Rizky Pratama dan Aurelie merupakan kedua orang tua dari Abimanyu . Aurelie merupakan warga Prancis. Tama mengenal Aurel saat melanjutkan pendidikannya di Prancis. Mereka berdua menjalin hubungan hingga akhirnya memutuskan untuk menikah.
Abimanyu mempunyai seorang kakak angkat yang bernama Abian. Hubungan keduanya tidak terlalu baik. Abian seolah memberi jarak, setiap kali ia ingin mendekatinya .
Aurelie memang mengalami kesulitan kehamilan. Untungnya Tama dan keluarganya menerima segala kekurangannya. Mereka tidak pernah menuntut Aurel untuk segera memiliki momongan.
Namun yang namanya wanita pasti memiliki kekhawatiran. Sehingga di ulang tahun pernikahan mereka yang ke lima tahun Aurel meminta pada Tama untuk mengangkat seorang anak.
Tama dan Aurel akhirnya mengangkat seorang anak dari sebuah panti asuhan. Saat itu usia Abian masih dua tahun.
Abian sangat disayang oleh Aurel. Apapun yang ia inginkan selalu di penuhi . Sehingga membuat Abian menjadi pribadi yang manja dan Arogan.
Di usia pernikahan yang ke sepuluh, akhirnya Aurel hamil. Kehamilan Aurel merupakan hadiah pernikahan paling indah yang mereka dapatkan.
Meski Aurel sudah mengandung darah daging sendiri bukan berarti melupakan Abian. Dia tetap menyayangi bocah itu layaknya putra kandung sendiri.
Namun tidak dengan Abian. Dia merasa akan tersisihkan saat bayi itu lahir.
Padahal apa yang dikhawatirkan tidak pernah terjadi. Baik Tama maupun Aurel tidak pernah membedakan kasih sayang mereka. Bahkan saat Abimanyu lahir sekalipun.
Abimanyu memiliki sikap yang bertolak belakang dengan sang kakak. Dia sangat menyayangi Abian, meski Abian sering mengacuhkannya. Hingga saat ini hubungan keduanya masih tetap sama.
Kini Tama dan Aurel tinggal di Prancis. Keduanya memilih tinggal disana untuk melanjutkan usaha yang ditinggalkan oleh kedua orang tua Aurelie. Selain itu Aurel ingin masa tuanya tinggal di tanah kelahirannya.
Abian dan keluarganya juga tinggal di Prancis. Dia diberi kepercayaan untuk meneruskan perusahaan setelah Tama pensiun.
Bisnis Tama yang ada di Indonesia diserahkan pada Abimanyu. Jadi tidak ada yang di anak tirikan. Keduanya mendapatkan bagian yang sama.
Saat ini Tama dan Aurel tidak bisa menghadiri ulang tahun Alena dikarenakan kesehatan mereka yang kurang baik. Maklum usia Tama dan Aurel tidak muda lagi.
Sedangkan Abian mengikuti kedua orang tuanya. Jika orang tuanya datang, diapun akan datang. Kedua putra Abian juga tidak bisa datang karena dalam masa sekolah.
Alena bersama kedua orang tuanya merayakan ulang tahun bersama anak yatim piatu di panti asuhan. Kebetulan Abimanyu menjadi salah satu donatur tetap di panti asuhan tersebut.
Ulang tahun Alena berlangsung dengan gembira. Setelah makan-makan Alena membagikan bingkisan kecil untuk anak-anak panti yang sudah disediakan oleh Abimanyu. Bingkisan itu berisi peralatan tulis dan juga uang tunai. Alena sangat senang bisa berbagi kebahagiaan bersama anak-anak panti itu.
Setelah merayakan ulang tahun bersama para yatim piatu, Alena dan kedua orang tuanya langsung bertolak ke Bandung.
Villa yang dimiliki Abimanyu terletak di sebuah perbukitan. Untuk sampai kesana, mereka harus melewati jalan yang menanjak dan juga berkelok. Di sisi jalan terdapat jurang yang cukup curam. Meski begitu pemandangannya sangat indah.
Setelah perjalan yang lumayan lama akhirnya mereka pun tiba di Villa. Kedatangan mereka langsung disambut oleh penjaga Villa.
Abimanyu mempercayakan Villa itu kepada sepasang suami istri yang berusia sekitar empat puluh hingga empat puluh lima tahun . Keduanya merupakan penduduk asli daerah sekitar Villa.
Penjaga Villa itu bernama Rina dan Rangga. Keduanya memiliki dua orang anak yang tinggal di kota. Jadi villa itu hanya ditempati oleh mereka berdua.
"Assalamualaikum, " ucap Alena, Abimanyu dan juga Zahra dengan serempak.
"Waalaikum salam. Akhirnya Tuan dan nyonya datang juga."
"Alhamdulillah, cukup melelahkan si sebenarnya. Bagaimana kabar akang dan mbak yu?" tanya Abimanyu dengan ramah.
"Kami berdua juga baik Tuan."
"Apa kamar yang akan kami tempati sudah siap? "
"Setelah Tuan telpon kami langsung membersihkannya. Jadi Tuan dan Nyonya bisa langsung menempatinya."
"Terimakasih. Kami boleh langsung masuk, kan?"
"Tentu, silahkan!"
Abimanyu mengajak Zahra dan juga Alena masuk ke dalam rumah. Dia meminta Alena untuk beristirahat di kamar yang biasa ia tempati. Kemudian mengajak Zahra untuk masuk ke kamar mereka.
Alena memasuki kamarnya dengan wajah berbinar. Akhirnya ia bisa berlibur bersama kedua orangtuanya.
Alena meletakkan koper miliknya di sudut kamar. Dia tidak berniat untuk membongkar koper tersebut. Karena tubuhnya merasa lelah, dia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur. Mungkin sangking lelahnya, begitu menyentuh bantal matanya langsung terpejam.
Tok tok tok
Tok tok tok
Alena yang masih mengantuk merasa terganggu dengan ketukan di pintu. Mau tidak mau dia harus mengakhiri tidurnya. Dengan malas-malasan Alena turun dari atas ranjang dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek!
"Ada apa ya Bu dhe?"
"Nyonya sudah menunggu di ruang makan."
"Memangnya ini jam berapa?"
"Jam tujuh malam."
"Waduh, kok keblabasan sih," keluh Alena dengan cemberut.
"Memangnya kenapa, Non? "
"Hari ini sholat Ale bolong semua Bu dhe, " jawab Alena sambil terkekeh. Rina tersenyum dengan kejujuran Alena.
"Tolong bilang sama Mama untuk makan lebih dulu. Kalau menunggu Ale lama. Ale belum mandi."
"Kalau begitu Bu dhe kedapur dulu . "
"Oke! "
Setelah Rina pergi, Alena kembali memasuki kamarnya. Dia mengambil baju ganti yang ada di dalam koper dan membawanya ke kamar mandi.
Selesai mandi, Alena menunaikan ibadah sholat isya'. Setelah itu baru menyusul kedua orang tuanya ke ruang makan.
Abimanyu dan Zahra menunggu Alena dengan sabar. Lagi pula mereka belum terlalu lapar.
"Loh, kok Mama sama Mama belum makan sih?"
"Kan bintang utamanya belum datang."
"Ya maaf. Ale baru bangun."
"Its ok. Yuk kita makan! "
Alena menatap berbagai olahan makanan yang ada di atas meja. Dia sudah tidak sabar untuk memakannya.
Rina memang sengaja menyiapkan makanan khas Bandung yang menjadi kesukaannya. Seperti Bakakak Hayam, Nasi timbel lengkap dengan lauknya dan juga es oyen.
"Bu dhe Rina memang the best. Tahu aja kesukaanku."
"Syukurlah kalau begitu. Mama memang sengaja meminta Bu dhe untuk memasak masakan kesukaanmu."
"Terimakasih Mama cantik."
Tanpa banyak kata Alena mengisi piringnya dengan berbagai makanan yang tersaji di meja. Dia makan dengan lahap. Selain perutnya lapar, masakan Rina benar-benar enak.
Selesai makan ketiganya bersantai di ruang keluarga. Alena duduk diantara kedua orang tuanya.
"Besok kita kemana nih?"
"Jalan-jalan disekitar sini juga nggak masalah. Yang penting bisa sama Mama dan Papa."
"Kok tumben banget sih? " tanya Zahra yang merasa aneh dengan Alena.
"Entah. Tapi yang pasti nanti malam Ale pengen tidur bertiga sama kalian."
"No! " pekik Abimanyu dengan spontan.
"Kok Papa gitu sih. Katanya tadi_"
"Ya bukan dengan tidur bareng dong ,Sayang. "
"Tapi Ale pengenya tidur bertiga. Gimana dong? "
Abimanyu menatap wajah sang istri yang juga sedang menatapnya. Sepertinya malam ini mereka harus cuti dulu. Padahal Abimanyu sudah merencanakan banyak hal untuk melakukan hal-hal yang enak bersama sang istri. Jadi gatot deh. Kasihan🤭🤭🤭🤭.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Atoen Bumz Bums
Hari terakhir tidur sekeluarga y
2025-04-26
0
Qaisaa Nazarudin
Bahaya banget jalannya, Udah tau keadaan jalan kek gitu,ngapain masih mau memiliki villa disana..🤦🤦
2024-08-02
1
mecca
gatot enggak tuh hihihi hadeuhh...ada ada aja thor thor, semangat terus thor n semoga sehat selalu💪💪💪💪
2024-04-21
0