Di atas kursi kaisar yang tinggi, seorang bocah yang seumuran dengan You Lan duduk di kursi yang tadinya kosong.
You Lan dan Zizi menatap bocah nakal itu dengan waspada. Aura yang bocah nakal itu keluarkan sangat menakutkan dan jahat. "Siapa kamu?" You Lan bertanya dengan tajam.
Bocah itu melirik You Lan dari atas ke bawah lalu tertawa keras. "Datang semaunya ke tempat orang lain dan bertanya pada pemiliknya siapa dia dengan lancang? Haha!" Dia tertawa hingga seluruh ruangan bergetar oleh tawanya. "Kalian manusia semakin tidak tahu diri saja! Enyah!" Dia mengirimkan kekuatan yang sangat dahsyat dari jentikan jarinya saja.
"Menyingkir You Lan!" Zizi segera berubah bentuk dan menarik You Lan terbang ke atas untuk menghindari serangan api yang begitu dashyat itu.
"Kau pikir hanya kau yang punya api?" Zizi yang marah menatap bocah nakal itu, "Rasakan ini Arhhhh...." dari mulut Zizi nyala api yang lebih besar dan ganas terbang menuju bocah yang duduk dengan tenang tanpa rasa takut sama sekali.
"Hanya ini?" dia dengan remeh akan menepis serangan api itu. Tapi You Lan dan Zizi justru tersenyum licik.
"Saatnya, Bola Mustika Naga...Meledak!!" Sebuah bola berwarna putih kebiru-biruan yang tersembunyi di dalam serangan api Zizi mulai meledak dan bocah yang tidak siap itu berada dalam ledakan.
Tentu saja You Lan dan Zizi tidak segegabah itu, pemikiran keduanya sangat cepat dan serasi. Saat api akan menyerang You Lan, mereka sudah bisa merasakan kengerian kekuatan itu. Mana mungkin api kecil dari hewan spritual seperti Garuda yang bahkan masih muda bisa melukai bocah jahat itu.
Semua ini adalah keberuntungan You Lan karena tuannya telah menyiapkan banyak senjata kuat meskipun mereka tidak bepergian jauh. Dan lebih beruntung lagi karena otak You Lan yang pintar dan pengingat itu masih berfungsi dengan baik dan cepat.
Keberuntungan itu tidak akan diperoleh jika mereka tidak memiliki kerja sama yang baik pula.
"Kalian!!!" bocah yang tadinya masih bergelut dalam ledakan ternyata masih baik-baik saja yang membuat keduanya terkejut. Itu adalah senjata paling kuat yang telah kakek You Lan berikan pada mereka.
Keduanya saling memandang dan, "lari!!!" Mereka tidak tahu jalan keluar karena mereka masuk begitu saja.
"Kalian pikir bisa lari begitu saja?" bocah itu menyala menjadi api. Lalu terbang dan mengejar You Lan dan Zizi. Sesekali dia akan menembakkan bola api pada keduanya, dan keduanya juga bekerjasama dengan baik untuk menghindari bola api itu.
"Dia semakin dekat, ayo lebih cepat lagi Zizi!" You Lan melihat-lihat tas Qiankun miliknya mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan. Semua senjata meledak lainnya sudah ia lempar dan berhasil dihindari oleh api itu. Dia melihat kantong bubuk hitam yang tidak pernah dia gubris sebelumnya.
Dari semua obat, kakeknya tidak pernah menjelaskan obat apa itu. Karena Zizi mencari jalan keluar dan You Lan terlalu fokus mencari sesuatu, mereka tidak menyadari ada bola api yang akan menyerang mereka. Untungnya bola api itu panas, jadi setelah Zizi bisa merasakannya dia langsung menghindari bola itu.
Tetap saja dia tidak bisa seutuhnya menghindari bola itu dan akhirnya terjadi guncangan di sisi You Lan. Dengan panik dan tidak berpikir apa pun, You Lan menarik kain dari bubuk hitam itu dan melemparkannya ke belakang.
Saat bubuk hitam itu menyebar, bola api yang mengejar mereka kehilangan arah dan bau yang sangat menyengat memenuhi udara.
