Bab 4 - Cass Group

Terik matahari menggigit kulit, menyengat tanpa ampun di atas langit siang yang nyaris tak berawan. Udara panas menyelimuti jalanan kota, menyesakkan paru dan membuat napas terasa berat. Di tengah sengatan yang membakar itu, seorang wanita tampak berlari kecil menuju sebuah stand minuman di pinggir trotoar.

Dengan napas terengah dan wajah memerah karena panas, ia segera memesan dua botol minuman bersoda. Begitu botol pertama sampai di tangannya, tanpa ragu ia meneguk habis isinya. Cairan dingin itu mengalir menyegarkan kerongkongan yang kering, menyisakan sedikit rasa lega di tengah tubuh yang kelelahan. Satu botol lagi ia pegang erat, diselipkan dalam kantung kertas cokelat, siap untuk dibawa kembali.

Wanita itu kembali berlari, kini menuju gedung pencakar langit megah bertuliskan Cass Group—tempatnya bekerja sebagai sekretaris direktur utama. Jarak sekitar 150 meter ia tempuh dengan langkah tergesa. Rambut panjangnya yang digulung rapi mulai berantakan, sedikit menempel di kening yang basah oleh keringat. Tubuhnya yang ramping tampak goyah, namun langkahnya tak goyah. Belum menyerahkan minuman itu, dia belum bisa tenang.

Saat tiba di lobi, udara dingin dari pendingin ruangan menyambut tubuh lelahnya. Namun belum sempat dia masuk ke dalam lift, suara-suara lirih menarik perhatian.

"Eh, itu kan sekretaris direktur," gumam salah satu dari tiga wanita muda yang berdiri tak jauh dari lift.

"Aneh ya, masa sekretaris disuruh beli minuman ke luar. Jalan kaki pula. Gila, dia pikir dia siapa? Cantik-cantik tapi kelakuan kayak babu," bisik salah satu dari mereka, wanita berambut sebahu dengan lipstik merah menyala.

Teman-temannya terkekeh kecil, menimpali dengan komentar serupa.

Alyssa mendengar semuanya. Walau suara mereka lirih, tapi cukup jelas bagi telinganya yang peka. Dia berhenti sejenak, menoleh dengan tatapan tajam yang membuat para penggosip itu diam seketika. Sekilas, ada ketakutan tergambar di wajah mereka, sebelum buru-buru membuang muka dan bergegas pergi.

Alyssa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya yang mulai tersulut. Ia tahu, pekerjaan dan posisinya sering kali mengundang rasa iri, apalagi dengan penampilannya yang selalu mencolok di antara karyawan wanita lainnya. Tapi bukan itu alasan ia ada di sini. Ia bekerja keras, dan lebih dari apa yang mereka tahu, ia bertahan.

Saat tombol lift ia tekan, terdengar suara memanggil dari belakang.

"Alyssa!"

Ia menoleh, mendapati Bella—temannya, kepala divisi keuangan—mendekat sambil tersenyum lebar. Alyssa pun membalas senyuman itu.

"Oi, Bel. Tumben jam segini keluar ruangan?"

"Lo habis beliin minuman buat si bos ya?" tanya Bella, matanya melirik ke kantung kertas yang dipegang Alyssa.

Alyssa mendengus pelan. "Iya, capek banget sumpah. Kayak kurir pribadi. Kalau bukan karena dia, ogah banget keluar panas-panas kayak gini."

Bella tertawa kecil, meski ada sedikit nada prihatin dalam tawa itu. "Ya udah, buruan naik deh. Ntar si bos ngamuk. Gue balik ke ruangan dulu ya. Bye, cantik."

"Bye, Bel."

Pintu lift terbuka. Alyssa masuk dan menekan angka 22. Begitu pintu tertutup, ia menyandarkan punggung pada dinding lift yang sebagian besar terbuat dari kaca. Pandangannya menyapu refleksi dirinya—blazer abu-abu rapi, rok span selutut yang membingkai kaki jenjang, high heels hitam mengilap yang sedikit menyiksa saat berlari.

Wajah itu, tubuh itu—sudah jauh berubah dibanding beberapa bulan lalu. Setelah ditalak Reza setahun lalu, ia memilih untuk bangkit. Berat badan yang dulu naik drastis karena stres, kini turun lebih dari 15 kilogram. Ia mulai merawat diri lagi. Salon, skincare mahal, olahraga pagi sebelum kerja, semua dijalani dengan tekun. Ia membangun kembali harga dirinya dari serpihan luka.

