"Mama.. Itu Papa kan Ma?" tanya Sella.
"Oh iya sella itu Papa kamu.. Tapi ngapain dia disini! Yuk.. Kita susul.." lanjutnya.
Sebelum Anita dan anak perempuannya menghampiri seketika berhenti. Dari jauh ia memandang sebuah pemandangan yang tidak ingin ia lihat. Suami yang ia cinta dan sayangi. Dan juga panutan bagi ketiga anaknya telah mencoreng perjanjian pernikahan mereka.
Datang seorang wanita cantik, memeluk dan mencium mesra suaminya itu. Melani.. Adalah sahabatnya sendiri. Bagaikan disambar petir di siang bolong, ia melihat suatu yang juga tidak pantas dilihat oleh anak perempuannya yang masih berumur sebelas tahun.
Terkoyak hatinya melihat itu. Ia memeluk anaknya, yang juga saat itu melihat sosok sang Ayah telah bersama wanita lain selain ibunya.
Tak lama dari itu kemudian ia dan anak perempuannya pergi meninggalkan tempat itu. Rencananya ia dan Sella akan berbelanja di supermarket yang kebetulan letaknya didalam Mall. Dan saat itulah ia tak sengaja melihat mereka.
Laju mobil yang ia bawa dengan kecepatan yang sedikit tinggi membuat mereka berdua hampir saja menabrak sebuah tiang iklan.
Namun ia cepat menyadari dan hal itu tidak terjadi.
"Maammaaaaa..." teriak Sella.
Bunyi decitan rem yang kuat sampai ketelinga orang-orang sekitar membuat mereka berdatangan. Karena dianggap tak terjadi apa-apa akhirnya warga setempat pun meninggalkan mereka.
...****************...
Jam yang menunjukkan pukul sebelas malam, namun Prasetyo belum juga pulang. Ditelponnya suaminya itu, namun yang dituju tidak mengangkat telpon.
"Kemana Mas Tyo kenapa belum pulang-pulang juga." gelisahnya.
"Mama kenapa belum tidur?" tanya Bima anak pertama Anita.
"Iya. Masih nunggu Papa, bentar lagi Papa pulang kok."
"Ya sudah nungguinnya di kamar saja. Istirahat loh Ma.."
Anita hanya mengangguk.
Sampai Anita tertidur di sofa dan terbangun jam tiga dini hari. Kemusian ia berpindah di kamar dan Prasetyo juga belum pulang.
"Kemana dia.. Kenapa jam segini belum pulang juga. Handphonenya mati. Apa jangan-jangan dia.. Masih bersama wanita itu! Gumamnya.
Tanpa ia sadar air matanya menetes. "jika ini memang benar terjadi, tega kamu Mas.. Tega kamu bermain gila dengan temanku sendiri." ujarnya pelan sambil menatap foto pernikahan mereka.
Hingga sampai akhirnya pagi pun datang. Prasetyo belum juga pulang kerumah. Sella yang sudah bangun pun mendatangi Anita menanyakan dimana Papanya. Karena setelah kejadian itu, Anita meminta Sella merahasiakannya dari abangnya.
"Papa mana Ma..?" tanya Sella serak.
"Papa masih sibuk. Tadi malam sudah hubungi Mama, katanya masih banyak pekerjaannya sayang.." berbohong.
"Mama gak bohongkan!"
"Enggak". Anita tersenyum getir.
"Ayo mandi. Terus kita sarapan. Nanti diantar sama Mas Bima ya sayang!"
Sella mengangguk. "Iya Ma."
Tak lama Sella pun naik kembali ke kamarnya untuk siap-siap kesekolah. Sementara itu Bima menghampiri Anita.
"Papa gak pulang ya Ma? Kok akhir-akhir ini Papa sibuk ya Ma?" tiba-tiba Bima bertanya.
"Iya. Lagi sedang ada yang diurus. Kamu nanti antar adik-adikmu ke sekolah."
Bima mengangguk.
Disaat Sella dan Alex pergi ke sekola yang diantar oleh Bima. Prasetyo pun pulang. Dengan tanpa tak terjadi apa-apa. Menghampiri dan memeluk Anita tanpa ada beban. Anita yang tersenyum getir, menatap nanar suaminya itu.
"Dari mana kamu Mas? Kenapa pagi kamu baru pulang?"
"Aku lagi banyak kerjaan sayang. Jadi aku menginap di mess kantor."
"Oh ya.." Anita tersenyum miring. "Kami nginap di mess atau dihotel sama wanita itu!!" ujarnya kesal.
"Kamu apa-apaan. Suami baru pulang sudah ditanya yang tidak-tidak. Apa maksud kamu?" kembali menuding.
"Jangan kamu kira aku tidak tau kamu ada WIL Mas..! Aku tidak bodoh. Bukan kali ini kamu seperti ini. Sudah empat kali kamu seperti ini. Anak-anak tanyain kamu. Apalagi Bima.. Dia itu sudah dewasa Mas. Apa kamu tidak tau kalau Bima tau kelakuan kamu.."
"Kelakuan aku yang mana Anita? Aku tidak ada kemana-mana. Kamu jangan punya pikiran seperti itu." kelaknya.
"Oh ya.. Jadi aku harus diam saja kalau setiap suamiku pulang selalu wangi parfum wanita!! Mas.. Jangan kira aku tidak tau kamu sama siapa malam ini!
Asal kamu tau Mas, kemarin siang aku tanpa sengaja melihat kamu sama Melani peluk-pelukan mesra di tempat perbelanjaan. Dan yang lebih parahnya lagi yang duluan lihaitu bukan akuu.. Mas. Tapi Sellaaaa....!!
Berapa hancurnya dia lihat kamu Mas. Lihat Papanya peluk-pelukan sama perempuan. Dan mirisnya lagi ia kenal perempuan ituu....!!
Prastyo terdiam. Menatap tajam Anita. Dan menelan sulivanya susah payah.
"Kamu jahat Mas.. Jahat!!"
Anita pun menangis sejadi-jadinya. Tak sengaja terdengar oleh pembantu mereka, yang tak sengaja sudah menjadi saksi bisu pertengkaran mereka berdua. Prasetyo yang masih terdiam, seketika memeluk tubuh Anita yang lemas. Dan dengan cepat menggapainya.
"Lepaskan aku Mas!!" teriak Anita.
Sambil memegang tangan Anita, akhirnya Prasetyo mengakui semua perbuatannya.
...****************...
Langit sore menampakkan kecerahannya. Anita yang sedang melamun, dikejutkan Minah pembantu mereka dengan membawa secangkir teh hangat untuknya. Anita menatap Mina.
"Mina.." sapanya.
"Iya nyonya." jawab Mina.
"Tolong kamu rahasiakan dulu tentang ini dari Bima ya. Biar saya saja nantinya yang akan berbicara dengan mereka."
"Nyonya.. Nyonya sabar, saya yakin Anda pasti bisa menyelesaikan masalah ini. Dan.. Sebenarnya Tuan sudah lama berselingkuh. Waktu itu saya tidak sengaja mendengar percakapan mereka di telpon. Tapi.. Tuan menyuruh saya tutup mulut, karena kalau tidak saya di pecat Nyonya.." Mina menjelaskan semuanya dengan menangis.
Anita yang baru saja mendengar pengaduan pembantunya itu. Jelas ia sangat terkejut. Apa yang ia alami adalah awal keretakan hubungan rumah tangganya.
Namun.. Saat itu lima belas tahun yang lalu.. Jauh dari sekarang ia sangat bahagia dengan anak-anaknya yang sudah sukses dan ia pun memiliki cucu perempuan dari Bima anaknya.
Lamunan itu pun buyar ketika Alex anak ketiganya merangkulnya dari belakang dan mencium keningnya.
"Hem.. Ayo melamuni apa?"
"Tidak ngelamuni apa-apa. Istrimu..Bagaimana dengan kandungan keduanya? Sehat?"
"Baik. Dan sehat." jawabnya singkat.
"Mama bagaimana kabarnya?"
"Ya.. Begitulah. Bagaimana kabar Papamu?"
"Dia baik. Tapi sudah tampak terlalu tua untuk umurnya sekarang. Dan juga.. Istrinya itu juga sepertinya sibuk sendiri."
"Sudah ya Ma, jangan dipikirkan lagi. Atau jangan-jangan tadi itu masih ngelamuni kejadian dulu!!"
Anita menggeleng.
"Ma.. Kita semua sepakat jika kalau Mama mau menikah lagi, kami kami memberikan dukungan. Asal.. Mama bahagia. Tidak kesepian. Cukup selama lima belas tahun ini Mama terlalu sibuk untuk diri sendiri."
"Sayang. Mama terima kasih sekali sudah diperhatikan. Tapi Mama, belum bisa untuk menikah kembali. Apalagi umur Mama sudah lima puluh tujuh tahun. Sudah nenek-nenek loh!!"
Bima tersenyum. Sepertinya ia tau jika orang tuanya itu masih memendam kekecewaan yang mendalam. Mengingat juga dulu pada saat kejadian itu ia juga sangat sudah dewasa.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kuro Kagami
cerita ini seperti menyediakan pelukan hangat untukku yang merasa kesepian. Aku terhibur banget setelah membacanya. ❤️
2024-10-30
1