The Story Of Alexxa School
group 6
⚠ warning ⚠
ini hanyalah cerita fiksi, dan karakter yang berada didalam cs ini hanyalah karakter karangan author
adegan yang berada didalam cerita ini hanyalah karangan jangan ditiru di real life
cerita ini tidak disarankan untuk dibaca oleh anak di bawah umur atau yang tidak suka kekerasan
karena di cerita ini menampilkan gambar ilustrasi yang sadis dan berdarah di beberapa chapter nya
Jefran
loh kayak gini bukan jadi pemimpin tapi jadi beban
Jeje
jaga ya omongan mu culun
Jefran
(apakah ini yang dinamakan OSIS baik hati? ) *batin*
Jefran
(kayak iblis sifat muka doang kayak malaikat) *batin*
Jefran
(kalau bukan OSIS sudah ku pukul kau je)*batin*
Kai
kayaknya ada sesuatu yang perhatikan kita
Jeje
aku juga merasakan nya
Jefran
sebenarnya aku masih bingung
Jefran
sebenarnya yang kirim pesan ke kita semua itu siapa kalau bukan lu je
Jeje
sebenarnya gw gak tau juga... gw kira sendiri di sekolah ternyata kalian juga
Jefran
terus kalau bukan lu terus siapa?
Jeje
jelas bukan gw, sudahlah mending kita cari jalan keluar
*jeje kai jefran mulai mencari jalan keluar dari sekolah di setiap ruangan kelas dan taman sekolah, namun semuanya seperti sudah di borgol pagar sekolah dan dinding sekolah yang memiliki ujung tajam di atas seperti sudah direncanakan, jeje berpikir jika ada yg menjebak mereka semua tanpa tau alasannya*
*jeje mulai hilang harapan untuk keluar namun tetap berusaha untuk mencari jalan keluar dari sekolah bagaimana pun caranya meski dengan nyawa sebagai pengganti nya, namun malam itu seperti begitu lambat dari biasanya, seperti 4 jam mereka di sekolah namun di jam masih jam 8.30 malam, jeje merasa ada yang aneh..*
Jeje
lama-lama gue bakar ni sekolah
Jefran
jeje sadar, kalau lo bakar ni sekolah bukannya bebas malah pindah alam!!
Kai
(waduh waduh waduh untung saya di tengah karena dua orang disebelah saya penuh dengan amarah)*batin*
*mereka bertiga akhirnya menyerah karena tidak menemukan jalan keuar dari sekolah yang tidak jelas, yang membuat makin stress di buat oleh keadaan apa lagi isi pikiran mereka*
Comments