Pintu lift terbuka. Alyssa melangkah menuju ruangan direktur.

Dua ketukan di pintu.

"Permisi, Pak. Saya antar minuman yang Bapak pesan," ucapnya lembut saat melangkah masuk.

Di balik meja besar bernuansa gelap, seorang pria duduk membelakangi pintu. Kursi itu kemudian berputar perlahan, memperlihatkan wajah dingin milik Darren Alaric Cassius—direktur utama Cass Group.

Tatapan pria itu setajam es kutub. Aura kekuasaannya menekan ruangan, membuat siapa pun enggan lama-lama berdiri di hadapannya.

Alyssa meletakkan minuman di atas meja kaca yang bertuliskan namanya, lalu mundur selangkah hendak pamit.

Namun suara bariton tegas menghentikannya.

"Saya tidak mau ini. Bawa keluar."

Napas Alyssa menghela perlahan. Senyumnya tetap dipertahankan, meski dalam hati ia ingin melempar botol itu ke dinding. Ia mengambil kembali minuman tersebut dan keluar tanpa membantah.

Ini bukan pertama kalinya Darren menolak minuman yang ia beli. Alasannya selalu sama—tidak dingin. Padahal, untuk mendapatkannya saja Alyssa harus berlari di bawah terik matahari. Tapi anehnya, Darren tetap terus memintanya melakukan itu setiap hari. Aneh dan menyebalkan.

Namun tanpa sadar, kebiasaan 'aneh' sang direktur justru membuat berat badan Alyssa turun drastis. Ia kembali ramping seperti dulu, bahkan lebih cantik dan anggun.

Ruangan sekretaris berada tepat di samping ruang direktur, dindingnya dari kaca, memungkinkan Alyssa memantau jika ada tamu datang atau Darren memanggil. Ia duduk, melepas high heels-nya sejenak, mengangkat kaki, dan memijatnya perlahan. Pendingin ruangan membantu mengurangi rasa pegal di tubuhnya.

---

Tepat pukul lima sore, Alyssa bersiap pulang. Namun sebelum pergi, ia harus melakukan satu hal rutin—mengecek ke ruangan Darren apakah masih ada pekerjaan yang harus ia tangani.

Dengan ketukan sopan, ia masuk dan bertanya.

"Permisi, Pak. Apa ada yang perlu saya kerjakan lagi?"

Darren masih tenggelam dalam tumpukan berkas, tidak menjawab.

Alyssa hendak pamit, namun tiba-tiba...

"Temani saya makan malam di luar malam ini," ucap Darren tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen.

Alyssa membeku.

Apa?

Darren? Makan malam? Dengannya?

Ia mengerutkan kening, mencoba memahami maksud dari ajakan itu. “Maaf, Pak... apakah saya melewatkan jadwal makan malam dengan klien?”

Darren mengangkat kepalanya, menatap Alyssa lurus.

“Bukan. Hanya kita berdua. Tunggu saya 15 menit di ruanganmu. Kita berangkat setelah ini.”

Alyssa nyaris kehabisan kata. Mau menolak, tapi belum sempat mulutnya terbuka, suara dingin itu kembali terdengar.

“Tidak ada penolakan.”

Seketika, atmosfer ruangan terasa berat. Alyssa tahu, pria ini bukan orang yang suka diulang perintahnya.

Dengan langkah pelan, ia keluar, menutup pintu perlahan, dan kembali ke ruangannya.

Di balik kaca, Alyssa duduk, menatap kosong pada bayangan dirinya.

Apa maksud semua ini?

Dan kenapa… hatinya justru mulai berdetak tak menentu?

Terpopuler

Comments

llovees°•♡

llovees°•♡

aduh bude ga tau ya ini tuh namanya pdkt ala ala CEO dingin, bude yang kisah cintanya cuma di kasih perhatian "kamu udah makan belum" ga di ajakk 😩😮‍💨

2025-04-20

1

novi 99

novi 99

dua tahun lagi Alyssa tinggal tulang krja disana ..


mungkin si bos suka sama Alyssa..

