FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Episode 1 - Pertemuan di tangga

Zuya Jewis, 18 tahun. Gadis manis berperawakan tomboy tapi penakut gelap dan manja. Zuya memiliki tiga sahabat cowok yang selalu siap siaga membantunya melakukan apa saja. Murni sahabatan. Alasan Zuya memilih bersahabat dengan para cowok-cowok itu adalah karena dia benci dengan persahabatan cewek yang ujung-ujungnya malah musuhan karena iri hati.

Kenapa dia bisa bilang begitu?

Tentu karena ia pernah mengalaminya sendiri. Di mana  waktu SMP ada sahabat dekatnya cewek namun diam-diam iri berat sama dia dan melakukan banyak hal jahat di belakang dia. Bahkan sampai  memfitnahnya. Karena pengalaman menyakitkan itu, Zuya tidak ingin menjalin hubungan persahabatan dengan yang namanya cewek. Kalau hanya sekadar pertemanan biasa saja bisa. Tapi kalau bersahabat untuk saling berbagi rahasia, tidak akan lagi. Dia sudah kapok, trauma pokoknya.

Keno, Igo dan Bowen adalah sahabat yang Zuya temukan waktu kelas satu SMA. Pertama kali bertemu di sekolah dulu mereka adalah kumpulan cowok-cowok populer. Bowen kapten basket, Keno pinter banget melukis dan calon seniman hebat, dan Igo selalu mendapatkan juara umum tingkat sekolah.

Awal mula Zuya ingin berteman dengan mereka adalah karena gadis itu merasa mereka sangat keren. Tapi ketiga cowok tersebut selalu menghindari dia saat pertama kali dia mendekati mereka.

Namun dengan berbagai cara yang Zuya lakukan, dia pun berhasil. Mereka berempat jadi sahabat dekat sampai sekarang. Akhirnya dengan segala drama dan kenakalan yang mereka lakukan sewaktu sekolah, ke ke-empat sahabat itu pun berhasil lulus dari SMA dan mendaftar ke universitas yang sama.

Far University. Salah satu universitas swasta terkenal di kota itu.

Zuya dan ketiga sahabat cowoknya mengambil jurusan yang beda-beda. Zuya memilih jurusan bisnis sesuai permintaan papanya, Bowen jurusan olahraga, Keno Desain komunikasi visual dan Igo jurusan kedokteran. Igo ingin jadi dokter, karena panutannya adalah Aerin. Setiap ada kesempatan mereka berempat selalu kumpul bareng.

"Zu, bukannya kamu ada kelas sekarang?" Keno mengingatkan. Seingat dia Zuya ada kelas manajemen bisnis siang ini. Ke-empatnya lagi santai di kantin kampus.

Zuya melirik jam tangannya dan melotot.

"Ya ampun bener, kok aku bisa lupa ya?"

"Udah nggak usah banyak omong. Cepet pergi sana!" timpal Bowen. Zuya pun berdiri, pergi dari situ meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Bye gaees!" serunya.

"Lihat dia, santai sekali." ujar Keno menggeleng-geleng kepala.

"Kamu kayak nggak tahu dia aja." kata Bowen.

Zuya berjalan dengan santai menaiki tangga menuju lantai tiga, kelasnya hari ini berada di lantai tersebut. Tangannya sibuk membaca pesan grup kelas di hapenya sampai dia tidak lihat ada seseorang yang turun dari tangga itu dan menabraknya.

Kalau pria itu tidak cepat-cepat meraih pinggangnya, bisa dipastikan sekarang dia sudah jatuh. Untung hapenya doang yang terbang.

Mata Zuya mengikuti arah kemana hapenya jatuh. Ia sama sekali belum sadar badannya sudah menempel dengan seseorang didepannya yang  posisinya memegang pinggang gadis itu. Laki-laki tersebut terus menatap gerak-geriknya lama. Pemilik wajah tampan itu juga cukup kaget melihat siapa gadis di depannya sekarang ini, yang menabraknya.

