"Kalau begitu, menikahlah dengan wanita itu kak Ren. Reina terima dengan ikhlas, mungkin kakak bukan jodoh Reina" tumpah sudah air mata yang ia tahan sejak tadi.
"Reina apa maksud kamu?" Reina menatap wajah Reno dengan sendu.
"Menikahlah, Reina ikhlas"
"Reina apa kamu tidak memiliki perasaan sedikit pun untuk saya?" tanya Reno.
"Reina mencintai kak Ren. Tapi Reina juga harus memikirkan masa depan, Reina belum siap menikah kak Ren. Mungkin memang benar pilihan orang tua kak Ren, wanita itu sudah siap mendampingi kak Ren seumur hidup. Sedangkan Reina? Reina hanyalah mahasiswi yang tidak mengerti apa-apa tentang kehidupan rumah tangga. Reina takut akan mendapatkan dosa karena Reina tidak bisa menjadi istri yang baik buat kak Ren"
"Lalu bagaimana dengan janji saya pada kamu?"
"Anggap saja kak Ren sudah menepati janji pada Reina karena sudah menikahi wanita itu" balas Reina dengan air mata yang bercucuran.
"Reina tolong pikirkan lagi pilihanmu itu" Reno masih membujuk Reina agar mau menerimanya.
"Maaf, kak Ren tahu kan kalau Reina tidak pernah menarik kembali ucapan Reina?"
"Tapi Reina-"
"Reina pikir percakapan kita sudah selesai, kalau begitu Reina pamit dulu. Assalamu'alaikum" ucap Reina memotong Reno, lalu pergi secepat mungkin dari tempat itu.
"Reina, Reina." panggil Reno.
Reno harus menerima kenyataan kalau ia tidak akan menikah dengan wanita yang ia sukai. Penantiannya selama 6 tahun pupus sudah, ia tak bisa hidup bersama dengan Reina.
🍁🍁🍁
Sesampainya di rumah Reina langsung memasuki kamarnya, ia menguncinya rapat-rapat. Ternyata ini perasaan tidak enak itu. Sungguh sebelumnya ia tak pernah menyangka akan seperti ini. Menerima kenyataan bahwa laki-laki yang ia cintai akan menikah dengan wanita lain. Padahal sebentar lagi ia akan diwisuda, kenapa jadi seperti ini ?
Astaghfirullah alazim, Reina kamu tidak boleh berpikir seperti itu. Ini semua sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. kalau kamu berpikir seperti itu, sama saja kamu tidak menerima takdir Allah SWT.. Reina pun bangkit dari tempat tidurnya untuk mengambil air wudhu. Mungkin dengan shalat dan membaca Al-Qur'an hatinya akan menjadi tenang.
Dalam sujud terakhir Reina berdo'a "Ya Allah Tuhan semesta alam. Zat yang tak pernah tidur, yang selalu mengetahui setiap isi hati hamba-hamba-Nya. Hamba mohon jika kak Reno bukan jodoh hamba berilah hamba pendamping hidup yang lebih baik dari ia, yang paham betul tentang agama-Mu, yang sangat mencintai-Mu. Jika ini memang yang terbaik untukku, hamba ikhlas menerimanya. Hamba sudah salah dalam mencintai seseorang, seharusnya orang yang harus hamba cinta adalah suami hamba sendiri, pendamping hidup hamba seumur hidup. Maafkan hamba-Mu ini ya Allah. Seharusnya Engkaulah yang paling hamba cintai. Hamba mohon maafkan hamba-Mu ini ya Allah."
Reina berdo'a dengan sangat khusyu, sampai air matanya mengalir dengan deras. Ia menyesali perbuatannya, benar apa yang diucapkan Reno. "kata cinta hanya akan saya ucapkan pada orang yang menjadi pasangan sah saya" ia sungguh sangat menyesal.
🍁🍁🍁
"Reina" panggil seseorang yang tak lain adalah Aisyah sahabat Reina.
Reina tersenyum melihat sahabatnya yang kelelahan mengejarnya.
"kamu cepat sekali. Padahal tadi aku ke rumahmu, tapi bunda bilang kamu sudah berangkat" ucap Aisyah sambil mengelap keringatnya.
"Maaf, aku sengaja datang pagi-pagi karena ada sedikit laporan yang harus segera ku selesaikan"
"Iya deh, asisten dosen memang super sibuk" Reina hanya tertawa menanggapi tingkah sahabatnya itu, apalagi kalau sedang cemberut seperti ini menggemaskan.
"Awhh.. sakit Rey" keluh Aisyah.
"Habisnya kamu bikin aku gemes sih" ucap Reina tanpa dosa. Annisa hanya makin cemberut karena ucapan Reina.
"Oh iya Rey, aku dengar katanya kak Reno ingin menikah apa berita itu benar?" tanya Aisyah.
Reina menghentikan aktivitasnya. Ia lupa kalau belum menceritakan kejadian ini pada Aisyah. Mungkin ini saatnya ia menceritakannya pada sahabatnya itu.
"Ya itu benar" jawab Reina senormal mungkin. Ia tak ingin menunjukkan rasa perihnya pada sahabatnya.
"Serius??? Lalu bagaimana denganmu?"
"Bagaimana apanya?" Reina pura-pura tidak tahu.
"Bukankah kak Reno itu menyukaimu?"
"Entahlah"
"Reina jangan buat aku penasaran, jawab yang serius. Aku tahu kamu juga mempunyai rasa padanya bukan? Tidak usah membohongi dirimu sendiri."
Reina menghentikan kegiatannya dari mengetik laporan, lalu menatap Aisyah. Sebelumnya ia memang tidak pernah menceritakannya pada Aisyah. Hanya waktu itu saat mereka sedang berdua, Reno sering ke kampus Reina untuk bertemu dengan Reina. Mungkin dari situ Aisyah menganggap kalau Reno menyukainya.
"Oke. Aku memang mempunyai perasaan padanya. Seminggu yang lalu dia melamarku, tetapi aku menolaknya." Reina menundukkan wajahnya.
"Mengapa kamu menolaknya? Ku rasa dia laki-laki yang baik, Soleh, dan sudah mapan, dia dokter muda dan tampan. Siapa pun pasti tidak akan menolaknya. Itu sangat disayangkan, kau menolak orang yang nyaris hampir sempurna."
"Itu menurut kamu Aisyah. Tapi aku mempunyai pertimbangan lain, aku belum diwisuda, belum bisa membahagiakan orang tuaku, belum meraih cita-cita ku, masih banyak hal yang ingin aku lakukan sebelum menikah."
"Bukankah itu semua bisa dilakukan setelah kamu menikah?"
"Tidak, aku tidak ingin semua itu terganggu karena aku sudah menikah. Aku ingin fokus pada karierku."
"Kamu ini keras kepala sekali, kesempatan itu tidak datang dua kali Reina."
"Ya, memang tidak datang dua kali. Aku sudah memikirkannya matang-matang."
"Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan langsung menerima lamaran itu."
"Sebenarnya kami memang ada rencana menikah setelah aku diwisuda."
"Lalu kenapa jadi dipercepat?"
"Orang tua kak Ren menginginkan kak Ren segera menikah, mereka sudah mempunyai calon untuk kak Ren."
"Jadi wanita yang akan dinikahi kak Reno itu pilihan orang tuanya?" Reina hanya mengangguk.
"Ku rasa orang tuanya memang benar. kak Ren itu sudah mapan, usianya sudah pantas untuk menikah. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang mahasiswi yang tidak mengerti apa-apa tentang kehidupan rumah tangga. Aku masih sering bermanja-manja dengan bunda, ayah, dan mas Fi. Sangat tidak pantas dengan kak Ren."
"Jangan merendah seperti itu, bagiku kamu itu dewasa kok. Aku turut sedih mendengar ceritamu ini, ku kira kamu hanya mementingkan egomu karena menolaknya. Ternyata kamu punya pemikiran yang jauh, aku salut padamu. Mungkin ini rencana Allah SWT. yang baik untukmu, ada seseorang yang lebih baik dari kak Reno untukmu." ucap Aisyah memberi semangat.
"Terima kasih Aisyah, aku juga sudah ikhlas kok jika kak Ren menikah dengan wanita lain." mereka pun berpelukan untuk saling menguatkan.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
lanjuuut
2021-01-09
1
izuku kanade garden
nice
2020-09-08
2
Calvien Arby
wowwww
2020-09-06
2