bab 4. Tara terpikat kecantikan bela.

Bela dan Revan masuk ke mall tersebut. Revan menemani bela melihat lihat sekeliling, bela sangat bersemangat mengambil baju yang ia anggap bagus, sementara Revan tenggelam dalam lamunan nya sambil berjalan.

Kakak apakah baju ini terlihat bagus jika ku pakai? Atau jaket ini juga sangat indah. Aku sangat menyukai model nya.

Kak?? Kakak? Kakaaaaaaaak.

Teriak bela memecahkan lamunan Revan yang sedari tadi diam.

Eh itu ya sangat bagus kau boleh beli semua yang kau ingin kan, jika perlu beli saja mall ini sekalian.

Ucap Revan.

Mendengar kata² Revan, sepontan mata semua orang yang ada di sekitarereka langsung memandang kearah mereka.

Eh maksudku itu anu.

sudahlah, aku ingin ke toilet dulu, kamu lanjut saja pilih baju kesukaan mu, setelah ini ayo kita pergi makan.

Hemmm baiklah kak.

Revan pun meninggalkan bela sendirian di lantai mall yang berisi baju.

Tiba² saat bela sedang asik melihat²,muncul seorang pria datang dengan membawa baju berwarna putih berpotongan minin dan menyerahkan nya ke pada bela.

Hai nona, sepertinya kamu akan terlihat lebih cantik bila kamu menggunakan baju yang ku pegang ini.

Bela menoleh kearah suara tersebut. Bela tidak mengenal Tara sehingga dia hanya diam dan tidak menggubris.

Sialan.umpat Tara dalam hati

Hai nona aku sedang berbicara dengan mu, apakah kau tidak mendengar ku?

Bela masi tetap diam sambil memilih.

melihat bela yang tidak merespon ucapan nya Tara langsung emosi, dasar wanita jalang.

teriak Tara ke arah bela, bela yang mendengar ucapan Tara merendahkan nya, langsung terpacu amarah nya.

Apa?? Tadi kau bilang apa?

Aku bilang kau adalah wanita jal...

Plak, sebuah tamparan menghantam wajah Tara sangat kuat. tamparan tersebut membuat mulut Tara mengeluarkan dara.

Tara pun tak terima. Ia ingin langsung memberi pelajaran pada bela, ia langsung memikirkan rencana yang ada di dalam kepalanya.

Seketika ia mengeluarkan sebuah pisau, dan melemparkan nya kearah bela, bela yang terlatih dengan sigap menangkap pisau tersebut. Seketika Tara berteriak.

Security, security. Tolong ada yang mencoba membunuh ku, kemari kalian sekarang.

Mendengar ada keributan, semua scurity berlari ke arah Tara.

maaf tuan Tara, apa yang terjadi.lihat wanita ini ingin merampok ku, dia sudah melukai ku lihat bibir ku terluka dan pipi bengkak karna serangan nya.

Bela yang mendengar penjelasan Tara terpelanga mendengar perkataan Tara.

jelas² dia yang mencari gara² dengan bela tapi sekarang ia memfitnah bela.

Nona, jangan melawan, dan ikut kami untuk menjalani pemeriksaan.

Revan yang baru saja kembali dari toilet melihat kegaduhan dari arah tempat bela berdiri. Tapi di lain sisi, ia melihat wajah tak asing dari ujung sana. Revan langsung mengerti, ia mengambil sebuah kain yang berada di sebelah nya. Dan langsung menutup wajah nya. kemudian langsung bergegas kearah bela.

Bela apa yang terjadi??

kakak bajingan tengil ini tadi melecehkan ku dengan kata² jalang, kemudian dia memfitnahku dengan mengatakan aku ingin merampok dan telah melukainya.

Revan sudah mengetahui akar masalah ini.

Hai pecundang, knapa kau memfitnah adik ku.

Oh ini adik mu? Ucap Tara yang tak mengenali Revan,karna Revan menggunakan kain penutup wajah sebagai masker.

Adik mu ingin mencuri di mall milik ku? Dia juga sudah menamparku dan mengancamku dengan pisau karna aku memergokinya.

Revan hanya diam dan terus mendengar ocehan Tara. Kemudian Tara melanjutkan kata² nya. Sembari berjalan mengarah ke Revan dan berbisik di telinga Revan.

