Ch 5. Di Serang Gurita

Dahulu, ada seorang pandai besi yang sangat terkenal. Namanya menggema ke seluruh negeri karena kehebatannya dalam menciptakan senjata.

Ia berhasil membuat sebuah pedang yang mampu mengeluarkan dua aura bertolak belakang—api dan es. Aura merah menyala melambangkan api, sedangkan aura biru melambangkan es.

Namun, sebelum ia menyelesaikan sentuhan terakhir pada pedang ciptaannya, ia dibunuh oleh orang tak dikenal. Pedang itu dicuri, dan menghilang selama setahun.

Setelah itu, pedang kembali muncul di medan pertempuran. Pemiliknya selalu menang dalam tiap pertarungan, dan karena itu pedang itu dijuluki "Pedang Kekacauan." Tiga puluh tahun berlalu, hingga pedang itu kembali menghilang. Orang-orang menduga pedang tersebut telah hancur.

Namun, saat pedang itu muncul lagi, warnanya berubah. Aura merah dan biru berpadu menjadi ungu kehitaman, dengan hawa membunuh yang kuat. Pedang itu bahkan dapat mengendalikan pemiliknya untuk terus membunuh.

Pemilik terakhir pedang itu, seorang pendekar hebat, mencari cara untuk menghilangkan aura membunuh tersebut. Ia akhirnya bertemu dengan anak dari pandai besi yang dulu menciptakan pedang itu.

Awalnya, si anak menolak untuk membantu, karena ayahnya tewas karena pedang itu. Namun, setelah satu bulan lamanya terus dibujuk, ia setuju dengan satu syarat: pedang itu hanya boleh digunakan untuk kebaikan dan menolong sesama.

Si pendekar menyanggupi, dan anak pandai besi itu memperbaiki serta menyempurnakan pedang tersebut. Ia menamai pedang itu dengan nama baru: "Pedang Surgawi."

Namun, sang pendekar akhirnya tergoda oleh kekuasaan. Ia mengkhianati janjinya dan mulai membunuh demi ambisinya. Mengetahui hal itu, anak pandai besi yang marah melepaskan segel rahasia yang telah ia tanamkan dalam pedang.

Segel itu membuat pedang menyerap seluruh kekuatan si pemilik, hingga ia mati dengan mengenaskan. Pedang itu pun terbelah dua—pedang merah bernama "Pedang Gerhana Matahari" dan pedang biru bernama "Pedang Gerhana Bulan."

Sayangnya, kedua pedang tersebut membawa kutukan: siapa pun pemiliknya akan mati sebelum menginjak usia dua puluh lima tahun. Seiring waktu, pedang itu dilupakan.

Konon, pedang surgawi telah ada jauh sebelum kelima Harta Suci muncul. Bahkan, kekuatannya setara, dan bisa disebut sebagai Harta Suci keenam.

Kembali kemasa kini

hawa panas samar masih terasa di udara, seolah belum hilang dari tempat ia menemukan pedang aneh yang bersinar merah menyala. Pandangannya tertuju pada kerangka tua yang bersandar di dinding gua, tubuhnya menyatu dengan debu dan tanah, namun di sampingnya tergeletak pedang merah membara.

Lin Yan memandangi pedang merah yang masih mengeluarkan hawa panas itu. Ia lalu menunduk pada kerangka tua itu dan mengambil cincin penyimpanan dari jari kerangka.

Dengan meneteskan setetes darahnya, cincin itu menjadi miliknya. Di dalamnya, ia menemukan koin emas, beberapa kitab teknik tingkat tinggi, dan satu surat lagi.

"Kau pasti sudah membaca surat itu, bukan? Perkenalkan namaku Lin Cao. Aku menemukan pedang ini di dekat sebuah jurang, tapi aku hanya menemukan bagian ini saja—Pedang Gerhana Matahari. Aku harap siapa pun yang menemukannya bisa menjaga pedang ini dan suatu hari menemukan bagian yang satunya lagi."

Setelah membaca itu, Lin Yan menghela napas panjang. Ia tahu risikonya, tapi tetap menjulurkan tangan ke arah pedang.

