Aku terdiam memandang wajah lelaki tampan dihadapan, apa tubuh ini bernama Jenny?
"kenapa hanya diam saja?" tanya lelaki itu, aku sedikit berfikiran nakal terhadapnya.
Apa mungkin dia kekasih dari tubuh ini? ide buruk menghampiri isi kepalaku. Bukankah tubuh ini hanya mimpi, sayang sekali jika aku tidak mencoba bagaimana rasanya menggoda lelaki bukan.
Aku mendekati lelaki itu, dan mencoba menggoda dengan menggigit bibir bawahku. berhadapan, aku menyentuh dadanya. Memandangi wajahnya, menatap matanya penuh percaya. Aku sangat yakin dia akan luluh!
Tangan kekar itu menahan tangan halusku, tidak, uhm maksudku tangan perempuan ini.
Matanya juga dengan yakin menatapku, tetapi tatapan itu tak sejalan dengan yang aku harapkan.
"tidak usah bermain jenny, tidakkah kau takut dengan preman yang sedang mengejar kita?" dia mencengkram wajahku.
"kau siapa?" tanyaku, sambil mencoba melepaskan tangannya dari wajah imut ini.
dia hanya diam,"jangan bercanda, dan ikuti aku sekarang."
Aku menahan lengannya, bagaimana bisa aku mengikuti lelaki yang tidak aku ketahui? Walaupun ini hanyalah mimpi, tentu saja aku takut, kejaran preman tadi saja cukup membuat aku enggan keluar dari rumah ini.
dia menatapku lagi, tatapan tajam, melisik seolah heran dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut ini.
Dia terus maju, maju, membuat jarak wajah kami hanya terpaut dua jengkal, dan itu membuat aku gugup. Aku pun perlahan mundur, dan entah mengapa aku gelapan.
bukk..
Tubuhku terhenti karna dinding, tetapi lelaki berambut coklat itu tetap membuang jarak antara kami.
hingga akhirnya, jarak wajah kami hanya 5 centi, membuat jantungku.. Euhm salah, jantung perempuan ini! Hah, berdebar kencang hingga suaranya terdengar. Sial, momen yang sangat canggung.
Ada rasa geli dan jijik menjalar di jiwaku, tetapi tubuh ini merespon terbalik dari apa yang jiwaku rasakan.
"kenapa? Apa kau gugup?" tanyanya padaku, hembusan nafasnya menerpa wajahku, ingin sekali aku menghajarnya, tetapi tubuh ini malah membeku.
Dia mengelus rambutku, lalu mengusap pipiku. Aaa! tenang saja Jion, ini hanya mimpi bukan? Tentu saja aman, tenang saja..
"Apa begitu cepat kau melupakan aku Jenny? Padahal selama ini kau begitu menempel dan selalu mengikuti aku kemanapun, sampai kau rela menyelamatkan aku dari preman itu."
Lelaki itu menjauhkan wajahnya dariku, membuat aku bisa bernafas lega. Yaa.. Memang tadi aku ingin mencoba hal nakal dengannya, tetapi ya itu aku hanya iseng. Terluka sekali harga diriku jika harus melakukan semacam hubungan fisik terhadap lelaki.
Walaupun tubuh ini wanita.
Dan lagi, wanita ini mengapa harus membahayakan diri untuk lelaki?
Aku menatapnya kesal, tinggal jawab pertanyaan aku tentang dia siapa, malah menjelaskan hal yang tidak penting.
"kenapa? Apa kau hilang ingatan?" tanyanya.
"entahlah, kau hanya tinggal menjawab aku, jika jawabanmu meragukan, aku tidak akan ikut. Tetapi jika jawabanmu meyakinkan, tentu aku akan ikut." reaksi lelaki itu hanya mengangguk.
"baiklah, sebelum itu kenakan pakaian. Atau aku akan.." sebelum dia melanjutkan perkataannya, aku dengan cepat mengambil kemeja yang tadi diberikan. Lalu aku kenakan, lantaran takut, aku pun membuka lemari dan mengambil celana tidur miliku saat kecil. Cukup muat pada tubuh ini, tetapi saat aku mengenakan semua pakaian, lelaki itu sangat kurang ajar! dia terus memperhatikan aku, rasanya seperti dia cab*l padaku!!!
aku sangat tidak suka.
"sudah, berhenti melihatku dengan tatapan itu. Jawab aku dan jangan bertele-tele, kau siapa?"
"Aku Leon, orang yang kau kagumi. Bukankah kau sudah menyerahkan semua untukku? Jangan memerintah aku lagi, karena kau yang harusnya menurut padaku."
Leon lalu menggendong aku tanpa bisa aku menolak dan melawannya, karena tubuh ini entah mengapa tidak bisa aku kuasai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
menderita karena kmu
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, mantap!
2024-12-09
1
ATAKOTA_
author bingung saya pun semakin bingung 🤤
2024-12-25
0