Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama

Pagi yang cerah di Akademi Petualang terasa berbeda. Matahari baru saja terbit, dan sinarnya menyapu halaman luas Akademi, membangunkan para calon petualang dari tidur mereka yang gelisah. Di aula besar yang terletak di tengah kampus, suasana tegang dan penuh antisipasi memenuhi udara. Semua calon petualang, termasuk Aric, Lyria, dan Kael, berkumpul di sana, menunggu instruksi untuk ujian pertama mereka.

Aric merapikan baju perangnya, yang masih terlihat baru dan berkilauan. Wajahnya berseri-seri, penuh semangat dan kepercayaan diri. "Ini saatnya, teman-teman. Kita akhirnya akan membuktikan diri," katanya, matanya bersinar penuh tekad. "Aku sudah menunggu ini sepanjang hidupku."

Lyria, di sisi lain, merasa jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Ia menggenggam kalung berbentuk daun yang menggantung di lehernya, mencoba menenangkan dirinya. "Semua akan baik-baik saja, bukan?" tanyanya, meskipun ia tahu jawaban itu tidak pasti. "Aku harap kita tidak menghadapi sesuatu yang terlalu menakutkan."

Kael berdiri di samping mereka, mencoba menyembunyikan rasa cemasnya. Ia merasakan beban tanggung jawab yang berat, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kedua sahabatnya. "Apa pun yang akan kita hadapi, kita harus tetap bersama," katanya dengan nada tegas. "Kita tidak boleh terpisah, apa pun yang terjadi."

Lyria menatap Kael dan mengangguk, senyum lembut mengembang di wajahnya. "Kita selalu bersama, Kael. Itu janji kita."

Aric tertawa kecil, mencoba meringankan suasana. "Hei, kita ini tim yang tangguh. Tidak ada ujian yang bisa mengalahkan kita, percayalah!" kata Aric, mengangkat tinjunya ke udara. "Ayo, semangat sedikit. Ini bukan waktunya untuk merasa takut."

Sebuah suara keras tiba-tiba menggema di aula, membuat semua orang terdiam. Seorang pria tua dengan jubah biru tua berdiri di panggung besar di depan mereka. Jubahnya dihiasi simbol-simbol emas berbentuk bintang, dan janggut putihnya panjang, mencapai dada. Matanya yang tajam memindai para calon petualang, seolah bisa melihat ke dalam hati mereka.

"Selamat datang di Akademi Petualang," suara pria itu menggema dengan otoritas yang tidak bisa diabaikan. "Aku adalah Master Elidor, kepala pengawas ujian kalian. Hari ini, kalian akan menghadapi ujian pertama yang akan menentukan apakah kalian layak melangkah ke tahap berikutnya atau tidak."

Ruang aula terasa semakin tegang, dan bisikan-bisikan kecil terdengar di antara para calon petualang. Kael merasakan telapak tangannya berkeringat, tetapi ia memaksa dirinya untuk tetap tenang. Di sisi lain, Aric tampak tidak sabar, dan Lyria menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri.

"Ujian pertama ini adalah ujian keberanian," lanjut Master Elidor. "Kalian akan memasuki Hutan Aether yang terletak di luar tembok Akademi. Di dalam hutan itu, terdapat makhluk-makhluk magis dan rintangan yang harus kalian lewati. Tugas kalian adalah menemukan Batu Aether yang tersembunyi di dalam hutan dan membawanya kembali ke aula ini. Ingat, hanya yang berhasil membawa Batu Aether yang akan lulus."

Lyria memandang Kael dengan tatapan cemas. "Hutan Aether? Itu... terdengar sangat berbahaya," bisiknya. "Bagaimana jika kita tidak bisa menemukannya?"

Kael mencoba menenangkannya, meskipun ia sendiri merasa khawatir. "Kita akan menemukannya," katanya. "Selama kita tetap bersama, kita bisa melewati ini."

Master Elidor melanjutkan, "Dalam ujian ini, kalian diizinkan membawa senjata dan perlengkapan yang kalian bawa, tetapi ingatlah: Hutan Aether memiliki cara sendiri untuk menguji hati dan pikiran kalian. Tidak semua makhluk di sana adalah musuh, dan tidak semua rintangan bisa diatasi dengan kekuatan. Kadang, keberanian sejati datang dari kebijaksanaan."

Aric menggenggam gagang pedangnya dan tersenyum. "Aku suka tantangan seperti ini," katanya dengan semangat. "Ayo, teman-teman. Ini petualangan pertama kita yang sesungguhnya."

Kael menarik napas dalam-dalam. Ia tahu bahwa ini lebih dari sekadar ujian fisik. Hutan Aether terkenal dengan makhluk-makhluknya yang misterius dan jebakan ilusi yang bisa membuat orang kehilangan akal. "Kita harus berhati-hati," katanya, mengingatkan Aric. "Jangan terlalu gegabah. Kita tidak tahu apa yang menunggu di dalam sana."

Master Elidor mengangkat tangannya, dan cahaya biru memancar dari telapak tangannya. Sebuah portal besar muncul di tengah aula, cahayanya berputar seperti pusaran air yang bercahaya. "Kalian akan memasuki Hutan Aether melalui portal ini," katanya. "Kelompok pertama, bersiaplah."

