Chapter 4_Belanja

Rena, Bryant dan Zeina pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing masing. Jarak antara restoran dengan rumah Rena pun sangat dekat, sehingga membuat Rena duluan yang turun dari mobil Bryant.

Melambaikan tangannya dari belakang mobil Bryant didepan area rumahnya. Rumahnya tak sebesar yang dikira, Rena bersyukur saja mempunyai rumah yang agak sederhana namun sangat bisa ditempati.

Ceklek.

Ia membuka pintu, meletakan tas nya di meja lalu mendekat dengan sang ibunda yang tengah duduk di kursi roda. Melamun di atas kurs roda, tanpa berbicara.

"Ibu, Rena kembali-" ucap Rena menyalami tangan ibunya.

"Ibu..Maafkan Rena. Rena belum bisa menjadi terbaik buat ibu, Rena tidak bisa membantu ibu. Tapi Rena ada uang, ibu mau kan mengantar Rena ke supermarket buat beli bahan bahan keseharian sama membelikan obat ibu-" ucap Rena

Ia tetap Berbicara walau ibunya tidak merespon ucapannya dengan pembicaraan. Namun ibunya masih memiliki hati, terkadang suara Isak terdengar. Tangis, dan senyuman kecil. Hanya itu yang bisa di respon mama Rena.

Tak lama ketika Rena meninggalkan ibunya di ruang tengah ayahnya datang. Ia menatap sepatu Rena yang telah berjejer di salah satu lemari sepatu di depan pintu masuk.

"Loh Bu? Rena udah pulang kah-?" Tanya ayahnya sambil mendekat ke istrinya.

"Rena-!!" panggil ayahnya

"Iya ayah sebentar-" ucap Rena berteriak dari kamarnya.

"Alhamdulillah dia sudah pulang bu, tidak pulang malam malam lagi-" ucap ayahnya sambil mencopot kaos kaki.

"Ya ayah-?" tanya Rena memakai pakaian kasual kaos dengan rambut di kucir belalang.

"Kok tumben kamu pulang sangat awal, Nak-?" tanya ayahnya.

"Aku..Aku di pecat ayah-" ucap Rena membuat aktifitas ayahnya terhenti.

"Kenapa-?" tanya ayahnya menatap Rena.

"Tidak apa ayah, hanya karena kesalahpahaman antara pegawai. Mungkin pegawainya terlalu banyak jadi sebagian besar di pecat-" ucap Rena

"Jangan berbohong Rena, katakan saja sejujurnya. Ayah tidak akan marah kok-" ucap ayahnya.

"Hufft, jadi..."

Rena pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya, ia tau ayahnya memang penyabar. Setidaknya berusaha jujur walau hasilnya akan menyakitkan.

"Rena takut ayah marah sama bos Rena.." ucap Rena

"Tidak apa apa, ayah tau. Yang penting Rena ikhlas dengan pekerjaan Rena, tetap semangat untuk cari kerja ya Rena-" ucap ayahnya

"Iya ayah,terima kasih-" ucap Rena tersenyum.

"Lalu kau mau kemana?" tanya ayahnya

"Mengantar ibu ke taman dekat sini, kasian ibu, ayah. Sekali sekali di ajak keluar, ayah mau ikut kah-?" tanya Rena.

"Tidak perlu, tapi jangan lama lama ya. Kasihan ibunya diluar panas, takutnya kepanasan. Ayah masih harus istirahat, nanti malam ayah harus ke tempat kerja lagi-" ucap nya.

"Ya sudah ayah, aku udah memasak air panas untuk buat kopi di termos. Kalo mau buat ayah tinggal tuang menuang saja-" ucap Rena.

"Iya makasih ya anak ayah yang cantik-" ucap nya.

"Dah ayah-" ucap Rena melambaikan tangan. Ayahnya hanya menjawab dengan senyuman, ia pun langsung merebahkan dirinya di kamar nya. Tanpa sadar karena kelelahan ia pun tertidur, memang mengajar karate bagi pemula harus mengeluarkan tenaga dan kesabaran jauh dari batas normal haha.

