BAB 3

Devika/ vika
Devika/ vika
TIDAKKKKKKKKKKK!!!!
***
Devika/ vika
Devika/ vika
AAAAAAARGHHH!!!
Devi terbangun dari tempat tidurnya sambil berteriak. Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya, nafasnya juga terengah-engah.
Ratih
Ratih
Nyonya? Kenapa nyonya?! *ucap seorang pelayan yang tadi sedang mengganti kompres di dahi Devi dan terkejut mendengar Devi tiba-tiba bangun sambil berteriak begini.
Devi yang sedang mengatur nafasnya, seketika langsung bingung melihat orang asing yang ada di depannya sekarang. Dia tidak mengenal sama sekali sosok di hadapannya itu. Bahkan dia tidak tahu dia sedang berada di mana sekarang.
Ratih
Ratih
Nyonya? Nyonya tidak kenapa-kenapa kan? Masih ada yang sakit nyonya? *ucap pelayan itu sambil menatap Devi yang sedang memandangi sekitarnya, kebingungan.
Devika/ vika
Devika/ vika
Ka-kamu siapa?
Pertanyaan Devi langsung membuat pelayan itu terkejut sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Ratih
Ratih
Nyo-nyonya? Nyonya tidak ingat siapa saya? Saya Ratih, pelayan nyonya *ucap Ratih sambil kebingungan.
Nyonyanya ini sebelumnya memang sedang demam. Sudah dua hari demannya tinggi sekali. Segala obat sudah diberikan oleh dokter, tapi demamnya tidak kunjung turun juga. Tapi saat terbangun, nyonyanya malah tidak ingat siapa dirinya. Hal ini membuat Ratih langsung bergegas keluar dari kamar Devi, entah mau pergi ke mana.
Devi yang ditinggal sendirian, masih merasa sangat kebingungan. Dia menatap kamar yang sedang dia tempati sekarang. Kamar yang sangat luas dan sangat mewah, beda sekali dengan kamarnya yang hanya sepetak dan kumuh. Sejak dia tinggal sendiri karena orangtuanya yang sudah tiada, dia memang menjalani kehidupan yang sangat pahit. Dia bertahan hidup dengan gaji yang tidak seberapa, dan hanya bisa tinggal di kos-kosan yang hanya sepetak. Mendadak, dia ingat apa yang terjadi padanya sebelumnya.
Devika/ vika
Devika/ vika
Aku kan kecelakaan tadi? Kenapa sekarang badanku ngga sakit lagi? Terus kemana luka-lukanya? *ucap Devi sambil mengecek seluruh tubuhnya.
Bersih dan mulus, tidak ada luka sedikitpun. Hanya kepalanya saja yang masih sedikit terasa sakit. Devi yang tidak percaya karena luka-lukanya itu telah menghilang, langsung turun dari kasur untuk melihatnya sendiri di cermin besar yang ada di sudut kamar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!