"Hape aku," gumam Zuya dengan wajah sedih. Ia ingin turun mengambil hapenya yang terjatuh tapi tubuhnya tidak bisa bergerak. Jelaslah, orang ada yang tahan.

Gadis itu berbalik dan menatap ke laki-laki didepannya. Jarak mereka sangat dekat hingga ia bisa merasakan nafas laki-laki itu diwajahnya begitupun sebaliknya. Pandangan mereka bertemu, cowok didepannya itu awalnya menatapnya datar, lalu menyeringai.

Zuya jelas kenal siapa pemilik wajah tampan itu. Sudah hampir dua tahun ini mereka tidak pernah bertemu lagi. 

Zuya ingat terakhir kali mereka bertemu di resepsi pernikahannya kak Anson dan kak Aerin. Benar. Siapa lagi coba kalau bukan Zhawn. Dua tahun tidak ketemu, wajahnya makin tampan saja. Zuya tidak menyangka mereka akan bertemu lagi dengan cara begini.

Mata Zuya berkedip-kedip karena gatal. Ia bisa merasakan tangan laki-laki itu di pinggangnya.

"Kalo jalan yang bener. Pake mata dedek." ujar Shawn pakai embel-embel dedek di belakangnya.

Gadis itu kini sudah terlihat lebih dewasa dari dua tahun lalu. Makin cantik juga. Entah kenapa Zhawn senang saja membuat gadis itu kesal. Tangan Shawn tetap setia berada di pinggang Zuya. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

"Dengar baik-baik ya om, dimana-mana kalo jalan itu pake kaki. Bukan pake mata. Dan jangan panggil aku dedek, aku bukan dedek om-om jelek kayak kamu!" balas Zuya dongkol.

Shawn didepannya mendengus pelan memperhatikan tingkah Zuya. Ia gondok mendengarnya. Tapi merasa lucu. Gadis ini belum berubah. Wajahnya mungkin bertambah dewasa, tapi sifatnya masih sama.

"Bisa lepasin aku nggak om?" ucap cewek itu. Sementara Shawn yang masih betah berlama-lama memeluk pinggang gadis itu pun melepaskan tangannya perlahan-lahan supaya Zuya tidak terjatuh.

Setelah dirinya bebas, Zuya cepat-cepat berlari turun tangga. Ia mengambil hapenya dan memeriksa kalau benda itu baik-baik saja atau nggak, sedang cowok yang tabrakan dengannya tadi masih setia memperhatikannya dari anak tangga.

Ia melihat Zuya tersenyum lebar sambil menatap hape miliknya. Artinya benda itu baik-baik saja tidak ada kerusakan. Cewek itu menatap Shawn lagi dari bawah dengan raut wajah memusuhi Shawn, lalu berjalan kembali menaiki tangga. Ia berhenti sebentar sebelum melewati pria itu, dan memeletkan lidah.

Shawn menyunggingkan bibirnya. Dan dengan cepat kembali meraih pinggang Zuya lagi. Gadis itu selalu berhasil membuatnya ingin menggodanya terus. Pokoknya mereka kalau bertemu, sudah seperti kucing dan tikus saja. Selalu saja ada yang diperdebatkan.

"Apa-apaan, lepas nggak?" Zuya menatap Shawn galak.

"Dua tahu tidak ketemu, kau tambah galak saja dedek." tangan laki-laki itu yang lain mencolek pipi tembem Zuya. Ia tidak pernah berinisiatif menyentuh wanita lain sebelumnya. Zuya gadis pertama yang sangat ingin dia goda.

Karena gadis ini menarik. Terbukti sampai sekarang Shawn masih mengingatnya. Apalagi pertemuan mereka yang terakhir menyimpan kenangan yang menyenangkan di hati seorang Shawn. Kadang saat pikirannya penuh dengan beban pekerjaan yang berat dan menumpuk, ia akan mengingat ekspresi Zuya yang makan kue di bawah kolong meja pesta keluarganya sendiri seperti seorang pencuri. Tingkah Zuya yang lucu dan konyol sungguh membuatnya merasa sangat terhibur.