Begitu kulitnya menyentuh gagang pedang, aura panas membara seketika menyedot paksa lingkaran tenaga dalamnya.

"Ugh...!"

Rasa sakit luar biasa merayap dari perut ke seluruh tubuhnya. Dunia berputar, pandangannya menggelap, dan tubuhnya jatuh tak sadarkan diri.

Keesokan paginya.

Lin Yan membuka matanya. Pedang Gerhana Matahari kini sudah berada di sampingnya. Namun, rasa senangnya segera digantikan oleh kebingungan. Ia tak merasakan aliran tenaga dalam sedikit pun di tubuhnya.

Ia menatap telapak tangannya. "Lingkaran tenaga dalamku... hilang?" gumamnya pelan.

Ia mengertakkan gigi. Di satu sisi, ia bangga mendapatkan pedang langka. Di sisi lain, kehilangan lingkaran tenaga dalam berarti kehilangan segalanya sebagai seorang pendekar.

Tiba-tiba, goa tempat ia beristirahat mulai bergetar hebat. Bebatuan di langit-langit mulai runtuh.

"Sial, ini mau runtuh!"

Lin Yan segera berdiri. Ia menunduk hormat ke arah kerangka, "Terima kasih, senior. Aku akan menjaga pedang ini."

Tanpa membuang waktu, ia lari menyusuri jalan sempit dalam gua dan melompat ke air terjun tempat ia masuk sebelumnya.

Namun, tak disangka, sesosok bayangan besar bergerak dari bawah air. Seekor Gurita Malam muncul dari balik kabut air.

"Sepertinya dia penjaga tempat ini," pikir Lin Yan.

Gurita Malam melesat dengan kecepatan luar biasa dan menyerang. Lin Yan memutar tubuhnya dan berenang naik ke permukaan dengan sekuat tenaga.

"Cepat... sedikit lagi...!"

Tapi baru beberapa meter dari permukaan, tentakel hitam pekat menyambar dari belakang.

Lin Yan membalik tubuh dan menangkis serangan itu dengan pedangnya. Dentuman keras terdengar di dalam air, dan arus deras mengguncang tubuhnya.

Satu tentakel lagi menyusul, diikuti beberapa lainnya. Lin Yan berputar, menghindar, lalu menebas dua di antaranya. Namun, luka di tentakel itu segera sembuh, seolah tak pernah terluka.

"Mahluk ini bisa regenerasi cepat...!"

Dengan sisa tenaga, ia kembali berenang ke atas. Daratan sudah tampak di atas sana. Namun, Gurita Malam tak berhenti mengejar.

Lin Yan menghunus Pedang Gerhana Matahari. Meskipun lingkaran tenaga dalamnya hilang, pedang ini masih bisa menyalurkan kekuatan samar. Ia menebas lurus ke arah tentakel yang menghalangi jalannya.

Ledakan air terjadi, dan Lin Yan berhasil lolos dari belitan. Begitu mencapai permukaan, ia menghirup udara dengan keras dan melompat ke batu besar di tepi air terjun.

Namun, Gurita Malam menyusul, meluncur dari balik air dengan tentakel mengangkat tinggi, siap menebas Lin Yan lagi.

"Aku tidak bisa bertarung lama dalam kondisi seperti ini. Harus cari celah!"

Dengan satu dorongan kaki, Lin Yan melompat ke batu lain, terus menghindar sambil mencari celah untuk menyerang balik.

Pertarungan baru saja dimulai. Namun dengan tenaga dalam yang kosong dan lawan sebesar Gurita Malam, Lin Yan sadar bahwa ini akan menjadi pertarungan hidup dan mati.

Dan semuanya... dimulai dari pedang yang terkutuk itu.

