Bab 5

Axel Steele seorang CEO yang tampan dan berwibawa, dengan wajah oval mata biru cerah yang tajam serta tubuh atletis setinggi 180 derajat.

ia memiliki senyum yang menarik dengan ekspresi dan percaya diri yang kuat, selalu berpakaian formal dan elegan dengan setelan bisnis hitam atau abu abu yang rapi.

Meskipun memiliki penampilan yang menarik dan karisma yang kuat, Axel selalu menunjukan sikap yang cuek dan tidak peduli dengan pendapat orang lain. Hal ini membuatnya terkesan dingin dan sulit di dekati terutama bagi mereka yang belum mengenalnya dengan baik.

Sikapnya yang independen dan tidak terpengaruh oleh orang lain sering dianggap sebagai orang yang egois dan tidak perduli dengan perasaan orang lain. namun sebenarnya Axel memiliki standar yang tinggi yang tidak bisa berkompromi dengan prinsip prinsipnya.

dalam menjalankan perusahaan, Axel selalu menekankan pentingnya profesional dan efisiensi. Ia tidak memiliki waktu untuk bermain atau berdiskusi dengan hal yang tidak penting.

.

Daddy nya, Henry Steele. Pendiri Steele Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang tekhnologi. sejak kecil Axel belajar bisnis dari daddy

nya.

dan ketika daddy nya meninggal Axel mengambil alih perusahaan dan melakukan perubahan besar besaran walau saat itu usianya masih sangat muda. Ia mengembangkan strategi yang baik, memperluas jaringan dan menginvestasikan tekhnologi terbaru.

Dalam waktu singkat. Steele Corporation berkembang dengan pesat lalu membuka cabang di eropa. Axel menjadi CEO termuda yang sukses memimpin perusahaan multinasional.

.

.

.

Di restoran.

Mendengar ada keributan Axel dan Ryan segera keluar dari ruangan. Axel yang melihat kekasihnya yang sedang marah itu segera menghampiri. Sadar dengan keberadaan Axel Emily bergelayut manja di lengan Axel sambil cemberut.

"sayang lihatlah gaun ini jadi kotor kan, ini kan mahal. gajinya seumur hidup pun tidak akan bisa menggantinya" kata Emily ketus.

"maafkan saya Tuan" jawab Elina tertunduk.

Emily terus saja mengumpat.

"apa yang kamu lakukan?! kamu tidak hanya merusak baju Emily tapi juga merusak reputasi restoran ini" Axel berteriak.

Elina terlihat takut dan berkaki kali mengucapkan maaf. melihat itu, Luna maju mendekati Elina. apapun konsekuensinya ia tidak mau melihat sahabatnya menanggung sendiri bebannya.

Elina menoleh sebentar lalu menggelengkan kepala, seakan mengisyaratkan bahwa Luna tidak perlu ikut campur.

"maaf, Tuan... aku tidak sengaja. Aku akan membersihkannya" Elina maju selangkah namun bentak kan Axel membuatnya terhenti. Elina mencengkram ujung bajunya dengan kuat.

"membersihkannya?! kamu tidak bisa membersihkan reputasi yang rusak" balas Axel. tingkat kemarahannya hampir mencapai sembilan puluh persen.

"Tuan Axel, jangan terlalu keras" sahut Ryan.

Axel menoleh, kemudian menatap Elina kembali.

"aku ingin kamu dipecat sekarang juga! kamu tidak layak bekerja disini" mendengar itu Emily tersenyum dengan bahagianya. ia semakin memeluk manja lengan Axel dengan kemenangannya.

"tolong, Tuan... aku sangat membutuhkan pekerjaan ini" pinta Elina dengan belas kasihan, memohon agar ia tidak dipecat.

"Tuan Axel, mari kita bicarakan dulu" Ryan mengajak Axel masuk ke ruangan, ia akan berusaha mempertahankan Elina agar tetap bekerja di restoran itu.

Axel membanting bokongnya keras di kursi, mengusap wajahnya kasar lalu menarik napas panjang. kejadian hari ini membuatnya sakit kepala, pekerjaan nya semakin menumpuk. belum lagi Emily yang merengek ingin ditemani saat ulang tahunnya membuatnya stres padahal hari ini ia akan keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis dengan nilai yang milyaran.

"apa yang ingin kamu katakan, Ryan? jika tentang pelayan itu, maka dia harus dipecat" ucap Axel sambil menutup mata lalu menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.

"kesalahan Elina tidak disengaja, dia tidak memiliki niat untuk merusak reputasi kita. kemarahan mu sangat berlebihan" protes Ryan kemudian ia duduk disamping Axel melihat dalam wajah Axel.

"tapi Emily selalu membuatku pusing" keluh Axel. rasa cinta pada kekasihnya itu semakin berkurang. entah karena kesibukan masing masing yang membuat mereka jarang bertemu atau Axel yang merasa Emily telah berubah atau sikap Emily yang terlalu kekanak kanakan. namun dalam hatinya yang paling dalam, ia sangat mencintai kekasih nya itu. Emily yang sudah setia menemaninya disaat saat keterpurukkan.

"ada apa lagi dengannya? hah? jangan mau dibutakan cinta bro" balas Ryan. sudah beberapa kali dia memperingatkan namun Axel selalu saja acuh.gelagat mencurigakan Emily akhir akhir ini tak luput dari pandangan Ryan.

tak banyak yang tau tentang persahabatan mereka.sebenarnya Ryan adalah pemilik restoran itu tapi karena ia tidak mau para karyawan sungkan padanya maka dia harus menyamar sebagai menejer.

"ah sudahlah aku harus pergi" Axel segera beranjak dari duduknya, ia keluar dengan wajah yang datar.

"Honey dia dipecat kan? " tanya manja Emily.

"hm.ayo pergi" mereka kemudian keluar dari restoran itu.

.

.

Elina segera menuju ke ruangan Ryan, tanpa mengetuk ia masuk begitu saja dengan wajah cemas dan penuh air mata.

"pak Ryan, tolong... Tuan Axel ingin memecat ku karena kecerobohan ku tadi, aku tidak sengaja menumpahkan saus ke baju Nona Emily" dia berlutut di depan Ryan, memohon bantuan.

"aku sangat membutuhkan pekerjaan ini" kata Elina lagi dengan suara bergetar.

Ryan menghela napas panjang lalu membuangnya pelan.

"tolong bujuk lah Tuan Axel untuk tidak memecat ku. Aku berjanji akan bekerja lebih keras dan tidak mengulangi lagi kesalahan itu" Elina memohon kembali dengan penuh harapan.

"aku akan melakukan apa saja untuk memperbaiki kesalahanku. Aku akan menjalani pelatihan tambahan, bekerja lembur atau apapun yang tuan Axel inginkan. tolong pak Ryan jangan biarkan aku kehilangan pekerjaan ini"

kata Elina dengan desak.

Ryan tergerak dengan kegigihan Elina. Ia tersenyum kagum.

"jangan khawatir, Elina. aku sudah bicarakan dengan Tuan Axel dan dia memberikan kesempatan kedua untukmu. bekerjalah dengan baik" ucap Ryan membuat Elina refleks memeluk Ryan.

"terima kasih banyak pak"

seketika Elina kaget begitupun juga dengan Ryan. sambil mengucapkan maaf Elina segera keluar dari ruangan Ryan. ia merasa lancang dan tidak sopan. beruntung Ryan tidak marah padanya, Elina mengusap dadanya pelan.

.

.

.

Lanjut yah

See you 😍

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 bab 108
109 Bab 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
bab 108
109
Bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!