Bab 3 Masih bersembunyi

Pagi nya Alfa sudah menghubungi Agus Agus mengatakan aman Karna memang tak mencarinya lagi pagi ini Tapi Agus minta Alfa untuk berhati hati .Karna takut polisi masih mengawasinya Untuk mencari tahu ia berada di mana .

Sedangkan di sebuah kantor Semua orang sedang sibuk di meja masing masing .

"' Bli apa sudah menghubungi Alfa ?" tanya editor berita itu

"' Sudah bang ,sepertinya kita cancel dulu berita yang di berikan Alfa Karna ini bisa jadi masalah kedepan nya " Kata Bli teman Alfa bernama Bli Nirwan itu

" Ya kita tahan dulu karna ini juga mau pemilu Pasti akan banyak masalah kedepan nya Apa lagi dana besar di kucurkan untuk satu paslon Kita harus berhati hati Apalagi Ainan masih dalam pantauan para polisi.

"' Ya apalagi Alfa ikut membantunya Apa benar dia ikut terseret " Kata Bli

" Entah lah , tapi Agus sudah meminta izin nya semalam untuk cuti Karna polisi menyambangi kost kostnya Jadi untuk sementara biarkan dulu dia cuti" Kata atasan Bli

" Ya memang susah jadi orang kecil serba salah bang Pasti ada saja orang yang akan mencari kambing hitam " Kata Bli duduk di depan seniornya itu

"' Ya ...tapi bagaimana masa depan emas kita ke depannya Bila perekonomian kita tidak kunjung membaik Harus nya ada terobosan ?" Kata atasan Bli

" Huh.....entah lah bang " Kata Bli

" Ya itu tergantung pimpinannya nanti Paling tidak kita sudah berusaha .Apalagi masyarakat sekarang sudah pintar dan kritis berpikir .Kita hanya mengikuti arus nya saja " Kata atasan Bli

" Ya bang " Kata Bli yang juga pusing dengan berita mereka Yang di cekal pemerintah beberapa kali Karna menyangkut politik

**************

Alfa baru saja keluar dari kamarnya Saat Ira membuat kopi untuk Angga di dapur Dan Alfa ikut memperhatikan Apa yang di lakukan Ira

" De kau bisa mengurus dirimu sendiri kan " Kata Ira yang juga akan berangkat kerja ke kantor

" Ya kak santai saja " Jawab Alfa mengambil panci kecil untuk merebus air panas Lalu mengambil cangkir untuk membuat kopi untuk dirinya sendiri

Karna di meja Ira sudah menyiapkan roti dengan bermacam macam selai Nasi goreng sambal dan telur ceplok Untuk sarapan pagi mereka Sebelum mereka pergi berangkat kekantor

" Ayo sarapan fa, ingat hati hati kalo mau pergi " Kata Angga

" Ya bang " Kata Alfa menarik kursi sambil mengaduk kopinya

" Kenapa ngak berhenti saja sih Al jadi jurnalis Cari kerjaan lain saja ngak perlu nyari penyakit Tak sedikit wartawan dan jurnalis kena Kasus bila mengaitkan kerjanya dengan elit politik Kita tidak tahu apa rencana mereka pada rakyat " kata Ira

"' Itulah kak , yang Alfa ingin cari tahu Masa negara kita ini tak bisa mandiri Hanya bisanya modal hutang melulu Padahal negara kita ini kaya dengan sumber daya alam nya Tapi hasil nya hanya untuk menguntungkan sebagian penguasa saja Tidak bagi rakyat kecil Yang miskin makin miskin Lalu yang kaya makin kaya " Kata Alfa .

" Ya begitulah pertumbuhan ekonomi kita Yang memang sudah lambat berjalan Musibah banyak terjadi di mana mana Banyak pengangguran dan barang semua mahal Apalagi mau dekat pemilu. Semua harga sembako naik dan mencekik kita Macam mana kita bisa maju Bila baru bekerja semua apa apa mahal " Kata Ira protes Sambil mengigit rotinya

" Makanya itu yang Alfa cari tahu kak Karna keadaan ekonomi ambruk begini bikin masyarakat semua makin pusing Pemimpin .kita makin merajalela saja Rakyat jadi korban " Kata Alfa sambil mengoles rotinya

" Sudah ngak usah di bahas, Sudah tahu kondisi begini Ya syukuri saja Apalagi abang dengar PNS akan di hapus di ganti ASN " Kata Angga

" Iya bang , mana bahan bakar mau pada naik lagi. Bahkan beras sudah mencapai 15 ribu " Kata Ira

