Bab 2 - Menyesali Diri

Egois! Satu kata yang tepat diperuntukkan bagi Zafira. Merasa bahagia di atas penderitaan sang sahabat. Mengecap kebahagiaan bersama Ronald dan tidak pernah peka seberapa parah luka yang dialami Fariz selama ini karena-nya.

Mengapa mata serta hatinya tertutup selama puluhan tahun? Mengapa tidak bisa melihat betapa besar cinta Fariz untuk dirinya melebihi cinta pria manapun di dunia ini? Mengapa dia tidak mencoba sedetik saja hidup di posisi Fariz? Andai saja itu dilakukannya, pasti keegoisannya akan melebur bersama kebekuan hatinya yang terus menerus menganggap kecil cinta Fariz.

Mengingat itu, membuat Zafira makin meradang karena lebih memilih Ronald dan menentang perjodohan dengan Fariz yang telah disepakati oleh kedua orang tua mereka.

Makin memikirkan hal tersebut, makin besar rasa bersalah yang mendera. Ingin rasanya memutar kembali waktu. Tidak akan ada kata menyia-nyiakan kesempatan. Akan dipergunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengungkapkan, mencurahkan seluruh perasaan cintanya kepada Fariz.

Tidak ada guna menyesali diri. Ibarat pepatah mengatakan nasi sudah menjadi bubur. Tak mungkin mengembalikan waktu yang telah berlalu. Tak mungkin memanggil Fariz kembali dan mengungkapkan semua perasaan cintanya saat ini. Semua sudah terlambat. Menyesali diri pun sudah tak berarti apa-apa lagi.

Diusapnya kasur empuk itu perlahan-lahan dengan perasaan sedih.

"Fariz maafkan aku. Kumohon kembalilah. Bagaimana aku bisa hidup tanpamu.., Aku tidak sanggup..." Isaknya yang takkan pernah didengar Fariz, karena pria itu telah pergi entah kemana.

Zafira tidak dapat menghilangkan perasaan sedih serta rasa bersalah. Bahkan lebih dari itu, dia merasa sangat terpukul atas kepergian Fariz yang belum menyelesaikan kesalahan-fahaman yang terjadi di antara mereka. Kesalah-fahaman yang telah membuat Fariz tidak lagi mempercayainya.

Apapun yang kini terjadi dalam rumah tangganya, pertengkaran serta kesalahan-fahaman antara dirinya dengan sang suami akan diterima dan dijalani dengan setitik harapan mudah-mudahan semua berakhir baik dan secepatnya dipertemukan kembali dengan pria yang dicintainya.

Dari semua fase yang terjadi dalam hidupnya, dia tetap merasa sangat bersyukur, Allah telah menyelamatkannya dari pria pilihannya, yakni Ronald.

Takdir Allah telah membatalkan pernikahannya dengan Ronald. Hingga akhirnya takdir Allah pula yang membawanya terpaksa menikah dengan sahabatnya sendiri. Berawal dengan keterpaksaan namun berujung dengan cinta yang sangat besar yang belum sempat diungkapkan.

Zafira beranjak kemudian mendekati pigura besar, foto dirinya dan Fariz saat Ijab Qabul. Diusapnya foto Fariz dengan tatapan luka.

"Kamu jahat" lirihnya kembali tersedu menaruh kening di tembok.

"Harusnya kamu mempercayai ucapanku. Aku istrimu. Mengapa kamu lebih mempercayai apa yang kamu lihat daripada mempercayai aku yang sudah lama kamu kenal" Zafira makin terisak menyesali sikap Fariz terhadap dirinya.

Sepuluh menit berselang, Zafira mengambil ponsel di atas meja kemudian duduk di sofa. Gerakan tangannya tampak masih bergetar saat menekan tombol yang bertuliskan nama "Fariz".

Dan kini bukan hanya tangan yang bergetar, tubuh pun menjadi kian terasa lemas saat melihat notif panggilan WhatsApp bertulisan "memanggil".

