Terlihat para pasukannya sedang melawan pasukan dari Carrinton, tidak lupa dengan putranya dengan sekali lari dapat menerkam lawan mainnya hingga terkapar di tanah.
Masih di wilayah perang, putra dari raja Dalbert bisa dengan gesitnya bisa merasakan adanya serangan terhadap dirinya. Bahkan adanya serigala yang mengeluarkan kekuatannya mampu menghindari bola kekuatan biru itu. Dan bola biru itu meledakkan suaranya menghasilkan api di sekitar area perang.
“Pergi kalian dari sini! Tidak ada gunanya kalian bisa meraih kekuasaan di daerah kami. Karena kami akan tetap di sini!” sentak Ashton Dalbert yang tersulut emosi melihat lawan mainnya.
Mendengar suara itu, seketika perang berhenti. Berusaha mengatur napas dan melihat area peperangan, kebanyakan terkapar pengikut Carrinton. Ashton bisa menghabisi mereka, tetapi tidak sepatutnya antar sesama bangsa menghabisi satu sama lain, mengingat populasi mereka bukanlah banyak di bumi.
“Mundur!” ujar salah satu pengikut Carrinton.
“Kami akan kembali, tunggu pembalasan kami selanjutnya!” ujar salah satu pembuat rusuh. Mereka pun keluar dari area wilayah Dalbert dengan wujud serigala.
“Maaf tuan Ashton, sepertinya tangan Anda terluka. Lebih baik diobati oleh tabib!" ujar salah satu wanita yang mana pasukan dari Dalbert.
“Aku tidak apa-apa. Lebih baik kalian balik ke tempat masing-masing! Aku ingin isitirahat sejenak di sini,” ucapnya dingin memegang pergelangan tangannya.
“Baik tuan,” jawab mereka serempak.
Ashton duduk sambil mengatur napasnya. Keringat di wajahnya yang bercucuran merasakan kegerahan di tubuhnya. la membuka jaketnya secara perlahan. Luka di pergelangan tangannya cukup dalam, ia kemudian melilitkan jaketnya untuk menghentikan darahnya.
Ashton menatap ke atas, memandang langit dihiasi bintang dan bulan. Tenang itu yang diharapkan, namun kenyataan tidak seperti itu. Ashton merebahkan dirinya, dan berusaha tenang menghadapi atas apa yang terjadi.
Di desa, Greisy dan teman-temannya telah siap makan. Tenaga mereka cukup terkuras di hari pertama bekerja dengan masyarakat. Kini mereka telah tidur lelap. Ini saatnya Greisy yang sangat penasaran dengan apa yang ada di hutan. la sengaja menggunakan waktu, di mana orang telah tidur dan akan pergi ke hutan terlarang.
Bermodalkan senter digunakan untuk cahaya penerang di jalan, topi yang dikenakan dan jaket yang melekat di tubuhnya. Ia berdiri di gerbang hutan terlarang. Tidak ada takut, nekad berjalan memasuki hutan terlarang.
Awal yang dirasakan Greisy adalah hangat, tidak seperti di luar gerbang yang dinginnya minta ampun. Tak ada tanda yang mencurigakan ia mulai menyusuri area hutan. Pandangannya di arahkan ke depan dan kanan kiri, masih terdengar jangkrik yang masih biasa dipikirannya.
Ashton yang awalnya menutup mata sesaat terbelalak kaget. Ia bangun dan berdiri, dan mencium sesuatu yang menyibak di indra penciumannya. Kepalanya menggeleng tidak percaya akan hadirnya yang memang tidak seharusnya ada di hutan. Ashton pun berubah wujud menjadi serigala dan mencari siapa yang telah memasuki hutan.
Sementara Greisy yang nekad masuk masih mencoba menyusuri jalan yang memanjang yang entah kemana tujuannya. Tidak ada suara binatang buas, melainkan suara burung hantu, dan gagak yang ditangkap oleh indra pendengarnya. Sesekali kepalanya menoleh ke depan, kanan dan kiri melihat situasi yang begitu gelapnya. Pepohonan yang begitu setia menghembuskan daunnya menemani setiap langkahnya. Greisy semakin menjadi, tidak ada tanda kehidupan yang ditangkap oleh penglihatannya. Akan tetapi, hutan tersebut masih terawat.
Tanpa disadari Greisy sudah berjalan jauh dari pemukiman desa, ia malah sedikit takut karena tidak ada yang tahu dirinya masuk ke hutan terlarang. Seperti orang bodoh yang masuk begitu berani dan pulang tanpa mendapatkan apa-apa. Greisy memutuskan untuk kembali ke pemukiman. Namun malah berjalan di satu tempat saja, tanpa mendapatkan gerbang tujuannya.
