2

Makan malam tiba dan Reno belum juga pulang, kali ini Ayu nampak cuek dan tak mencoba menelpon sang Suami.

Bahkan Ayu makan malam lebih dulu, dia sudah cukup sabar dan juga mengalah.

"Sekarang terserah apa mau kamu, Mas. Aku lelah dengan semua ini" gumam Ayu sambil menatap nanar pada makanan di depannya.

Selesai makan malam, Ayu tak langsung masuk ke kamar.

Ayu masuk ke paviliun, dia akan mengerjakan beberapa sketsa yang belum rampung.

Tenggelam dengan pekerjaan membuat Ayu lupa akan waktu, selesai dengan sketsa yang ke 2 dan jam di dinding sudah menunjukan angka 10.

Huh.

Ayu langsung saja membereskan semua nya dan memasukan hasil karya nya ke dalam tas kerja.

Langkah kaki nya membawa ke arah kamar,

Ceklek.

"Masih belum pulang" gumam nya dengan helaan nafas kasar.

Tak ambil pusing, Ayu pun pergi ke kamar mandi dan setelah nya ia akan langsung tidur.

*

Reno masuk ke dalam ke Rumah tepat jam 2 pagi, dia menatap ke sekeliling yang sunyi senyap.

"Apa Ayu ada di kamar, biasanya ia akan menunggu di sofa" ucap Reno.

Reno langsung saja menuju ke lantai atas, dimana kamar nya dan sang Istri terletak.

Ceklek,

"Tumben gak nunggu di ruang keluarga" gumam Reno saat melihat Ayu yang sudah lelap dalam tidur nya.

Reno pun langsung menuju ke kamar mandi, dia akan membersihkan terlebih dulu tubuh nya sebelum tidur.

Setelah selesai, Reno ikut merebahkan tubuh nya di samping Ayu.

Dia menatap wajah sang Istri dengan dalam.

"Kenapa kamu seakan berubah, wajarlah jika aku menghilangkan lelah dengan nongkrong"

"Asalkan jangan main wanita"

Reno menghela nafas, dia lalu membawa Ayu ke dalam pelukannya dan keduanya pun terlelap.

♣️

Pagi menyapa, Ayu yang memang sudah lebih dulu bangun pun sudah berkutat di dapur.

Dia akan memasak untuk sarapan dan bekal ia untuk bawa ke kantor.

"Bi, tolong sajikan ya. Saya akan bersiap lebih dulu" ucap Ayu.

"Baik Bu" balas sang Art.

Ayu pergi ke kamar nya, dia akan bersiap-siap untuk bekerja.

"Sayang, baju kerja ku mana?" teriak Reno dari dalam kamar.

Huh.

Ayu masuk ke dalam kamar, dia lalu mengambil baju kerja milik Reno dan setelah nya ia letakan di atas ranjang.

"Maaf tadi aku langsung ke dapur" ucap Ayu cuek.

Reno menatap Ayu bingung, dia lalu menghela nafas saat melihat sang Istri berlalu begitu saja ke dalam kamar mandi.

Karena memang banyak pekerjaan, Reno pun langsung berlalu tanpa menunggu Ayu terlebih dahulu.

Bahkan Reno sarapan lebih dulu dan setelah nya pergi tanpa pamit.

*

Ayu langsung saja duduk di kursi kerja nya, dia membuka laptop yang ada di hadapannya.

Beberapa pekerjaan yang memang belum selesai ia akan selesaikan sekarang sebelum nanti nya ia akan keluar kembali bersama sang Bos, Fania.

Tap.

Tap.

"Selamat Pagi Bu" sapa Ayu dengan ramah.

"Pagi Yu, jangan lupa nanti setelah makan siang kita pergi ke Caffe untuk meeting" jelas Fania tersenyum kecil.

"Siap Bu Bos" balas Ayu penuh semangat.

Fania mengacungkan jempol pada Ayu, dia lalu masuk ke dalam ruangannya sendiri.

Ayu sendiri kembali pada kursi nya, dia akan menyelesaikan pekerjaan yang hanya tinggal finishing saja.

*

Jam makan siang tiba Ayu pun sudah bersiap untuk pergi bersama sang Bos.

Dia sudah membawa beberapa dokumen yang di perlukan dan juga berkas penting.

Kali ini klien sang Bos sangat penting, bisa di sebut klien pembawa bonus bagi seluruh karyawan sang Bos.

"Ayu, lets go" pekik Fania saat keluar dari ruangan dengan senyuman merekah nya.

"Siap Bu Bos, duh gak sabar bonus ngalir nih" balas Ayu dengan candaan.

Hahaha.

"Pokoknya kalau kali ini klien kita deal maka bonus kalian cair, kata orang klien kita ini rewel dan sangat teliti" jelas Fania sambil berjalan bersama Ayu.

