PENCARIAN JAWABAN

Berdua, mereka duduk di meja yang sama dan menikmati sarapan bersama. Di sela-sela waktu makannya, Maya berceletuk, "Kejadian yang menimpa kita sepertinya masih menjadi topik hangat, sehangat sayur bayam ini... Sluuurrrppp!" Ia menikmati kuah sayur bayamnya dengan ceria.

Rendi, yang sibuk dengan ayam goreng kesukaannya, hanya menjawab sambil mengunyah makanannya, "Hawis hini hikut haku hya... nyum... nyum?!"

"Ke mana?" tanya Maya sambil mengernyitkan alisnya, merasa penasaran dengan jawaban temannya.

"Jangan banyak nanya, mau jadi monyet?" Rendi mencandai Maya, membuatnya tertawa.

"Ih! Depanku ini monyetnya," balas Maya dengan senyuman nakal.

Akhirnya, keduanya kembali menikmati sarapan mereka dengan santai, tawa dan canda mengisi suasana.

Suster Evlin, yang saat itu bertugas sebagai penyedia minuman, mendekati mereka sambil membawa dua buah jeruk mandarin yang menggiurkan. Anak-anak lain melihat mereka berdua dan berbisik-bisik, sepertinya masih mengingat kejadian yang dialami Maya dan Rendi.

"Ini untuk kalian berdua. Ada acara apa hari libur ini?" Suster Evlin tersenyum sambil menaruh dua butir jeruk mandarin di depan mereka.

"Terima kasih, Suster. Aku mungkin hanya melanjutkan PR dari sekolah," jawab Maya seraya mengupas kulit jeruk mandarin, rasa syukur mengalir dalam hatinya.

"Kalian sudah benar-benar merasa baik, kan?" Suster Andira tiba-tiba ikut bergabung, menatap kedua anak itu dengan penuh perhatian.

"Kita semua sangat mengkhawatirkan kalian dengan kejadian yang telah berlalu. Aku tak sanggup membayangkan jika itu sampai menimpa kalian," ucap Suster Andira, suaranya lembut namun penuh keprihatinan.

"Jangan khawatir, Suster. Kami sudah tak merasa takut lagi," tukas Rendi sambil melahap jeruknya, berusaha menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja.

"Ini juga untuk pelajaran bagi semuanya, ya anak-anakku sayang," Suster Evlin menambahkan dengan nada lembut namun tegas, memandang semua anak-anak yang lain.

Suster Evlin memberi nasihat kepada semua anak asuhnya untuk selalu berhati-hati jika sedang berjalan sepulang sekolah. Semua anak-anak yang ada di bangsal ruang makan itu mengangguk dengan cepat, menanggapi nasihat itu dengan serius.

Setelah sarapan, Rendi mengajak Maya menyelinap ke sebuah tempat di belakang asrama panti. Melewati rimbunan semak belukar dan gerbang pagar yang telah terbengkalai, mereka menemukan bangunan yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Rendi melangkah hati-hati, menghindari sisa-sisa paku dan berbagai jenis material bangunan yang berserakan.

Setelah memastikan tidak ada bahaya, Rendi bersikap serius dan membuka percakapan. "Maya, sebenarnya aku menyadari kejadian mobil yang hampir mengenai kita itu karena kamu, kan?"

Maya terdiam, merasakan kembali kenangan aneh yang menimpanya. Ia memang merekam kejadian itu dalam ingatan.

"Hey, tenang saja, Maya. Kita sudah seperti saudara, dan aku orang yang pandai menjaga rahasia," Rendi meyakinkan Maya, menyadari betapa pentingnya kepercayaan di antara mereka.

"Rasanya lucu, kalau aku tidak mengenalmu lebih baik," lanjut Rendi, melihat sikap diam Maya.

Maya mengangguk pelan dan mulai menceritakan pengalaman sebelumnya. Ia menjelaskan bagaimana ia merasakan energi hangat mengalir dalam tubuhnya, hingga mobil sedan yang mendekat bisa ia tepis dengan kedua tangan kecilnya.

Rendi terdiam sejenak, alisnya mengerut. Seketika, bola matanya berbinar. Sepertinya ia mendapatkan ide.

"Maya, kau tahu kenapa aku sering terlihat mengantuk?" tanyanya, penuh semangat.

"Kenapa?" tanya Maya penasaran.

"Ini!" Rendi mengeluarkan sebuah buku dari balik punggungnya, menunjukkan sampulnya yang berwarna cerah.

"Buku apa itu?" tanya Maya, tertarik.

"Ini buku tentang anak-anak indigo, anak-anak dengan kemampuan istimewa. Sepertinya kau juga memiliki kemampuan itu," Rendi membuka buku tersebut dan mulai menjelaskan isinya dengan antusias.

Maya begitu kagum dengan pengetahuan Rendi yang luas. "Lalu, apa yang harus kulakukan?"

"Tentu saja, mencoba mengendalikannya. Apa kau bisa mencobanya?" Rendi memohon, wajahnya penuh harapan.

"T-tapi, aku tidak mengerti caranya," Maya mengaku, merasakan aliran energi yang meluap-luap dalam dirinya, tetapi tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.

"Sebentar," Rendi membolak-balikkan halaman buku yang dipegangnya dan berhenti ketika menemukan halaman yang dicari. "Nah! Ini dia! Telekinesis! Sebentar, aku bacakan untukmu..." ucap Rendi dengan bersemangat.

"Telekinesis pada dasarnya adalah kemampuan untuk memengaruhi pergerakan sebuah objek dari jarak jauh hanya dengan kekuatan pikiran. Kemampuan tersebut meliputi mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan, atau menggerakkan benda hingga mengangkat diri sendiri melayang di udara," Rendi mulai membaca penjelasan mengenai kemampuan tersebut.

"Di sini kuncinya adalah pikiran! Maya, mau kah kau mencobanya? Sebentar saja," bujuk Rendi, matanya berbinar penuh harapan.

"Mmm... Mmm... Bagaimana ya?!" Maya berpikir sejenak, lalu berjalan menuju kursi kayu yang sedikit berdebu dan mendudukinya. Rendi ikut duduk di kursi sebelahnya, memberikan dukungan.

"Ayo, Maya. Cobalah sebentar saja. Tidak ada salahnya kau dikaruniai kekuatan super. Dan itu bisa dipakai untuk hal-hal yang baik," Rendi berusaha meyakinkan.

"Emmm... Emm... Baiklah..." Maya pun membangun keberaniannya.

"Lalu, kau ingin aku menggerakkan apa?" tanya Maya, ragu namun bersemangat.

"Baiklah, coba kau lihat batu bata yang ada di dekat pintu sana..." Rendi menunjuk sebuah bata tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Ya? Lalu..?" Maya menunggu instruksi Rendi selanjutnya dengan rasa ingin tahu.

"Baik, pandangi dan fokuskan pikiranmu pada batu bata itu," ucap Rendi lirih agar Maya benar-benar bisa berkonsentrasi.

"Coba Kau tunjuk batu itu sembari membayangkan energi yang kau rasakan menyelimuti bata itu..." Rendi kembali memberi arahan, dan Maya pun menurutinya dengan penuh harapan.

Maya lalu menunjuk bata yang dilihatnya dan membayangkan bata itu terangkat. Namun, hal itu ternyata begitu sulit. Batu bata itu tidak terangkat, tetapi bergerak sedikit ke depan.

"K-kau berhasil, Maya!!" sorak Rendi dalam hati, semakin bersemangat.

