Tin, satu suara klakson pendek membuyarkan fokus Karina dan Raka saat berjalan.
"Mari saya antar. Kalian sudah kooperatif dengan mengganti kerusakan mobil saya." Terlihat Gala berbicara dari dalam mobilnya dengan kaca yang ia buka.
Sejenak, Karina memperhatikan mobil itu. Tak ada yang salah dengan mobil itu, bahkan mobil iti terlihat baik-baik saja. Tapi, itu urusan nanti yang akan ia tanyakan kepada sang anak.
"Makasih, pak. Tapi saya membawa motor," Karina menunduk kecil untuk menghormati lelaki itu.
"Oh, baiklah kalo begitu. Saya permisi dulu." Entahlah, Gala terlihat kecewa karena penolakan Karina. Dengan anggukan kecil, Gala berlalu dari hadapan Karina dan meninggalkan area parkir kantor polisi. Begitupun dengan Karina dan Raka yang juga buru-buru untuk pulang ke rumah mereka.
Sementara Gala yang sedang menemui lampu merah di tengah perjalanannya, berhenti dengan wajah yang sulit diartikan. Dia menggenggam erat stir kemudi yang ia pegang dengan pikiran yang berkecamuk.
"Hhhhh" Gala menghembuskan nafas gusar. Ia mengusap wajahnya kasar, lantas berteriak kencang sambil memukul stir kamudi di depannya.
"Aarrrrggghhhh!!"
Nafas Gala memburu. Dia tak sanggup lagi menahan rasa gundah yang kini ia rasakan.
"Kenapa kamu baru datang sekarang?" Gumamnya dengan lirih.
Tiiin tiiin tiiiiiiiiinnnnn, suara klakson bersahutan di belakang mobil Gala, Manarik kembali kesadaran lelaki itu dari lamunannya. Lelaki itu segera melajukan lagi mobilnya dengan pikiran yang masih berkelana jauh.
Flashback on
"Kemana gadis tadi, Jon?" Tanya Gala dengan panik kepada sopir truk yang bernama Jono itu.
"Saya nggak tahu, bos. Kan tadi sama bos di belakang."
"Gue habis ke toilet, Jon." Gala semakin gusar karena gadis itu tak kunjung terlihat sejauh matanya memandang. "Aarghh!! Gimana gue mau tanggung jawab kalo dia ngilang gini?"
"Anaknya cantik ya, bos? Pasti masih perawan."
Plak!! Gala menggeplak kepala Jono karena ucapan absurd sopir truk itu.
"Aduh!! Sakit, bos."
"Makanya jangan sembarang kalo ngomong. Gue serius mau tanggung jawab atas perbuatan gue. Bukan karena dia cantik atau masih perawan." Sangkal Gala meskipun sebenarnya ia membenarkan apa yang dikatakan teman barunya itu.
"Iya iya, bos. Nggak usah marah juga kali," Jono masih mengelus kepalanya yang masih berdenyut.
"Ah!! Sialan!! Gara-gara obat sialan itu gue harus menyakiti seorang gadis." Gala menghela nafasnya. Dia memang menyesal karena sudah berbuat hina kepada perempuan yang bahkan tak ia ketahui namanya itu.
Benar, semua terjadi karena Gala dijebak oleh saingan bisnis papanya dengan obat perangsang agar dia tak bisa hadir dalam lelang yang dilakukan pengusaha perkebunan itu. Alasan klasik memang, tapi itulah kenyataannya. Mereka sedang memperebutkannya sebuah lahan luas di sebuah perkampungan yang letaknya sangat strategis dan sialnya tak jauh dari lokasi Gala menemukan Karina. Sebuah lahan bekas perkebunan teh yang rencananya akan ia bangun sebuah resort karena dekat dengan wisata pegunungan dan air terjun. Sementara lawan bisnisnya, juga mengincar hal sama karena mereka tahu, kampung itu memiliki prospek yang bagus sebagai daerah berkembang.
Kesialannya bertubi-tubi, rupanya sedang berteman dengan Gala. Dimulai dari aksi penjebakan itu, hingga ban mobilnya harus kempes dua sekaligus. Sementara Gala hanya memiliki satu ban serep saja. Dengan terpaksa, Gala yang sedang terburu-buru untuk sampai di hotel yang ia tempati karena ia mulai merasakan hal tak wajar di dalam tubuhnya, akhirnya memutuskan untuk menumpang sebuah truk yang tak sengaja lewat. Setelah berbincang sebentar, Gala tahu jika truk itu akan pergi ke suatu tempat untuk mengambil buah-buahan yang akan dibawa ke kota. Gala pikir, dia bisa menumpang sampai hotel yang dilewati oleh truk itu. Sampai akhirnya, sopir truk itu mengijinkan Gala menumpang. Tentunya setelah Gala memberikan sopir truk itu sejumlah uang dengan nominal yang lebih besar dari ongkosnya beli solar dan bayar tol ke kota.
Namun saat dijalan, rasa panas yang menjalar di tubuh Gala sudah tak tertahankan lagi. Sepertinya, obat yang diberikan oleh lawan bisnisnya itu adalan obat dosis tinggi, sampai Gala harus membuka pakaiannya. Saat itu, Gala minta diturunkan sebentar untuk sekedar buang air untuk meringankan rasa yang menyiksanya. Namun, pikirannya yang sudah buntu waktu itu. Akhirnya menodai seorang Karina yang tak sengaja lewat di dekatnya.
"Lo kenal gadis tadi nggak, Jon?" Sejenak, Gala mengharapkan sang sopir truk.
"Mana saya tau, bos. Mukanya aja nggak jelas." Jawab sopir itu sekenanya.
"Siapa tahu tetangga lo,"
"Saya nggak punya tetangga secantik itu, bos."
Gala menghela nafas panjang. "Lagian kenapa lo biarin gue nodain dia sih, Jon? Malah nurut-nurut aja lagi pas gue minta bantuan." Gala terlihat kesal.
"Maaf, bos. Saya tahu rasanya tersiksa karena obat itu, karena saya pernah mencobanya. Dan saya juga nggak enak sama bos, kan bos udah kasih saya uang banyak," lelaki itu nyengir tak merespon bersalah.
"Gue nyesel, Jon," lirih Gala yang lantas mendudukkan dirinya di samping truk begitu saja. Dia sungguh mereka bersalah kepada Karina.
"Tapi puas kan, bos?"
Satu kalimat ledekan itu, mendapatkan balasan satu pukulan keras di punggung si Jono.
Flashback end
"Kenapa kamu baru muncul sekarang?" Gala berucap lirih penuh penyesalan. Ya, dia sudah mencari Karina, tapi sama sekali tak menemukan titik terang karena tak memiliki bukti apapun yang berkaitan dengan Karina.
"Kenapa kamu datang saat aku sudah berkeluarga?" Lirihnya lagi. Memang, Gala sudah menikah dengan seorang perempuan pilihan orang tuanya dan memiliki seorang anak perempuan berumur 7 tahun. Dia terpaksa menikah dengan istrinya itu setelah lima tahun tak menemukan Karina, wanita yang sebenarnya ingin ia nikahi. Meskipun rumah tangga Gala tak baik-baik saja selama ini karena tak dilandasi oleh rasa cinta darinya. Tapi, Gala bertahan demi Ciara, putrinya yang masih kecil itu.
"Apa dia anakku? Atau kamu sudah menikah dengan orang lain?" Gala masih meratapi perasaan menyesalnya.
Tak berselang lama, Gala mendapatkan ide di kepalanya. Dengan gerakan cepat, dia menelpon seseorang di seberang sana.
"Selidiki orang yang akan saya kirim datanya sebentar lagi!!"
Ya, Gala akan meminta data pribadi Karina dan Raka pada pihak kepolisian bagaimanapun caranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
2024-06-17
0
Yuli a
yah... gala .
.
kenapa sih... gk bisa ketemu. trus gimana itu ya...
ternyata gala langsung mengenali karina ya... hebat. berarti selama ini terus terbayang2... apa lagi udh 5 thun pencarian...
2024-06-15
2
Codigo cereza
Author, kapan mau update lagi nih?
2024-06-11
0