" Tapi gaji tentara kan lumayan mba Ngak seperti Alfa Yang hanya karyawan lepas " Sindir Alfa

" Ck ....salah mu sendiri Mempersulit diri sendiri Dulu kan om sudah mewanti wanti untuk masuk tentara atau polisi saja Tapi kau sendiri yang ngeyel ngak mau " Kata Angga

" Bagaimana bisa jadi polisi. orang mau masuk aja di mintai uang suap bang Tuh buktinya kak Aldi 100 juta buat ngasih petinggi Sudah bagus lulus masih di mintai uang suap Alfa mah ogah makan suap Mending seratus juta Buat bikin modal berdagang Dari pada makan suap dari uang hutang Sama saja kita berdosa makan riba . " Kata Alfa ngomel

" Tapi buktinya banyak yang mau jadi polisi dan tentara de" kata Ira melirik suaminya

"Ya karna abdi negara mba makan gaji negara Masih mending tentara ada yang murni Karna bertabur bintang bintang Kalo polisi beuh....jangan harap Kalau ngak punya koneksi sudah ditendang mba " Kata Alfa

" Sok tahu kamu de, hati hati ngomong Aldi pasti marah dengar loe ngomong begitu fa "' kata Angga menyindir

" Bodo amat , punya jabatan saja dia ngak punya nyali . Apa artinya jadi polisi Tapi tak ngak berguna menolong adiknya sendiri " omel Alfa

" Ya itu karna kau salah de, Lagian ngapain jadi jurnalis politik Bikin berita umum saja lah Atau jadi penulis berita yang lain " Kata Ira

" Itu tantangannya mba .Karna kita harus menulis fakta dan kebenaran Agar masyarakat umum tahu Dan bisa menilai mana yang benar dan mana yang tidak Bukan hanya mau di suap pakai bansos doang " Kata Alfa

" Tapi isi perut itu lebih penting de Ketimbang mereka kelaparan "' Kata Angga.. Sambil menyesap kopinya

" Ya tapi pakai uang haram kan. uang yang tak jelas asal usulnya " Kata Alfa

" Hehehe ...kenapa harus mengkritik pemerintah sih Toh pemerintah juga sudah berusaha sebaik mungkin Untuk menyejahterakan rakyat Dan melayani masyarakat kita " Kata Ira

" Ya untuk sebagian besar mba, tapi tak sampai ke tangan yang berhak Pake acara di sunat sunat segala lagi Padahal mereka sudah punya gaji sendiri " Kata Alfa sewot

" Sudah sarapan saja, ingat kalo pulang salam buat om de. Ngak perlu berdebat dengan beliau Karna om itu sudah tua Tak bagus untuk jantungnya " Kata Angga

" Ya tahu " Kata Alfa yang membuat Ira hanya tersenyum pada adik sepupu Suaminya itu Karna Alfa memang anak yang sulit di arah kan Ia lebih memilih bekerja bebas di lapangan Dari pada terikat pada perintah atasan yang bertentangan dengan hati nuraninya

Membuat Angga hanya diam Karna itu lah Alfa Yang Angga kenal .Adik sepupu nya itu sangat pintar sejak kecil Ia tak suka di tindas orang lain.Begitu juga saat melihat teman teman nya di tindas Ia akan mengejar anak anak penguasa lain Bila ada orang yang berani mengusik nya..Yang membuat Alfa lebih senang mengikuti kebebasan hatinya Dari pada di atur. Itulah sebabnya ia memilih menjadi jurnalis ketimbang pekerjaan lain .

Setelah selesai sarapan Angga dan Ira pun pergi bekerja Tinggal Alfa di rumah seorang diri .Lalu Alfa menelpon senior nya di kantor Untuk mengetahui kabar para teman temannya yang Dan berita hasil liputan nya kemaren

" Untuk sementara berita mu di cancel oleh bos Al .Karena kemaren ada beberapa polisi menemui redaksi kita Untuk melihat rumor itu Untuk sementara kau di izinkan cuti" Kata senior Alfa

" Astaga begitu takut kah bos kita bang sampai masalah sepele itu juga di cancel "' Kata Alfa protes

" Bukan masalah takut Al Tapi kau harus tahu Kantor kita bisa di cabut izin nya Bila kita melawan mereka Jadi kita cari aman dulu Tolong cari bahan cerita lain saja "' Kata senior Al