Jika kau ingin masalah ini selesai, suruh adikmu untuk tidur dengan ku malam ini, maka akan ku anggap masalah ini salah paham.

Mendengar ucapan Tara seketika jantung Revan berdetak,emosinya melonjak, tanpa ada peringatan,,

BANGGGGG

Sebuah tinju menghantam hidung Revan.

Revan terpental 1 meter setelah menerima tinju Revan.

Kurang ajar kau, adik mu adalah pencuri,sedangkan kau adalah pembunuh, ternyata kalian sudah bersekongkol ingin merampok ku, skurity. Nyalakan alarm inti Rexa yang ada di mall ini, suruh kepala polisi langsung kemari menangkap 2 pencuri ini.

teriak Tara kepada Revan dan bela.

Selama aku hidup, aku tidak pernah di perlakukan seperti ini, bahkan ke 2 kakak ku dan ayah ku, selalu memanjakan ku, dan sekarang kau malah ingin memukul ku di tempat milik ku sendiri, apakah itu tidak cukup untuk menjadi bukti bahwa kau ingin merampok?

Revan terdiam mendengar pernyataan Tara.

tak butuh waktu lama setelah 5 menit alarm di tekan, kepala polisi pun langsung datang ingin menangkap Revan dan bela. Tara berakting seolah olah dia yang paling tersakiti dan tersiksa disitu. Tepat saat kepala polisi itu ingin memborgol tangan bela dan Revan.

Telfon kepala polisi itu berbunyi,dan ia segera mengangkatnya.

halo, siapa ini?...

Aku presiden liat nomor ku bagus².

tttu Tut tuan, knapa kau menelfon ku? Ada masalah apa.

Aku melihat kejadian yang terjadi di monitor sekarang singkirkan tangan mu dari wanita dan pria itu, jika tidak aku akan memecatmu.

Dang..... Kepala polisi itupun panik,mendengar ucapan presiden, ia melepas tangan bela, dan ia ingin menjawab, tapi saat iya baru ingin mengeluarkan ponsel, tiba² Revan merampasnya. Kemudian berkata...

Tua Bangka, berani sekali kau.... Apakah begini caramu mendidik rakyat dan bawahanmu.??

Rev Revan maaf kan aku, jangan perbesar suara ponsel itu, aku akan bertanggung jawab.

Kalau begitu, aku ingin sertifikat mall ini beserta cabang² nya menjadi miliku dalam waktu 5 menit, jika kau tidak bisa mengurus nya,aku yang akan mengurus lintah menjijik kan ini disini.

Tut. Tut Tut. Revan langsung memutus telfon.

Presidenpun langsung panik, mendengar pernyataan Revan.

Badan teknologinti Andarion. dengarkan perintah ku, cepat bawa sertifikat baru milik seluruh mall Rexa yang ada di Andarion. Gunakan stempel presiden dan tulis nama Revan, antar ke mall pusat Rexa sekarang, waktu kalian 3 menit, gunakan helikopter dan maju dengan kecepatan penuh.

panik, presiden ketakutan, seketika istana negara kacau balau karna mendapat perintah dengan waktu 3 menit.

melihat kata² Revan kepada presiden kepala polisi itu tercengang, termasuk Tara. tapi Tara bukannya tercengang mendengar ucapan Revan,ia tercengang sebab kepala polisi tidak bisa bertindak karena ulah Revan.

Sekarang tamat riwayatmu sampah. Ujar bela kepada Tara yang sedang melamun.

Hahahahah kau pikir aku bodoh. Aku adalah Tara Rexa, putra Rexa yang menjadi keluarga besar bagian pemerintah kau fikir ancaman mu berlaku padaku?? Lupakan? Hahahah hai polisi sampah, cepat tangkap 2 orang ini dan bawa ke kantor.

kau yang sampah plak, polisi itu langsung emosi, selama ini mereka diam dengan tingkah Tara karena presiden tak mengijinkan kan mereka melakukan apapun padanya, tapi hari ini, melihat pria yang ada di depan nya berkata kata seperti presiden adalah bawahan nya. kepala polisi itu pun langsung mengerti dan penasaran siapa Revan. kurang ajar kalian, Tara ingin memukul Revan karna ia tak berani memukul polisi itu.

Tiba² dari atas atap kaca mall tersebut terjun beberapa orang dengan senjata lengkap dengan formasi pelindung untuk melindungi Revan dan bela, sementara Tara,kepala polisi, dan skurity lain nya,di bekuk dari atas saat mereka terjunn.

Terkejut semua orang terkejut. Saat mereka terkejut. Revan berjalan kearah Tara.

Tadi kau bilang mall ini punya mu kan, dan kau menuduh aku dan adik mu pencuri di mall mu kan?

Baiklah, sekarang kita tukar posisi.

Kau dengar bagus²

Kalian semua. Mana perintah ku?

Ini tuan.

Ucap pasukan khusus tersebut sambil memberikan beberapa lembar surat kepada Revan. Kalian dengar.

orang² ini tadi ingin melecehkan adik ku, dia juga mengatakan bahwa di mall ku ini sudah ia pasang bom, aku sangat ketakutan, aku ingin dia kalian bawa ke kantor untuk di introgosi. Tegas Revan

Tidak, aku tidak berkata seperti itu, salah paham, ini salah paham, tuan maaf kan aku maaf kan aku. Aku ingin kalian membawanya dengan menyeret,perlakukan dia seperti itu. dan akhirnya para prajurit membawa Tara ke kantor sesuai perintah Revan.

awal nya Revan ingin pergi dan tidak ingin tau apa hukuman Tara. Tapi bela mengatakan ia ingin bermain dan melihat atau menentukan nasib Tara sehingga dia memaksa Revan untuk mengikuti para pasukan tersebut ke kantor.

Tara di seret seperti hewan mati, setelah di seret para pasukan khusus tersebut langsung mencampakkan nya kedalam buss yang sudah menunggu. Kemudian mereka membawanya ke kantor. Revan dan bela pun sampai di kantor pemeriksaan, Revan berkata kepada pemimpin pasukan khusus tersebut.

biar aku yang mengurusnya, kau pergilah melapor kepada tua Bangka itu, katakan aku yang menyuruh mu melapor kepadanya.

Mendengar perkataan Revan komandan tersebut serasa ingin pingsan dan muntah darah. Hanya orang ini yang berani mengatakan hal ini, komandan tersebut ingin sekali menampar mulut pria yang ada di depan nya ini, sebab ia tidak tau siapa Revan, yang membuatnya tidak berani adalah, presiden pun. Tak berkutik dengan pria ini. apa lagi dia.

Revan mengambil sember air di depan parit sebrang jalan,setelah itu ia masuk kembali di depan Tara, tanpa rasa iba sedikitpun Revan menyiramkan kototran tersebut ke wajah Tara yang sedang pingsan.

seketika juga Tara tersadar, dan ia melihat Revan yang masih memakai masker kain di wajah nya.

siapa kau?

Prak... Revan menampar Tara. 1 pipinya langsung membengkak, hari ini sudah 2 orang yang menamparnya. Ia bersumpah,setelah ia keluar dari tempat ini, ia akan menghabisi revan,dan meniduri bela di depan jasat nya.

Hormati yang lebih kaya dan lebih berkuasa darimu.

Ucap Revan kepada Tara.

akhirnya tarapun menurut, walau itu hanya untuk mengurangi siksaan nya.

Tuan maafkan aku, ini salah paham, aku salah maaf kan aku, aku akan mengganti rugi, berapa uang yang kau ingin kan aku akan membayar nya.

Prak..... Sekali lagi Revan menampar Tara.

Uang???? Hahahahah sungguh konyol

Revan mengeluarkan ponsel nya dan menunjukan website hari ini kepada Tara.

Hai bodoh, liat ini, seluruh mall yang kau banggakan atas nama keluarga Rexa, sudah menjadi milikmu dalam 5 menit beberapa waktu yang lalu, sekarang kau masih ingin mengatakan aku butuh uang?

hahahahah

Maaf kan aku, aku salah,aku bodoh. Ampunilah nyawaku.

mendengar Tara menyebutkan kata ampuni nyawanya Revan pun terbawa emosi, ia melepaskan masker dari wajah nya.

Dan saat melihat wajah Revan, Tara masih belum sadar karena wajah Revan sangat berbeda dari yang dulu, jika dulu Revan sudah memiliki ketampanan, sekarang wajah Revan sangat putih,bersih layak nya kulit wanita yang selalu melakukan perawatan.

Butuh waktu lama bagi Tara untuk mencerna ingatan nya. Sampai akhirnya.

T tt ti ttti tidak mungkin, kau sudah, kau sudah membusuk di penjara, kenapa kau bisa kembali ke Andarion.

Prak... Tamparan ke 3,

Jaga ucapan mu pada kakak ku, sekali lagi kau mengeluarkan kata yang tidak ingin ku dengar, aku akan mendahului kakak ku mencabut jantung tak berharga milik mu itu.

pipi Tara sudah sangat merah dan membengkak, 2 kali ia di tampar bela, dan 2 kali juga ia di tampar Revan.

Aku kembali ke Andarion, apa urusan nya dengan mu? ucap Tara sambil menjambak rambut Tara dan mendongak kan kepanya ke atas.

Revan, ampunilah aku, kita ini bersaudara. Ingatkah kau dulu kita pernah tinggal di atap yang sama???

Danggggg.

Sebuah tendang menghantam perut Tara,

Saudara kau bilang?? Aku sudah tau semua yang terjadi dengan kakak ku akibat ulah keluargamu, sekarang saat kau sudah melihat raja neraka di depan mu baru kau ucapkan kalimat persaudaraan, baru kali ini aku melihat orang yang urat malu nya jadi rusak karna tersiram air got.

Revan mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya dan kemudian berkata.

cukup bela, aku belum menginginkan ia mati sekarang. Dendam harus di balas. Jika kotoran tak berharga ini mati sekarang, aku tidak akan puas.

Setelah mengatakan hal tersebut, Revan mengeluarkan cairan dari saku nya, kemudian ia bercerita kepada Tara.

ingatkah kalian, saat kalian mengejarku dari berbagai arah? Ingatkah kalian saat kalian mengejarku sampai ke jalan² kecil yang sudah di tunggu oleh orang suruhan Rexa?ingat kah kalian saat aku tertangkap oleh orang² mu dan kalian menyuruh mereka mematah kan setiap tulang dan sendi²ku?

ingatkah kalian, setelah seluru tulang yang ada di dalam tubuh ku hancur seperti bubur dan daging ku bernanah dan membusuk seperti bangkai? Kalian membuangku di depan kantor polisi dengan cara mencampakkan ku seperti anjing. Ingatkah kalian?

mendengar pertanyaan yang di lontarkan Revan kepada Tara. Hati bela terasa sangat sakit mendengarnya. Ia hanya tau Revan pernah bercerita keluarga nya membuang nya dan hampir ingin membunuh nya. tapi Revan tidak pernah menceritakan detail seperti apa yang dialaminya.

Mendadak bela lepas kendali, hai iblisss ku cabut nyawamu.....

ting..Revan menyentuk dahi bela dengan lembut, dan mendekap adik nya tersebut di pelukan nya.

Sudahlah, itu juga takdir yang mempertemukan kita. biarkan aku membalas dendam dengan tangan ku sendiri ya

Ucap Revan. Seketika bela pun sadar. Di dalam pelukan kakak nya tersebut merasa tenang.

Hari ini, aku akan memulai balas dendam ku pada Rexa dan Andarion. Kebetulan sekali kau mengantarkan nyawamu secara suka rela, maka jangan pernah menyesalinya. Revan pun memasukan cairan yang ia pegang tadi kedalam mulut Tara. Dan Tara pun akhirnya pingsan.

Kakak, kira² brapa lama ia akan pingsan..

Mungkin 5-6 hari. Yang jelas dia tidak bisa buka mulut sampai acara balas dendam ku selesai.

hai kalian yang di luar, bawakan aku peti mati.

Teriak Revan dari dalam ruangan introgosi.

merekapun bergerak dengan cepat dan mengantarkan peti mati tersebut kepada Revan.

dia belum menjadi bangkai, tolong masukan kan dia kedalam peti ini dengan keadaan seperti ini, dan kirimkan dia kerumah Rexa.

tulis di kertas " raja neraka "

Mendengar kalimat yang di ucapkan Revan dan melihat kondisi Tara. Bulukuduk semua pasukan yang melihat nya merinding, monster seperti apa yang ada di depan mata mereka ini?

Mereka pun menuruti perintah Revan dan segera mengirimkan peti yang berisikan Tara kerumah Rexa.

Sementara itu sebelum Rexa di bawa ke kantor penyidikan.

Kurang aja.... Siapa? Siapa yang melakukan ini? Apa yang telah kita perbuat? Kenapa salah 1 usaha besar kita di ambil sampai ke cabang² nya. Siapa yang melakukan ini aku akan memusnahkan orang nya.

maaf tuan, aku dengar dari berita beberapa saat yang lalu, penyebab nya adalah tuan Tara yang menyinggung seorang pemudah dan wanita. Ia ingin melecehkan perempuan adik dari laki² itu, tapi kesalahan nya adalah ia membawa² nama keluarga Rexa dan mengatakan seluruh mall di Andarion adalah milik Rexa. Maka dari itu laki² murka dan melakukan hal itu kepada kita.

Kurang aja kau taraaaaa aku akan menghukum mu!!!

Belum sempat ia menyelesaikan amarah nya, tiba² terdengar suara pagar yang roboh, Bobi keluar rumah dan melihat 5 kontener besar pengangkut sampah mendobrak secara mundur gerbang rumah nya.

Siapa? Siapa yang melakukan nya? Tidak ada jawaban sama sekali, Bobi hanya melihat orang² di atas kontener itu seperti wajah² yang tak asing, belum sempat ia bertanya lagi, orang² itu sudah membongkar truk yang mengkut sampah tersebut tepat di depan lantai rumah nya bukan di terasnya.

Tercengang. Setelah melihat apa yang di lakukan orang² tersebut Bobi tercengang. Dengan santainya mereka menuangkan sampai ber ton² seperti ini tepat di depan rumah nya,dan setelah itu mereka langsung pergi tanpa kata. Ini ini

Apa ini,. Apa ya g sebenar nya terjadi. Pelayan, cepat telfon presiden,sepertinya ada yang mencoba menerorku cepat.

Lagi dan lagi Bobi mendapat kejutan. Tiba² sebanyak 200 orang masuk kerumah nya. Mereka tidak mengacak² nya karena perintah Revan bukan untuk merusak, tapi untuk merampok secara terang² an. 200 orang masuk secara bersamaan tanpa sepatah katapun untuk menyapa Bobi, tapi aneh nya Bobi seperti pernah melihat wajah² mereka, mereka masuk kedalam rumah Bobi tanpa memperdulikan nya,

apapun barang nya berapapun harganya, tak perduli itu barang mahal atau barang murah, mereka langsung mengangkut nya,Bobi hendak melarang mereka dan bertanya kenapa mereka melakukan ini, tapi saat ia masuk, ia di tabrak terus menerus oleh orang² yang membawa bahan² nya pergi, seperti mereka tidak melihat kehadiran Bobi sama sekali.

kurang ajar aku akan menelfon presiden. Tapi saat Bobi hendak menelfon presiden, telfon yang sedang di pegang nya tersebutpun di ambil oleh orang² tersebut. Bobi merasa ingin menangis melihat apa yang ia rasakan sekarang.setelah semua orang² itu selesai Bobi masuk kedalam rumah nya dan melihat bahwa rumah kosong seperti rumah yang baru selesai di bangun dan belum di isi barang².

Gila ini sungguh gila, ini bukan lagi perampokan biasa, bahkan ini mengalahkan para pekerja bank, yang biasanya datang ke rumah orang untuk menyita barang, ini sungguh gila. Siapa sebenar nya orang yang telah ia singggung sampai orang ini sangat marah kepada nya.

Bobi pun sudah tak punya pemikiran apapun, ia berusaha bangkit Dan ingin menemui presiden untuk bertanya dan meminta bantuan, tetapi saat melangkahkan kaki nya keluar, sebuah peti mati melayang di depan pintu rumah nya terhempas di lantai dan hancur. Bobi lagi² terkejut dengan apa yang terjadi. Tapi belum sempat ia menikmati keterkejutan nya. ia melihat sosok yang ada di dalam peti tadi ternyata adalah Tara.

adik ku TARA ......

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!