Terpopuler

Comments

Nanik S

Nanik S

Lanjutkan

2025-07-03

0

afifo maning

afifo maning

gassskeunn

2025-06-27

0

maz tama

maz tama

lanjut thor gaaaaaas lah

2025-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Ch 1. Kembali Ke Awal
2 Ch 2. Melatih Diri Kembali
3 Ch 3. Meningkatkan Kualitas Tulang
4 Ch 4. Pedang Di Dalam Air
5 Ch 5. Di Serang Gurita
6 Ch 6. Kembali Mengambil Ginseng
7 Ch 7. Perjalanan Menuju Sekte
8 Ch 8. Membunuh Pemuda Arogan
9 Ch 9. Acara Lelang
10 Ch 10. Penyerangan Di Desa
11 Ch 11. Tiba Di Sekte
12 Ch 12. Bertemu Dengan Ketua Sekte
13 Ch 13. Gadis Kecil
14 Ch 14. Teman Pertama
15 Ch 15. Menyelamatkan Seorang Pemuda
16 Ch 16. Nasib Buruk
17 Ch 17. Desa Terpencil
18 Ch 18. Meninggalkan Desa
19 Ch 19. Kota Batu Bara
20 Ch 20. Waktunya Sudah Tiba
21 Ch 21. Kota Bunga Mawar
22 Ch 22. Sampai Di Tujuan
23 Ch 23. Makam Dewa (1)
24 Ch 24. Makam Dewa (2)
25 Ch 25. Makam Dewa (3)
26 Ch 26. Makam Dewa (4)
27 Ch 27. Makam Dewa (5)
28 Ch 28. Makam Dewa (6)
29 Ch 29. Keluar Dari Makam
30 Ch 30. Pertarungan Di Tengah Kota
31 Ch 31. Akhir Tetua Feng Xi
32 Ch 32. Hancurnya Kota Kematian
33 Ch 33. Keberadaan Pedang Gerhana Bulan
34 Ch 34. Empat Tahun Telah Berlalu
35 Ch 35. Menyelamatkan Desa
36 Ch 36. Konflik Dengan Klan Wang
37 Ch 37. Pertemuan Tak Terduga
38 Ch 38. Pendekar Bertopeng Ungu
39 Ch 39. Akhir Ke Dua Pendekar Bertopeng
40 Ch 40. Seleksi Ujian
41 Ch 41. Seleksi Ujian (2)
42 Ch 42. Seleksi Ujian (3)
43 Ch 43. Seleksi Ujian (4)
44 Ch 44. Seleksi Ujian (5)
45 Ch 45. Seleksi Ujian (6)
46 Ch 46. Seleksi Ujian (7)
47 Ch 47. Guru Bai
48 Ch 48. Wajah asli
49 Ch 49. Menunjukan Sedikit Kekuatan
50 Chp 50. Cahaya Masa Depan
51 Chp 51. Rencana
52 Chp 52. Sekte Seribu Teratai
53 Chp 53. Cakar Keempat
54 Chp 54. Keputusan
55 Chp 55. Masa Lalu Yang Kelam
56 Chp 56. Membujuk
57 Chp 57. Informasi
58 Chp 58. Pertarungan Besar Yang Akan Datang
59 Chp 59. Beristirahat
60 Chp 60. Serangan Dalam Diam
61 Chp 61. Pendekar Suci
62 Chp 62. Pertarungan
63 Chp 63. Pertarungan (2)
64 Chp 62. Puncak pertarungan
65 Chp 65. Kekhawatiran
66 Chp 66. Gunung Jurang Terkikis
67 Chp 67. Jalan Memutar
68 Chp 68. Bersiap
69 Chp 69. Bayangan malam
70 Chp 70. Penyergapan
71 chp 71. Awal Benturan Dua Pendekar
72 Chp 72. Salju Berdarah dan Cahaya gelap Bulan
73 Chp 73. Kilau Es dalam Bayangan
74 Chp 74. Salju dan Batu
75 Chp 75. Tetua Shan
76 Chp 76. Sembilan Bayangan Pedang Darah
77 Chp 77. Kedatangan Sosok Misterius
78 Chp 78. Ujian di Hutan Kabut
79 Chp 79. Kabut dan Tanda Bahaya
80 Chp 80. Nafas dari Dalam Kabut
81 Chp 81. Jejak dalam Hutan Sunyi
82 Chp 82.Pintu Batu yang Terlupakan
