Ini Sebenarnya Ada Apa Sih

Kenapa gama kok kaya panik tatkala candra bilang mau ke desa itu, dan juga lagi_lagi candra jadi kepikiran sama banu saudaranya itu. Dan istrinya yang namanya ismi kenapa kok baru hamil, kok mutusin keluar dari desa itu.

 Terus sudah mikir_mikir gak terasa pelan_pelan dia sudah ngantuk dan tertidur, candra ngabarin gama sekitar jam 5 subuh. Candra sudah bangun dan gak lama ibunya masuk, ke dalam kamar terus langsng duduk disebelah dia.

Gak lama setelah itu bapaknya candra keluar kamar juga, dan beliau ikut masuk ke dalam kamarnya candra.

Ibu dewi berkata, "Candra apa ngga kepagian? gak papa bu nanti candra naik angkutan umum ke terminalnya. berdoa aja ya semoga keadaanya cepat membaik, nanti bapak yang menjemputmu dari rumah kang agung pak.

Gak tau kenapa ibu dewi tiba_tiba ngebentak begitu, bapaknya hanya diam beliau kasih candra secarik kertas. Yang isinya itu alamat rumah kang agung, sama nama terminal dan bus yang candra akan naiki.

Pak abbas mencoba tetap tenang, setelah itu beliau keluar dan kembali ke meja makan. Setelah itu candra pamitan sama ibunya untuk berangkat, sambil menggendong tas carier itu. Yang isinya hanya beberapa helai baju ganti dan satu leptop aja, sambil nganterin anaknya itu ke depan rumah.

Baru pertama kalinya candra keluar rumah, gak pakai motor atau mobil karena semua itu sudah tidak ada lagi. Sudah di jualin semua disitu ibunya cuma bilang, "Hati_hati ya maafin sikap ibu yang barusan, awalnya candra mau nanya kenapa kok tiba_tiba ibunya ngebentak bapak.

Tapi karena emang dari semalam ibunya sudah bertingkah aneh, jadinya candra mengurungkan niatnya.

Pas candra menengok ke arah ibunya, dia seperti melihat ibu dewi menangis.

   "Ada apa sih ibu kok aneh gini.. pikirnya dalam hati. Mambuat candra jadi berat buat ninggalin rumah, kenapa sih dengan ibunya?.

Kayak yang kawatir banget gitu loh, kan candra cuma pergi kerumah kang agung. Candra berjalan kaki dari rumahnya hingga ke depan komplek, buat nyari angkot di jalan dia sempet berpapasan dengan beberapa warga.

 Warga yang melihat candra dalam keadaan seperti ini, kaya merasa heran gitu ngga biasanya anak laki_laki dari seseorang yang namanya tersohor yaitu abbas brahma. Pemilik usaha material kayu paling gede di kota ini, jalan kaki terus nunggu angkot dipinggir jalan.

Beberapa kali candra melihat ponselnya, menunggu balasan dari gamma tapi belum ada juga. Candra mencoba menghubunginya via telepon, namun sudah berkali_kali tak di angkat_angkat juga.

Kemudian lewatlah tetangganya candra yang bernama pak yatno, beliau menawarkan candra tumpangan. karena kebetulan beliau pun mau ke pasar, awalnya candra ingin menolak tawaran pria itu. namun melihat matahari yang udah keluar, akhirnya candra pun mau di bonceng tetangganya itu.

Di perjalanan mereka pun biasa ngobrol_ngobrol, segala basa basi sekitar 20 menit mereka sampai diterminal. pak yatno nganterin candra sampe ke loket karcis, setelah itu pak yatno pamit mau melanjutkan perjalanan menuju ke pasar.

Candra sudah membeli karcis bis tapi hatinya merasa tak tenang, karena belum ada balasan dari gamma.

"Nih orang masih tidur atau gimana sih.. batin candra, sekitar 15 menit kemudian candra melihat bus yang akan ditumpanginya datang. Tapi gamma masih belum juga kelihatan batang hidungnya, beberapa orang sudah pada naik kedalam bus itu.

Candra masih coba menunggu gamma sebentar lagi, pas lagi menunggu candra sudah mengabari ibunya dan kakak perempuannya. Kalau dia sudah sampai terminal dan candra juga sempet ngirim pesan ke kang banu, saudaranya yang ada di desa rangkas punah.

Cuma sampai sekarang belum ada balasan sama sekali, beberapa menit kemudian akhirnya gamma datang sama temennya namanya budi.

"Cepetan kasih tau aku ada apa dengan desa rangkas punah? tanya candra.

"Mungkin ini bisa jadi salah, namun disana tempat pengguguran kandungan. Kakek yang bilang malah dari dulu sih, tapi ya pesanku sih kamu jangan ganggu aja.

Si budi temennya gamma yang berambut gondrong itu cuma geleng_geleng kepalanya, sambil ngeliatin candra. Tak lama candra mendengar mbak_mbak penjaga loket bilang ke candra buat buruan naik, soalnya bis sudah mau berangkat.

Sebelum candra naik ke bus itu gamma berpesan pada candra, "Kamu ingat tujuanmu kesana hanya untuk tinggal sebentar, jangan ikut campur urusan orang sana.. lalu mereka bersalaman dan yang lebih aneh lagi, pas candra ngajak budi salaman dia gak mau justru malah merangkul candra makin bingung kan candra.

Lalu candra naik bus itu, dia duduk di jok urutan ketiga di sebelah kanan. Candra masih kelihatan oleh gamma dan budi dari luar. diantara tas carier dia dibawah karena tasnya gede, makanya ditaronya dibawah.

Candra baru ingat kalau rangkulan budi, hampir sama dengan rangkulan ibunya. Ada apa sih sebenarnya kaya yang cemas gitu, gak lama bis pun mulai jalan disitu candra ke inget lagi sama kata_katanya gamma. Soal desa itu, masa sih desa itu sering jadi tempat buat gugurin kandungan.

Dan candra juga baru sadar kenapa kok bapak sama ibunya, gak pernah cerita soal desa itu. Pas lagi nginget_nginget lagi kernet bus menghampirinya dan menanyakan tujuannya dimana? candra menunjukan tiketnya dan si kernet bilang, itu adalah tujuan paling akhir dan itu masih lama banget.

Nyampenya kira_kira ya jam 9 lah, jam 9 malam baru nyampe. Setelah itu candra mencoba buat ngilangin pikirannya tentang desa itu, malah dia mikirin kapan dan bagaimana kira_kira ekonomi keluarganya kembali membaik. Supaya bisa membayar hutang_hutang di bank itu, tapi ternyata candra tetap gak bisa berhenti mikirin tentang desa rangkas punah itu.

Gak terasa bis itu udah 2 jam jalan ke arah timur, beberapa kali bus itu berhenti disetiap kota. untuk ngambil penumpang dan sekarang sedang berhenti di kota x, beberapa penumpang pada naik, dan tiba_tiba ada satu perempuan yang baru naik itu bilang ke candra.

"Mas permisi boleh saya duduk dekat jendela? tanya wanita itu.

"Ehh iya mba, bentar saya berdiri dulu.. jawab candra sambil berdiri.

"Maaf ya mas.. kata wanita sopan.

"Iya mba gak papa mba monggo..ucap candra lembut.

"Biar deket ac mas hari ini cuaca lumayan panas.. wanita itu coba memberi pengertian candra.

Wanita ini lumayan cantik rambutnya panjang, dan sepertinya dia sedang hamil dan lagi sibuk main hp.

Candra mencoba tersenyum pada perempuan itu, bus mulai jalan lagi kernet bus menghampiri wanita itu dan menanyakan tujuannya dimana.

Ternyata tujuannya sama dengan yang dituju candra, perempuan itu sambil terus mengetik sesuatu di hpnya nanya ke candra.

"Iya mba tujuan kita sama..

