Malam Petaka Party 17 Tahun
Mobil mewah berhenti di kediaman rumah mewah mewah dan luas. Rumah dengan bangunan klasik Eropa.
2 Wanita cantik langsung keluar dari mobil tersebut dengan memakai seragam sekolah yang sama.
Aurora Almira Dehway yang biasa di panggil Rora gadis berusia 17 tahun yang mempunyai wajah cantik berkulit putih. Wanita yang memiliki tinggi 163 dengan tubuh langsingnya dan rambut sebahunya.
Alethea Zevanya Dehway yang biasa di panggil Zeva yang berusia 16 tahun dengan wajah cantik putih bersih dan tinggi 163 sama dengan Rora.
2 gadis cantik itu adalah kakak beradik yang usianya sangat berdekatan yang hanya berbeda satu tahun saja. Anak dari Risya Hariyanto dan Arga Dehway. Pasangan suami istri yang memiliki anak dengan jarak yang. Seorang pengusaha dengan kekayaan yang tidak terhitung.
...Saya mengambil kisah dari anak Risya dan Arga yang sudah remaja. Bisa melihat Novel sebelumnya. Mantan Tapi Menikah Yukk...
Dua kakak beradik itu langsung memasuki rumah dan di rumah sudah terlihat ada Arga yang melihat ponselnya.
"Papa sudah pulang!" sapa Rora dengan bahagianya yang sumringah sama dengan Zeva yang tidak kalah sumringahnya. Mereka berdua berlari seperti anak kecil menghampiri sang papa dan langsung memeluk sang papa.
"Papa kapan pulang Rora kangen tahu sama papa?" ucap Rora.
"Zeva juga kangen," ucap Zeva yang tidak mau kalah merindukan sang papa.
"Papa juga kangen sama kalian berdua," sahut Arga yang mencium kening kedua putrinya itu yang beranjak dewasa.
"Lalu apa papa membawakan oleh-oleh untuk kita?" tanya Rora.
"Pasti papa membawa oleh-oleh untuk anak papa yang sangat pintar-pintar ini," jawab Arga.
"Kalau begitu oleh-oleh untuk Rora akan double. Karena Rora hari ini menang olimpiade fisika," ucap Rora yang menuntut hadiah yang menuntut hadiah berlipat-lipat.
"Wah itu hebat sekali. Papa bangga mendengarnya, kamu tingkatkan lagi prestasi kamu," sahut Arga yang kembali mencium dahi putrinya yang pasti sebagai orang tua sangat bangga dengan memiliki putri yang berprestasi.
"Hadiahnya ada sama mama nanti mama akan berikan," sahut Risya yang tiba-tiba datang yang membawakan orens jus untuk suaminya.
"Baiklah Rora akan menunggu," sahut Rora yang sudah tidak sabaran untuk mendapatkan hadiah dari sang papa yang memang baru melakukan perjalanan bisnis ke Luar Negeri dan sekarang baru pulang.
"Rora, kamu tingkatkan terus prestasi kamu ya. Supaya kamu lulus kedokteran. Jadi harus belajar yang keras dan jangan main-main. Apalagi pacar-pacaran," ucap Arga yang memang sangat tegas pada anaknya. Mendidik 2 putrinya sejak dulu tidak main-main mengingat pergaulan anak zaman sekarang yang sudah di luar zona.
"Pasti pah. Jangan khawatir lulus SMA nanti Rora akan lulus masuk universitas ke Dokteran," ucap Rora dengan semangat dan sangat yakin.
"Papa tahu kamu pasti akan lulus dengan nilai yang terbaik dan bisa menjadi Dokter yang hebat," ucap Arryan yang membuat Rora tersenyum mengangguk.
"Sama dengan kamu Zeva. Kamu juga rajin belajar. Kamu masih kelas 2 dan papa juga ingin kamu bisa mengejar cita-cita kamu," ucap Arga.
"Iya pah!" sahut Zeva.
"Ya sudah sekarang kalian berdua ganti seragam sana!" titah Risya.
"Baik mah, baik pah!" sahut Zeva dan Rora serentak dan keduanya yang langsung masuk ke kamar masing-masing.
"Tidak terasa sayang, anak kita sudah remaja dan sebentar lagi mereka juga beranjak dewasa," ucap Risya.
"Iya. Kita harus menjaga mereka. Mengingat pergaulan anak-anak remaja sekarang terlalu bebas dan itu alasannya aku tidak mengijinkan keduanya untuk pacaran sebelum mereka 20 tahun. Karena aku tidak ingin hal-hal yang di takutkan akan terjadi," ucap Arga.
