setelah kejadian itu... pandangan aresna menggelap.. ia berpikir itulah akhir hidupnya. Namun ternyata ia salah.
ia merasakan ada cahaya yang masuk ke matanya dan seketika itu ia merasakan sakit luar biasa pada kepalanya.
ia melihat ingatan yang begitu asing baginya..
ia mulai membuka mata dan terlihatlah seorang pemuda tampan yang melihatnya dengan tajam dan penuh kebencian. Seketika itu aresna terkaget, karena saat ia melihat ingatan asing tersebut... Ia melihat pria tersebutlah yang akan membunuhnya seorang gadis bernama erastia di masa depan.
aresna veronica
( sebenarnya apa yang terjadi!? mengapa aku dapat melihatnya? )
xavier candinal
ERASTIA, tidak bisakah kamu meninggalkan delina!?
❄️❄️❄️❄️
erastia penelope
DEG
erastia penelope
( Erastia? Kenapa dia memanggilku dengan nama erastia? Atau jangan-jangan.. )
erastia penelope
( Aku masuk ke tubuh erastia!? )
erastia penelope
*melihat ke arah xavier*
erastia penelope
( lebih baik pahami situasi terlebih dahulu. Menurut ingatan erastia, pria ini adalah xavier dan wanita di belakangnya yang sedang terhisak itu adalah kembaran erastia... Delina. Erastia baru saja menampar delina, karena delina mendekati xavier yang merupakan tunangan erastia. Menurutku memang bagus jika pelakor sepertinya di tampar karena kalo di dunia nyata pasti sudah dimaki, bully, disiksa, dan macam-macam. )
erastia penelope
*merubah raut wajahnya menjadi sedih*
erastia penelope
XAVIER! Dialah yang seharusnya kamu benci
*menunjuk delina*
erastia penelope
Dia yang membuat hubungan kita hancur! Kamu itu tunanganku! bukan tunangan delina, xavier!
xavier candinal
*menatap tajam*
xavier candinal
Sejak awal aku memang tak menyukaimu bodoh! ❄️❄️❄️❄️❄️
erastia penelope
*pura" kaget*
delina penelope
Xavier... kamu tidak boleh begini hanya karena aku... bagaimanapun kamu juga adalah tunangan kakakku..
xavier candinal
kamu terlalu baik delina.
*lembut*
xavier candinal
*melihat ke arah erastia dan menamparnya*
erastia penelope
*terjatuh*
erastia penelope
*kaget dan melihat ke arah xavier*
erastia penelope
( berani sekali dia menamparku! Andai jika bukan karena aku baru saja menempati tubuh ini! pasti sudah ku cabik-cabik kau! )
Comments