____Tbc___

Episodes
1 Di suruh Pergi Kedesa Yang Isinya Iblis
2 Ini Sebenarnya Ada Apa Sih
3 Mimpi Aneh
4 Bangkai
5 Candra Keujung Kampung
6 Si Gondrong
7 Kemana Pak Agung Itu
8 Ritual Neloni
9 Siapa Sebenarnya Mak ela
10 Aneh
11 Orang Gila
12 Rumah Laknat
13 Bahaya
14 Apa Orang Gila Itu Budi?
15 Ni itoh Mencekik Leher Candra
16 Bekas Kuku Ni itoh Mematikan
17 Agis Meninggal
18 Jenazah Agis Sungguh Mengerikan
19 Sayatan Di Tangan
20 Suara Tangisan Bayi
21 Mimpi Itu Pertanda
22 Ismi Pendarahan
23 Dalang Kutukan
24 Mengintai
25 Iblis
26 Pemuda Tampan Yang Aneh
27 Pendarahan Ismi Semakin Aneh
28 Di incer
29 Jeritan Perempuan
30 Putus Nyawa
31 Ni irah
32 Aku Ngga Bakal Mati
33 Malam Terakhir
34 Akhirnya Candra Bisa Keluar Dengan Selamat
35 Semuanya Belum Berakhir
36 Bau Amis Dari Tubuh Bapak
37 Mang Didi Atau Bukan
38 Pertemuan Dua Keluarga
39 Ni Itoh Gak Ada Dikampung
40 Bayangan Pemakan Janin
41 Harusnya Kamu Mati
42 Laki-laki Misterius
43 Dendam Kesumat
44 Nita, Ni itoh
45 Curiga Sama Bi Ratna Sama Mang Didi
46 Ki duduy
47 Makin Bahaya Ini
48 Kebun Samping Material
49 Penghianat Dalam Rumah
50 Suami Kamu Yang Bakal Mati
51 Tanah Jahanam
52 Bahaya
53 Kecurigaan Bu Gina
54 Habisi Siapapun
55 Sosok Muka Pucet
56 Langsamana
57 Terbongkar
58 Hewan peliharaan
59 Monyet
60 Tidak Ada Harapan
61 Ilmu Sirep
62 Kembali Ke Kampung Jabang Mayit
63 Kampung Nita
64 Sampe Desa Rangkas Punah
65 Menjebak Mang Didi
66 Cerita Bi Ratna
67 Dukun Beranak Iblis
68 Ke ujung Kampung
69 Pesta Sebelum Ritual
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Di suruh Pergi Kedesa Yang Isinya Iblis
2
Ini Sebenarnya Ada Apa Sih
3
Mimpi Aneh
4
Bangkai
5
Candra Keujung Kampung
6
Si Gondrong
7
Kemana Pak Agung Itu
8
Ritual Neloni
9
Siapa Sebenarnya Mak ela
10
Aneh
11
Orang Gila
12
Rumah Laknat
13
Bahaya
14
Apa Orang Gila Itu Budi?
15
Ni itoh Mencekik Leher Candra
16
Bekas Kuku Ni itoh Mematikan
17
Agis Meninggal
18
Jenazah Agis Sungguh Mengerikan
19
Sayatan Di Tangan
20
Suara Tangisan Bayi
21
Mimpi Itu Pertanda
22
Ismi Pendarahan
23
Dalang Kutukan
24
Mengintai
25
Iblis
26
Pemuda Tampan Yang Aneh
27
Pendarahan Ismi Semakin Aneh
28
Di incer
29
Jeritan Perempuan
30
Putus Nyawa
31
Ni irah
32
Aku Ngga Bakal Mati
33
Malam Terakhir
34
Akhirnya Candra Bisa Keluar Dengan Selamat
35
Semuanya Belum Berakhir
36
Bau Amis Dari Tubuh Bapak
37
Mang Didi Atau Bukan
38
Pertemuan Dua Keluarga
39
Ni Itoh Gak Ada Dikampung
40
Bayangan Pemakan Janin
41
Harusnya Kamu Mati
42
Laki-laki Misterius
43
Dendam Kesumat
44
Nita, Ni itoh
45
Curiga Sama Bi Ratna Sama Mang Didi
46
Ki duduy
47
Makin Bahaya Ini
48
Kebun Samping Material
49
Penghianat Dalam Rumah
50
Suami Kamu Yang Bakal Mati
51
Tanah Jahanam
52
Bahaya
53
Kecurigaan Bu Gina
54
Habisi Siapapun
55
Sosok Muka Pucet
56
Langsamana
57
Terbongkar
58
Hewan peliharaan
59
Monyet
60
Tidak Ada Harapan
61
Ilmu Sirep
62
Kembali Ke Kampung Jabang Mayit
63
Kampung Nita
64
Sampe Desa Rangkas Punah
65
Menjebak Mang Didi
66
Cerita Bi Ratna
67
Dukun Beranak Iblis
68
Ke ujung Kampung
69
Pesta Sebelum Ritual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!