Chapter 4
Calvin pun menarik Elaine untuk keluar dari cafe itu. Lalu Elaine menelepon supirnya untuk pulang saja karena dia akan diantar oleh Calvin.
Dalam perjalanan pulang, mereka banyak mengobrol hal hal yang menyenangkan. Tak terasa Elaine sudah sampai di rumah dan dia berterima kasih sambil memberikan kecupan manis di pipi Calvin yang membuat wajah pria itu bersemu merah.
Elaine pun turun dari mobil dan saat hendak masuk ke dalam rumah, dia melihat pintu pagarnya sudah digembok.
Calvin Pradana
Eli, kemana semua pelayanmu? Kenapa pagarnya digembok?
Elaine Candra
Itu suatu kesengajaan, Cal. Dengan 1 telepon saja, aku mau lihat dia bukakan pagar ini atau tidak.
Gadis itu pun mulai menelepon orang tuanya dan menceritakan apa yang dia alami. 5 menit kemudian Bu Lasmi keluar dengan wajah marah membuka gembok.
Elaine Candra
Aku bilang juga apa, Bu Lasmi. Kamu tidak akan menang melawanku, karena aku majikanmu! Ayo, Sayang kita masuk.
Calvin Pradana
Eli, apakah pembantumu dan anaknya perlu aku beri pelajaran?
Elaine Candra
Jangan, Cal. Biar aku saja
Calvin Pradana
Baiklah. Kalau kamu butuh bantuanku, panggil saja
Elaine Candra
Baik, Sayangku.
Setelah mengobrol lama, Calvin pulang turut diantar gadis cantik itu sampai di depan pintu. Kemudian Elaine pun masuk dan menemukan Suzy dan ibunya sedang duduk makan malam di ruang makan.
Sulasmi
Elaine, kalau kamu mau makan ambil sendiri. Kami makan dulu
Suzy Candra
Ibu jangan begitu. Biar aku ambilkan nasi untuk kakak ya
Sulasmi
Biar dia sendiri saja. Karena kamu terlalu baik makanya kamu bisa dibuli.
Elaine Candra
Plok..plok..plok. Benar benar hebat sandiwara ibu dan anak ini. Lasmi, Suzy, jangan lupa kalau kalian hanyalah pelayan di rumah ini. Ingat status kalian!
Elaine Candra
Sulasmi, jangan berteriak padaku! Apa kamu tidak tahu bagaimana harus berbicara pada tuanmu!
Suzy Candra
Kak, maafkan ibu ya. Jangan marah pada ibu.
Elaine Candra
Aku bukan kakakmu, Suzy! Aku merasa kalau orang tuaku hanya melahirkan aku 1 anak saja.
Sulasmi
Elaine, apa kamu tahu kalau ayahmu.....
Suzy Candra
Udah, Ma! Diam!
Elaine Candra
Papaku kenapa, Lasmi? Lanjutkan! Papaku kenapa?
Sulasmi
Ayahmu juga sudah menganggap Suzy sebagai anaknya
Elaine Candra
Oh ya? Tapi kenapa aku tidak pernah dengar papa bicara seperti itu ya? Hmm!
Suzy Candra
Ka! Ehm! Nona, aku akan mengambilkan makan malam untuk Anda
Elaine Candra
Iya! Lasmi, sekalian masakkan makan malam yang baru. Aku tidak mau bekas makanan yang dimakan oleh pembantu.
Suzy Candra
Udah, Ma! Baik Nona. Aku yang akan masakkan. Nona mau makan apa untuk makan malam?
Di kehidupan lampau mereka membuat iga bakar bersama, tapi hasilnya tangan mereka melepuh terkena api. Alex yang datang tidak mempedulikannya dan malah memukulnya karena mengakibatkan tangan Suzy melepuh
Elaine Candra
Bukankah papaku mengirimkan iga import untukku? buatkan iga bakar untukku. Iga itu harus benar-benar dibakar diatas api yang menyala. Bukan di microwave. Ngerti?
Suzy Candra
Apa?! Dibakar diatas api?
Elaine Candra
Iya. Kenapa?
Sulasmi
Elaine, kamu jangan kelewatan ya. Kamu bukannya tidak tahu kalau Suzy tidak pernah memasak!
Elaine Candra
Maka dari itu dia harus belajar masak dari sekarang. Kalau tidak bagaimana nanti setelah menikah?