Episodes
1 BAYANGAN DARI KEMUSNAHAN
2 MAYA AKSARAWATI
3 SESUATU YANG LAIN
4 PENCARIAN JAWABAN
5 PERINGATAN KECIL
6 RENDI PRANANTA
7 TREE OF LIFE
8 URANIUM DAN HELIUM
9 AWAL DARI KEBANGKITAN
10 AMARAH
11 TAK BERDAYA
12 MISHMAR
13 JAE THOMPSON DAN NILA PURNAMASARI
14 ANCAMAN YANG MENGINTAI
15 YUANYUN
16 KOTA MAFIA
17 RISING LION STAR!
18 YAJIAOQIANG
19 PUZZLE YANG TERUNGKAP
20 HOI GONG!! VS BLACK SERPENT STRIKE!
21 PERTEMUAN TAKDIR
22 FAKTA YANG DI SEMBUNYIKAN
23 SEDIKIT RASA AMAN
24 SENYUMAN KEGELISAHAN
25 ORANG ASING
26 EMMA DAN OLIVIA TAYLOR
27 MALAM MENCEKAM
28 KEPITING REBUS
29 TERKEJUT
30 KETIDAK ADILAN
31 BANTUAN YANG TAK LAGI BERHARGA
32 USAHA UNTUK BERTAHAN HIDUP
33 LOLOS
34 NIYATI VIDHAN
35 WU YUAN AGRITECH INC.
36 KEMBALI KE CANDI MINAK JINGGO
37 KALPATARU
38 KESEDIHAN MINAK JINGGO
39 BRAJAMUSTI
40 NAHENDRA TARA INKARNASI MAHAPATIH
41 PERPISAHAN
42 PELUKAN KEKHAWATIRAN
43 TANJUNG PERAK
44 LEMMINKÄINEN
45 PULAU DEWATA
46 UNIVERSITAS VIDYASTRA
47 RAMALAN
48 INNERJIONIX
49 ETHAN WELLINGTON
50 TIEDON VAPAUS
51 AURORA MERAH
52 LOVINA
53 REVONTULTEN TANSSI
54 PENGORBANAN SEBASTIAN
55 PENOLONG TAK TERDUGA
56 UTUSAN
57 PERKENALAN
58 MILKSHAKE
59 OBROLAN DI KAFE
60 SELAMAT
61 MISHMAR TERKUAT
62 KEDATANGAN ARKHAN
63 TAKDIR YANG MENANTI
64 DI AMBANG PERUBAHAN
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAYANGAN DARI KEMUSNAHAN
2
MAYA AKSARAWATI
3
SESUATU YANG LAIN
4
PENCARIAN JAWABAN
5
PERINGATAN KECIL
6
RENDI PRANANTA
7
TREE OF LIFE
8
URANIUM DAN HELIUM
9
AWAL DARI KEBANGKITAN
10
AMARAH
11
TAK BERDAYA
12
MISHMAR
13
JAE THOMPSON DAN NILA PURNAMASARI
14
ANCAMAN YANG MENGINTAI
15
YUANYUN
16
KOTA MAFIA
17
RISING LION STAR!
18
YAJIAOQIANG
19
PUZZLE YANG TERUNGKAP
20
HOI GONG!! VS BLACK SERPENT STRIKE!
21
PERTEMUAN TAKDIR
22
FAKTA YANG DI SEMBUNYIKAN
23
SEDIKIT RASA AMAN
24
SENYUMAN KEGELISAHAN
25
ORANG ASING
26
EMMA DAN OLIVIA TAYLOR
27
MALAM MENCEKAM
28
KEPITING REBUS
29
TERKEJUT
30
KETIDAK ADILAN
31
BANTUAN YANG TAK LAGI BERHARGA
32
USAHA UNTUK BERTAHAN HIDUP
33
LOLOS
34
NIYATI VIDHAN
35
WU YUAN AGRITECH INC.
36
KEMBALI KE CANDI MINAK JINGGO
37
KALPATARU
38
KESEDIHAN MINAK JINGGO
39
BRAJAMUSTI
40
NAHENDRA TARA INKARNASI MAHAPATIH
41
PERPISAHAN
42
PELUKAN KEKHAWATIRAN
43
TANJUNG PERAK
44
LEMMINKÄINEN
45
PULAU DEWATA
46
UNIVERSITAS VIDYASTRA
47
RAMALAN
48
INNERJIONIX
49
ETHAN WELLINGTON
50
TIEDON VAPAUS
51
AURORA MERAH
52
LOVINA
53
REVONTULTEN TANSSI
54
PENGORBANAN SEBASTIAN
55
PENOLONG TAK TERDUGA
56
UTUSAN
57
PERKENALAN
58
MILKSHAKE
59
OBROLAN DI KAFE
60
SELAMAT
61
MISHMAR TERKUAT
62
KEDATANGAN ARKHAN
63
TAKDIR YANG MENANTI
64
DI AMBANG PERUBAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!