2. Bertemu Calon Suami

Pagi ini, cuaca sangat sejuk. Seperti biasa setelah sholat, Ajeng pergi ke dapur. Membantu Arum dan ibunya menyiapkan sarapan. ibu Mutia, ibu dari Arum sebenarnya sudah melarang Ajeng membantu. Tapi Ajeng sendiri yang sudah terbiasa. Sepama eyang tidak melarang Ajeng akan terus melakukan kegiatan yang ia suka.

"Bibi, Ajeng mandi dulu ya... Siap-siap berangkat kuliah. Ayo Arum..." pamit dan ajak Ajeng.

"Iya nona kecil, Arum buru mandi nak. Tidak enak kalau nanti nona menunggu mu." nasehat ibu Mutia.

"Baik buk..."

Arum dan Ajeng pun pergi meninggalkan dapur. Mereka telah siap, mobil antar jemput mereka pun telah disiapkan Guntur. Kaka dari Ajeng yang diberi tugas menjadi supir pribadi Ajeng. Sekalian bodyguard Ajeng.

"Nona kecil, nanti saya yang mengantar nona ke perusahaan tuan Nalendra. Arum, kamu pulang naik taxi ya dek." ucap Guntur.

"Siap bang." jawab Arum.

"Kenapa nggak pergi sendiri aja sih bang?" tanya Ajeng.

"Tuan besar sudah memerintahkan saya nona." jawab Guntur tegas.

"Baiklah, baiklah..."

Ajeng pun mengalah. Sampai dikampus, Guntur menghentikan mobilnya di lobby kampus. Disana ada sebuah mobil hitam. Yang tak asing lagi bagi Guntur. Ya, itu adalah mobil tuan muda Nalendra. Dia sengaja datang ke kampus untuk bertemu dengan Ajeng. Dua bodyguard mengarah ke mobil Ajeng dan membukakan pintu untuk Ajeng.

"Mereka siapa bang?" tanya Ajeng.

"Nona tenang saja, mereka orang-orang tuan muda nona." jelas Guntur.

"Silahkan turun nona, dan ikut kami masuk ke mobil tuan muda." ucap salah satu pengawal.

Ajeng hanya mengangguk, sedang Arum pergi masuk ke dalam kampus. Guntur pun keluar dan mengikuti Ajeng. Semua pasang mata menatap sinis kearah Ajeng. Karena mereka semua tidak pernah tahu Ajeng itu siapa.

"Kamu kembali ke kantor saja, biar nanti nona mu ini aku yang antar." ucap orang asing itu.

Dan ketika Ajeng masuk ternyata Raden Mas Nalendra sudah ada didalam mobil. Ajeng pun terlihat gugup dan merasa tak nyaman. Pertama kali bertemu orang asing secara privat. Mobil itu pun berjalan menjauh dari area kampus.

"Loh, kenapa pergi? Aku kan ada kelas pagi." ucap Ajeng.

Tanpa ada jawaban, mereka semua diam. Ajeng pun semakin merasa takut. Ajeng mencoba menelepon Guntur. Tapi tidak diangkat, dia mencoba menelepon kakeknya. Dan menelepon paman Yudi. Mereka semua tidak mengangkatnya. Nalendra, yang duduk disamping Ajeng. Langsung mengambil ponsel Ajeng dan memasukkannya ke dalam saku celananya.

"Eh.... Sinikan ponsel saya." pinta Ajeng.

"Duduk dan diam." suara dingin keluar dari mulut Nalendra.

Eyang yakin, mau menjodohkan cucu semata wayangnya ini. Sama laki-laki yang modelannya seperti ini. Pertanyaan Ajeng dalam hati. Sampailah mereka di sebuah rumah besar. Yang tak kalah mewah dari rumah Ajeng. Bahkan lebih mewah dari rumah Ajeng. Ajeng pun turun, ketika seorang pengawal membukakan pintu.

Nalendra masuk dengan menggandeng tangan Ajeng. Ajeng melotot dan ingin menarik tangannya. Kembali Nalendra menggenggam tangan Diajeng Danisa Kusuma Putri. Ajeng pun menurut saja setelah mata Nalendra ingin keluar dari tempatnya😁. Masuk kedalam rumah ternyata disana sudah ada sang kakek dan paman Yudi.

Perlakuan Nalendra sangat berbanding terbalik. Ketika berada didepan para orang tua. Sangat manis dan lembut kepada Ajeng.

"Duduk sini Nis, kenapa bengong disitu?" ucap Nalendra.

"Oh iya... Terima kasih."

Tapi sebelum duduk, Ajeng menyalami om Surya dan tante Ayu. Kedua orang tua Nalendra. Dan juga Eyang dan paman Yudi. Setelah itu, Ajeng baru duduk.

"Kenapa panggilanmu beda Ndra?" tanya pak Surya.

"Lebih seneng panggil Danisa pa. Beda dari yang lain." ucapnya dengan seulas senyum.

Senyum yang begitu jarang terlihat dari bibir Nalendra. Ajeng hanya menunduk tak tahu haus berbuat apa.

"Duh, nak Ajeng bisa buat tuan muda Nalendra ini tersenyum lo eyang. Biasanya selalu berwajah dingin dan menyeramkan." ucap bu Ayu.

"Mama..." sadar Nalendra.

Mereka pun tertawa bersama kecuali Ajeng. Dia hanya menundukkan kepalanya. Tanpa tahu, apa maksud dari pertemuan ini dilangsungkan. Sebenarnya mereka ingin membahas sebuah pernikahan. Yang seminggu lagi akan diadakan secara tertutup.

"Nduk cah ayu, cucu semata wayang eyang. Kita berkumpul hari ini, untuk membahas pesta pernikahan kalian. Yang akan diadakan seminggu lagi." jelas Eyang Budiono.

"Eyang, apa ini tidak terlalu cepat? Ajeng dan om eh mas Nalendra belum saling mengenal." bantah Ajeng secara halus.

"Semakin cepat semakin baik nduk Nisa. Nggak papa kan mama panggil nduk Nisa. Ikut calon suami kamu nduk." tanya mama Ayu.

"Tidak tante, senyamannya tante saja." jawab Ajeng.

"Jangan ma, hanya aku calon suaminya. Yang boleh memanggil Danisa." tegas Nalendra.

"Sudahlah, kok kalian malah memperdebatkan panggilan untuk Ajeng. Kita bahas pernikahannya kapan?" relai pak Surya.

Hari ini ternyata pertama kali Ajeng bertemu calon suaminya sekaligus menetapkan tanggal pernikahannya. Yang akan diadakan seminggu lagi.

"Bagaimana nduk cah ayu? Kamu setuju dengan syarat yang diberikan Nak Nalendra. Dengan pernikahan privat hanya keluaga saja yang tahu." tanya eyang.

"Ajeng ikut bagaimana baiknya Eyang. Pernikahan kan memang harus sakral dan kondusif. Jadi bagaimana baiknya saja. Ajeng akan setuju." jawab Ajeng tanpa ragu.

Sedang sikap yang ditunjukkan oleh Ajeng. Disalah artikan oleh Nalendra. Pasti dia suka dengan ku, makanya dia langsung setuju. Ucap Nalendra dalam hatinya. Sedangkan Ajeng hanya ingin membuat sang kakek bahagia. Dengan apa yang ia inginkan terlaksana dengan baik.

Persiapan pun sudah mulai disiapkan mulai dari sekarang dikediaman Ajeng. Sudah banyak yang lalu lalang sibuk mendekor. Ajeng sendiri sedang memantapkan hati dalam kamarnya. Tiba-tiba ada yang masuk tanpa permisi.

"Danisa..." panggil seseorang.

Yang Ajeng pun sedikit banyak sudah hafal dengan suara tegas itu. Panggilan yang beda dari yang lain siapa lagi kalau bukan Nalendra. Danisa pun mulai menoleh.

"Dalem mas." jawab Danisa (dalem artinya iya)

"Kenapa kamu malah termenung disini?" tanya Nalendra.

"Tidak apa-apa. Apa ada yang dibutuhkan mas Nalen?" tanya Danisa.

"Tidak, aku hanya mau ngobrol sesuatu."

"Apa ini mas?" tanya Danisa.

Nalendra memberikan berkas untuk dibaca oleh Danisa. Danisa sangat terkejut dengan isi berkas tersebut. Isinya tentang beberapa syarat setelah menjadi istri Nalendra. Dan Danisa harus menaati semua isi dalam berkas tersebut. Yang isinya..

Hubungan mereka tidak boleh di publikasikan.

Mereka akan tinggal satu atap tapi beda kamar tidur.

Setelah menikah mereka akan tinggal berdua dirumah Nalendra.

Tidak boleh ikut campur pribadi masing_masing.

Akan terlihat mesra dan baik-baik saja didepan keluarga mereka masing-masing.

"Paham kan isinya?" ucap Nalendra.

Danisa hanya mengangguk menyetujui berkas yang diberikan Nalendra. Jika memang kita tidak saling suka. Tidak saling mencintai dan menyayangi. Maka aku akan mengikis jarak antara kita. Aku janji akan menumbuhkan rasa itu didiri kita masing-masing mas Nalen. Ucap Ajeng dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

teteup yah ada semacam kontrak pernikahan😆😆😆

2024-12-08

0

Dnur

Dnur

kakak dari Arum

2025-01-02

0

Titin Taslim

Titin Taslim

🥰

2024-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Diajeng Danisa Kusuma Putri
2 2. Bertemu Calon Suami
3 3. Setelah Menikah
4 4. Kekasih Suamiku
5 5. Malam Meyebalkan
6 6. Membangun Cinta
7 7. Sakit yang Tertahan
8 8. Trauma
9 9. Amarah yang Memuncak
10 10. Mama Papa Mulai Curiga
11 11. Masih Ambigu
12 12. Ide Mama
13 13. Usilnya Mama Ayu
14 14. Eyang Sakit
15 15. Menumbuhkan Cinta
16 16. Penjelasan
17 17. Ciuman Selamat Pagi
18 18. Butuh Bukti
19 19. I Love You
20 20. Menunggu Jawaban
21 21. Boleh Aku Jujur?
22 22. Aku Bukan Wanita Lemah
23 23. Jamu dari Mama
24 24. Pergi ke Hotel
25 25. Eyang Sakit
26 26. Harus LDR
27 27. Berpisah Sementara
28 28. Eyang Drop
29 29. Tangis Yang Pecah
30 30. Kamu Hanya Alat
31 31. Kamu Dunia ku
32 32. Marahnya Kulkas Seratus Pintu
33 33. Arum dan Fran
34 34. Kembalinya Ajeng
35 35. Terbakar Api Cemburu
36 36. Benalu
37 37. Harusnya Aku
38 38. Mama Terprovokasi
39 39. Ketakutan yang Sama
40 40. Wisuda
41 41. Mari Kita Menikah
42 42. Menstruasi
43 43. Persiapan Kerja
44 44. Pertama Kali Kerja
45 45. Bully
46 46. Terjebak Di Gudang
47 47. Menikah Dadakan
48 48. Gagalnya Malam Pertama
49 49. Cemburu
50 50. Lingkungan dan Suasana Baru
51 51. Tak Boleh Turun Ranjang
52 52. Apa kamu lupa?
53 53. Tetangga Ngeselin
54 54. Pelakor
55 55. Pesta
56 56. Bertemu Orang Lama
57 57. Pertengkaran
58 58. Mual Parah
59 59. Bumil Moodyan
60 60. Jebakan Tomi
61 61. Amarah Nalendra
62 62. Aku Yang Bertanggung Jawab
63 63. Rutinitas Baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Diajeng Danisa Kusuma Putri
2
2. Bertemu Calon Suami
3
3. Setelah Menikah
4
4. Kekasih Suamiku
5
5. Malam Meyebalkan
6
6. Membangun Cinta
7
7. Sakit yang Tertahan
8
8. Trauma
9
9. Amarah yang Memuncak
10
10. Mama Papa Mulai Curiga
11
11. Masih Ambigu
12
12. Ide Mama
13
13. Usilnya Mama Ayu
14
14. Eyang Sakit
15
15. Menumbuhkan Cinta
16
16. Penjelasan
17
17. Ciuman Selamat Pagi
18
18. Butuh Bukti
19
19. I Love You
20
20. Menunggu Jawaban
21
21. Boleh Aku Jujur?
22
22. Aku Bukan Wanita Lemah
23
23. Jamu dari Mama
24
24. Pergi ke Hotel
25
25. Eyang Sakit
26
26. Harus LDR
27
27. Berpisah Sementara
28
28. Eyang Drop
29
29. Tangis Yang Pecah
30
30. Kamu Hanya Alat
31
31. Kamu Dunia ku
32
32. Marahnya Kulkas Seratus Pintu
33
33. Arum dan Fran
34
34. Kembalinya Ajeng
35
35. Terbakar Api Cemburu
36
36. Benalu
37
37. Harusnya Aku
38
38. Mama Terprovokasi
39
39. Ketakutan yang Sama
40
40. Wisuda
41
41. Mari Kita Menikah
42
42. Menstruasi
43
43. Persiapan Kerja
44
44. Pertama Kali Kerja
45
45. Bully
46
46. Terjebak Di Gudang
47
47. Menikah Dadakan
48
48. Gagalnya Malam Pertama
49
49. Cemburu
50
50. Lingkungan dan Suasana Baru
51
51. Tak Boleh Turun Ranjang
52
52. Apa kamu lupa?
53
53. Tetangga Ngeselin
54
54. Pelakor
55
55. Pesta
56
56. Bertemu Orang Lama
57
57. Pertengkaran
58
58. Mual Parah
59
59. Bumil Moodyan
60
60. Jebakan Tomi
61
61. Amarah Nalendra
62
62. Aku Yang Bertanggung Jawab
63
63. Rutinitas Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!