Ya Tuhan, maafkan hamba mu ini yang tidak bisa apa apa. Aku hanya bisa berdoa atas kehendak mu, engkau lah pencipta dan maha kuasa di dunia. Sempurnakan dan lindungi lah keluarga kecil ku, hamba memohon terhadap mu ya Allah.

"Ibu, ada varian bubur baru ni, mau nyobak enggak? Beli ya, nanti Rena cicipi dulu sebelum ibu makan. Ibu kan enggak boleh makan yang agak asin dan masam, apa lagi pedas. Jadi Rena ambil bubur merah dengan varian original saja ya, Alhamdulillah ada varian yang original. Rena juga mau cicipi, itung itung belanja bulanan hari ini hehe-" ucap Rena berbicara sambil menunjukan bubur yang ia maksud lalu dimasukkan nya di keranjang.

"Kalo gini bawa nya susah bu, gmn kalo telpon mbak ima?" tanya Rena.

"Ya sudah lah, bentar ya bu-" ucap Rena menelpon mbak ima.

Ima adalah pengasuh ibunya, ia hanya memanggil mbak ima ketika ia membutuhkan sekali. Berhubung dirinya tadi agak tidak sibuk jadi tidak menghubungi mbak ima. Tapi saat ini ia sangat membutuhkan mbak ima untuk mengawasi ibunya.

40 menit berlalu, mbak ima dengan buru buru nya menghampiri Rena yang duduk sambil makan di taman.

"Ya non, maaf, tadi perjalanan nya agak macet-" ucap mbak ima

"Tidak apa apa bi, sini bi. Saya kan tadi pulang lebih awal dari pekerjaan, terus berhubung saya mendapatkan bayaran terakhir saya musti harus cepat cepat belanja bulanan. Karena saya juga mengajak ibu, jadi mbak ima harus bantu saya untuk mengawasi ibu-" ucap Rena

"Owh iya non, siap. Kayak biasanya-" ucap mbak Ima duduk di dekat Rena.

"Tadi saya beli mangkuk kecil dan air panas. Mumpung ibu belom makan ya kan, Jadi saya minta tolong mbak Ima menyiapkan nya ya. Saya mau beli siomay dulu-" ucap Rena

"Baik non-" ucap mbak Ima menurut.

