Bab 04 -Alunan Takdir-

Arya dan Dodi memberikan waktu untuk Rania dan Wulan berbicara, mereka tidak ingin mendebarkan pembicaraan kedua nya, jadi mereka kembali ke panti lebih awal, walau wajah Arya terlihat sangat sedih saat di bawa oleh Dodi

Wulan membawa Rania ke salah satu taman, mereka duduk di sana " kamu hari ini ulang tahun kan Rania? "

Rania memegang kalung gang diberikan oleh Arya, dia langsung memakai nya karena tahun ini Arya memberikan hadiah yang cukup luar biasa bagi dirinya " iya, Tante tau dari mana ini hari ulang tahun Nia? "

" Arya yang ngasih tau, apa boleh Tante minta sesuatu kepada Nia? " menatap Rania penuh dengan makna dan juga harapan

Rania tau bahwa Wulan akan meminta supaya dirinya ibuk bersama Wulan, " Nia udah tau Tante mau minta apa, Nia ngak bisa memenuhi nya, karena panti ini sangat berarti bagi Nia, semua teman dan kenangan Nia ada di sini Tante "

Wulan meneteskan air mata nya, rasa cinta dan kasih sayang nya untuk Rania sudah terbentuk sejak pertama kali dia menginjak kan kaki di panti ini " iya Tante tau, kalau Rania ikut sama Tante dan om, kami ngak akan larang Nia untuk main ke panti lagi nak "

Rania menatap langit " ayo ke balik ke panti Tante, hari sudah mau gelap dan juga akan turun hujan "

Wulan menarik tangan Rania dan menatap nya dengan penuh kasih sayang, mata nya berkaca-kaca " rumah yang akan kamu datangi bukanlah rumah biasa nak, rumah itu sudah lama sepi dan tak ada tawa anak kecil, Tante sudah lama ingin punya seorang anak namun tuhan belum mengijinkan nya "

Rania menarik tangan nya dari pegangan Wulan, Rania merasa sedih jika melihat seseorang menangis, Rania merupakan anak yang perasa dan tidak tega an " Nia yakin kalau suatu saat nanti, pasti akan ada anak yang menghiasi rumah Tante dan om dengan kebahagiaan, yang pasti nya itu bukan Nia Tante " menatap Wulan dan mengusap wajah nya yang penuh dengan air mata

Wulan menatap Rania " kamu tau nak, Tante sudah meminta anak dengan banyak cara kepada tuhan, namun suatu malam Tante berdoa jika memang Allah akan berikan Tante anak maka tunjukkan dimana dia, jika tidak tolong jangan buat rasa menunggu Tante ini semakin besar, Nia tau Allah jawab ala untuk dia Tante? "

Rania menatap dengan wajah yang penasaran " Allah jawab ala Tante? "

Wulan menangis " panti asuhan, Tante mimpi datang ke panti asuhan dekat sungai dan taman, Nia tau kan ada banyak panti asuhan tapi hanya panti ini yang dekat dengan sungai dan taman "

Rania merasa saat ini takdir memang memungkinkan dirinya untuk bertemu dengan seseorang yang akan menjadi ibunya, namun sulit bagi nya untuk menerima bahwa dia akan mempunyai sosok ibu " mungkin jawaban nya memang ada di panti ini Tante, tapi itu bukan Rania, karena orang sebaik Tante dan om, tidak akan mungkin mendapat kan seorang anak seperti Nia, Nia tidak percaya dengan seorang ibu, karena bagi Nia ibu adalah wanita yang jahat "

Wulan mengusap wajah Rania " biar Tante tunjukan pada Rania bahwa di dunia ini masih ada sosok ibu yang baik dan peduli pada anak nya, tidak yang seperti dia bayangkan selama ini "

Perkataan Wulan kali ini membuat Rania sangat sedih dan ada sedikit kepercayaan di hati nya akan adanya sosok ibu yang baik di dunia ini, " Nia memang merasakan hal itu dari Tante Wulan, tapi Nia masih belum siap kalau pergi dari panti secepat ini "

Wulan menatap Rania kaget, perkataan Rania kali ini sudah jelas bahwa dia setuju untuk ikut dengan Wulan Dodi, " Tante akan nunggu sampai kamu siap sayang, Tante akan datang setiap hari ke sini, dan menunggu Nia sampai mau datang ke rumah Tante sayang " memeluk Rania

Rania membalas pelukan yang terasa sangat hangat bagi dirinya " Nia akan jadi anak yang baik untuk ibu dan ayah " menutup mata nya lalu meneteskan air mata yang sudah ia lama tahan sejak tadi

*

*

*

Nia dan Wulan kembali ke panti, mereka bergandengan dan terlihat senyuman di wajah kedua nya, mereka terlihat sangat bahagia dan saking berbincang selama perjalanan menuju panti.

Dodi menatap wajah Wulan yang kembali seperti dulu, senyuman dan juga sifat ceria nya, sekarang Wulan sudah banyak bicara dan mau tertawa bersama, karena hal yang dia khawatir kan sudah teratasi.

Dodi memberikan tog bag yang mereka bawa, yang itu hanya hadiah untuk Rania " sayang, ini hadiah untuk kamu dari om dan tante, semoga kamu suka ya sayang, dan jangan lupa ini di pakai ya " menunduk dan menatap Rania

Rania menatap Dodi, dia merasa apakah kasih sayang seperti ini yang dia dapat kan dari sosok ayah, apakah ini adalah kasih sayang atau hanya rasa peduli nya saja karena ingin Rania ikut bersama dirinya.

" Kenapa diam saja nak? apakah kau tidak suka dengan hadiah nya? " menatap Rania yang diam saja, Dimata nya terlihat sangat banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan

Buk Ratna yang berada di antara mereka bertiga merasa canggung " saya akan buat teh dulu ya pak, buk " ucap buk Ratna sengaja alasan, padahal setiap ada tamu yang datang, selalu Rania yang membu kan teh

" Apakah ini hadiah untuk saya? kenapa om beli banyak hadiah? " mengambil hadiah nya

" Karena om ingin Rania senang dan semua ini om belikan dengan penuh kasih sayang, khusus untuk Rania karena ini hari spesialnya Rania kan? " menatap Rania

" Om berikan hadiah ini sebagai rasa peduli atau memang di beli dengan rasa kasih sayang? "

Dodi menatap Rania " dulu, om sangat ingin merayakan ulang tahun anak om, jadi om berikan ini untuk Rania karena om sudah anggap Rania sebagai anak sejak kita pertama bertemu " mata laki-laki itu berkaca-kaca, badan nya yang tegar tidak membuat nya malu untuk menangis karena memang Rania adalah anak yang mereka tunggu-tunggu

Rania mengusap air mata Dodi " terimakasih atas hadiah nya ayah " ucap Rania lalu memeluk Dodi

Dodi memeluk Rania dengan sangat erat, dia mengusap kepala Rania " terimakasih juga sayang, terimakasih " menangis di dalam pelukan Rania

Arya yang menatap dan mendengar semua nya dari jendela, membuat dirinya merasa sedih karena sahabat nya akan pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan nya di sini, orang yang pertama membuat nya bahagia dan merasa tenang berada di sini, orang yang selalu ada untuk nya, kini akan pergi meninggalkan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!