Bab 3 Episode 3

Annisa duduk di dekat jendela setelah memberi susu formula pada Hasan dan Husein. Tidak ada lagi kegiatan yang bisa dilakukannya sekarang ini.

Sebelumnya pun Annisa memang tidak bekerja, ia hanya tinggal di rumah mengurus sang Mama yang sudah sakit-sakitan. Untuk urusan makan Annisa mengandalkan uang pensiunan almarhum Papa nya. Sekarang Mama ditemani seorang ART yang diambil Rafael dari yayasan.

Hanya saja kalau di rumah Mama nya, Annisa bisa mencoba membuat berbagai macam masakan dan ada beberapa tetangga yang menjadi langganannya.

Annisa segera mengenakan hijab dan cadarnya saat melihat dari jendela mobil Rafael sudah memasuki halaman rumah. Tidak berselang lama pria itu datang mengetuk pintu lalu masuk. Menaruh tas kerjanya di atas meja kecil lalu mencuci tangan. Rasanya sudah sangat rindu ingin melihat kedua jagoannya.

"Hari ini mereka rewel tidak?" Rafael tahu kalau di dekat jendela ada Annisa. Pria itu mulai tahu kebiasaan Annisa yang merupakan istrinya juga.

"Tidak, hari ini mereka sangat anteng." Sahut Annisa dari tempatnya.

Rafael hanya mengangguk lalu berbalik badan dan mendekati Annisa.

"Hari ini saya tidak sempat ke rumah sakit, setelah rapat di luar langsung pulang." Rafael sudah mau menceritakan apapun pada Annisa selama itu tentang Nesha dan anak-anaknya.

"Tadi saya mengajak Mama dan anak-anak ke sana. Alhamdulillahnya enggak tiga puluh menit. Tapi satu jam" Annisa tersenyum bahagia namun Rafael tidak bisa menikmatinya.

Ya, Rafael meminta Annisa untuk tetap menutup wajahnya selama mereka menikah. Dengan alasan ia tidak berhak melihat apapun yang ada pada diri Annisa selain pria yang benar-benar menjadi suami Annisa kelak. Pria itu tidak ingin memanfaatkan statusnya sebagai suami.

"Wah enak dong, bisa puas ngobrol sama Nesha." Rafael melipat kedua tangan di dadanya sambil tersenyum ramah.

"Hmmm, malahan Mama tadi menaruh Hasan dan Husein bergantian di atas dada Nesha. Cukup lama juga. Kami sangat berharap semoga secepatnya Nesha bisa sadar dan kembali sehat."

"Iya, saya juga sangat menginginkan adanya keajaiban untuk Nesha."

"Iya" sahut Annisa lirih.

"Kamu tidak tidur?" Rafael menurunkan tanganya lalu membuka jas dan menaruhnya ke dalam keranjang baju kotor yang terpisah dengan anak-anak.

"Iya, belum mengantuk. Mungkin sebentar lagi."

"Ok, saya mandi dulu. Rasanya sudah lengket banget."

"Iya."

Rafael pun segera meluncur ke dalam kamar mandi. Cukup lama Rafael berada di dalam sana, sudah sering kali Rafael berendam di air dingin guna meredam gairah dan hasratnya yang terkadang datang disaat yang tidak tepat. Hanya pada Nesha ia ingin melampiaskan semuanya.

"Cepatlah sadar, sayang. Aku sangat tersiksa." Rafael memukul kencang pinggiran bathtub. Kepalanya bersandar lalu mulai turun dan semakin turun hingga tubuhnya masuk ke dalam air.

Sejenak Rafael menahan nafasnya di bawah sana, setelah berhasil mengusir jauh gairah dan hasratnya buru-buru ia naik ke atas dengan nafas yang tersengal-sengal. Namun ia sangat puas dengan hasil yang didapatnya.

Rafael bangkit lalu menyambar kimono yang menggantung. Mengenakannya kemudian mengikatnya kencang. Sebab ia sadar di dalam kamar mandi tidak ada baju ganti yang dibawanya.

Ia keluar dari kamar mandi lalu melihat ke arah sofa dekat box bayi Hasan dan Husein. Di sana sudah ada Annisa lengkap dengan baju dan selimut tebalnya. Kedua mata perempuan itu sudah tertutup rapat.

Rafael segera mengenakan baju yang sudah diambilnya dari lemari. Pria itu menghampiri Hasan dan Husein lalu mengecupnya sebelum naik ke atas tempat tidur miliknya dan Nesha.

Waktu sudah pukul tujuh pagi ketika Annisa dan si kembar tiba di meja makan.

"Cucu-cucuku sudah wangi, tampan lagi. Sini gendong sama Nenek Kakek." Mama dan Papa mertua mengambil alih si kembar.

Annisa duduk tenang di sebelah Rafael. Ia mulai mengisi piring kosong yang ada didepannya. Mama mertua langsung melayangkan protes pada Annisa.

"Kamu ngambil makanan untuk diri sendiri?."

Annisa mengangguk mengiyakan sambil menghentikan aktivitasnya.

"Eh, sangat jauh beda sama Nesha. Nesha itu istri idaman, jadi rebutan para laki-laki di luar sana. Udah model terkenal, cantik, baik dan yang penting bakti sama suami. Enggak modelan kaya kamu, baju-bajunya aja syar'i tapi kelakuannya macam gini."

Mama mertua begitu sewot atas anggukan kepala Annisa. Ia tidak terima anak kesayangannya tidak diurus dengan baik.

"Ma, sudah. Tidak baik bicara begitu pada Annisa." Papa mertua menengahi.

Mama memberikan Hasan dan Husein pada Mbak Lastri dan si bungsu Renata lalu meminta mereka untuk membawanya ke kamar. Sebab ia belum puas menceramahi menantu barunya yang berpenampilan seperti ustadzah itu. Ia tidak menghiraukan keberadaan Papa mertua dan Rafael yang sudah mulai menyuap makanannya.

"Dengar Annisa! Perempuan seumuran kamu harusnya udah tahu tugas dan tanggung jawab seorang istri itu apa. Bukan begini, masa kamu kalah sama Nesha. Tahu begini mending Rafael nikah sama Yulia aja." Mama mertua bicara begitu dengan nada tinggi dan sangat marah.

Nama yang Mama mertua sebut datang tanpa diundang ke dalam rumah itu. Namun dengan akrab dan santainya Yulia menyapa Rafael, Mama dan Papa mertua.

"Selamat pagi, Rafa, Tante, Om." kemudian Yulia berdiri di samping Mama mertua. Tidak mempedulikan sapaannya diacuhkan oleh ketiga orang tersebut. Kelihatannya sedang ada perang.

Rafael menaruh sendok dan menyudahi makannya. Ia mengelap mulut dengan tissue lalu menatap sang Mama dan buka suara.

"Annisa sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dengan sangat baik, Ma. Tapi, ada beberapa hal yang bisa aku lakukan sendiri. Jadi itu bukan masalah untukku." Rafael bangkit lalu melirik pada Annisa yang duduk tertunduk.

"Kamu masuk ke kamar, nanti saya minta Mbak Lastri membawakan makanan untuk kamu. Saya harus berangkat sekarang, nanti terlambat karena saya harus ke rumah sakit dulu." Annisa berdiri dan mereka meninggalkan meja makan. Annisa menaiki tangga dan Rafael langsung menuju mobil.

Papa mertua juga menyusul Rafael, segera berangkat ke kantor. Sungguh sangat malas mendengar ocehan istrinya.

"Jadi itu Kakak nya Nesha? Istri yang baru Rafael?." Yulia duduk di samping Mama mertua. Ia menatap Renata yang baru turun lalu pamit harus ke berangkat ke kampus.

"Kamu belum makan, Renata."

"Gampang, Ma. Nanti di kantin kampus aja. Bye Ma, Kak Yulia."

"Iya, hati-hati." Jawab Mama mertua dan Yulia.

"Tante belum jawab pertanyaan aku." Yulia menoleh ke arah Mama mertua dan bertanya lagi mengenai perempuan bercadar itu.

"Iya, itu Annisa." Jawabnya singkat.

"Lagian, kenapa enggak nikah sama aku aja Rafa nya, Tante?. Padahal aku cinta mati sama Rafa, rela deh aku jadi istri kedua juga."

"Rafael nya yang enggak mau sama kamu, padahal Tante dan Renata sangat setujunya sama kamu." Mama mertua memasang wajah kecewa terhadap pilihan sang putra.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏😘😘

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

pernikahan macam apa gak jelas arahnya

2024-08-02

0

kairin

kairin

pingin nabok tu mak lampir....

2024-05-30

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Awas saja kalau mereka lihat wajah Annisa bakal melongo,segaknya adik iparnya baik tapi malah sama saja kayak mama Mertuanya🙄🙄