“Ahk,sial. Seharusnya aku tidak berjalan sejauh ini,” rutuknya sendiri duduk melentangkangkan kakinya ke depan, karena kakinya sudah kram.
Kemudian ia mengedarkan padangannya ke penjuru sekelilingnya, dan mendapatkan sebuah gubuk kecil yang sepertinya bisa untuk disinggahi. Greisy bangkit berdiri dan berjalan ke gubuk itu. Sedikit meluapkan rasa lelahnya.
Dari arah jauh seorang telah mengintainya. Ia adalah Ashton, yang mendapati manusia sesuai dengan indra penciumannya. Raut wajah Ashoton yang mendelik dan menampikkan gigi taringnya, seakan siap memangsa manusia yang diintainya.
“Aku haus. Badanku pegal. Ku harap ada orang di sini menolongku," ucap Greisy lirih dengan nada yang linlung.
“Tolong!! Aku mohon tolong aku!” teriaknya dan seketika ia tidak sadarkan diri.
Melihat Wanita itu tergeletak, perlahan Ashton keluar dari tempat persembunyiannya. Ashton yang mempunyai kekuatan dengan melejitnya sampai digubuk itu. Perlahan Ashton menunduk melihat Greisy. Ia menyingkirkan rambut yang menyelimuti wajah Greisy, menyelipkan ke daun telinganya.
“Dasar manusia bodoh. Beraninya memasuki hutan terlarang ini, kalau bukan aku yang ada di sini, siap-siap kamu sudah dimangsa oleh serigala di sini,” umpat Ashton menatap tajam wajah yang pucat dan menggigil itu.
“Sepertinya dia kedinginan,” gumam Ashton membuka jaketnya dan menyelimuti Greisy Aum Aum
Suara manusia serigala yang jelas menangkap sesuatu dalam indra penciumannya.
“Sepertinya serigala lain telah menyadari manusia berada di hutan ini, lebih baik aku buat perlidungan saja untuk wanita ini."
Ashton mengadahkan kedua tangannya dan mengeluarkan sejurus tenaganya untuk membentengi area gubuk itu. Gubuk itu diberikan bayangan putih kental agar manusia serigala tidak menemukan wanita itu.
Setelah membentengi gubuk itu, Ashton kemudian mengeluarkan kekuatannya yang tersedianya api unggun seketika.
Greisy yang perlahan hangat dan tidak lagi menggigil. Cukup puas dengan hangat di tubuhnya, entah mengapa matanya sedikit terbuka melihat pria yang berbaju hitam sedang menatapnya. Mulutnya berkelut sulit mengucapkan sesuatu. Manis, pucat, rahang kerucut, dan pastinya tampan itu yang bisa'ia lihat.
“Te-terimakasih,”lirihnya dan Greisy kembali tidak sadarkan diri.
Ashton membalas dengan senyuman.
“Cantik,” gumamnya. Hatinya merasa senang dan nyaman melihat wajah teduh Greisy. Daya tarik yang begitu memikatnya, pipi tirus, bibir ranum, kelopak matanya bak bunga, dan wajah yang putih.
“Wanita pendek ini, sangat berani memasuki area hutan ini. Entah apa yang kamu lakukan di sini?"ucapnya pada Greisy,namun tidak bisa dijawab.
“Lebih baik aku menunggu subuh, baru aku antar ke gerbang hutan. Kamu pasti lelah karena tidak menemukan jalan keluar." Ashton tersenyum tulus melihat Greisy.
Pagi subuh, suara ayam berkok berkali-kali mampu membangunkan Ashoton. Ashton yang tertidur duduk bersender, sementara Greisy tertidur di mana kepalanya di paha Ashton.
“Sepertinya menjelang pagi, aku akan antar wanita ini secepatnya, sebelum ada manusia serigala menemuinya” Hendak bangun, tetapi dilihatnya wanita itu nyaman tertidur di pahanya.
“Wanita ini, masih belum juga bangun.” Perlahan ia meletakkan pergelangan tangannya ke punggung Greisy dan satu lagi ke ke kakinya. Ashton mengangkat Greisy dan Greisy yang masih nyaman di alam mimpinya, kepalanya menelusuk ke bidang dada Ashton. "Wanita yang merepotkan, dan unik.”
Dan sekelibat bayangan di perjalanan, Ashton tiba di gerbang hutan. Ia menatap Greisy dan tersenyum.
"Jangan masuk lagi ke hutan ini. Aku harap dirimu baik-baik saja,” ujarnya pada Greisy yang masih tertidur, tanpa sadar dirinya begitu perhatian pada Greisy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments