"Mas, mas yakin sama semua keputusan ini aku takut dia gak menerima aku mas" terdengar suara wanita dari dalam rumah alana, "Jangan takut, anaknya baik kok" yah itu suara papah pikir alana
Alana Zea
*menguping pembicaraan dari depan pintu
Alana Zea
Masuk gak yaa
Alana Zea
masuk deh (membuka pintu yang memang sengaja tak dikunci)
Alana Zea
Assalamualaikum pahh, alana pulang (basi basi)
Waalaikumsalam
Andika brasmana ja (papa alana)
Anak papah udah pulang (menghampiri alana)
Alana Zea
Oh belum pak ini raga alana aja jiwa nya jiwa raisa yang nempel ke alana aja (dengan nada canda)
Andika brasmana ja (papa alana)
Anak ku (dramatis)
Alana Zea
HAHAHA APASI PAH
"Mas" panggil wanita itu menghampiri andika
alana tersentak melihat wanita yang akan papa nya perkenalkan
Alana Zea
Tante
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Lo nak alana
Wahh mereka saling kenal? Tak begitu, kebetulan saja. Dunia memang sempit ya, kala itu alana membantu seorang wanita sedang kerepotan membawa barang yang hampir menutupi wajahnya, mereka saling memperkenalkan nama mereka dan berpisah setelah itu
Andika bingung
Andika brasmana ja (papa alana)
Kalian saling kenal?
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Aa itu, dia alana pernah bantuin aku bawa barang buat nyebrang tapi aku kesusahan bawa (jelasnya)
Alana Zea
Jadi tante mau jadi ibu sambung alana (kegirangan)
Alana Zea
Yeyy, alana dapet ibu sambung cantik kaya tante nafisa
Alana memang kelihatan dewasa, tapi sedewasa nya seseorang pasti akan terlihat seperti anak kecil juga
.
sekarang mereka menempati meja bundar yang biasanya alana dan andika untuk makan, kini berbeda meja itu akan memiliki anggota baru yang akan mengisi kursi disamping tuannya andika. Menduduki kursinya masing-masing mengobrol ria membahas masa depan
Alana Zea
Jadi kapan rencana nya? (mode serius)
Andika brasmana ja (papa alana)
Minggu depan
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Ukkhuk (tersedak)
Andika brasmana ja (papa alana)
Eh pelan pelan (menepuk punggung nafisa pelan)
Andika brasmana ja (papa alana)
Diminum in dulu sayang (menawarkan segelas air putih)
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
*menerima
Alana Zea
EKhemm (berdeham)
Andika brasmana ja (papa alana)
Eh ada nyamuk ya
Alana Zea
Papahhhh (nada kesal)
Andika brasmana ja (papa alana)
Hahahhaa
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Mas beneran minggu depan?
Andika brasmana ja (papa alana)
Kalo kamu siap
Alana Zea
SIAPPP
Sontak 2 orang yg duduk depan alana menatap tawa
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Kok malah alana yang siap
Andika brasmana ja (papa alana)
Iya tuh
Alana Zea
Ehh
Alana Zea
Alanaa mau minggu depan, biar bisa pamer ke raisa sama hadii (nada sombong)
Andika brasmana ja (papa alana)
Tapi calon bunda mu ini belum jawab (menatap nafisa)
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Iya aku siap (malu-malu)
Alana Zea
Tuh kan siapp, lebih cepat lebih baik kan pah
Andika brasmana ja (papa alana)
Iyaa
Alana berdiri meninggalkan kursinya, menghampiri nafisa
Alana Zea
Ayok calon bunda (menarik tangan nafisa)
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
Eh eh, mau kemana?
Alana Zea
Mau kemana lagi nyari gaun sekalian cincin donggg gimana si calon bunda ini
Lili Nafisah (bunda sambung alana)
*tersipu malu
Andika brasmana ja (papa alana)
Hahaha (menggeleng-geleng kepala)
Alana Zea
Ayok ayok
.
Ketika matahari perlahan tenggelam di balik cakrawala, langit berubah menjadi warna jingga yang indah, menandakan bahwa malam akan segera tiba dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit yang gelap, membawa suasana yang tenang dan damai
Taman kota karanganyar
Ada banyak orang berlalu lalang menikmati malam di taman kota karanganyar
Tersorot oleh cahaya lembut lampu jalan, sepasang kekasih duduk berdua di kursi panjang yang memang berada di sana, menikmati malam yang tenang dan damai sambil menikmati kopi hangat yang mereka beli, obrolan mereka mengalir lembut seperti sungai yang tenang, dan tatapan mata mereka penuh dengan kasih sayang, seolah-olah waktu berhenti sejenak hanya untuk mereka berdua.
Ailya Kalila
Sayang cantik ya bulan sabitnya
Fajar Aksara Abiyyu
iya kaya kamu
Ailya Kalila
Apasih gombal
Fajar Aksara Abiyyu
Kenyataan (tersenyum lembut)
Ailya Kalila
aku malu nihh (pipi memerah)
Fajar Aksara Abiyyu
Pipinya merah tuh
Ailya Kalila
Kamu ihh
Fajar Aksara Abiyyu
Hahaha
Fajar Aksara Abiyyu
gemess, pacar siapa si inii (memegang kedua pipi aliya)
Serasa dunia milik mereka berdua yah
Tink
Tink
suara ponsel menandakan pesan masuk ke salah satu ponsel diantara 2 manusia yang sedang mesra mesra nya
Ailya Kalila
*mengais tas nya
Ailya Kalila
ada pesan dari mamah
Fajar Aksara Abiyyu
bales dulu aja siapa tau penting
Ailya Kalila
Iya (mengotak atik ponselnya)
...
???
Tolong otak gwe buntu, belum baca buku novel lagi 😭😭😭😭🦖
Comments