tak boleh gagal

Natalia menggeleng kepalanya, "tak tahu berapa banyak mungkin ada 2 gayung." jawab Natalia mempraktekkan tangannya sedang memegang penimba air.

"hmmft..?" tawa tertahan Al dan bibir Steven juga berkedut-kedut melihat arah lain.

Angga menatap datar saja gelagat Natalia, "itu gayung atau mangkuk?" ejek Angga.

"Om Dokter." protes Natalia.

"sudah-sudah jangan berdebat lagi." Steven menengahi perang antara Angga dan Natalia.

Natalia memang pribadi yang manja juga kekanakan namun keras kepala kalau sudah menginginkan sesuatu, mungkin kebiasaan dirinya yang begitu dimanja membuatnya memiliki sisi menyebalkan itu.

"Paman kapan pulang?" tanya Natalia.

Steven menjatuhkan rahangnya begitu juga Al dan Angga.

"ahh? lebih baik kita keluar duluan." Al menarik Angga pergi dari Ruangan Steven.

"lepaskan aku Al..! aku mau periksa anak itu kayaknya otak dia juga bermasalah. aku harus bawa dia periksa otak, kesambet apa dia merengek minta Pamannya pulang cepat coba? bukankah dia paling tak suka Pamannya pulang cepat biar dia bisa ke Bar sama si Vin vin lacur itu." protes Angga.

"biarkan aja mereka berdua Ga..! siapa tahu karna kecelakaan kecil di bar itu buat dia sadar kalau Si Vinne itu tak baik." balas Al.

Angga mendengus memberikan semua perlengkapan medisnya ke Al lalu pergi begitu saja.

"Oii? sejak kapan aku jadi Babumu." bentak Alga tak terima.

"bodo amat, tanggung jawab udah suruh aku kesini tapi tak mau antar kedepan padahal aku juga tak minta di antar sampai ke tempat kerja." balas Angga cuek.

percuma saja Angga keras kepala karna Al itu ada di pihak Steven, sebenarnya Angga merasa kasihan pada Steven harus jatuh cinta pada Gadis yang susah diatur seperti Natalia.

Natalia adalah Gadis super manja yang merepotkan Steven, begitulah menurut Angga namun Angga juga tak membenci Natalia selagi Steven dan Al masih baik-baik saja.

.

di Ruangan Steven.

Steven sedang menyiapkan menu makanan lezat untuk Natalia yang minta dibuatkan makanan.

Natalia menangkup kedua pipinya diatas meja sambil memperhatikan gerak-gerik Steven, "rasanya benar-benar mimpi..! aku tak percaya bisa melihat Paman lagi." batin Natalia.

Natalia menggeleng kepalanya kuat, "jangan pikirkan mimpi buruk itu lagi Alia tapi kamu harus ubah takdir burukmu itu, Jangan mempercayai Kedua Manusia busuk itu." batin Natalia menatap tajam ke arah meja.

Steven tak sengaja melihat Natalia menatap tajam meja didepannya.

"kenapa Alia? apa mejanya melukaimu?" tanya Steven.

"Ehh? haha..? tidak Paman, apa makanannya udah siap?" tanya Natalia mengalihkan.

Steven menoleh ke masakannya lalu kembali fokus seolah merasa bersalah pada Natalia yang baru saja sadar sudah datang ke Perusahaannya.

"maafkan Paman Alia, Paman tak bisa menjengukmu. Paman ingin datang kok setelah Pekerjaan Paman selesai." ujar Steven.

Natalia terkekeh, "tidak apa Paman..? aku udah besar kok ngapain Paman cemas padaku? bukannya ada Ella ya?"

Steven tersentak mendengar jawaban Natalia, "apa aku salah? kenapa aku merasa Alia jadi makin dewasa? dia juga tak marah-marah seperti biasa."

Steven merasa ada yang janggal tapi Ia menahan untuk tak bertanya sampai Natalia makan.

Steven menunda pekerjaannya esok hari dan memilih pulang karna Natalia minta ingin pulang bersamanya, Steven tentu tak menyia-nyiakan hal itu karna ini pertama kalinya Natalia meminta pulang bersama Natalia.

.

di dalam Perjalanan Pulang,

"Alia?" panggil Steven serius namun masih fokus dengan kendaraannya.

"iya?" sahut Natalia fokus dengan ponselnya.

"wahh!! gila..! aku baru ingat kalau malam ini si penghianat Kean itu akan menembakku didepan teman-temannya supaya di bilang romantis dan aku terpesona padanya." batin Natalia mengepalkan tangannya seketika.

"Alia?" panggil Steven sekali lagi dan Natalia tersadar pun menoleh.

"hmm?" sahut Natalia.

"ahh? maaf Paman, aku tak bermaksud mengabaikanmu tapi nanti malam Vinne ajak aku keluar tapi aku bingung gimana cara nolaknya." jelas Natalia memang tampak jujur dan polos.

Steven tercengang, "ka--kamu tak mau keluar sama wan..? ah tidak sama Vinne itu?" tanya Steven terkejut.

"iya Paman, kepala aku masih pusing dan kayaknya aku harus istirahat yang cukup nanti." jawab Natalia sambil memejamkan matanya memijit pangkal hidungnya seolah ucapannya itu benar.

"baiklah..! lakukan apa yang baik menurutmu Alia, Paman akan mendukungmu." Steven mengusap kepala Natalia.

Steven memang tak suka pada Vinne yang selalu membawa Keponakan nya ke Bar untuk bersenang-senang tapi Natalia tetap di awasi ketat oleh Steven dengan pengawal tersembunyi yang selalu mengikutinya bahkan berulang kali Natalia hampir di jebak dan juga hampir di lec*hkan namun tetap saja Natalia tidak jerah ikut bersama Vinne yang jelas-jelas memiliki niat tak baik.

.

di Kediaman Keluarga Panelly.

Natalia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.

"sayangnya aku kembali 5 tahun ini, aku tak bisa menyelamatkan kedua Orangtuaku." gumam Natalia lirih.

Orangtua Natalia meninggal dunia 7 tahun yang lalu sedangkan sekarang umur Natalia 22 tahun.

Natalia berubah dingin seketika saat teringat perkataan kejam Vinne saat Ia meregang nyawa tentang kematian Kedua Orangtuanya.

"kasusnya udah begitu lama, bagaimana caraku menemukan bukti kejahatan Paman Agung yang terlibat atas kecelakaan yang menimpa Kedua Orangtuaku." Natalia bergumam-gumam pelan.

Natalia tersenyum misterius, "akan aku balas kalian 50 kali lipat dari rasa sakit yang kalian berikan padaku. aku akan hancurkan kalian sampai kalian merasakan bagaimana itu hidup segan mati tak mau." seringai Natalia.

Natalia tak akan membiarkan siapapun mengusik hidupnya bersama Steven, Natalia juga bertekat akan melindungi Steven di kehidupan ini.

Tak Lama kemudian Natalia tertidur pulas di kamarnya.

.

Steven duduk di Sofa Ruang Tamu, Ia sudah begitu lama mendendam pada Vinne dan Pria yang sering dibawanya itu seolah ingin menjodohkan Pria itu pada Natalia yang polos.

"Lia??" panggil Vinne menggema.

srakhh

"jangan berisik..!" suara Steven tegas berdiri dari duduknya menghampiri Vinne yang terkejut melihat Steven.

"ko--Kok paman ada disini? seharusnya Paman di Kantor kan?" tanya Vinne tergagap.

"pergi dari Rumah ini..! gara-gara kau Alia jadi sakit." usir Steven dengan dingin.

Vinne terlonjak kaget, "Lia sakit? benarkah Paman?"

"diam..! aku bilang pergi ya pergi..!" bentak Steven.

Vinne menggeleng kepalanya tak percaya, "Paman jangan mengusirku kan ini bukan Rumah Paman, ini Rumah Lia dan dia membebaskanku keluar masuk Rumah ini." kata Vinne dengan percaya diri padahal tangannya sedang bergetar saat ini.

"kau sedang membantahku? aku Wali Alia." bentak Steven dengan ekspresi begitu menakutkan.

Vinne gelagapan malah memberanikan diri berlari semakin menerobos masuk menuju Kamar Natalia, Steven memejamkan matanya geram.

"wanita itu benar-benar harus aku apakan biar sadar diri." geram Steven juga tak bisa berbuat apa-apa jadi terpaksa Ia menyusul Vinne.

Vinne memaksa masuk ke kamar Natalia ternyata Natalia memang tertidur dan dengan begitu beraninya Vinne mengguncang tubuh Natalia.

"Lia bangun Lia? kenapa Pamanmu bisa ada di Rumah? Lia? Lia?" teriak Vinne.

"sudah aku bilang pergi sebelum aku berbuat kasar." Steven juga masuk ke kamar Natalia.

Vinne semakin panik karna malam ini tak boleh gagal, Ia harus membuat Natalia ke Bar supaya rencana awal nya berjalan mulus.

Terpopuler

Comments

𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰

𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰

dasar rubah betina, mau harta kok ya harta orang mana pake siasat licik pulak itu.
mau kaya ya kerja non, di cari uang yg banyak² trus jadi kaya deh.

2025-01-02

0

Siti solikah

Siti solikah

ckck dasar belatung kau vinne

2025-03-10

0

Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati

Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati

om ato paman dokter thor

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Kedua
2 masih belum percaya ini Nyata
3 tak boleh gagal
4 Perubahan Besar
5 bermain-main
6 Akting Natalia
7 Guncangan besar
8 Tamu Tak di undang
9 Masih Terbayang
10 Penolakan
11 Perasaan yang terselubung
12 gangguan di pagi hari
13 Ide Gila Natalia
14 Menikah
15 Kabar mengejutkan
16 Rajin di depan Istri
17 Memasak untuk Natalia
18 Drama Orang tak Tahu Malu
19 Karma di Awal
20 Trik Kecil
21 Perayaan Sederhana
22 Pribadi yang Tulus
23 Rencana Natalia (Part. 1)
24 Rencana Natalia (Part. 2)
25 Gangguan
26 Perayaan (Part. 1)
27 Perayaan (Part. 2)
28 Perayaan (Part. 3)
29 Natalia yang Menarik
30 Gangguan yang Tak Mengenakkan
31 Menginginkan
32 Inisiatif
33 Keberanian
34 Pelukan Menenangkan
35 Melindungi
36 Membuktikan sesuatu
37 Natalia Menghibur Jessica
38 Berterus terang
39 Balasan dari Jessica
40 Penasaran alasannya
41 Merekrut Calon Pekerja
42 undangan Alumni
43 Hinaan
44 Senjata Makan Tuan
45 Di Usir Lagi
46 Pemikiran
47 Tolakan
48 Keberanian
49 Telat
50 Kejutan yang Terbalik
51 cemburu nya Natalia
52 Kedatangan yang Tak Penting
53 Kabur
54 Teringat Masa Sekolah
55 Nyali yang Besar
56 Ganjaran yang Pantas
57 Pasti ada tujuannya
58 Kepercayaan
59 Perayaan Debut Jessica
60 Keberanian Jessica
61 Perusak Mood
62 Jaminan
63 Ancaman Serius
64 Kebahagiaan 2 Couple
65 Tidak menyerah
66 Rasa Bersyukur
67 Khawatir
68 Hari Berbahagia bersama
69 Penemuan
70 Tak Merasa Berhutang Maaf
71 Pertemuan Makan Malam (Part. 1)
72 Pertemuan Makan Malam (Part. 2)
73 Nyaman
74 Bantuan
75 Penyelamat
76 Memperkerjakan
77 Tawaran Kecil
78 Pembela
79 Menebak
80 Terlalu Cemas Saja
81 Terharu
82 asal usul
83 asal usul yang tak di inginkan
84 Kedatangan Tamu
85 Menolak pemberian
86 Kekanak-kanakan
87 Perayaan Pesta
88 bahagia yang sederhana
89 Kebahagiaan yang sebenarnya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kehidupan Kedua
2
masih belum percaya ini Nyata
3
tak boleh gagal
4
Perubahan Besar
5
bermain-main
6
Akting Natalia
7
Guncangan besar
8
Tamu Tak di undang
9
Masih Terbayang
10
Penolakan
11
Perasaan yang terselubung
12
gangguan di pagi hari
13
Ide Gila Natalia
14
Menikah
15
Kabar mengejutkan
16
Rajin di depan Istri
17
Memasak untuk Natalia
18
Drama Orang tak Tahu Malu
19
Karma di Awal
20
Trik Kecil
21
Perayaan Sederhana
22
Pribadi yang Tulus
23
Rencana Natalia (Part. 1)
24
Rencana Natalia (Part. 2)
25
Gangguan
26
Perayaan (Part. 1)
27
Perayaan (Part. 2)
28
Perayaan (Part. 3)
29
Natalia yang Menarik
30
Gangguan yang Tak Mengenakkan
31
Menginginkan
32
Inisiatif
33
Keberanian
34
Pelukan Menenangkan
35
Melindungi
36
Membuktikan sesuatu
37
Natalia Menghibur Jessica
38
Berterus terang
39
Balasan dari Jessica
40
Penasaran alasannya
41
Merekrut Calon Pekerja
42
undangan Alumni
43
Hinaan
44
Senjata Makan Tuan
45
Di Usir Lagi
46
Pemikiran
47
Tolakan
48
Keberanian
49
Telat
50
Kejutan yang Terbalik
51
cemburu nya Natalia
52
Kedatangan yang Tak Penting
53
Kabur
54
Teringat Masa Sekolah
55
Nyali yang Besar
56
Ganjaran yang Pantas
57
Pasti ada tujuannya
58
Kepercayaan
59
Perayaan Debut Jessica
60
Keberanian Jessica
61
Perusak Mood
62
Jaminan
63
Ancaman Serius
64
Kebahagiaan 2 Couple
65
Tidak menyerah
66
Rasa Bersyukur
67
Khawatir
68
Hari Berbahagia bersama
69
Penemuan
70
Tak Merasa Berhutang Maaf
71
Pertemuan Makan Malam (Part. 1)
72
Pertemuan Makan Malam (Part. 2)
73
Nyaman
74
Bantuan
75
Penyelamat
76
Memperkerjakan
77
Tawaran Kecil
78
Pembela
79
Menebak
80
Terlalu Cemas Saja
81
Terharu
82
asal usul
83
asal usul yang tak di inginkan
84
Kedatangan Tamu
85
Menolak pemberian
86
Kekanak-kanakan
87
Perayaan Pesta
88
bahagia yang sederhana
89
Kebahagiaan yang sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!