Aric, Lyria, dan Kael saling bertukar pandang. Mereka adalah kelompok ketiga yang dipanggil, dan waktu mereka hampir tiba. Aric menepuk bahu Kael. "Kau terlalu khawatir, Kael," katanya dengan senyum lebar. "Kita dilahirkan untuk ini. Tidak ada yang bisa menghentikan kita."

Kael ingin percaya kata-kata Aric, tetapi sesuatu di dalam dirinya masih merasa gelisah. "Aku hanya ingin kita semua keluar dari ini dengan selamat," jawab Kael pelan.

Portal berputar dengan suara lembut, seperti bisikan angin yang memanggil mereka. Saat nama mereka dipanggil, mereka melangkah maju dengan langkah penuh tekad. Lyria menggenggam tangan Kael untuk sesaat, memberikan rasa tenang yang ia butuhkan. "Kita siap," katanya, meskipun suaranya sedikit gemetar.

Mereka berdiri di depan portal, cahaya biru memancar di wajah mereka. Aric mengambil langkah pertama, menoleh ke belakang dan berkata, "Ayo, ini saatnya memulai petualangan kita."

Lyria dan Kael mengikutinya, dan bersama-sama, mereka melangkah ke dalam pusaran cahaya. Sensasi dingin melingkupi mereka, dan dunia di sekitar mereka berubah dalam sekejap. Mereka tiba di tengah hutan yang lebat, di mana bayangan pohon-pohon raksasa menyelimuti mereka. Hutan Aether terasa hidup, seolah setiap helai daun dan setiap batang pohon mengawasi mereka.

Kael mengamati sekeliling, telinganya menangkap suara burung aneh yang berkicau di kejauhan. "Kita harus tetap bersama," katanya, suaranya bergetar dengan kewaspadaan.

Aric menghunus pedangnya, mengayunkannya dengan percaya diri. "Baiklah, Hutan Aether," katanya dengan semangat. "Perlihatkan apa yang kau miliki."

Lyria meraih tongkat sihir kecil dari tasnya, matanya memancarkan cahaya kehijauan. "Kita siap menghadapi apa pun," katanya, meskipun hatinya berdebar kencang. "Selama kita bersama, kita tidak akan kalah."

Mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan, bayangan pepohonan bergerak seiring dengan langkah mereka. Petualangan pertama mereka di Akademi Petualang baru saja dimulai, dan tidak ada yang tahu bahaya apa yang menanti mereka di dalam kegelapan Hutan Aether.

Terpopuler

Comments

Tít láo

Tít láo

Siap ngeselin tapi lucu.

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab1: mimpi 3 sahabat
2 Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3 Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4 Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5 Bab 5: Bayangan di Hutan
6 Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7 Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8 Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9 Bab 9: Memori yang Terbangun
10 Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11 Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12 Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13 Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14 Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15 Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16 Bab 16: Hutan kegelapan
17 Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18 Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19 Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20 Bab 20: Hati yang Terbelah
21 Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22 Bab 22: Api dan bayangan
23 Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24 Bab 24: Keputusan Terakhir
25 Bab 25: Bangkit dari Abu
26 Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27 Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28 Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29 Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30 Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31 Bab 31: Perjalanan Kembali
32 Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33 Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34 Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35 Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36 Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39 Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40: Pilihan Aric
41 Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42 Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43 Bab 43: Jejak Kekuatan
44 Bab 44: Awal dari Akhir
45 Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46 Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47 Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48 Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49 Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50 Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51 Bab 51: Bisikan Kegelapan
52 Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53 Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54 Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55 Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56 Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57 Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58 Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59 Bab 59: Langit Para Dewa
60 Bab 60: Warisan Kegelapan
61 Bab 61: Pilihan yang Berat
62 Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63 Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64 Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65 Bab 65: Tanda yang Terungkap
66 Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67 Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68 Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69 Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70 Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71 Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72 Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73 Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74 Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75 Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76 Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77 Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78 Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79 Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab1: mimpi 3 sahabat
2
Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3
Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4
Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5
Bab 5: Bayangan di Hutan
6
Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7
Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8
Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9
Bab 9: Memori yang Terbangun
10
Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11
Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12
Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13
Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14
Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15
Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16
Bab 16: Hutan kegelapan
17
Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18
Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19
Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20
Bab 20: Hati yang Terbelah
21
Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22
Bab 22: Api dan bayangan
23
Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24
Bab 24: Keputusan Terakhir
25
Bab 25: Bangkit dari Abu
26
Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27
Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28
Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29
Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30
Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31
Bab 31: Perjalanan Kembali
32
Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33
Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34
Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35
Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36
Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39
Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40: Pilihan Aric
41
Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42
Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43
Bab 43: Jejak Kekuatan
44
Bab 44: Awal dari Akhir
45
Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46
Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47
Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48
Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49
Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50
Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51
Bab 51: Bisikan Kegelapan
52
Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53
Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54
Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55
Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56
Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57
Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58
Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59
Bab 59: Langit Para Dewa
60
Bab 60: Warisan Kegelapan
61
Bab 61: Pilihan yang Berat
62
Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63
Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64
Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65
Bab 65: Tanda yang Terungkap
66
Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67
Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68
Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69
Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70
Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71
Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72
Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73
Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74
Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75
Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76
Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77
Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78
Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79
Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!