Suzy Candra
Baik, Nona. Aku akan memasak untuk Nona
Suzy pergi ke dapur dengan wajah yang marah dan juga tangan dikepal. Sementara Elaine naik keatas menuju kamarnya.
Sulasmi yang tidak senang anaknya dibegitukan, lalu mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.
Sementara di dapur, Suzy meringis kesakitan karena terkena api. Suzy pun menunjukkan pada ibunya yang langsung menangis histeris. Pelayan yang lain pun memberi laporan pada Elaine yang sedang bersantai di kamarnya
Elaine Candra
Lasmi, kenapa kamu menangis seperti orang yang kehilangan anak?
Sulasmi
Dasar kamu wanita berhati ular! Lihat apa yang kamu lakukan pada anakku!
Elaine Candra
Memangnya apa yang kulakukan?
Sulasmi
Tangannya melepuh gegara memasakkan iga bakar untukmu
Elaine Candra
Oh. Itu baru permulaan. Lama lama juga dia akan terbiasa. Semangat ya, Suzy! Kamu pasti bisa!
Alex Pradana
Elaine, tidak seharusnya kamu berbuat seperti itu pada Suzy!
Elaine Candra
Memangnya kenapa? Dia pelayanku! Aku bebas berbuat apa saja padanya!
Mengankat tangan hendak menampar Elaine
Elaine Candra
Pengawal, keluarkan 3 sampah ini dari rumahku
Pengawal pun datang untuk memegangi mereka
Suzy Candra
Nona, aku mohon jangan keluarkan aku dan ibu. Kalau kehilangan pekerjaan ini, kemana lagi kami akan pergi?
Elaine Candra
Apa peduliku kemana kalian akan pergi! Itu bukan urusanku! Keluarkan mereka dari rumahku!
Suzy Candra
Tidak! Aku mohon jangan keluarkan aku dan ibu. Kami masih membutuhkan pekerjaan ini!
Elaine Candra
Hmm! Selain pekerjaan ini apakah ada alasan lain dibalik itu, Lasmi?
Elaine Candra
Jangan mengira kalau aku tidak tahu tujuanmu bekerja di rumahku, Sulasmi. Katakan apa tujuanmu bekerja di rumahku?
Suzy Candra
Tidak ada! Kami tidak ada tujuan lain selain bekerja di rumahmu, Nona
Elaine Candra
Diam kamu! Aku bertanya pada dia. Bukan padamu!
Sulasmi
Suzy! Baik! Akan kukatakan alasannya! Kami bekerja di rumah Anda atas saran dari Pak Devan
Elaine Candra
Papa? Apa hubunganmu dengan papaku?
Sulasmi
Pak Devan adalah mantan pacarku sewaktu smu. Kami bertemu lagi di reuni dan karena pak Devan tahu keadaanku, dia menyarankanku untuk bekerja dirumahnya menjadi pelayan.
Elaine berpikir kembali sebelum meninggal, Suzy mengatakan kalau dia adalah anak papanya. Apakah Sulasmi berusaha untuk menutupi masalah ini? Lantas apakah Suzy tahu akan hal ini?
Suzy Candra
Akkhh! Aaakkhhh! Perutku sakit! Aaahhhh!
Sulasmi
Nak, ada apa denganmu?
Elaine Candra
Panggilkan dokter Hans!
Suzy Candra
Tidak! Tidak usah! Mungkin aku hanya salah makan saja.
Elaine Candra
Benarkah? Tapi tetap saja kamu harus diperiksa, Suzy.
Selagi menunggu dokter Hans, terlihat Suzy sangat pucat dan ketakutan. Sesekali dia mengusap perutnya dan sesekali menahan mual
Dokter Hans
Selamat malam, Nona
Elaine Candra
Malam, Dokter. Ayo masuk. Ini anaknya pelayanku sakit. Coba tolong diperiksa.
Dokter Hans pun mulai memeriksa dan terlihat wajahnya dipenuhi senyuman. Elaine yang sudah tahu apa arti senyuman itu juga ikut tersenyum.
Sulasmi
Bagaimana putriku?
Dokter Hans
Selamat ya, Bu. Anak ibu hamil dan sudah masuk bulan ke 3. Ini akan aku bukakan vitamin agar janin kuat. Semoga ibu dan anak sehat ya. Aku pulang dulu, Nona.
Elaine Candra
Iya. Terima kasih ya, Dok
Comments