Sebuah mobil mewah memasuki area rumah keluarga Rivas.
Luis Perez, ia adalah CEO dari perusahaan tingkat tinggi. Melangkahkan kakinya memasuki rumah bak istana, ia masuk dengan arahan para maid.
Saat ia mencapai ruang tamu, ia langsung bertemu dengan Rivas Marquez, pemilik rumah yang menyambut kehadirannya dengan istimewa.
Rivas Marquez
Kau datang tepat waktu, Luis.
Luis tersenyum menanggapinya dan menjabat tangan Rivas sopan.
Rivas menerima kesopanan Luis dengan bangga, setelah selesai berjabat tangan Rivas menepuk-nepuk pundak Luis bangga.
Rivas Marquez
Baiklah, Luis. Karna Gracia belum selesai, mari kita berjalan-jalan sebentar agar kau tidak terlalu canggung nanti.
Luis Perez
Jika paman tidak keberatan, saya siap.
Rivas Marquez
Tidak ada kata keberatan Luis, mari aku tunjukkan beberapa ruangan disini.
Luis mengikuti langkah nya dengan nyaman tidak ada kecanggungan sama sekali. Rivas berjalan santai dan berbicara ringan untuk memudahkan Luis mengenali rumahnya, hingga langkahnya terhenti di salah satu ruangan yang terdengar berisik.
Membuka pintu dan mendapati putri bungsunya sedang memainkan melodi indah, ia bisa melihat gerakan halus yang kontras dengan hembusan angin lembut saat gadis itu melangkah kan kakinya menuju jendela yang tidak tertutup menyebabkan tirai-tirai putih berterbangan indah.
Tatapan Luis terpaku pada sosok gadis yang memainkan biolanya dengan sangat lihai, ia menikmati melodi yang gadis itu ciptakan.
Melodi yang sedang menggema dalam ruangan adalah melodi "Carol Of The Bells", dengan musik tambahan yang gadis itu putar menjadikan melodi ini sempurna.
Gadis itu terus memainkan biolanya sampai akhir melodi, saat ia akan menambahkan melodi baru lagi ia terhenti saat suara Rivas memanggilnya.
Rivas Marquez
Avames
Dengan gerakan lembut gadis itu memalingkan wajahnya ke arah suara yang memanggilnya, tampilannya menjadi lebih indah saat cahaya bulan yang samar berpadu dengan cahaya lilin yang menerangi wajahnya diruangan gelap, ia sendiri yang menciptakan ruangan ini menjadi gelap.
Rambut panjangnya yang berwarna coklat keemasan berpadu dengan cahaya lilin dan bulan berterbangan karena hembusan angin kencang namun tidak merusak kerapihan rambutnya.
Avames Lucia Rivas
Ya?
Seolah mendengar suara yang paling merdu saat Avames berbicara kepada Rivas, jantung Luis berdetak lebih cepat dari yang diperlukan.
Rivas Marquez
Cepatlah turun, kita akan makan malam bersama dengan Luis.
Rivas Marquez
Calon suami kakak mu.
Seolah tertampar, Luis langsung mengalihkan pandangan kepada Rivas, ia sudah terjebak dalam perasaan cinta dengan putri bungsu dari keluarga itu.
Avames mengangguk tanpa bergerak dari tempat nya dan masih memegangi erat biolanya.
Rivas Marquez
Baik, jangan mengulur waktu lagi, Avames.
Sekali lagi Avames mengangguk.
Menerima jawaban Avames, Rivas membawa langkahnya dan Luis meninggalkan ruangan itu.
Luis ikut meninggalkan ruangan tapi ia tidak bisa memalingkan pandangannya dari Avames yang sudah menghilang dari balik pintu besar ruangan itu.
.
.
.
Mereka makan malam bersama tanpa pembicaraan, dengan beberapa maid berdiri di belakang dengan jarak sekitar satu sampai dua meter dari mereka.
Saat yang lain sedang fokus makan malam, Luis menyibukkan dirinya dengan mencuri pandang ke arah Avames.
Luis Perez
'Sungguh tak pernah ku sangka bahwa putri Avames lebih aku inginkan dari pada putri Garcia.'
Luis mengungkapkan perasaanya melalui hati, ia tidak mungkin mengungkapkan kebenarannya di depan keluarga Rivas.
Setelah makan malam selesai Garcia membawa Luis pergi lebih dulu meninggalkan ruang makan.
Putri Garcia Rivas
Kau datang, Luis.
Luis Perez
Ya, aku datang untuk mu.
Garcia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
Luis Perez
Ah, ku pikir aku perlu mengenali kau dan siap itu?
Katanya sambil menunjukan jari telunjuk nya pada Avames yang menuju ke salah satu ruangan dari arah yang lain.
Putri Garcia Rivas
Itu Avames, dia adik ku. Dan ya, dia sangat baik pada maid yang menjaganya dan adik laki-laki dari maid itu.
Luis dengan wajah bingung menatap Garcia
Putri Garcia Rivas
Lupakan itu, Luis. Apa yang ingin kau katakan tadi?
Luis Perez
Ya, aku ingin mengatakan bahwa kalian sangat sama dan mungkin jika warna rambut kalian tidak berbeda aku akan sangat sulit membedakan mu, Garcia.
Garcia tersenyum mendengar penuturannya
Putri Garcia Rivas
Kami mungkin memang sangat mirip tapi kami juga sangat berbeda. Jika kau mengenal ku karna aku aktif dalam bidang kantor dan semacamnya maka dia menghabiskan waktunya di rumah dengan bermain musik, bahkan kami tidak berbicara jika itu tidak penting.
Luis Perez
Apa karna adanya masalah tertentu?
Luis Perez
Oh, lupakan saja maaf aku terlalu memikirkan itu, jadi lupakanlah Garcia
Putri Garcia Rivas
Tidak mengapa, Luis. Kau berhak tahu tapi aku tidak akan menceritakan nya pada mu, karna...
Luis Perez
Karna?
Putri Garcia Rivas
Karna aku akan menceritakan hari baik pernikahan kita yang sudah disiapkan.
Luis Perez
Ya. Aku akan mendengar nya, bukan?
Luis sungguh ia sangat tidak bisa menolak pernikahan ini dan juga tidak bisa memalingkan cintanya dari Avames.
Comments