RENCANA
Sepasang kaki berjalan menelusuri koridor kantor seusai ia turun dari mobil mewahnya. Dengan ditemani tangan kanannya, pria berambut pirang itu berjalan dengan tatapan tegas, tubuh yang selalu tegap dan langkah panjang.
“Selamat pagi Tuan Koji!”
“Selamat pagi Tuan Koji!”
“Semoga harimu menyenangkan Tuan Koji!”
Sapa para karyawan setiap kali mereka melihat keberadaan bos pemilik perusahaan Ji'Ez Goldmine melangkah di depan mereka, namun Koji tak membalas sapaan tersebut dan hanya melangkah dengan anggukan kecil saja. Tak salah jika para karyawan menganggapnya bos Kitsune yang artinya adalah Rubah dalam bahasa Jepang.
Ya! Seorang pria yang licik dan ambisius dengan usaha yang selalu dia capai.
“Jadwal hari ini.” Tanya Koji kepada Tomi yang masih setia berjalan di belakangnya sebagai tangan kanan, asisten sekaligus sekretaris.
Tanpa melihat tab, pria pencinta cerutu itu sudah menghafalkan semuanya. “Meeting 15 menit, lalu pertemuan penting karena anak buah kita berhasil mendapatkan bongkahan batu dari emas asli. Banyak yang bilang batu itu asli dari jaman kuno.”
Koji menyeringai kecil. Keberuntungan selalu berpihak kepadanya. “Suruh mereka segera membawa emas itu ke secret gold ku seperti biasa!” pinta Koji yang langsung dituruti oleh Tomi sehingga pria itu langsung berbelok arah meninggalkan Koji bersama dua penjaga yang masih mengikutinya.
Sementara di sebuah rumah sederhana, dua adik kakak sedang beradu keputusan. Bagaimana tidak bingung, Izumi meminta izin pergi ke club' dengan alasan teman masa kecilnya baru datang berlibur dari Amerika.
“Ayolah Kakak! Aku tidak pernah meminta apapun dan selalu menurutimu kan, biarkan aku pergi hari ini, untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya.” Gerutu Izumi yang terus mengikuti langkah kaki Akira
Wanita dengan poni itu masih berjalan membereskan meja makan. “Itu tempat yang liar Izumi, kau terlalu muda untuk pergi ke sana.” Jelas Akira tak setuju. Bahkan dia sendiri yang sudah berusia dewasa pun tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke club' apalagi adik yang dia sayangi dan jaga.
Tak mendengar perkataan Izumi, Akira menoleh ke sang adik yang kini menatapnya sendu.
Hati seorang kakak mana yang tak merasa kasihan jika melihat wajah memelas dari adiknya. Akira mencoba menenangkan dirinya, menarik napas dalam-dalam lalu menatap Izumi. “Ada berapa orang yang akan ikut?” tanya Akira.
“Empat orang termasuk aku.”
Oh, sungguh! Empat orang? Akira rasanya sangat berat hati mendengar itu. “Apa ada seorang pria yang akan ikut nanti?”
Izumi menggeleng. Layaknya pencuri yang sedang di interogasi, begitulah yang Akira lakukan saat ini.
Wanita cantik bertubuh mungil berisi itu berbalik badan mengambil piring kotor di atas meja. “Pulanglah pukul 9 malam, jika lewat aku akan menghukum mu sendiri.” ucap Akira memberikan izin walaupun berat hati.
Dari belakang Izumi langsung merangkulnya hingga mencium pipi kakaknya. “Arigatou!” bisik Izumi terlihat senang. Akira hanya membalas dengan senyuman lebar.
Selang beberapa jam berlalu, setelah kepergian Izumi, Akira menjumpai dua kawan mata-mata nya dan membicarakan soal misi selanjutnya yang akan mereka peroleh dari seorang konglomerat asal Jerman. Ya! Meski mereka mata-mata ilegal, jasanya selalu dibutuhkan bagi mereka orang-orang kaya yang ingin meruntuhkan musuh mereka.
.
.
.
“Maaf Tuan! Kita apakan bongkahan emas ini?” tanya seorang di bagian pengerajin emas yang saat ini berada di perusahaan Koji tepatnya di lantai 40. Tempat dimana emas-emas penemuan Koji dikumpulkan di sana.
Dengan dinding kaca canggih, pria pirang itu mengamati batu berukuran besar berkilat di depannya.
