NUR 2

"Aku melihat semuanya, bahkan kami melihat sosok yang selama ini mengganggumu. Dan sekarang sosok itu ada di sini, ia selalu mengikuti kemana pun kamu pergi." jawab Anin, ia pun menatap ke arah pintu, Karena sosok itu, kini sedang berdiri di sana.

Bulu kuduk Nur pun langsung berdiri, mendengar ucapan Anin dan melihat ke arah yang di lihat Anin. Namun, nihil... ia tak melihat apapun di sana.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?" tanya Nur

"Menghancurkan boneka itu sekarang juga, sebelum nyawamu benar-benar terancam bahaya." jawab Amira

DEG

"Kenapa? Apa kamu keberatan? Itu terserah padamu, kami hanya membantu. Bila kamu masih mempertahankan boneka itu, maka selamat menikmati detik-detik ajalmu." ucap Adikirana

DEG

Nur mengangguk cepat, ia harus menyingkirkan boneka itu. Ia ingin hidup tenang seperti dulu, tanpa ada gangguan hal-hal ghaib seperti selama beberapa hari ini.

"Kalau begitu, kita akan ke rumahmu hari ini sepulang sekolah." ucap Kalila

"Aku akan memasang perisai padamu, agar sosok itu tidak mendekatimu sampai pulang. Kami harus kembali ke kelas, karena pelajaran masih berlangsung." ucap Adikirana

"Kalian akan meninggalkanku di sini? Bersama sosok itu, sendiri?" tanya Nur ketakutan

"Tenanglah, kamu tidak akan di ganggu olehnya, karena ia takkan bisa masuk melewati perisai ini." jawab Anin menenangkan Nur, meski ia ragu dan juga takut. Nur mengangguk, ia juga tidak bisa mengorbankan pendidikan teman-temannya.

Begitu Adikirana memasang perisai, Nur pun melihat sosok itu. Bahkan, bukan hanya sosok itu. Nur juga bisa melihat, makhluk tak kasat mata lainnya di ruangan ini.

"K-kalian yakin, mereka tidak akan mendekatiku?" tanya Nur dengan suara bergetar ketakutan, susah payah ia menelan salivanya.

"Percayalah pada kami" ucap Anisa, ia menyodorkan obat pada Nur, itu obat lambung. Nur tidak bisa langsung makan makanan, karena lambungnya benar-benar kosong saat ini.

"Apa ini?" tanya Nur

"Itu obat lambung, nanti aku akan meminta ibu kantin mengantarkan bubur untukmu. Bu kantin hanya akan membawakan makanan sampai meja itu, kamu ambil sendiri." jawab Anisa, Nur mengangguk paham

"Abaikan suara mereka, mereka hanya ingin mengganggumu dan juga merasuki mu." ucap Anin

Anin dan keempat saudarinya pun pergi meninggalkan Nur sendiri di UKS, Nur langsung menutup tubuh nya dengan selimut.

Dan benar saja, setelah mereka berlima pergi. Sosok itu ingin mendekati Nur, Nur yang sudah menjadi media jalan para sosok astral itu masuk ke dunia. Berlomba ingin merasuki dirinya, ditambah kondisi Nur yang sangat lemah. Nur hanya bisa membaca ayat-ayat suci, yang ia bisa dan hapal. Sampai tak terasa, ia kembali terlelap.

Terutama sosok yang di kirim untuk menyakiti Nur, namun berapa kali pun mereka mencoba. Usaha mereka tidak membuahkan hasil, karena perisai itu melindungi Nur.

.

.

"Kalian mau kemana?" tanya kelima saudara lelaki mereka

Anin dan yang lainnya pun berhenti melangkah, mereka berbalik dan menghadap pria-pria tampan tersebut.

"Kami mau menjemput seseorang di UKS, kenapa? Mau ikut?" jawab Adikirana jutek

"Si jutek, ga ada lawan. Jangan jutek-jutek Kirana, nanti ga ada laki yang mau ma lu." balas Yas

"Emang gue pikirin, kalo ga mau ya udah. Gue juga kagak maksa, buat di mau ma gue." jawab Adikirana malas

"Sudah sudah, kasihan Nur. Dia pasti ketakutan di dalam sana, kita meninggalkan dia 3 jam." lerai Anisa

"Yash tuh yang bikin masalah duluan, heran dari dulu ga ada matinya kalo udah bully orang." ucap Adikirana

"Bully darimana gue? Sarap lu!!"

"YAS" tegur Haidir, Yash pun menghembuskan nafas kesal

"Kalian mau ikut apa tidak?" tanya Anin

"Apa ada sesuatu?" tanya Haidar

"Ya" jawab Anisa, ia menghembuskan nafasnya pelan

"Apa lagi sekarang?" tanya Adicandra

"Ada yang mengirimnya sihir jahat dan pelakunya adalah... sahabatnya sendiri." jawab Anin

"Karena pria?" tanya Kama

"Ya" kelima pria itu pun mendengus dan menggelengkan kepalanya

"Ya sudah, ayo. Kasian dia" ajak Kama

.

ceklek

"Kalian datang, syukurlah. " dokter yang menjaga UKS menghembuskan nafasnya lega

"Ada apa?" tanya Anin

"Lihatlah, sejak aku masuk tadi. Ia seperti itu, saat aku sentuh. Dia malah berteriak ketakutan" jawab dokter yang bernama Najma

"Baiklah, terima kasih bu." ucap Anisa, dokter Najma mengangguk

Tidak semua guru mengetahui kemampuan ke sepuluh bersaudara ini, hanya beberapa saja. Termasuk wali kelas dan dokter Najma di UKS ini, karena mereka sering melakukan pengusiran di ruangan ini. Awalnya dokter Najma shock dan sampai pingsan, namun setelah di jelaskan dan terangkan. Akhirnya dokter Najma pun paham, lambat laun dokter itu pun mulai terbiasa.

Malah ia pernah menjadi salah satu korban, yang kerasukan hantu kamar mandi di sekolahnya.

"Apa kalian akan melakukan itu di sini?" tanya dokter Najma

"Tidak, kami akan melakukannya di rumah dia. Karena media yang membuat ia seperti ini, ada di rumahnya." jawab Anin

Dokter itu mengangguk paham

"Berhati-hatilah" ke sepuluh orang itu pun mengangguk

"Nur" panggil Anin, dengan perlahan Nur membuka selimutnya. Ia bisa bernafas lega, saat mengetahui bila Anin dan saudaranya yang ada di sana.

"A-apa kita akan pergi sekarang?" tanya Nur, tubuhnya bergetar. Tambah lagi, ia melihat sosok itu menatap tajam padanya.

Yash dan ke empat saudaranya, baru ngeh ada sosok yang memiliki aura hitam.

"Apa dia?" tanya Yash

"Ya, itu sosok yang di kirim untuk mengganggunya." jawab Amira

"Apa kita tidak bisa langsung menghabisinya di sini?" tanya Haidir

"Tidak, karena medianya ada di rumahnya, percuma kita melawannya. Karena sosok itu akan kembali bangkit, selama medianya masih utuh." jawab Anisa, Haidir dan yang lain mengangguk

"Tunggu, bagaimana bisa boneka itu menjadi media? Sedangkan sahabatnya ke dukun itu setelah, dia mengambil rambutnya kan?" tanya Amira, hal itu juga yang jadi pertanyaan Nur.

"Karena sahabatnya datang ke rumah, saat Nur sekolah. Dengan beralasan, ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di kamar. Hubungan baik di antara mereka, tentu saja tidak membuat ibu Nur curiga." jawab Anin

'Astaghfirullah' gumam Nur dalam hati, berkali-kali ia beristighfar. Ia masih menyayangkan, dengan apa yang dilakukan sahabatnya.

"Ya sudah , sebaiknya kalian segera menyelesaikan masalah ini." titah dokter Najma

"Baik, kalo begitu kami permisi bu. Kami akan membawa Nur pulang, Assalamu'alaikum" ucap

"Wa'alaikum salam"

Mereka pun keluar dari UKS, dengan Nur yang di papah oleh Anin dan Anisa.

"Apa kamu tidak memakan buburnya?" tanya Anin

"Tidak, sosok itu terus diam di dekat ranjang. Itu membuatku takut, meski katamu ia takkan bisa mendekatiku karena perisai itu. Tapi... aku tidak berani membuka selimutnya" jawab Nur

"Ya sudah kita cari bubur yang satu arah, menuju rumahmu saja." ucap Anisa

Yas yang berjalan di belakangnya, bisa melihat bila aura Nur semakin melemah.

...****************...

...Happy Reading all🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

team cewek
anin (Al - Sherina)
Anisa (za -iren)
Amira (za-iren)
adikirana (flo-rio)
kalila(fre-saga)

team cowok
Yasa(Al- Sherina)
Adicandra (flo-rio)
Haidar/haidir ( dua A)
kama (fre-saga)

maaf kalau Gk salah ya Thor 🤭
lagi ingat² anaknya sih 😁

2024-05-22

2

Ade Hendaya

Ade Hendaya

lanjutkan..... cerita remaja beebalut horor

2024-05-08

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

lanjut lagi

2024-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
93 Sosok Hantu Kecil
94 Kirana dalam Bahaya
95 Penyelamatan Kirana
96 Kirana baik-baik saja
97 Perpisahan Lagi
98 Misi Penangkapan Psikopat
99 Titik terang
100 Habis Sudah
101 Kondisi Bima dan Gendis
102 Masa Lalu Gendis dam Bima
103 Rencana Mencari Keadilan untuk Gendis dan Bima
104 Pernyataan dan Lamaran
105 Lamaran untuk Kirana
106 Haidir dan Gendis
107 Sosok Kiriman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli
93
Sosok Hantu Kecil
94
Kirana dalam Bahaya
95
Penyelamatan Kirana
96
Kirana baik-baik saja
97
Perpisahan Lagi
98
Misi Penangkapan Psikopat
99
Titik terang
100
Habis Sudah
101
Kondisi Bima dan Gendis
102
Masa Lalu Gendis dam Bima
103
Rencana Mencari Keadilan untuk Gendis dan Bima
104
Pernyataan dan Lamaran
105
Lamaran untuk Kirana
106
Haidir dan Gendis
107
Sosok Kiriman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!