"Optimis aja kita menang" kekeh Ayu dengan tersenyum kecil.

Kedua nya terus saja berbincang, menyuarakan beberapa hal dan juga berbincang seputar keseharian mereka.

Tiba di dalam mobil, Fania menatap Ayu dengan seksama.

"Yu, semalam aku lihat suami kamu sedang di cafe bersama teman-teman SMA nya" jelas Fania hati-hati.

Huh.

"Aku sudah lelah meminta waktu dan istirahat nya Mbak" lirih Ayu.

Ya, Ayu dan Fania adalah teman saat di fakultas. Namun Fania kakak tingkat Ayu, tetapi keduanya berteman dengan baik sampai saat ini.

"Jika memang lelah mending berhenti berjalan, namun jangan sampai putus asa. Boleh istirahat, tapi bangkit kembali dan berjalan lah terus" ucap Fania lembut.

Ayu tersenyum, dia menganggukan kepala dengan netra yang berkaca-kaca.

"Dia tak pernah berubah Mbak, selalu egois dan sesuka nya sendiri"

"Aku bahkan pernah mendebat nya dengan hebat, namun tetap saja aku kalah karena malas bertengkar"

Fania memeluk Ayu, dia sangat menyayangi Ayu sejak dulu.

Bahkan kedua orangtua nya juga menganggap Ayu sebagai Putri bungsu nya.

Sepanjang perjalanan, Ayu terus saja berada di pelukan Fania.

Hingga tiba di Cafe, keduanya pun langsung masuk dan duduk di kursi yang sudah di pesan sang klien.

"Katanya klien penting, tetapi kok gak di privat room sih Bu" gerutu Ayu dengan melirik ke arah sang Bos.

Fania sontak saja tergelak, dia lalu cuek saja dan memanggil pelayan.

Dan,

"Maaf saya terlambat"

Ehhh.

"Loh, kok Bang Leon sih" gumam Ayu dengan menatap sang Bos tajam.

Sontak saja Fania langsung terbahak dengan tingkah tengil nya keluar.

"Lah emangnya Fania gak beritahu kamu kalau Abang yang akan jadi klien kalian?" tanya Leon datar.

Ayu menggelengkan kepala nya dengan wajah cemberut.

Leon sendiri hanya menghela nafas saja, dia lalu menegakan tubuh nya.

Lalu sang Asisten langsung saja memberikan berkas pada Leon.

Fania dan Ayu pun langsung serius,

Pembahasan demi pembahasan serius pun terjadi, Ayu menjelaskan dengan sangat detail dan rinci pada Leon.

Kedua wanita itu saling melengkapi dan sangat cocok dalam satu team.

Hingga pada akhir nya Leon merasa puas dengan hasil desain Ayu untuk meluncurkan produk baru nya bersama perusahaan Fania.

"Aku ke toilet dulu ya" pamit Fania dengan cepat.

Ayu dan Leon menganggukan kepala, sedangkan Asisten Leon hanya diam saja sambil membereskan beberapa berkas.

Hingga,

"Bagus, pantas saja kamu beda. Ternyata kamu selingkuh dengan dia" celetuk seseorang pada Ayu.

Hah.

"Apa kamu buta, Mas? Lihatlah aku sedang kencan apa sedang bekerja?" ucap Ayu dengan datar.

Reno, ya Pria itu adalah Reno suami dari Ayu.

"Kalau memang bekerja kenapa hanya kalian berdua saja, hah" bentak Reno dengan keras.

Beberapa pengunjung menatap ke arah mereka dengan tatapan yang sulit di mengerti.

"Ayu bersama saya Tuan Reno" sentak Fania yang baru kembali bersamaan dengan Asisten Leon.

Leon bangkit dari duduk nya, dia lalu menatap Reno tajam.

"Kami bekerja profesional bung, lagian ini jam kerja kenapa anda berkeliaran? Segitu senggang nya anda" sinis Leon.

Reno diam saja, dia menatap Leon yang sudah berjalan jauh ke arah luar Cafe.

'Asal tuduh aja'

'Dari tadi juga mereka ber empat, bahkan hanya bahasan pekerjaan saja yang aku dengar di obrolan mereka sejak datang'

'Suami gak ada akhlak'

Dan masih banyak lagi gerutuan ataupun bisik-bisik pengunjung di sana.

Terpopuler

Comments

Diny Julianti (Dy)

Diny Julianti (Dy)

rumahtangga seperti itu pasti jenuh, tdk ada canda2ny drumah, kebersamaan

2024-10-11

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2024-07-14

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

ada ya suami lbh suka nongkrong drpd pulang santai2 dgn istri klo msh suka gitu kenapa nikah lbh baik jomlo z trs tdk ada yg larang jg nungguin sampai bete ..blm dewasa bgt tp sdh betumus jg beristri

2024-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!