Malah bocor

Seperti apa yang diberitahukan manager tadi pagi, sore hari sekitar jam tiga sore. Audrey bersama rekannya mempersiapkan tempat pertemuan pemilik hotel dengan kliennya. Sebuah ruangan besar yang luas, Audrey dan rekannya bersiap untuk membersihkan dan menata ruangan agar nyaman digunakan pemilik hotel nanti saat mengadakan pertemuan.

“Ruangannya gede banget, yang bersihinnya Cuma belasan orang” bisik Tika kepada Audrey.

“Hussss, kerja. Ada yang ngintip tapi bukan pencuri !” celetuk salah satu rekan Tika yang tak sengaja mendengar bisikan Tika yang sebenarnya Tika berbisik di telinganya bukan ditelinga Audrey.

Tentu saja Tika kaget saat melihat siapa orang yang dia bisikin ternyata bukan sahabatnya melainkan, Retna. Gadis yang memanggil mereka tadi pagi di toilet. Tika nyengir menampakan gigi gingsulnya yang membuatnya terlihat sangat manis.

“Sorry, Retna gue kira Audrey hehe,”

Retna mengangguk dan kembali mengulang celetuknya, membuat Tika sadar jika mereka sedang dipantau oleh geng ketua waiters. Audrey yang melihat sahabatnya berhenti bekerja segera menegurnya. Dia sangat malas jika terlibat dengan ketiga orang yang berdiri memperhatikan mereka dari sudut ruangan. Apalagi ketiga orang itu sering mencari muka dihadapan manager Samantha hanya untuk memberikan Audrey dan Tika hukuman seperti tadi pagi. Hal tersebut yang membuat Tika sangat kesal. Namun, Audrey selalu menenangkan sahabatnya agar tidak membuat ulah. 

Tiga jam berlalu, hari semakin gelap. Audrey dan rekannya sudah selesai mendekor ruangan pertemuan yang akan di adakan jam tujuh malam. Beberapa diantara mereka menyiapkan peralatan untuk hidangan nanti malam. 

“Huft, akhirnyaaaaa ! Istirahat juga,” kata Tika mengistirahatkan tubuhnya bersandar di sofa tempat karyawan wanita istirahat.

“Teman-teman, kita istirahat tiga puluh menit dulu. Nanti di jam tujuh kita sudah berada di ruangan yang sudah ditentukan Manager Samantha. Ingat jangan telat !” kata Reva kepada rekan-rekannya.

“Oke Reva,”

“Jangan lupa pasang alarm !” 

“Siap Reva !!”

***

“Bagaimana persiapannya ?” tanya Chandra kepada asistennya.

“ Sudah seratus persen, tuan. Tuan Riko dan lainnya sebentar lagi akan tiba,”

“Baiklah, ayo kita pergi !” titah Chandra. Asisten Rafael mengangguk. Keduanya bergegas menuju mobil yang sudah terparkir di depan kediaman Maverley. Namun, langkah keduanya terhenti saat melihat seorang wanita berdiri di samping mobil dengan berpenampilan seksi.

Chandra yang melihat itu langsung menatap tajam asistennya. Asisten Rafael sontak menggelengkan kepalanya,” Bu- Bukan saya tu-tuan,”

“Kenapa dia bisa di sini ?” Asisten Rafael menggelengkan kepalanya. Dia juga bingung mengapa Aruna bisa berdiri disana. Sementara pertemuan ini hanya mereka saja yang mengetahuinya. Pertanyaannya siapa yang membocorkan informasi tersebut.

“Mami yang bilang sama Aruna, Dia ingin menemani kamu,” kata Mami Cellia yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelah putranya.

Chandra yang mendengar perkataan maminya seketika mendelik kesal,” Kan Chandra sudah bilang sama mami, kenapa malah bocor sih” bisik chandra.

“Ya, gimana. Anaknya yang merengek, mami risih dengarnya,” balas Mami Cellia pelan agar tak didengar oleh Aruna.

“Sudahlah, kalian berangkat sana sebelum terlambat !” seru Mami Cellia mendorong tubuh Chandra dan Asisten Rafael untuk segera berangkat.

“Tuan rumah datang terlambat juga nggak papa,” lirih Chandra heran dengan tingkah maminya.

Mobil yang dikendarai Asisten Rafael perlahan meninggalkan kediaman Maverley, menyisakan Mami Cellia yang masih berdiri disana dengan tatapan happy.

“ Yeyyy, saatnya video call dengan suami tersayang ! Uh, rindunyaaaaa…” serunya masuk dan menutup pintu utama. Lalu menghubungi suaminya yang masih berada di luar negeri.

“Hallo Sayangku,”

***

Sesampainya dihotel tempat pertemuan, Chandra segera keluar dari mobil dengan menahan perutnya yang terasa diaduk-aduk. Asisten Rafael segera menolong tuannya. Dia menatap Aruna dengan tatapan kesal. Tampak Aruna akan mendekat kearah Chandra namun dihalangi Asisten Rafael yang juga menahan perutnya yang ingin memuntahkan isi.

“Parfum Mu beli dimana ? Haaaa ?! ” tanya Asisten Rafael kesal.

“Di luar negeri, kenapa ? Wangi ya ?” Aruna bangga. “Minggir, gue mau nolongin Chandra !” ujar Aruna hendak mendorong tubuh Asisten Rafael.

“Jangan dekat-dekat ! Rafa bawa saya ke dalam. Saya mual sekali,” katanya Chandra cepat sebelum Aruna mendekati dirinya. 

“Baik tuan,” jawab Asisten Rafael cepat meninggalkan Aruna yang menatap Chandra tak percaya.

“Ingat jangan dekat-dekat !” ejek Asisten Rafael membuat Aruna kesal.

Setelah kepergian Asisten Rafael yang membawa Chandra pergi dari hadapan Aruna, muncullah seorang pria tak kalah tampan dari Chandra menghampiri Aruna yang masih berdecak kesal.

“Sepertinya pacarmu sangat tidak menyukai kehadiranmu,” katanya membuat Aruna mengalihkan pandangannya.

“Diam lo ! Jangan sok tahu !” ketus Aruna.

“Gue bisa bantu lo, tapi dengan satu syarat. Lo harus bantuin gue juga,gimana ?”

Mendengar hal tersebut, Aruna langsung menatap tajam pria tampan dihadapannya. Pria tersebut langsung membisikan sesuatu ditelinga Aruna. Tatapannya tajam, seolah dia sedang melihat keadaan sekitar. Aruna yang mendengar bisikan pria itu langsung menatap penuh ragu.

“Apa lo yakin ? Bagaimana jika tidak berhasil ?” tanya Aruna ragu.

Pria itu tersenyum misterius,” Pikirkan lagi,” setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meninggalkan Aruna setelah memberikan sesuatu kepada Aruna yang kini menatap benda tersebut dengan tatapan bingung.

Sementara itu, Audrey dan Tika sedang menginstruksi rekan-rekannya untuk mempersiapkan hidangan yang sebentar lagi akan dihidangkan di ruang pertemuan. Tika merasa gugup saat melihat perkumpulan pembisnis dari kaca transparan. Karena kecerobohannya, Tika tanpa sengaja menabrak salah satu pria yang hendak masuk ke dalam ruangan pertemuan membuat pria itu berdecak kesal karena pakaiannya kotor terkena makanan yang dibawa Tika.

“Shitttt !”

“Ma—maaf, tuan. Saya tidak sengaja,” kata Tika takut. Pria itu menatap Tika dengan tatapan tajam setajam silet.

“Tika, lo nggak papa ?” tanya Audrey yang datang dengan raut cemas. Tika menggeleng, dia belum berani menatap pria dihadapannya. Terlihat jelas jika saat ini Tika menahan air matanya yang bersiap akan jatuh.

“Maaf tuan, atas ketidaknyamanannya. Saya akan membantu membersihkan jas anda,” kata Audrey pelan sebenarnya dia juga sangat takut melihat tatapan pria itu kepada mereka.

Tanpa menjawab perkataan Audrey, pria itu langsung masuk ke ruangan pertemuan dengan wajah tak senang. Sepeninggalan pria itu, Audrey langsung meminta tolong rekannya membersihkan bekas makanan yang terjatuh dan dia segera membawa Tika ke ruangan istirahat waiters. Di ruangan istirahat, Audrey mencoba menenangkan Tika yang sudah menangis. Dia meminta maaf karena ceroboh membawa hidangan makanan tersebut sehingga mengenai pebisnis. Dia juga takut jika seseorang melapor kepada manajer Samantha karena kecerobohannya sendiri.

“Sudahlah jangan cengeng. Makanya jangan pecicilan jadi orang, cerobohkan !” ketus Audrey.

“ya, maaf. Habisnya gue penasaran sama cowok di dalam sana,” cicitnya. Audrey menghela nafasnya. Sahabatnya ini mata tampanan. Iiat yang tampan langsung penasaran membuat Audrey kesal.

Tiba-tiba tangisan Tika terhenti saat mengingat sesuatu, “Eh, Drey. Waktu  gue nggak sengaja nabrak pria tadi. Gue kayak nyium aroma  aneh di badannya,lo nyium nggak ? “ Audrey terdiam. Dia juga mencium aroma tersebut. Tetapi dia juga tidak tahu aroma apa itu.  Keduanya saling menatap dan, —

“Seperti Aroma, —”

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

apa ya

2025-02-16

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Apa...? jadi pinisirin

2024-11-29

0

C2nunik987

C2nunik987

aroma apa drey?

2024-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Uang lembur
2 Malah bocor
3 Dijebak
4 Pertemuan Chandra dengan si kembar
5 Kerisihan Chandra
6 Calon daddy balu
7 Piknik keluarga
8 Audrey
9 Pertemuan Chandra & Tika
10 Aruna tantrum
11 Kedatangan Chandra
12 Ancaman Aurelly
13 Pernikahan Audrey dan Candra
14 Rencana Aurelly
15 Perdebatan Rafael dan Tika
16 Cebol badak
17 Aruna mengamuk lagi
18 Kemarahan Aurelly
19 Bubu (Buyut Buntal)
20 Wanita misterius
21 Mandi bersama daddy
22 Tidur bersama bubu
23 kembali berdebat
24 Bertemu sahabat buyut
25 Janan pelit sama cicit sendili
26 Gara-gara Alana
27 Janan centuh diliku !
28 Insiden
29 Kemarahan Chandra
30 Kemarahan Chandra (2)
31 Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32 Kesedihan Tuan Maverley
33 Menjenguk Alana
34 Hadiah si kembar
35 Penolakan Chandra
36 Tuan Maverley jatuh sakit.
37 Kedatangan kembaran Chandra
38 Salah masuk kamar
39 Lugi kali diliku
40 datang ke perusahaan suami
41 Berkeliling perusahaan.
42 Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43 Bubu ! Belenang, yuk!
44 Ulang tahun, Tuan Maverley !
45 Kejadiannya
46 Doy4n H4rta dan T4hta
47 Tangisan Tuan Maverley
48 Hari pertama belajar disekolah baru
49 Antusias Tuan Maverley
50 Gara-gara foto
51 Ketakutan Audrey
52 Alana menghilang
53 Flashback
54 Pencarian Alana
55 KUNTI CEBOL
56 Cembunyiin Ana
57 Kedatangan Ayah Roberto
58 Gagal !
59 Kembalinya Alana
60 Ikan telbang indocial
61 Kekacauan
62 Selesai
63 Kisah sebenarnya
64 Benih-benih cinta
65 Lomba Labu
66 Keseharian tiga cebol badak
67 Badak mini vs cebol badak
68 Kecemburuan Cherry
69 Kepolosan Cherry
70 Kejahilan Cio&Cherry
71 Lomba menghias kelas
72 Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73 Kesedihan Alana
74 Dua kabar bahagia dihari yang sama
75 Vatur dan Vara
76 Kedewasaan Azalea
77 Kekhawatiran orang tua
78 Vatur yang aktif
79 Peringatan Papa Regan
80 Akhir yang bahagia
81 KARYA BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Uang lembur
2
Malah bocor
3
Dijebak
4
Pertemuan Chandra dengan si kembar
5
Kerisihan Chandra
6
Calon daddy balu
7
Piknik keluarga
8
Audrey
9
Pertemuan Chandra & Tika
10
Aruna tantrum
11
Kedatangan Chandra
12
Ancaman Aurelly
13
Pernikahan Audrey dan Candra
14
Rencana Aurelly
15
Perdebatan Rafael dan Tika
16
Cebol badak
17
Aruna mengamuk lagi
18
Kemarahan Aurelly
19
Bubu (Buyut Buntal)
20
Wanita misterius
21
Mandi bersama daddy
22
Tidur bersama bubu
23
kembali berdebat
24
Bertemu sahabat buyut
25
Janan pelit sama cicit sendili
26
Gara-gara Alana
27
Janan centuh diliku !
28
Insiden
29
Kemarahan Chandra
30
Kemarahan Chandra (2)
31
Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32
Kesedihan Tuan Maverley
33
Menjenguk Alana
34
Hadiah si kembar
35
Penolakan Chandra
36
Tuan Maverley jatuh sakit.
37
Kedatangan kembaran Chandra
38
Salah masuk kamar
39
Lugi kali diliku
40
datang ke perusahaan suami
41
Berkeliling perusahaan.
42
Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43
Bubu ! Belenang, yuk!
44
Ulang tahun, Tuan Maverley !
45
Kejadiannya
46
Doy4n H4rta dan T4hta
47
Tangisan Tuan Maverley
48
Hari pertama belajar disekolah baru
49
Antusias Tuan Maverley
50
Gara-gara foto
51
Ketakutan Audrey
52
Alana menghilang
53
Flashback
54
Pencarian Alana
55
KUNTI CEBOL
56
Cembunyiin Ana
57
Kedatangan Ayah Roberto
58
Gagal !
59
Kembalinya Alana
60
Ikan telbang indocial
61
Kekacauan
62
Selesai
63
Kisah sebenarnya
64
Benih-benih cinta
65
Lomba Labu
66
Keseharian tiga cebol badak
67
Badak mini vs cebol badak
68
Kecemburuan Cherry
69
Kepolosan Cherry
70
Kejahilan Cio&Cherry
71
Lomba menghias kelas
72
Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73
Kesedihan Alana
74
Dua kabar bahagia dihari yang sama
75
Vatur dan Vara
76
Kedewasaan Azalea
77
Kekhawatiran orang tua
78
Vatur yang aktif
79
Peringatan Papa Regan
80
Akhir yang bahagia
81
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!