Kenapa dan ada apa?

Setelah Hari itu ternyata Hasna tidak masuk sekolah lagi bahkan sampai satu minggu lamanya, dan karena sakit dia juga tidak pernah melihat pesan diponselnya.

Sebuah pesan dari sahabatnya Nabila, yang mengatakan jika dia tidak bisa menjenguk Hasna terlebih dulu, sebelum dia pergi keluar kota.

Nabila pergi keluar kota untuk ikut bersama kedua orangtuanya yang sudah dipindah tugaskan kekota lain, jujur sebenarnya Nabila enggan untuk ikut karena merasa sudah besar, tapi karena kedua orangtuanya tidak sanggup hidup berjauhan dengan anak semata wayang mereka alhasil dengan terpaksa Nabila pun ikut.

Rencana awal Nabila pindah adalah satu bulan lagi tapi entah karena alasan apa kepindahannya dimajukan dan dia kini sudah berada dikota lain.

****

Satu minggu sudah berlalu dan hari ini Hasna mulai masuk sekolah dan dia sekarang sudah tahu jika Nabila sudah tidak bersekolah lagi ditempat yang sama dengannya.

Pagi hari disekolah terasa biasa saja, tidak ada yang berbeda, tapi setelah jam istirahat tiba-tiba teman sekelas yang kebetulan duduk di dekat Hasna mulai menjauh dengan berpindah tempat duduk.

Jujur Hasna bingung kenapa mereka tiba-tiba berpindah tempat, Hasna terus berpikir mencari alasan kenapa mereka bersikap seperti itu, namun setelah lama berpikir dia tetap tidak mendapat jawaban dari kebingungannya, sampai terdengar suara sumbang dari arah samping yang mengatakan "Bau" dengan wajah yang melihat kearahnya dan tangan yang mencapit hidungnya.

"Bau" ulang Hasna, dan dia langsung mencium ketiaknya namun dia tidak merasa jika badannya Bau, tapi setelah dirasa-rasa ada Bau yang mulai dia cium, Bau yang selama seminggu ini terus mengganggu penciumannya juga.

Hasna pikir setelah sembuh Bau itu akan hilang ternyata tidak dan kini dia tahu alasan kenapa teman sekelasnya berpindah tempat duduk.

Guru pengajar sudah mulai masuk kelas dan sang Guru merasa bingung kenapa bangku didepan kosong "Ini kenapa semua bangku yang didekat Hasna kosong?" ucap Sang Guru, lalu Guru tersebut memanggil nama muridnya yang sudah biasa duduk dibangku-bangku tersebut, dan sang guru meminta mereka untuk berpindah tempat lagi, namun mereka menolak untuk pindah, terkecuali Hasna pindah dari tempat duduknya.

Hasna yang mengerti langsung membereskan barang-barangnya dan dia langsung berpindah tempat dan tempat duduk yang dipilih Hasna adalah sebuah kursi yang berada di pojok kelas dengan bangku kosong didepan juga di samping kirinya.

Guru tersebut merasa bingung lalu dia bertanya kenapa? ada apa?, dan semua orang kompak menjawab jika Hasna Bau dan Bau Hasna membuat kepala mereka pusing, apalagi saat tengah hari seperti saat itu.

Sementara Hans yang pernah membantu Hasna saat pingsan hanya diam fokus dengan bukunya, sikapnya benar-benar menunjukan jika dia tidak perduli dengan apapun yang terjadi dikelasnya.

Jujur Hasna sekarang merasa sedih dan dadanya kini mulai terasa sesak, sampai tidak terasa air matanya menetes, saat dua mulai membuka buku pelajarannya.

Dia meneteskan Air matanya karena merasakan rasa sakit atas perkataan teman-temannya terus terngiang ngilang dikepalanya "Bau, hasna bau"

Hasna sadar jika yang dikatakan teman-temannya itu benar jika dia memang bau, dan jika dia berada diposisi teman-temannya mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama, tapi yang jadi pertanyaan Hasna sekarang kenapa kata-kata itu tersa menyakitkan padahal itu sebuah kenyataan.

"Apa aku terlalu cengeng? sampai ucapan semacam itu memuatku menangis" ucap Hasna dalam hati, sambil menghapus sisa Air matanya, dan Hal itu tidak sengaja dilihat Hans yang kebetulan melihat kearah Hasna saat akan keluar dari kelas untuk pergi ketoilet.

Hasna mulai fokus pada pelajaran yang sedang dia ikuti tapi entah mengapa rasa sesak didadanya kini mulai membuat nafasnya terasa sulit dan akhirnya dia izin untuk pergi ketoilet.

Tujuan Hasna pergi ketoilet tentu saja untuk menghilangkan rasa sesak yang ada didalam dadanya dengan cara menangis.

Hasna keluar dari ruang kelasnya dengan Air mata yang siap meluncur, dan setelah beberapa langkah Air matanya itu pun meluncur dengan deras tanpa bisa dia tahan.

Dengan langkah cepat Hasna berjalan menuju toilet yang kebetulan jauh dari ruang kelasnya dan dia berjalan tentu saja dengan kepala yang menunduk dan hal itu membuatnya tidak sengaja menabrak seseorang dan Brug...

Terpopuler

Comments

Emily

Emily

tetap semangat hasna

2024-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!