4.) Bayi Kecil ll #
setelah sekali bertemu dengan bayi kecil Jeosy
Julio kembali dipertemukan si kecil saat usia si kecil menginjak tiga tahun
dimana, keduanya kembali bertemu di sebuah perta perusahaan milik keluarga Jeosy, yang diadakan di kapar pesiar milik keluarga Jeosy
Si kecil Jeosy datang dengan gaun putih cantiknya
rambut merahnya di ikat dua, dengan poni menggemaskan, pipi chubby dan mata bulat yang membuat wajah balita itu terlihat semakin menggemaskan
tentunya dengan sebotol susu yang selalu di peluknya
Mama Jesica
ya ampun.. ya ampun.. ya ampun...
Mama Jesica
siapa ini, hmm??
Mama Jesica
menggemaskan sekali keponakan kuuu...
Mama Jesica yang selalu heboh melihat kehadiran Jeosy, sejak Jeosy ada di dalam kandungan sahabatnya, dengan gemas menciumi seluruh wajah Jeosy kecil
hingga membuat Jeosy merengek tak nyaman dalam gendongan sang Ayah
Mama Jesica itu suka anak perempuan, hanya saja, beliau sudah tidak bisa lagi untuk hamil karena sebuah kejadian
dan karena itu, setelah tahu sahabatnya melahirkan bayi perempuan, Mama Jesica paling excited diantara banyaknya orang yang menanti kehadiran si kecil
saking sukanya, Mama Jesica sampai sesekali mengirimkan sesuatu untuk Jeosy saat ia tengah berada di luar negeri
beliau juga sering sekali menelfon, meskipun hanya untuk menanyakan kabar si kecil Jeosy yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri
baju yang Jeosy kenakan sekarang juga atas pemberian Mama Jesica tempo hari
oh ya, setelah Jeosy lahir, Mama Jesica sekeluarga memang pindah ke luar negeri untuk urusan bisnis
dan karena itu, baru sekarang mereka kembali bertemu
Mommy Alea
kasihan anakku nanti
Mama Jesica
hihh.. abisnya aku gemes sama Jeo
Mama Jesica
ternyata Jeo lebih gemesin pas langsung daripada di handphone
Mama Jesica
gemes banget...
ujar beliau mencubit gemas pipi pau Jeosy
yang berakibat mendapatkan pukulan tak terima dari sang empu yang kedua pipinya sudah memerah, buah dari kegemasan Mama Jesica
tolak si kecil, menutupi pipi chubbynya menggunakan telapak tangan mungilnya
wajahnya dibuat garang, menatap tajam Mama Jesica
yang justru terlihat semakin menggemaskan
apalagi bibir pinknya memanyun lucu
Mama Jesica, Papa Mario, dan kedua orang tua Jeosy tertawa melihat itu
Mama Jesica
ya ampun sayang.., lucu banget sih kamu
Daddy Harry
marah dia, hahaha
Mommy Alea
udah Jes!, jangan di gangguin lagi!
Mommy Alea
kalo udah marah banget
Mommy Alea
kamu yang susah
Mama Jesica
hahaha, iya iya.., bayi kecil..
Daddy Harry menatap remaja laki-laki yang sejak tadi berdiri di belakang Mama Jesica, disamping Papa Mario
Papa Mario
eoh, ini Julio Har
Papa Mario
masih ingat, kan?
Daddy Harry
masih ingat lah
Daddy Harry
udah besar ya, sekarang
Daddy Harry menghampiri Julio, dan menepuk-nepuk bahu Julio yang sekarang tingginya sudah hampir melebihinya
Daddy Harry
sekarang kelas berapa, Li?
Daddy Harry
loh, udah kuliah, malahan
Daddy Harry
ambil jurusan apa?
Mommy Alea
enggak ambil manajemen kenapa, Li?
Mommy Alea
biar bisa lanjutin usaha Papa sama Mama kamu
Mama Jesica
Al, basic Julio itu bukan di management
Mama Jesica
dia sukanya di bidang seni
Mama Jesica
biar Julio nanti buat usahanya sendiri
Mama Jesica
yang penting dia nyaman sama lingkungan belajarnya
Mama Jesica
aku sama Mas Mario gak mau nuntut Julio buat ikutin bidang kita
Mommy Alea
terus, kalo gitu
Mommy Alea
perushaan kamu sama Mas Mario siapa yang nerusin?
Papa Mario
kan ada yang lain, Al
Papa Mario
di jual juga gak papa
Papa Mario
yang penting Julio gak terbebani buat masa depannya
Mommy Alea mengangguk paham
Daddy Harry
hmm, aku setuju sama kamu, Ri
Daddy Harry
Anak-anak juga punya masa depan sendiri
Daddy Harry
Punya jalannya sendiri
Daddy Harry
kita gak perlu maksa mereka buat ikutin jalan kita
Daddy Harry
passion mereka belum tentu sama kayak kita
Mommy Alea
Julio emang kalau udah lulus, mau jadi apa?
Mommy Alea
mau buka usaha apa?
Julio
fotografer, sama buka galeri, Tante
Mommy Alea
waahh.., Tante tunggu ya
Mommy Alea
nanti kalau udah di buka
Mommy Alea
Tante mau jadi yang pertama masuk, pokoknya
Mama Jesica
hahaha..., kamu ini ada-ada aja Al
Daddy Harry
nanti jangan lupa di traktir makan ya, Li!