"Apa yang kau lembar You Lan? Baunya sangat tidak sedap!"
"Aku juga tidak tahu, sebaiknya kita segara keluar dari sini!"
"Aku tidak bisa menemukan jalan keluarnya, coba kamu lihat dengan teropongmu apakah ada celah untuk keluar dari sini!"
"Baiklah!"
Dengan segera You Lan mengeluarkan teropongnya dan melihat ke sekitar. "Itu dia, tiga kilometer di barat daya ada sebuah cahaya yang sangat terang. Itu mungkin jalan keluarnya!" Zizi segera mengangguk dan dengan menukik dia mengubah haluan ke arah barat daya.
Sedangkan bocah yang tadi menjadi api kini telah padam dan jatuh tersungkur ke lantai. Dia mengalami batuk-batuk yang sangat parah. "manusia dan hewan rendah sialan! Uhuk..uhuk!" dia tidak tahu bubuk apa itu, tapi setiap kali dia mengalami batuk dia akan menjadi semakin transparan. Dari kehilangan kekuatan apinya secara berkala, hingga tubuhnya juga mulai menghilang.
"Apa-apaan ini? Bagaimana mungkin? tidak!!!"
***
You Lan dan Zizi tidak tahu apa yang terjadi pada bocah itu, Tapi saat ini kecepatan Zizi melemah dan You Lan juga merasa mengantuk. Di saat mereka mencapai cahaya, mereka akhirnya pingsan di sebuah batu di tengah tebing yang curam.
Pria tua di terus akhirnya bangun karena bau makan malam dan mengerutkan kening dengan heran. Dia melihat ke suatu arah dan menghela nafas. "Ada apa tuan?" wanita cantik yang tadi melihat keanehan tuannya dan berinisiatif untuk bertanya.
"Tidak ada!" jawabnya pelan dan mulai duduk untuk makan.
"Zisa, apakah Nion dan Lego sudah kembali?" pria tua itu menanyakan dua peliharaan lainnya yang saat ini sedang bepergian ke luar dari Jurang Tanpa Batas. Zisa atau wanita cantik yang merupakan peliharaan pria tua itu juga ibu dari Zizi menggeleng. "Keduanya bepergian sangat jauh kali ini tuan, mungkin tidak akan kembali dalam sembilan atau sepuluh tahun."
"Itu cukup!" mendengar jawaban dari Zisa, dia puas dan mengangguk santai lalu kembali melanjutkan makan.
"Maksud tuan...?" Zisa punya tebakan samar di dalam hatinya yang langsung diangguki oleh pria tua itu. Zisa yang menebak dengan benar menatap tuannya dengan gembira. Sudah lebih dari lima ratus tahun mereka berada disini, dari Zizi yang masih berupa kandungan, lalu telur dan akhirnya menetas dua puluh tahun yang lalu.
Dia sangat merindukan dunia luar, berpetualang dengan tuannya dan tentunya menemui suaminya.
Melihat Zisa yang berbinar, pria tua itu juga teringat akan seseorang. Dia adalah seorang peramal, dia meramalkan hidupnya sendiri dan juga hidup dunia ini. Menurut ramalan akan ada bencana besar tak terduga yang akan menimpah dunia ini, tapi tidak ada perlawanan apa pun dari dunia untuk menentang kehancuran dunia.
Dia bingung saat itu, dimanapun di dunia apa pun di galaksi manapun dan di benua manapun pasti akan ada sosok pendekar hebat yang bisa menjadi penangkal dari kehancuran dunia. Mengeluarkan sebagian kekuatannya sebagai tebusan, akhirnya dia tahu mengapa dunia ini mati tanpa perlawanan. Karena kunci dari semua konstelasi itu telah hilang.
Semua kekuatan yang ada di konstelasi tentu saja tidak bisa keluar untuk mendukung dunia. Dia mencari selama ratusan tahun hidupnya tentang keberadaan kunci itu. Ternyata semuanya sia-sia karena hanya orang tertentu yang bisa menemukan kunci konstelasi itu. Dan orang itu, orang itu akan mati di usia dua tahun karena perselisihan keluarga sedarah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments