Chapter 4

Sepulang sekolah Kesha langsung di ajak oleh Rini ke aula sekolah untuk latihan karate.

"Selamat siang senpai kenalin ini namanya Kesha anak baru pindahan dari amerika" ucap Rini.

"oh iya,silahkan gabung saja ya kalian pemanasan dulu sebelum nanti lari keliling lapangan 2 kali" ucap Senpai.

"Ok siap Senpai" kata Rini.

"aku pake baju olahraga gak papa" tanya Kesha.

"gak papa nanti kalau mau beli seragam karate nya tinggal ngomong aja sama Senpai nya." ucap Rini.

"Ok deh" katanya.

"yuk kita mulai pemanasan dulu" ujar Rini.

Mereka pun mulai pemanasan sebelum keliling lapangan.

Dari kejauhan Doni melihat Kesha sangat kagum. Kebetulan Doni juga sedang ikutan latihan Voli di sana.

Sedangkan Alin sang ketua kelas sangat cemburu melihat Kesha di tatap oleh Doni karena dari pertama masuk sekolah Alin begitu menyukai Doni.

Rizki yang kebetulan ikut latihan karate juga memimpin anak baru yang baru join.

Rizki sudah sabuk biru sedangkan Kesha masih pemula sabuk putih. Rizki mengajarkan ilmu dasar terlebih dahulu kepada anak baru sedangkan Senpai mengajari yang sudah sabuk Biru dan Coklat.

Setelah beberapa kali latihan selama 2 jam Kesha dan Rini di beri istirahat setengah jam..

"Kesha kita beli minuman di luar yuk, haus pisan euy" ucap Rini.

"oh ayo" kata Kesha.

Mereka berdua membeli minuman di pinggir jalan. Rizki menghampiri Kesha dan Rini.

"hai Kesha bagaiamana latihan karate nya seru gak" tanya Rizki.

"emm lumayan seru,tapi agak capek sedikit" ujar Kesha.

"Nanti pulang nya bareng aku aja ya kebetulan tadi Nenek kamu telepon biar pulang nya barengan" ucap Rizki.

"Oh begitu ok deh" ujar Kesha.

"ehemmm cie yang mau di anter sama pangeran Rizki" ucap Rini.

"dih apaan sih lebay deh" kata Kesha.

"awas nanti para fans nya pada ngamuk loh" kata Rini.

"Bodo amat,I do'nt care" kata Kesha.

Setelah istirahat mereka melanjutkan latihan karate nya.

Doni yang sudah pulang lebih awal dari latihan voli nya masih melihat Kesha dari kejauhan.

Berbeda dengan Felix, Jalu dan Ahmad mereka lebih memilih latihan Basket. Sedangkan Rizki memilih Karate dan Basket karena keduanya beda jadwal. Latihan basket di hari Rabu dan Sabtu sedangkan Karate senin dan Kamis jadi Rizki masih bisa membagi waktunya.

Setelah selesai latihan karate Doni menghampiri Kesha dan mengajak ngobrol di aula sekolah.

"hai Kesha,kamu ikutan latihan karate ya" tanya basa basi Doni kepada Kesha.

"iya" kata Kesha jawab singkat.

"oh iya,aku mau kasih kamu boneka beruang warna coklat untuk kamu,kebetulan kemarin aku dapat dari sepupuku dan aku gak terlalu suka boneka,semoga kamu suka ya" ucap Doni.

"oh begitu terimakasih ya Don" ucap Kesha sambil mengambil boneka beruang kecil nya dan di masukkan ke dalam tas.

Rizki yang melihat pemandangan itu sangat kesal dan mungkin cemburu melihat Kesha dekat dengan pria lain.

"Kesha ayo kita pulang sini aku pakaikan helm nya" ucap Rizki sembari melotot kepada Doni.

Namun Doni yang di tatap sinis oleh Rizki biasa saja karena Doni memang tipe cowok yang gak mau ribet.

"Doni aku pulang duluan ya terimakasih sekali lagi untuk boneka nya aku suka" kata Kesha.

"iya sama sama Kesha,hati-hati di jalan ya" ucap Doni.

Kesha hanya tersenyum sedikit.

Setelah memakai helm nya Kesha menaiki motor sport nya Rizki. Rizki langsung melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi bahkan sebelum lampu merah saja hampir di terobos. Rizki sangat kesal dengan Doni yang memberikan boneka beruang kepada Kesha.

"Rizki kamu bisa pelan sedikit gak sih bawa motor nya kaya mau balapan liar aja" ucap Kesha.

Rizki tidak mendengar permintaan Kesha dan malah melajukan motor nya lebih cepat sampai ke rumah Nenek.

Kesha hampir jantungan di bawa ngebut sama Rizki Kesha memeluk erat pinggang Rizki selama di perjalanan.

Beberapa menit kemudian...

Sampailah mereka di rumah Nenek Marni...

Kesha melepas helm nya dan langsung masuk ke kamar sembari mulut nya komat kamit karena kesal dengan Rizki.

"Nek aku pamit pulang dulu ya" kata Rizki kepada Nenek yang sedang menyapu di halaman.

"iya terimakasih ya nak sudah mengantar Kesha." ucap nya.

"iya nek sama sama" kata Rizki sembari menyalakan motor nya karena rumah nya tidak jauh dari rumah Nenek Kesha hanya melewati 2 rumah besar.

"haduh kenapa sih sama si Rizki kok malah kebut kebutan bawa motor nya biasanya juga kecepatan nya standar,emang salah aku apa coba" ucap Kesha masih kesal dengan nya.

Kesha pun membuka tas nya dan mengambil boneka beruang yang di kasih oleh Doni.

"hmm bagus juga ya boneka beruang nya lumayan lah buat pajangan di meja belajar." kata Kesha.

Setelah merapikan buku dan alat tulisnya Kesha langsung pergi ke kamar mandi sambil membawa handuk.

Nenek nya sudah memasak sayur sop daging ayam dan perkedel jagung. Setelah Kesha mandi ia segera berganti baju dan mulai makan malam bersama kakek dan nenek nya.

"Kesha,bagaiamana latihan karate nya bisa?" tanya kakek Aji.

"Bisa kek,bahkan lebih seru Kesha jadi menambah banyak teman juga" ucap Kesha.

"syukurlah kalau kamu suka makin betah ya sekolah di sini" ujar nya.

"betah banget kek,kalau di Amerika orang orang nya gak seramah di sini. Aku mulai betah dan gak mau pindah lagi ke Amerika mending tinggal di sini sama kakek nenek" ucap Kesha.

"baguslah kalau kamu sudah betah,kakek dan nenek jadi tidak usah membujuk mu lagi untuk melanjutkan kuliah di sini" kata nya.

"hmm oh iya kek aku ada PR bahasa sunda,aku kan belum terlalu mengerti bahasa sunda nanti ajarin ya kek" kata Kesha.

"ok buat cucu kakek mah semua nya nanti kakek ajarin bahasa jepang juga kakek bisa" kata kakek.

"serius kek,wih keren banget kakek ini" kata Kesha.

"sudah dulu mengobrol nya,habiskan dulu makanan kalian setelah itu boleh lanjut mengobrol" ucap Nenek.

Kesha dan Kakek pun mulai menyantap makanan nya.

Setelah makan selesai Kesha langsung mengambil buku bahasa sunda dan alat tulisnya. Dan mulai mengerjakan tugas sekolah nya.

Kesha terus memperhatikan cara kakek nya megucapkan kata kata bahasa sunda dan sedikit sedikit Kesha mulai mengerti.

"oh jadi bahasa sunda nya mata itu soca dan wajah itu bisa raray,bahasa sunda kasar nya beungeut terus kalau bahasa sunda nya aku itu abdi bisa juga uing atau lebih kasarnya aing." Kata Kesha yang mulai memahami perbedaan bahasa sunda kasar dan sunda lemes.

"ya sudah kamu cepat tidur besok kan mulai masuk sekolah lagi jangan sampai nanti kamu kesiangan" kata kakek.

Kesha pun membereskan semua peralatan tulis nya dan beberapa buku lalu memasukan nya ke dalam tas.

#Bersambung.....

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chaoter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chaoter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chpapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chaoter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chaoter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chpapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!