2025-04-25

0

Ima Kristina

Ima Kristina

kayaknya bos Darren sudah tahu kisah miris rumah tangga Alisya

2025-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2 Bab 2 - Talak
3 Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4 Bab 4 - Cass Group
5 Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6 Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7 Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8 Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9 Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10 Bab 10 - Tamparan keras
11 Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12 Bab 12 - Jangan Menangis
13 Bab 13 - Dasar Jalang!
14 Bab 14 - Calon Istri
15 Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16 Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17 Bab 17 - Kamu Cemburu?
18 Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19 Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20 Bab 20 - Apa Sayang?
21 Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22 Bab 22 - Ada Aku Disini
23 Bab 23 - Mommy
24 Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25 Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26 Bab 26 - Meminta Bantuan
27 Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28 Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29 Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30 Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31 Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32 Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33 Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34 Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35 Bab 34 - Kamu Harus Berani
36 Bab 35 - Labil
37 Bab 36 - Harus Berani Melawan
38 Bab 37 - Lo atau Gue.
39 Bab 38 - Daddy Yang Galak
40 Bab 39 - Pasangan Serasi
41 Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42 Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43 Bab 42 - Berteman
44 Bab 43 - Berdebar
45 Bab 44 - Terlihat Mesra
46 Bab 45 - Kesempatan
47 Bab 46 - Bagai Predator
48 Bab 47 - Berjuang
49 Bab 48 - Bertahanlah
50 Bab 49 - Teori dan Praktek
51 Bab 50 - Aku Harus Apa?
52 Bab 51 - Kamu Atur Saja
53 Pergantian Judul
54 Bab 52 - Tanda Milik
55 Bab 53 - H-2 Pernikahan
56 Bab 54 - Sah!
57 Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58 Bab 56 - Pijat Plus Plus
59 Bab 57 - Status Baru
60 Bab 58 - Olahraga Pagi
61 Bab 59 - Siapa Takut...
62 Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63 Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64 Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65 Bab 63 - Hukuman Arra
66 Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67 Bab 65 - Maafkan Aku
68 Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69 Bab 67 - Hebatnya Istriku
70 Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71 Bab 69 - Hanya......
72 Bab 70 - Sudah Seharusnya
73 Bab 71 - Pamit
74 Bab 72 - Bukan Pacar
75 Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76 Bab 74 - Kalimat Terindah
77 Bab 75 - Suaminya Mana?
78 Bab 76 - Thailand
79 Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Bab 78 - Rooftop
81 Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82 Bab 80 - Karena Benci
83 Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84 Bab 82 - Menua Bersama
85 Bab 83 - Kenangan Terindah
86 Novel Arra dan Leo Sudah Rilis
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2
Bab 2 - Talak
3
Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4
Bab 4 - Cass Group
5
Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6
Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7
Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8
Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9
Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10
Bab 10 - Tamparan keras
11
Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12
Bab 12 - Jangan Menangis
13
Bab 13 - Dasar Jalang!
14
Bab 14 - Calon Istri
15
Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16
Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17
Bab 17 - Kamu Cemburu?
18
Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19
Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20
Bab 20 - Apa Sayang?
21
Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22
Bab 22 - Ada Aku Disini
23
Bab 23 - Mommy
24
Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25
Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26
Bab 26 - Meminta Bantuan
27
Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28
Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29
Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30
Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31
Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32
Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33
Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34
Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35
Bab 34 - Kamu Harus Berani
36
Bab 35 - Labil
37
Bab 36 - Harus Berani Melawan
38
Bab 37 - Lo atau Gue.
39
Bab 38 - Daddy Yang Galak
40
Bab 39 - Pasangan Serasi
41
Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42
Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43
Bab 42 - Berteman
44
Bab 43 - Berdebar
45
Bab 44 - Terlihat Mesra
46
Bab 45 - Kesempatan
47
Bab 46 - Bagai Predator
48
Bab 47 - Berjuang
49
Bab 48 - Bertahanlah
50
Bab 49 - Teori dan Praktek
51
Bab 50 - Aku Harus Apa?
52
Bab 51 - Kamu Atur Saja
53
Pergantian Judul
54
Bab 52 - Tanda Milik
55
Bab 53 - H-2 Pernikahan
56
Bab 54 - Sah!
57
Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58
Bab 56 - Pijat Plus Plus
59
Bab 57 - Status Baru
60
Bab 58 - Olahraga Pagi
61
Bab 59 - Siapa Takut...
62
Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63
Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64
Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65
Bab 63 - Hukuman Arra
66
Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67
Bab 65 - Maafkan Aku
68
Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69
Bab 67 - Hebatnya Istriku
70
Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71
Bab 69 - Hanya......
72
Bab 70 - Sudah Seharusnya
73
Bab 71 - Pamit
74
Bab 72 - Bukan Pacar
75
Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76
Bab 74 - Kalimat Terindah
77
Bab 75 - Suaminya Mana?
78
Bab 76 - Thailand
79
Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Bab 78 - Rooftop
81
Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82
Bab 80 - Karena Benci
83
Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84
Bab 82 - Menua Bersama
85
Bab 83 - Kenangan Terindah
86
Novel Arra dan Leo Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!