2024-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Episode 1
2 Bab 2 Episode 2
3 Bab 3 Episode 3
4 Bab 4 Episode 4
5 Bab 5 Episode 5
6 Bab 6 Episode 6
7 Bab 7 Episode 7
8 Bab 8 Episode 8
9 Bab 9 Episode 9
10 Bab 10 Episode 10
11 Bab 11 Episode 11
12 Bab 12 Episode 12
13 Bab 13 Episode 13
14 Bab 14 Episode 14
15 Bab 15 Episode 15
16 Bab 16 Episode 16
17 Bab 17 Episode 17
18 Bab 18 Episode 18
19 Bab 19 Episode 19
20 Bab 20 Episode 20
21 Bab 21 Episode 21
22 Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23 Bab 22 Episode 22
24 Bab 23 Episode 23
25 Bab 24 Episode 24
26 Bab 25 Episode 25
27 Bab 26 Episode 26
28 Bab 27 Episode 27
29 Bab 28 Episode 28
30 Bab 29 Episode 29
31 Bab 30 Episode 30
32 Bab 31 Episode 31
33 Bab 32 Episode 32
34 Bab 33 Episode 33
35 Bab 34 Episode 34
36 Bab 35 Episode 35
37 Bab 36 Episode 36
38 Bab 37 Episode 37
39 Bab 38 Episode 38
40 Bab 39 Episode 39
41 Bab 40 Episode 40
42 Bab 41 Episode 41
43 Bab 42 Episode 42
44 Bab 43 Episode 43
45 Bab 44 Episode 44
46 Bab 45 Episode 45
47 Bab 46 Episode 46
48 Bab 47 Episode 47
49 Bab 48 Episode 48
50 Bab 49 Episode 49
51 Bab 50 Episode 50
52 Bab 51 Episode 51
53 Bab 52 Episode 52
54 Bab 53 Episode 53
55 Bab 54 Episode 54
56 Bab 55 Episode 55
57 Bab 56 Episode 56
58 Bab 57 Episode 57
59 Bab 58 Episode 58
60 Bab 59 Episode 59
61 Bab 60 Episode 60
62 Bab 61 Episode 61
63 Bab 62 Episode 62
64 Bab 63 Episode 63
65 Bab 64 Episode 64
66 Bab 65 Episode 65
67 Bab 66 Episode 66
68 Bab 67 Episode 67
69 Bab 68 Episode 68
70 Bab 69 Episode 69
71 Bab 70 Episode 70
72 Bab 71 Episode 71
73 Bab 72 Episode 72
74 Bab 73 Episode 73
75 Bab 74 Episode 74
76 Bab 75 Episode 75
77 Bab 76 Episode 76
78 Bab 77 Episode 77
79 Bab 78 Episode 78
80 Bab 79 Episode 79
81 Bab 80 Episode 80
82 Bab 81 Episode 81
83 Bab 82 Episode 82
84 Bab 83 Episode 83
85 Bab 84 Episode 84
86 Bab 85 Episode 85
87 Bab 86 Episode 86
88 Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89 Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90 Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Episode 1
2
Bab 2 Episode 2
3
Bab 3 Episode 3
4
Bab 4 Episode 4
5
Bab 5 Episode 5
6
Bab 6 Episode 6
7
Bab 7 Episode 7
8
Bab 8 Episode 8
9
Bab 9 Episode 9
10
Bab 10 Episode 10
11
Bab 11 Episode 11
12
Bab 12 Episode 12
13
Bab 13 Episode 13
14
Bab 14 Episode 14
15
Bab 15 Episode 15
16
Bab 16 Episode 16
17
Bab 17 Episode 17
18
Bab 18 Episode 18
19
Bab 19 Episode 19
20
Bab 20 Episode 20
21
Bab 21 Episode 21
22
Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23
Bab 22 Episode 22
24
Bab 23 Episode 23
25
Bab 24 Episode 24
26
Bab 25 Episode 25
27
Bab 26 Episode 26
28
Bab 27 Episode 27
29
Bab 28 Episode 28
30
Bab 29 Episode 29
31
Bab 30 Episode 30
32
Bab 31 Episode 31
33
Bab 32 Episode 32
34
Bab 33 Episode 33
35
Bab 34 Episode 34
36
Bab 35 Episode 35
37
Bab 36 Episode 36
38
Bab 37 Episode 37
39
Bab 38 Episode 38
40
Bab 39 Episode 39
41
Bab 40 Episode 40
42
Bab 41 Episode 41
43
Bab 42 Episode 42
44
Bab 43 Episode 43
45
Bab 44 Episode 44
46
Bab 45 Episode 45
47
Bab 46 Episode 46
48
Bab 47 Episode 47
49
Bab 48 Episode 48
50
Bab 49 Episode 49
51
Bab 50 Episode 50
52
Bab 51 Episode 51
53
Bab 52 Episode 52
54
Bab 53 Episode 53
55
Bab 54 Episode 54
56
Bab 55 Episode 55
57
Bab 56 Episode 56
58
Bab 57 Episode 57
59
Bab 58 Episode 58
60
Bab 59 Episode 59
61
Bab 60 Episode 60
62
Bab 61 Episode 61
63
Bab 62 Episode 62
64
Bab 63 Episode 63
65
Bab 64 Episode 64
66
Bab 65 Episode 65
67
Bab 66 Episode 66
68
Bab 67 Episode 67
69
Bab 68 Episode 68
70
Bab 69 Episode 69
71
Bab 70 Episode 70
72
Bab 71 Episode 71
73
Bab 72 Episode 72
74
Bab 73 Episode 73
75
Bab 74 Episode 74
76
Bab 75 Episode 75
77
Bab 76 Episode 76
78
Bab 77 Episode 77
79
Bab 78 Episode 78
80
Bab 79 Episode 79
81
Bab 80 Episode 80
82
Bab 81 Episode 81
83
Bab 82 Episode 82
84
Bab 83 Episode 83
85
Bab 84 Episode 84
86
Bab 85 Episode 85
87
Bab 86 Episode 86
88
Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89
Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90
Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!