WhatsApp Fariz tidak aktif. tidak seperti biasanya yang 24 jam saat Zafira menelepon pasti akan langsung terhubung.

Perasaan resah kini menghantui. Zafira berdiri dari sofa dan terus mencoba menelepon sang suami, berjalan mondar mandir menggigiti ujung kuku dengan raut wajah terlihat begitu gelisah. Terus berusaha menghubungi Fariz tetapi gagal. Gadis itu pun mulai putus asa. Tergambar jelas dari wajahnya yang pucat terlihat seperti tidak dialiri darah.

Zafira tetap tidak menyerah. Mencoba menelepon dari nomor biasa. Kembali menekan tombol panggilan hingga berpuluh kali tetapi lagi dan lagi sambungan masih tidak terhubung. Mungkin Fariz sengaja mematikan ponsel atau hal terburuk mungkin sudah memblokir nomornya? Pemikiran itu terus berkecamuk di benak Zafira membuat hatinya semakin cemas dan kian tidak tenang.

Gejolak batin teramat menyiksa diri. Berperang dengan berbagai macam pemikiran, kecemasan serta ketakutan hingga sampai di titik dimana dia menjadi sangat lemah, tidak mau bahkan tidak sanggup melakukan apa-apa.

Dia pun terduduk di lantai bersandar di kaki sofa sambil mencengkeram erat ponsel dengan mata yang kembali mengembun. Ditelungkupkannya muka di dudukan sofa dan mulailah terdengar kembali isakan dari bibir gadis itu.

Untung tadi bi Senah dan Marni bekerja dengan cekatan membersihkan kamar sehingga gadis itu tidak harus duduk di pecahan kaca yang tadinya berserakan memenuhi lantai.

"Mengapa nomormu tidak aktif? Apa yang sudah kamu lakukan padaku? Kamu meninggalkanku dalam keadaan seperti ini. Kamu benar-benar jahat" lirih Zafira pelan di balik wajahnya yang tertelungkup di sofa.

Jarum jam terus bergerak seiring dengan suara sedu sedan yang terdengar semakin lirih menyelubungi, membalut kamar tersebut.

Tanpa Zafira sadari, waktu pun terus berputar dengan cepat. Siang berganti sore. Dan sore pun kini merangkak mulai menggelap. Dunia pun sudah menjelang malam namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Fariz kembali ke rumah mewah itu.

Entah sudah berapa lama Zafira berada dengan posisi tersebut. Padahal dia tidak tidur. Tetapi dia merasa posisi itulah yang saat ini menjadi posisi ternyaman untuknya. Menumpahkan tangisan dan memejamkan mata meskipun matanya enggan tertidur. Hanya sesekali Zafira merasakan tertidur sekejap tetapi di menit berikutnya dia kembali terbangun dengan perasaan kacau dan frustasi. Begitulah sampai jarum jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam, gadis itu masih dalam keadaan terpuruk di lantai menelungkupkan wajah di sofa.

Hingga akhirnya Zafira dikejutkan dan sontak terbangun karena ketukan dari pintu. Penampilannya tampak sangat berantakan. Bahkan pakaiannya yang sejak pagi belum sempat dia ganti.

"Tok"

"Tok"

"Tok"

Dengan gerakan lemah, Zafira mengangkat wajah dari sofa lalu mengedarkan pandangan melihat jam dinding. Ternyata sudah malam. Untung lampu ruang kamar setiap saat dinyalakan kecuali saat tidur, sehingga saat ini kamar Zafira masih terlihat terang walaupun jendela kamar sebagian masih terbuka.

Zafira mengabaikan ketukan itu yang terus terdengar menggema di seluruh ruangan kamar. Tubuhnya benar-benar terasa lemas. Tidak ada tenaga sekedar untuk bangun dari duduknya atau pun berbicara dengan seseorang di balik pintu.

"Tok"

"Tok"

"Tok"

Ketukan itu kembali terdengar. Tampaknya si pengetuk tidak akan menghentikan ketukannya sebelum dia berhasil masuk ke dalam kamar dan melihat kondisi Zafira.

"Masuk," hanya kata itu yang sanggup dikeluarkan Zafira dari mulutnya dengan posisi tetap duduk di lantai tanpa berniat mengubah posisi duduknya.

Setelah mendapat izin dari si empu kamar, pengetuk di balik pintu pun baru berani memasuki kamar. Daun pintu sedikit terbuka perlahan-lahan sampai akhirnya muncul-lah sosok seorang wanita paruh baya di depan pintu kemudian tampak sosok itu tergopoh-gopoh berlari menghampiri Zafira.

"Neng, neng... Apa yang terjadi dengan neng? Mengapa seharian ini neng tidak keluar kamar sampai melupakan makan siang dan makan malam?" tanya bi Senah cemas duduk di samping Zafira kemudian mengusap lengannya pelan.

Wanita paruh baya itu memperhatikan kondisi Zafira yang tampak sangat berantakan. Kedua kelopak mata bengkak, bibir serta wajah begitu pucat, rambut dan pakaian awut-awutan serta tatapan matanya yang terlihat kosong. Kondisinya amat memprihatinkan.

...*****...

Terpopuler

Comments

Irma

Irma

pulang saja kerumah orang tuamu zafira minta solusi pada orang tuamu dan mertuamu jangan sendirian dirumah bisa defresi nnti zafira

2024-11-01

0

Jasmine

Jasmine

karma krna kamu selama ini nyuekin Fariz jadi sekarang giliran kamu yang nyari nyari dia fir

2024-11-02

0

Nita

Nita

makanya zafira jangan menyia nyiakan org yang cinta sm kamu😑 skarang baru menyesal 😑😑

