutup pintu rumahnya )

Berlin Adiwijaya

( dan membawa kopernya menuju taksi )

berlin pun hanya menatap rumah dirinya yang perlahan menghilang karena kendaraan taksi yang melaju.

Bima Sebastian

( menekan bel rumah berlin )

beberapa kali memencet bel rumah berlin.

Bima Sebastian

tumben berlin ga buka pintu..

mas cari siapa?

Bima Sebastian

ini rumahnya berlin kan?

oh nak berlin, nak berlin sudah menyelesaikan kontraknya disini kebetulan saya pemilik rumah ini.

Bima Sebastian

…

Bima Sebastian

bapak tau berlin pindah kemana?

aduh ga tau mas, nak berlin emang jarang berbaur orangnya bahkan tetangga disini aja gapernah tau nak berlin dari mana..

Bima Sebastian

ya Tuhan berlin ( mengaruk lehernya )

yasudah sepertinya hanya itu yang dapat saya sampaikan mas, permisi ( masuk )

Bima Sebastian

HUFT!

Bima Sebastian

OH ZORA !!!

Bima Sebastian

( mentelepon zora )

zora

halo?

zora

kenapa bim?

Bima Sebastian

kamu tau berlin kemana?

zora

oh, gatau.

Bima Sebastian

loh bukannya kalian deket?

zora

semenjak kejadian pak kenzo ga akrab lagi wkwk mana mau akrab sama wanita muraxan seperti dia

Bima Sebastian

zor

zora

ups! lagian ngapasi dicari, mending cari yang setara bim

Bima Sebastian

( mematikan teleponnya )

bima pun pergi dari depan rumah berlin tersebut

bersambung