Daddy Harry
itung-itung sukurannya😅
Julio mengangguk singkat dengan senyuman tipisnya
tanpa ada yang tau, sejak tadi yang menjadi atensi Julio adalah si kecil yang tengah menyesap dot susunya di gendongan Daddy Harry
manik mata si kecil sibuk memperhatikan suasana sekitarnya dengan wajah acuh
kepalanya tersandar nyamanan di bahu tegap Daddynya
diam-diam ia tersenyum untuk Jeosy yang meliriknya sinis
si kecil menarik perhatian dengan desahan yang keluar dari mulut kecilnya
ia menatap botol susunya yang sudah tandas tak tersisa
gumamnya, lalu menunjukkan botol susunya pada Daddynya
adunya dengan logat cadelnya
Daddy Harry
di kasih ke, Mommy, sayang!!
mata bulat si kecil langsung menatap sang Mommy
Mommy Alea menerima botol kosong itu, dan memasukkannya ke dalam tas yang berisi keperluan si kecil
setelah botol tak lagi ada di tangannya, dengan lucunya, Jeosy bersandar di dada sang Daddy
tangannya mengusap perut buncitnya dengan ekspresi lega
Mommy Alea
Jeo sudah kenyang, cantik?
Mommy Alea
loh kok enggak mam?
Mommy Alea
nanti Jeo lapar
Mommy Alea
perutnya bu-bub loh!
Jeosy menunjukkan perut buncitnya dengan membuka gaun yang ia kenakan
hingga membuat perut putih mulusnya terlihat jelas
dan membuat keempat orang di antara mereka memekik heboh, menertawakan tingkah menggemaskan si kecil
Daddy Harry
sayang!, gak boleh gitu!
Jeosy tak merespon pesan itu
ia justru usik bergerak meminta di turunkan
yang mau tak mau, Daddy Harry akhirnya menurunkannya
takut Jeosy jatuh jika tidak di turunkan
setelah kaki berlapis sepatu berbulunya sudah menyentuh lantai, si kecil langsung terlihat sumringah
Daddy Harry
mau kemana hm?
tapi sekecil malah langsung berlari dengan riang
Mommy Alea
kok di lepasin sih?
Mama Jesica
udah Al, tenang?
Mama Jesica
disini banyak yang jaga kok
Mama Jesica
Jeo pasti aman
Mama Jesica
kamu temenin Jeo, sana!
Mama Jesica
daripada ikut disini, tapi gak ngerti apa-apa
setelah berpamitan dengan sopan, Julio langsung menyusul si kecil yang sudah mengekspor hal baru dengan menatap para tamu undangan yang lainnya
panggil Julio saat sudah menemukan Jeo yang tengah berdiri sembari memandangi beberapa tamu undangan yang tengah menatapnya gemas
bukan itu sebenarnya yang menjadi atensi si kecil
tapi sebuah kue yang menjadi salah satu jamuan untuk para tamu
gumamnya, lalu kembali melangkah ke arah dimana kue itu berada
Julio yang belum sempat menangkap si kecil pun bergegas mengikuti langkah Jeosy
yang malah berhenti di tengah jalan secara tiba-tiba
si kecil memekik heboh dengan menatap ke arah lain
yang membuat Julio ikutan menatap apa yang si kecil tatap
ternyata si kecil tengah menatap lumba-lumba yang berenang di samping kapal yang mereka tumpangi
ucapan Julio kembali tertahan saat si kecil malah berlari ke tepian kapan
dengan cepat Julio segera menyusul
dan mengangkat Jeosy ke gendongannya sebelum si kecil jatuh ke lautan luas
tapi tindakan Julio itu justru berbuah atas kekesalan si kecil yang tak terima tubuh kecilnya di angkat begitu saja
Jeosy kecil yang marah langsung memekik tepat di depan wajah Julio
tangan kecilnya memukul wajah Julio tak terima
Julio pasrah menerima tindakan si kecil itu
Julio yang lama-lama mulai kewalahan dengan penolakan si kecil pun segera membawa Jeosy ke tempat yang lebih aman untuk si kecil
Julio menurunkan Jeosy saat keduanya sudah berada di salah satu bilik kapal
saat sudah terbebas dari gendongan Julio, si kecil Jeosy langsung memberi jarak dengan wajah garangnya
Jeosy
no no detat-detat, Jeo!
garangnya, lalu berniat hendak kembali melangkah pergi
tapi Julio segera menahannya
Julio
jangan keluar sendiri, Jeo!
Jeosy
nanan pedan-pedan, Jeo!!
si kecil menepis kasar tangan Julio yang kini menahan pinggang berisinya
Julio
okey okeyy.., ayo, aku temani melihat ikan
Julio
kamu bisa jatuh ke air jika melihat sendiri
pamer Jeosy, berniat membantah tawaran Julio
tapi sayangnya, yang lebih tua justru menanggapi itu sebagai pertanda jika si kecil mulai luluh
tanya Julio, sembari mengangkat Jeosy ke gendongannya
Jeosy yang tiba-tiba lupa dengan kekesalannya, malah dengan antusias menjawab pertanyaan Julio
si kecil tampak tak mengerti dengan pertanyaan Julio
Julio
ada berapa ikannya, hm?
Julio mengulangi pertanyannya
yang membuat si kecil terlihat berfikir keras sembari menatap jemari-jemari kecilnya
pekiknya bangga sembari menunjukkan kedua ibu jari dan jari telunjuknya kepada Julio
Julio tertawa kecil melihat itu
Jeosy
ada banyak.. ikan Jeoo.
pamernya dengan mata sipit yang hilang tertelan senyuman sombongnya
Comments