“Ubah dia dengan bentuk rubah ekor sembilan.” Tatapan Koji nampak serius, tentu saja serius. Tak cuman berbentuk rubah, pria itu juga memiliki rencana bagus untuk memasukkan benda terpentingnya di dalam rubah emas itu nanti. Sebuah surat wilayah.
“Anda yakin akan menyimpannya sendiri? Bagaimana jika para spy itu datang?” tanya Tomi membuat Koji berdiri tegap dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana.
“Mereka tidak akan bisa mengambilnya.” Balas Koji dengan santai dan percaya akan kekuasaannya yang lebih besar dan lebih cekatan.
.
.
.
Sebuah hologram menunjukkan gambaran sebuah perusahaan yang tak asing di mata Akira, Ino dan Ryuu saat ini. Mereka memperhatikannya dengan seksama saat seorang wanita berambut pendek dengan warna silver dan stelan jas biru tua menerangkan semuanya.
“Kami ingin kalian mengambil bongkahan emas itu bagaimana pun caranya. Dan kami akan membayar 2 kali lipat jika berhasil.” Jelas wanita asal Jerman itu teruntuk bosnya yang duduk di kursi roda canggih.
Keduanya saling memandang dan teraneh licik menunggu jawaban dari para spy tadi.
“Tunggu, tapi ini perusahaan Ji'Ez Goldmine.” Tebak Ino saat memperhatikan hologram tersebut dengan teliti.
“Kau ingin kami mengambilnya di sana?!” tanya Ryuu tak percaya bahwa masih ada seseorang yang berani ingin mencuri milik pria angkuh dan kejam seperti Koji Rodriguez.
Akira hanya diam mengamatinya dengan seksama. Di saat dia temannya masih berdebat dengan orang Jerman tadi, wanita cantik berponi dengan masker untuk menutupi identitas mereka, tiba-tiba angkat bicara.
“Siapkan uangnya, kami akan mengambilnya hari ini juga.” Ucap Akira tanpa rasa takut.
Ino dan Ryuu terkejut mendengarnya, pasalnya siapapun yang sudah masuk ke perusahaan canggih milik Koji tidak akan bisa keluar apalagi bila seorang musuh.
Tak ada pilihan lain, ketiga orang tadi menerima tawaran itu dengan iming-iming bayaran 2 kali lipat.
...***...
Tepat di jam 6 sore. Akira dan dua temannya mulai beraksi dengan penyamaran mereka sebagai seorang bersih-bersih yang selalu melakukannya setiap jam pulang.
Akira dan Ryuu berpenampilan layaknya seorang bersih-bersih dengan seragam khusus milik perusahaan Ji'Ez. Darimana mereka mendapatkannya? Tentu saja dari dua orang pekerja yang saat ini mereka buat pingsan.
[“Kita hanya punya waktu 7 jam selama sampai mereka bangun dari pingsannya dan... Pemeriksaan jam malam yang Koji buat.”] Jelas Ino dengan sangat teliti lewat Earpiece.
Ya! Wanita itu menjaga di bagian luar dengan alat-alat canggih, sedangkan Ryuu dan Akira yang akan mengambil bongkahan emas berukuran besar itu.
Penampilan yang cukup baik, tak ada seorang pun yang mengenali ataupun curiga kepada mereka karena semua karyawan sibuk akan jam pulang mereka sehingga keadaan menjadi ricuh di dalam perusahaan yang sangat besar dan mewah itu.
“Aku yakin mereka akan datang!” gumam Koji tersenyum miring sambil menyenderkan kepalanya di punggung kursi mobil. Sementara Tomi bagian menyetir.
“Bagaimana jika mereka berhasil?” tanya Tomi cukup khawatir akan barang-barang yang akan hancur nantinya.
“Jika ingin menangkap mangsa, sebaiknya kita membuat perangkap nya.” Ujar Koji masih terlihat tenang.
Sekilas bayangan akan mata dari spy ilegal itu membuat Koji terus membayangkannya bahkan penasaran akan wajahnya. Wajah Akira Nakano!
Mobil melaju dengan kecepatan normal, malam ini Koji akan menemui seseorang kliennya di salah satu club' ternama yang akhir-akhir ini banyak dikunjungi. Meksi dia seorang pengusaha, di balik semua itu Koji juga terkenal akan usaha gelapnya yang selalu membuatnya berurusan dengan para mafia dan gangster bahkan sekelompok Yakuza sekaligus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Erni Sasa
seperti biasa mak karyamu kih gak ada yg gagal😍😍😍
2025-04-06
2
Sry Handayani
ser3mm
2024-11-04
1
Nur Bahagia
wow licik 🤔
2024-10-29
1