Episodes
1 Chapter 2_Gosip lantai 3
2 Chapter 3_Para anak kancil
3 Chapter 4_Belanja
4 Chapter 5_Suruhan ayah
5 Chapter 6_Gagal nya penerbangan
6 chapter 7_Vano
7 Chapter 8_Sosok Nean
8 Chapter 9_Dih Geer
9 Chapter 10_Negoisasi
10 Chapter 11_Mau pulang
11 Chapter 12_Keputusan Ny.Alvin
12 Chapter 13_Ayah..
13 Chapter 14_Melamun teros
14 Chapter 15_Menyetujui
15 Chapter 16_Kenyataan pahit
16 Chapter 17_Emosi Nean
17 Chapter 18_Kehilangan Vano
18 Chapter 19_Kesal
19 Chapter 20_Pecat tidak ya..
20 Chapter 21_ANAK CEO!!!
21 Chapter 22_Permainan yang gagal
22 Chapter 23_Istri?!
23 Chapter 24_Menjenguk 1
24 Chapter 25_Menjenguk 2
25 Chapter 26_Bermain di taman^^
26 Chapter 27_Kegaduhan Vano
27 Chapter 28_Kekacauan di kamar mandi
28 Chapter 29_Gak ada angin kok tertarik?
29 Chapter 30_Pulangg
30 Chapter 31_CEO tak berpendidikan
31 Chapter 32_Cicip bubur
32 Chapter 33_Membiarkan Vano tinggal
33 Chapter 34_Pagi-pagi buta
34 Chapter 35_Perbincangan
35 Chapter 36_Pertengkaran di mall.
36 Langgar janji
37 chapter 38_Kedok terbongkar
38 Chapter 39_Bertemu Nean
39 Chapter 40_Kesempatan?
40 Chapter 41_Khawatir
41 Chapter 42_Masuk kerja
42 Chapter 43_Pernyataan Cia
43 Chapter44_Kehilangan Zeina
44 Chapter45_Pergi ke Amerika
45 Chapter46_Pulangnya ayah
46 Chapter47_KondisiZeina
47 Chapter48_MenyelamatkanZeina
48 Chapter49_DisusulNean
49 Chapter50_RumahSakit
50 Chapter51_Berdua
51 Chapter52_Perasaan...
52 Chapter53_TerpaksaMenginap
53 Chapter54_MengobrolDiRumahNean
54 Chapter55_SosokNeyna
55 Chapter56_MenujuHariH
56 Chapter57_KabarGembira
57 Chapter58_KorbanBullying
58 Chapter59_CeritaMendiangNenek
59 Chapter60_CeritaTentangRumah#2
60 Chapte 61_Kecupan
61 Chapter62_HariUlangTahun
62 Chapter63_JebakanUntukVano
63 Chapter64_SeorangGadis?
64 Chapter65_Panggilan sayang
65 Chapter66_MenujuSAH
66 Chapter67_Kau kembali....
67 Chapter68_Awal masalah
68 Chapter69_Diusir
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 2_Gosip lantai 3
2
Chapter 3_Para anak kancil
3
Chapter 4_Belanja
4
Chapter 5_Suruhan ayah
5
Chapter 6_Gagal nya penerbangan
6
chapter 7_Vano
7
Chapter 8_Sosok Nean
8
Chapter 9_Dih Geer
9
Chapter 10_Negoisasi
10
Chapter 11_Mau pulang
11
Chapter 12_Keputusan Ny.Alvin
12
Chapter 13_Ayah..
13
Chapter 14_Melamun teros
14
Chapter 15_Menyetujui
15
Chapter 16_Kenyataan pahit
16
Chapter 17_Emosi Nean
17
Chapter 18_Kehilangan Vano
18
Chapter 19_Kesal
19
Chapter 20_Pecat tidak ya..
20
Chapter 21_ANAK CEO!!!
21
Chapter 22_Permainan yang gagal
22
Chapter 23_Istri?!
23
Chapter 24_Menjenguk 1
24
Chapter 25_Menjenguk 2
25
Chapter 26_Bermain di taman^^
26
Chapter 27_Kegaduhan Vano
27
Chapter 28_Kekacauan di kamar mandi
28
Chapter 29_Gak ada angin kok tertarik?
29
Chapter 30_Pulangg
30
Chapter 31_CEO tak berpendidikan
31
Chapter 32_Cicip bubur
32
Chapter 33_Membiarkan Vano tinggal
33
Chapter 34_Pagi-pagi buta
34
Chapter 35_Perbincangan
35
Chapter 36_Pertengkaran di mall.
36
Langgar janji
37
chapter 38_Kedok terbongkar
38
Chapter 39_Bertemu Nean
39
Chapter 40_Kesempatan?
40
Chapter 41_Khawatir
41
Chapter 42_Masuk kerja
42
Chapter 43_Pernyataan Cia
43
Chapter44_Kehilangan Zeina
44
Chapter45_Pergi ke Amerika
45
Chapter46_Pulangnya ayah
46
Chapter47_KondisiZeina
47
Chapter48_MenyelamatkanZeina
48
Chapter49_DisusulNean
49
Chapter50_RumahSakit
50
Chapter51_Berdua
51
Chapter52_Perasaan...
52
Chapter53_TerpaksaMenginap
53
Chapter54_MengobrolDiRumahNean
54
Chapter55_SosokNeyna
55
Chapter56_MenujuHariH
56
Chapter57_KabarGembira
57
Chapter58_KorbanBullying
58
Chapter59_CeritaMendiangNenek
59
Chapter60_CeritaTentangRumah#2
60
Chapte 61_Kecupan
61
Chapter62_HariUlangTahun
62
Chapter63_JebakanUntukVano
63
Chapter64_SeorangGadis?
64
Chapter65_Panggilan sayang
65
Chapter66_MenujuSAH
66
Chapter67_Kau kembali....
67
Chapter68_Awal masalah
68
Chapter69_Diusir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!