"Aku bilang lepas!"

"Shawn, ternyata kau di sini."

Suara bas dari bawah tangga sontak membuat Shawn menoleh. Zuya memakai kesempatan itu menggigit lengan Shawn hingga mau tak mau laki-laki itu melepaskan dan Zuya kabur begitu saja menaiki anak tangga ke lantai atas.

"Om jelek... Kita pasti nggak akan ketemu lagi wleee!" serunya setelah mencapai anak tangga paling atas.

Shawn mendongak ke atas dan  tertawa kecil, sementara laki-laki yang memanggilnya hanya menatap kebingungan.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Setelah baca kisah para Dokter yg HOT skrng lnjut yg ini...walau terlmbat aku menunggu kisah ini Thor....pasti makin seru...

2024-05-19

3

Mamah Kekey

Mamah Kekey

waw.. mampir lagi KK...

2024-05-23

2

Widya Puspita

Widya Puspita

Hay thoor,salam kenal dan ijin nyimak🙏😊

2024-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pertemuan di tangga
2 Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3 Episode 3 - Ijin mau ...
4 Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5 Episode 5 - Gigitan di bahu
6 Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7 Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8 Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9 Episode 9 - Cerewet
10 Episode 10 - Pindah ke apartemen
11 Episode 11 - Karena om jelek
12 Episode 12 - Perkara burung
13 Episode 13 - Beli satu gratis satu
14 Episode 14 - Om!
15 Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16 Episode 16 - Om jelek, sok cool
17 Episode 17 - Aska dingin sekali
18 Episode 18 - Zuya kaget
19 Episode 19 - Makan bareng
20 Episode 20 - Alkohol
21 Episode 21 - Zuya mabuk?
22 Episode 22
23 Episode 23 - Lapangan
24 Episode 24 - Ada cctv?
25 Episode 25 - Minta di amputasi?
26 Episode 26 - Pulang sama abang
27 Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28 Episode 28
29 Penokohan
30 Episode 29 - Liburan
31 Episode 30 - Om jelek mesum!
32 Episode 31 - Memijit apa?
33 Episode 32 - Kecupan singkat
34 Episode 33 - Penipu kecil
35 Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36 Episode 35 Jembatan gantung
37 Episode 36 - Kebun buah
38 Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39 Episode 38 - Kamu suka dia?
40 Episode 39 - Suara aneh
41 Episode 40 - Dicekik
42 Episode 41 Bowen akan menuntut
43 Episode 42 UKS
44 Episode 43 Shawn kangen
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1 - Pertemuan di tangga
2
Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3
Episode 3 - Ijin mau ...
4
Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5
Episode 5 - Gigitan di bahu
6
Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7
Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8
Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9
Episode 9 - Cerewet
10
Episode 10 - Pindah ke apartemen
11
Episode 11 - Karena om jelek
12
Episode 12 - Perkara burung
13
Episode 13 - Beli satu gratis satu
14
Episode 14 - Om!
15
Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16
Episode 16 - Om jelek, sok cool
17
Episode 17 - Aska dingin sekali
18
Episode 18 - Zuya kaget
19
Episode 19 - Makan bareng
20
Episode 20 - Alkohol
21
Episode 21 - Zuya mabuk?
22
Episode 22
23
Episode 23 - Lapangan
24
Episode 24 - Ada cctv?
25
Episode 25 - Minta di amputasi?
26
Episode 26 - Pulang sama abang
27
Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28
Episode 28
29
Penokohan
30
Episode 29 - Liburan
31
Episode 30 - Om jelek mesum!
32
Episode 31 - Memijit apa?
33
Episode 32 - Kecupan singkat
34
Episode 33 - Penipu kecil
35
Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36
Episode 35 Jembatan gantung
37
Episode 36 - Kebun buah
38
Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39
Episode 38 - Kamu suka dia?
40
Episode 39 - Suara aneh
41
Episode 40 - Dicekik
42
Episode 41 Bowen akan menuntut
43
Episode 42 UKS
44
Episode 43 Shawn kangen
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!