"Iya sayang. Aku juga sebagai ibu pasti menakutkan anak-anak kita terjerumus hal yang tidak baik dan kita sebagai orang tua yang harus selalu mengawasi anak-anak kita," sahut Risya yang setuju dengan apa yang di katakan suaminya.
Meski Rora dan Zeva anak dari pengusaha Kaya dan serba ada. Tetapi keduanya tidak mendapatkan kebebasan seperti anak-anak yang lainnya. Remaja seperti mereka pacaran pasti sudah mulai. Tetapi Arga tidak mengizinkan putrinya untuk berpacaran.
Jangankan berpacaran. Keluar malam putrinya juga tidak diizinkan jika tidak ada pengawasan sopir. Jadi mau ke mana-mana Rora dan Zeva selalu didampingi sopir yang di percaya Arga dan Risya.
Jadi keduanya hidup tidak bebas. Seperti anak-anak orang kaya pada umumnya yang pulang sekolah mungkin nongkrong ke mall atau mungkin jalan ke sana kemari liburan ke sana kemari dan mereka tidak akan mendapatkan hal seperti itu tanpa ada orang tua dan juga pengawasan dari orang yang bekerja di rumah mereka.
Rora dan Zeva juga tidak pernah protes. Karena dari kecil sudah di kenalkan dengan lingkungan seperti itu. Jadi mereka tidak perlu mengeluh lagi atau harus bertanya alasannya apa.
******
Rora dan Zeva masuk ke dalam kamar masing-masing. Kamar Rora yang bertemakan warna pink dengan arsitektur kamar yang tidak lepas dari berwarna pink dari lemari dinding dan stiker lainnya. Di dalam kamar Rora juga penuh dengan penghargaan dan juga piala-piala. Rora murid yang paling pintar di sekolahnya dan mendapatkan juara 1 umum.
Berbeda dengan kamar Zeva. Zeva memilih kamar yang hanya berwarna putih dan juga coklat. Zeva tidak terlalu suka heboh dan memang lebih suka natural. Di kamarnya juga ada beberapa piala yang dengan prestasi yang di raihnya.
Arga dan Risya memang sangat beruntung memiliki dua putri cantik dan memiliki prestasi yang luar biasa di sekolahnya.
Rora yang sudah mengganti seragam sekolahnya langsung mengambil buku dan telungkup di atas kasur yang langsung membaca buku. Aktivitas mereka setelah pulang sekolah memang hanya belajar dan tidak.
Ting.
Ponsel Rora berbunyi yang langsung masuk pesan.
"Ulang tahun Steffi!" gumam Rora yang menerima undangan ulang tahun teman satu kelasnya.
Hahhhh
Rora menghela nafasnya.
"Minggu depan Steffy berulang tahun ke 17 tahun sama dengan ku yang juga akan ulang tahun yang ke 17 tahun. Tapi Steffy enak sekali bisa merayakan ulang tahunnya di Vila milik keluarganya di Bali. Kalau aku pasti tidak bisa seperti Steffy. Papa dan mama hanya mengajak makan malam dengan keluarga besar. Udah deh. Nggak ada acara apa-apa seperti mengundang teman-teman atau party. Arghhh boro-boro semua itu," keluh Rora dengan menghela nafasnya yang mengeluhkan perbedaan dengan teman-temannya yang memang memiliki kehidupan yang bebas.
Rora pasti kadang-kadang iri dengan anak-anak yang lain yang seusia yang tidak seberuntung dirinya.
**********
Pagi kembali tiba. Arga dan Risya sudah berada di meja makan dan tidak lama kedua Putri mereka Rora dan Zeva sudah berada menuruni anak tangga yang memulai sarapan. Rora dan Zeva sudah lengkap memakai seragam sekolah mereka yang menghampiri ke-2 orang tua mereka.
"Pagi mama! Pagi pah!" sapa Rora dan Zeva.
"Pagi sayang, ayo sarapan!" sahut Risya. Rora dan Zeva langsung duduk dan mengambil sarapan mereka berdua.
"Hmmm Rora bentar lagi kamu ulang tahun. Mau hadiah apa?" tanya Risya.
"Bisa tidak Rora minta untuk di rayakan bersama teman-teman dan tidak hanya keluarga," ucap Rora yang berbicara pelan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments