Chapter 1

9 thn kemudian...

Aku memandangi rumah besar dan mewah itu dengan senyum sinis, Tak ada yang berubah dari terakhir kali aku pergi dari sini.

"Miss Asta , Selamat datang kembali di kediaman keluarga Devany." Ucap kepala pelayan ,yang ku ingat dia bernama Agung .

Ku balas dengan anggukan kecil dan tersenyum tipis, Tanpa menghirau kan nya aku masuk ke dalam rumah dan beristirahat di kamar ku .

Perasaan benci menyelimuti diri ku , aku masih tak bisa melupakan kejadian 9 thn yang lalu.

kring , kriing...

Dering ponsel memecah kan lamunan ku , Ku raih ponsel ku di dalam saku celana ku dan mengangkat telepon.

"Kurang lama loe ta angkat nya." dumel seseorang dari ujung telepon sana.

"Rewel loe liz , Lagian gue gak telat kok angkat nya." cetus ku bete.

Liz adalah teman masa kecil ku yang menyenang kan , sifat nya cukup bikin kesel dan gemes dia tipe cewek kepo nya yang gak kira - kira . Cukup manis dan agak suka dengan kekerasan aku ingat dia paling suka ketika aku ajak dia menghajar anak kelas 3 sd pas aku kelas dua sd.

Pokok nya dia yang paling setia dengan ku tak peduli aku di kucil kan dan di asing kan oleh keluarga ku sendiri , Bahkan tak mempersalah kan keluarga nya yg lebih kaya dari keluarga ku.

"Telat satu 10 detik lama tau." gerutu nya.

aku lupa dia juga sangat perhitungan.

"So , Loe ada dimana ?." tanya ku berharap dia lupa dengan perhitungan nya itu.

"Kenapa loe tanya gue lagi dimana ? emang nya loe mau nyamperin gue ...?." liz terdiam sejenak "Loe udah balik ?!!."

"Yeah." sahut ku seraya berguling kesamping kanan dan memandangi jendela.

"Loe beneran udah Balik ?!." tanya nya tak percaya.

"Gk perlu ngegas kali." jawab ku betè "kalo gue udah bilang iya ya berarti gue udah balik lah."

"hehe sorry , Abis gue seneng banget nih." ucap nya cengengesan.

"Mmm liz."

"Apa ?."

"Gue sekolah nya mau pindah ke sini nih ,loe sekarang sekolah di mana ?."

"Beneran loe mau pindah sekolah ? ,Dah loe pindah nya ke sekolah gue aja nama nya sma bintang emas."

"OK,ok.."

Tok...tok...tokk

"Miss Asta , Mr.Devany ingin bertemu dengan anda." kata bi Amy pelan "Beliau bilang temui beliau di ruang kerja nya."

"Baik , bi sta akan segera kesana." teriak ku.

"Kayak nya loe mau berhadapan sama monster , Semangat dear gue doain loe menang debat kali ini."

"Siapa juga yang mau debat ?." tanya ku geli "Udah lah nanti gue telepon loe lagi kalo ada waktu luang."

"Okay."

***

"Saya hanya ingin kamu tau satu hal." kata lelaki paruh baya itu dengan nada formal seolah - olah aku hanya orang asing yang baru dia kenal.

"Jika kamu ingin kami mengakui mu sebagai salah satu keluarga devany , kamu harus melakukan beberapa hal."

"Maaf meski pun saya tinggal disini saat ini , saya menganggap diri saya hanya lah tamu sementara." kataku .

"Jika anda ingin mengakui saya sebagai anggota keluarga anda hanya karena ingin beberapa hal yang ingin anda dapat kan dari saya , Lebih baik anda mencari orang lain saja saya tidak ingin di manfaat kan oleh orang lain." Lanjut ku tanpa memberi nya celah untuk bicara.

"Asta devany ..?!."

"Maaf saya bukan keluarga anda lagi , jika tidak ada yang yang ingin anda bicara kan lagi saya permisi dulu ..." kata ku datar seraya bangkit berdiri.

"Berhenti di situ." Bentak kakek ku.

Aku berhenti berjalan.

"Di mana sopan santun mu asta devany ?, berbalik dan menghadap kakek !."

"Cih, kakek ? saya tak punya kakek ! jangan mengaku - ngaku sebagai kakek saya !."

"Saya bilang berbalik dan menghadap saya !."

Aku membalikan tubuh ku dangan tegap dan menghadap nya .

"Berhentilah bersikap membantah , Jika kau ingin melanjut kan sekolah di sini ada syarat nya."

"Saya tidak perlu menerima syarat anda toh saya bukan keluarga anda !." ketus ku.

"Heh , begitu kah ? kalau kau tak mau menerima syarat saya jangan salah kan saya jika adik mu terkena dampak nya." si tua itu tersenyum licik.

Argh sial!, Dia curang sekali menggunakan adik kecil kesayangan ku sebagai ancaman ! apa kah si tua itu tidak takut dengan nenek dan kakek dari pihak ibu heh ?, mentang - mentang sekarang adik ku ada dalam genggaman nya .

Aku tersenyum getir , "Terserah Anda , Saya tidak punya banyak waktu untuk berlama - lama di sini." kata ku seraya mengibas kan tangan dan berjalan pergi.

Sementara kakek ku itu hanya bisa tersenyum tanpa ekspresi.

Terpopuler

Comments

_

_

BIKIN ESMOSI SEMANGAT WEY

2020-11-12

1

Ned

Ned

Hayuk hajar tuh kakek, aku dukung di pojokan :v

2020-11-11

2

meloinsyadia

meloinsyadia

wahh minta di bejek,,nih aki aki

2020-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!