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Patah Hati
2 Bab 2 - Menyesali Diri
3 Bab 3 - Berusaha Bangkit
4 Bab 4 - Bab 4
5 Bab 5 - Bab 5
6 Bab 6 - Bab 6
7 Bab 7 - Benda Kesayangan
8 Bab 8 - Bab 9
9 Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10 Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11 Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12 Bab 12 - Kabar Terbaru
13 Bab 13 - Gagal
14 Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15 Bab 15 - Bab 15
16 Bab 16 - Bab 16
17 Bab 17 - Bab 17
18 Bab 18 - Bab 19
19 Bab 19 - Mencari Tahu
20 Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21 Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22 Bab 22 - Bab 23
23 Bab 23 - Bab 23
24 Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25 Bab 25 - Dalam Bahaya
26 Bab 26 - Bab 26
27 Bab 27 - Bab 27
28 Bab 28 - Bab 28
29 Bab 29 - Bab 29
30 Bab 30 - Bab 30
31 Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32 Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33 Bab 33 - Bab 33
34 Bab 34 - Bab 34
35 Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36 Bab 36 - Bab 36
37 Bab 37 - Bab 37
38 Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39 Bab 39 -Bab 39
40 Bab 40 - Bab 40
41 Bab 41 - Hati Yang Terluka
42 Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43 Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44 Bab 44 - Di Batas Lelah
45 Bab 45 - Tubuh Dingin
46 Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47 Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48 Bab 48 - Bab 48
49 Bab 49 - Bait-Bait Kata
50 Bab 50 - Bab 50
51 Bab 51 - Bab 51
52 Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53 Bab 53 - Kecupan Sayang
54 Bab 54 - Bab 54
55 Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56 Bab 56 - First Kiss
57 Bab 57 - Bab 57
58 Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59 Bab 59 - Kencan
60 Bab 60 - Merusak Mood
61 Bab 61 - "Sayang"
62 Bab 62 - Bab 62
63 Bab 63 - Bab 63
64 Bab 64 - Seindah Ini
65 Bab 65 - Bab 65
66 Bab 66 - Bab 66
67 Bab 67 - Bab 67
68 Bab 68 - Bab 68
69 Bab 69 - Bab 69
70 Bab 70 - Bab 70
71 Bab 71 - Bab 71
72 Bab 72 - Bab 72
73 Bab 73 - Bab 73
74 Bab 74 - Bab 74
75 Bab 75 - Bab 75
76 Bab 76 - Bab 76
77 Bab 77 - Bab 77
78 Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79 Bab 79 - Bab 79
80 Bab 80 - Bab 80
81 Bab 81 - Bab 81
82 Bab 82 - Bab 82
83 Bab 83 - Manja
84 Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Patah Hati
2
Bab 2 - Menyesali Diri
3
Bab 3 - Berusaha Bangkit
4
Bab 4 - Bab 4
5
Bab 5 - Bab 5
6
Bab 6 - Bab 6
7
Bab 7 - Benda Kesayangan
8
Bab 8 - Bab 9
9
Bab 9 - Ke Kantor Fariz
10
Bab 10 - Betapa Manisnya Kenangan Itu
11
Bab 11 - Tidak Dapat Mengulang Kembali Waktu
12
Bab 12 - Kabar Terbaru
13
Bab 13 - Gagal
14
Bab 14 - Bahagia Menjadi Satu-satunya
15
Bab 15 - Bab 15
16
Bab 16 - Bab 16
17
Bab 17 - Bab 17
18
Bab 18 - Bab 19
19
Bab 19 - Mencari Tahu
20
Bab 20 - Akhirnya Bertemu
21
Bab 21 - Ditinggal Tanpa Kata
22
Bab 22 - Bab 23
23
Bab 23 - Bab 23
24
Bab 24 - Melepas Rindu Di Jalan Kenangan
25
Bab 25 - Dalam Bahaya
26
Bab 26 - Bab 26
27
Bab 27 - Bab 27
28
Bab 28 - Bab 28
29
Bab 29 - Bab 29
30
Bab 30 - Bab 30
31
Bab 31 - Perjuangan Cinta Zafira
32
Bab 32 - Secercah Harapan Kembali Terbit
33
Bab 33 - Bab 33
34
Bab 34 - Bab 34
35
Bab 35 - Tempat Tinggal Fariz
36
Bab 36 - Bab 36
37
Bab 37 - Bab 37
38
Bab 38 - Aku Sangat Mencintainya
39
Bab 39 -Bab 39
40
Bab 40 - Bab 40
41
Bab 41 - Hati Yang Terluka
42
Bab 42 - Perjuanganku Cukup Sampai Di Sini
43
Bab 43 - Pupus Sudah Harapan
44
Bab 44 - Di Batas Lelah
45
Bab 45 - Tubuh Dingin
46
Bab 46 - Aku Mohon Bangunlah...
47
Bab 47 - Kamu Wanita Terindah
48
Bab 48 - Bab 48
49
Bab 49 - Bait-Bait Kata
50
Bab 50 - Bab 50
51
Bab 51 - Bab 51
52
Bab 52 - Fariz, Peluk Aku
53
Bab 53 - Kecupan Sayang
54
Bab 54 - Bab 54
55
Bab 55 - Ungkapan Cinta Zafira
56
Bab 56 - First Kiss
57
Bab 57 - Bab 57
58
Bab 58 - Yang Aku Cintai Adalah Kamu
59
Bab 59 - Kencan
60
Bab 60 - Merusak Mood
61
Bab 61 - "Sayang"
62
Bab 62 - Bab 62
63
Bab 63 - Bab 63
64
Bab 64 - Seindah Ini
65
Bab 65 - Bab 65
66
Bab 66 - Bab 66
67
Bab 67 - Bab 67
68
Bab 68 - Bab 68
69
Bab 69 - Bab 69
70
Bab 70 - Bab 70
71
Bab 71 - Bab 71
72
Bab 72 - Bab 72
73
Bab 73 - Bab 73
74
Bab 74 - Bab 74
75
Bab 75 - Bab 75
76
Bab 76 - Bab 76
77
Bab 77 - Bab 77
78
Bab 78 - Kamu Tidak Pernah Salah Dalam Mencintaiku
79
Bab 79 - Bab 79
80
Bab 80 - Bab 80
81
Bab 81 - Bab 81
82
Bab 82 - Bab 82
83
Bab 83 - Manja
84
Bab 84 - Terima Kasih Sahabatku... ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!