" Huh....ya sudah , apa cutiku 12' hari ?" Kata Alfa

" Tidak 14 hari tambah minggu " kata pria di seberang nya sana terkekeh

"' Astaga minggu tak di hitung bang " kata Al ikut terkekeh

" Buat tambahan Al, Lagi pula kau sudah punya banyak duit kan "' Kata pria itu Karna beberapa kali Alfa menaikan rating berita mereka ke puncak Hingga Alfa dapat bonus berkali kali . Tapi tidak untuk kali ini

Episodes
1 Bab 1 Mencari Fakta
2 Bab 2 Kabur
3 Bab 3 Masih bersembunyi
4 Bab 4 Cari Angin
5 Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6 Bab 6 Surat Cuti
7 Bab 7 Sampai rumah
8 Bab 8 Calon adik ipar
9 Bab 9 Menolong Agus
10 Bab 10 Sekamar dengan Agus
11 Bab 11 Obrolan receh
12 Bab 12 Ketahuan
13 Bab 13 Menyusun strategi
14 Bab 14
15 Bab 15 Ke kantor
16 Bab 16 Bekerja
17 Bab 17 Diskusi
18 Bab 18 Mencari Berita
19 Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20 Bab 20 Salah kaprah
21 Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22 Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23 Bab 23 Di kejar polisi
24 Bab 24 Situasi Yang Salah
25 Bab 25 Debat lagi
26 Bab 26 Cerita Moana.
27 Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28 Bab 28 Penasaran
29 Bab 29 Menolong Teman
30 Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31 Bab 31 Di Cegat Masuk
32 Bab 32 Emosi Alfa.
33 Bab 33 Bingung
34 Bab 34 Masalah Baru
35 Bab 35 Merasa kesal
36 Bab 36 Gugup
37 Bab 37 Tuduhan Palsu.
38 Bab 38 Undangan Penting
39 Bab 39 Di Tangkap
40 Bab 40 Moana Khawatir
41 Bab 41 Tantangan
42 Bab 42 Mulai Dekat
43 Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44 Bab 44 Ciuman Alfa
45 Bab 45 Malu.
46 Bab 46 Membantu Ridwan
47 Bab 47 Emosi Alfa
48 Bab 48 Godaan
49 Bab 49 Senior Lama
50 Bab 50 Godaan Moana
51 Bab 51 Makan Di Luar
52 Bab 52 Candaan Agus
53 Bab 53 Moana Gelisah
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Bab 1 Mencari Fakta
2
Bab 2 Kabur
3
Bab 3 Masih bersembunyi
4
Bab 4 Cari Angin
5
Bab 5 Ada Apa dengan mereka
6
Bab 6 Surat Cuti
7
Bab 7 Sampai rumah
8
Bab 8 Calon adik ipar
9
Bab 9 Menolong Agus
10
Bab 10 Sekamar dengan Agus
11
Bab 11 Obrolan receh
12
Bab 12 Ketahuan
13
Bab 13 Menyusun strategi
14
Bab 14
15
Bab 15 Ke kantor
16
Bab 16 Bekerja
17
Bab 17 Diskusi
18
Bab 18 Mencari Berita
19
Bab 19 Menyelesaikan Tugas
20
Bab 20 Salah kaprah
21
Bab 21 Jaim Gaya Alfa
22
Bab 22 Tak Sengaja Bertemu
23
Bab 23 Di kejar polisi
24
Bab 24 Situasi Yang Salah
25
Bab 25 Debat lagi
26
Bab 26 Cerita Moana.
27
Bab 27 Alfa di Cari Seseorang
28
Bab 28 Penasaran
29
Bab 29 Menolong Teman
30
Bab 30 Jawaban Rasa Penasaran
31
Bab 31 Di Cegat Masuk
32
Bab 32 Emosi Alfa.
33
Bab 33 Bingung
34
Bab 34 Masalah Baru
35
Bab 35 Merasa kesal
36
Bab 36 Gugup
37
Bab 37 Tuduhan Palsu.
38
Bab 38 Undangan Penting
39
Bab 39 Di Tangkap
40
Bab 40 Moana Khawatir
41
Bab 41 Tantangan
42
Bab 42 Mulai Dekat
43
Bab 43 Membuat Moana cemburu.
44
Bab 44 Ciuman Alfa
45
Bab 45 Malu.
46
Bab 46 Membantu Ridwan
47
Bab 47 Emosi Alfa
48
Bab 48 Godaan
49
Bab 49 Senior Lama
50
Bab 50 Godaan Moana
51
Bab 51 Makan Di Luar
52
Bab 52 Candaan Agus
53
Bab 53 Moana Gelisah
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!