Reinkarnasi Ke Dunia Detektif Conan
new world
wakari kudo
Wakari Kudo terbangun dengan jantung berdebar kencang. Cahaya lembut mentari pagi menyinari kamarnya, dan aroma kopi yang harum menusuk hidungnya. Sejenak, ia merasa asing dengan pemandangan ini.
yukiko kudo
"Wakari, sayang! Sudah bangun? Ayo sarapan!" Suara merdu Yukiko, ibunya, memanggil dari bawah.
wakari kudo
Wakari bangkit dari tempat tidur. Ia menoleh ke cermin dan menatap bayangan dirinya. Gadis berambut cokelat panjang dengan mata ungu cerah. Wajahnya yang manis dan aura cerianya membuatnya tampak seperti gadis berusia 15 tahun yang ceria dan penuh semangat.
wakari kudo
"Hari ini, aku harus mengingat semuanya!" gumam Wakari, sambil mengelus kalung berbentuk hati yang selalu ia kenakan. Di balik kalung itu, terukir nama 'zara'.
Ya, Wakari adalah reinkarnasi dari zara, seorang idol terkenal yang meninggal karena ditembak fans nya sendiri beberapa tahun yang lalu. Ia masih ingat dengan jelas panggung, lampu sorot, dan teriakan para penggemarnya. Tapi, mengapa ia terlahir kembali sebagai anak seorang detektif terkenal di dunia yang asing ini?
wakari kudo
Wakari turun ke ruang makan. Yusaku, sang ayah, sedang membaca koran dengan serius, sementara Yukiko sibuk menyiapkan sarapan. Shinichi, kakaknya, duduk di hadapannya sambil memakan roti panggang.
yusaku kudo
"Selamat pagi, Wakari! Bagaimana tidurmu?" tanya Yusaku dengan senyum hangat.
wakari kudo
"Selamat pagi, Papa. Tidurku nyenyak," jawab Wakari, sambil mencium pipi ayahnya.
kudo Shinichi
"Wakari, kau terlihat murung. Apa yang terjadi?" tanya Shinichi, dengan nada khawatir.
wakari kudo
Wakari tersenyum canggung. "Tidak apa-apa, Kak. Aku hanya sedikit pusing."
yusaku kudo
Yusaku dan Yukiko saling bertukar pandang. Mereka menyadari bahwa putri kesayangan mereka akhir-akhir ini sering melamun. Tapi, mereka tidak mau memaksa Wakari untuk bercerita.
yukiko kudo
"Jangan lupa makan sarapanmu, Wakari!" ujar Yukiko, sambil menyodorkan segelas jus jeruk.
wakari kudo
Wakari mengangguk, lalu duduk di hadapan Shinichi. Kakaknya, yang berusia 17 tahun, terlihat tampan dengan rambut cokelat kehitaman yang sedikit berantakan.
yusaku kudo
"Bagaimana sekolahmu, Shinichi? Apakah ada hal menarik?" tanya Yusaku dengan senyum yang menyenangkan.
kudo Shinichi
"Sekolah baik-baik saja, Papa. Aku baru saja mendapat nilai A di ujian matematika," jawab Shinichi dengan bangga. "Bagaimana dengan kasus mu, Papa?"
yusaku kudo
"Aku sedang menangani kasus pencurian di museum seni kota ini. Kasus yang menarik," jawab Yusaku dengan semangat.
wakari kudo
Wakari menangguk. Ayahnya adalah seorang detektif terkenal yang selalu sibuk memecahkan kasus-kasus rumit. Yusaku Kudo, nama yang ditakuti oleh penjahat dan dihormati oleh orang-orang baik.
wakari kudo
"Shinichi, bagaimana dengan kamu? Apa kamu sudah membaca buku detektif baru yang kamu beli kemarin?" tanya Wakari dengan rasa ingin tahu.
kudo Shinichi
Shinichi menangguk. "Aku sudah membaca buku itu semalam. Kasus yang menarik! Aku ingin menjadi detektif seperti ayah suatu hari nanti!" ucap Shinichi dengan semangat.
wakari kudo
Wakari tertawa kecil. Kakaknya itu memang suka sekali dengan dunia detektif. Ia memiliki ambisi kuat untuk menjadi detektif yang hebat seperti ayahnya.
wakari kudo
"Wah, Shinichi, kamu pasti bisa menjadi detektif hebat nanti. Kamu pintar dan punya keberanian yang tinggi," ujar Wakari sambil menggeleng kepala.
wakari kudo
Sejenak, tercipta suasana yang hangat dan penuh kasih sayang di antara mereka. Wakari merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang saling mencintai dan mendukung.
Namun, seiring waktu berjalan, Wakari semakin merasa asing dengan hidupnya sekarang. Ada bayangan-bayangan samar yang menghantuinya dalam mimpi, suara-suara yang tidak jelas terngiang di telinganya. Bayangan panggung, sorot lampu, dan teriakan penggemar yang menggelegar sering kali muncul dalam mimpi malamnya.
wakari kudo
"Shinichi, aku merasa asing dengan hidupku sekarang. Aku seperti tidak mengenal diriku sendiri," ucap Wakari suatu sore, sambil menatap langit senja yang indah dari balkon rumahnya.
kudo Shinichi
Shinichi yang sedang membaca buku detektif menoleh ke arah Wakari. "Apa maksudmu, Wakari? Kenapa kau berkata begitu?"
wakari kudo
"Aku tidak bisa mengingat masa laluku sebelum aku tinggal di rumah ini. Aku hanya ingat bayangan samar tentang panggung, sorot lampu, dan teriakan penggemar. Aku merasa seperti hidup dalam mimpi," jelas Wakari dengan suara yang sedih.
kudo Shinichi
Shinichi menaruh bukunya dan mendekati Wakari. Ia menempatkan tangannya di bahu adiknya dengan lembut. "Tenanglah, Wakari. Mungkin itu hanya mimpi yang membingungkan. Kau tidak perlu khawatir. Kita akan mencari tahu bersama," ujar Shinichi menenangkan Wakari.
wakari kudo
"Terima kasih, Shinichi. Aku takut jika aku bukanlah diriku yang sebenarnya," ucap Wakari dengan suara yang bergetar.
kudo Shinichi
"Tentu saja kau dirimu yang sebenarnya, Wakari. Kau adalah adikku, dan aku sangat mencintaimu," jawab Shinichi dengan tegas.
wakari kudo
Ingatan yang sudah lama terlupakan muncul di benaknya.zara, nama yang sama dengan yang terukir di liontin.zara,seorang idol populer yang selalu dielu-elukan oleh jutaan penggemar.zara, yang selalu bermimpi menjadi seorang penyanyi, tetapi hidupnya berakhir tragis Karena dibunuh orang yang tidak dikenalnya
wakari kudo
Wakari tercengang. Apakah ia adalah reinkarnasi dari zara? Apakah ini jawaban dari misteri masa lalunya? Sebuah kebenaran yang membingungkan dan menakutkan mulai terkuak.
Comments