83 Chp 83. Bayangan di Balik Segel
84 Chp 84. Janji yang membeku
85 Chp 85. Jerat Sayap Neraka
86 Chp 86. Sayap-Sayap Neraka
87 Chp 87. Ke Khwatiran
88 Chp 88. Langit yang Berdarah
89 Chp 89. Di bawah Gunung Jurang Terkisis
90 Chp 90. Ketenangan Sejenak
91 Chp 91. Beristirahat
92 Chp 92. Langkah Keluar
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch 1. Kembali Ke Awal
2
Ch 2. Melatih Diri Kembali
3
Ch 3. Meningkatkan Kualitas Tulang
4
Ch 4. Pedang Di Dalam Air
5
Ch 5. Di Serang Gurita
6
Ch 6. Kembali Mengambil Ginseng
7
Ch 7. Perjalanan Menuju Sekte
8
Ch 8. Membunuh Pemuda Arogan
9
Ch 9. Acara Lelang
10
Ch 10. Penyerangan Di Desa
11
Ch 11. Tiba Di Sekte
12
Ch 12. Bertemu Dengan Ketua Sekte
13
Ch 13. Gadis Kecil
14
Ch 14. Teman Pertama
15
Ch 15. Menyelamatkan Seorang Pemuda
16
Ch 16. Nasib Buruk
17
Ch 17. Desa Terpencil
18
Ch 18. Meninggalkan Desa
19
Ch 19. Kota Batu Bara
20
Ch 20. Waktunya Sudah Tiba
21
Ch 21. Kota Bunga Mawar
22
Ch 22. Sampai Di Tujuan
23
Ch 23. Makam Dewa (1)
24
Ch 24. Makam Dewa (2)
25
Ch 25. Makam Dewa (3)
26
Ch 26. Makam Dewa (4)
27
Ch 27. Makam Dewa (5)
28
Ch 28. Makam Dewa (6)
29
Ch 29. Keluar Dari Makam
30
Ch 30. Pertarungan Di Tengah Kota
31
Ch 31. Akhir Tetua Feng Xi
32
Ch 32. Hancurnya Kota Kematian
33
Ch 33. Keberadaan Pedang Gerhana Bulan
34
Ch 34. Empat Tahun Telah Berlalu
35
Ch 35. Menyelamatkan Desa
36
Ch 36. Konflik Dengan Klan Wang
37
Ch 37. Pertemuan Tak Terduga
38
Ch 38. Pendekar Bertopeng Ungu
39
Ch 39. Akhir Ke Dua Pendekar Bertopeng
40
Ch 40. Seleksi Ujian
41
Ch 41. Seleksi Ujian (2)
42
Ch 42. Seleksi Ujian (3)
43
Ch 43. Seleksi Ujian (4)
44
Ch 44. Seleksi Ujian (5)
45
Ch 45. Seleksi Ujian (6)
46
Ch 46. Seleksi Ujian (7)
47
Ch 47. Guru Bai
48
Ch 48. Wajah asli
49
Ch 49. Menunjukan Sedikit Kekuatan
50
Chp 50. Cahaya Masa Depan
51
Chp 51. Rencana
52
Chp 52. Sekte Seribu Teratai
53
Chp 53. Cakar Keempat
54
Chp 54. Keputusan
55
Chp 55. Masa Lalu Yang Kelam
56
Chp 56. Membujuk
57
Chp 57. Informasi
58
Chp 58. Pertarungan Besar Yang Akan Datang
59
Chp 59. Beristirahat
60
Chp 60. Serangan Dalam Diam
61
Chp 61. Pendekar Suci
62
Chp 62. Pertarungan
63
Chp 63. Pertarungan (2)
64
Chp 62. Puncak pertarungan
65
Chp 65. Kekhawatiran
66
Chp 66. Gunung Jurang Terkikis
67
Chp 67. Jalan Memutar
68
Chp 68. Bersiap
69
Chp 69. Bayangan malam
70
Chp 70. Penyergapan
71
chp 71. Awal Benturan Dua Pendekar
72
Chp 72. Salju Berdarah dan Cahaya gelap Bulan
73
Chp 73. Kilau Es dalam Bayangan
74
Chp 74. Salju dan Batu
75
Chp 75. Tetua Shan
76
Chp 76. Sembilan Bayangan Pedang Darah
77
Chp 77. Kedatangan Sosok Misterius
78
Chp 78. Ujian di Hutan Kabut
79
Chp 79. Kabut dan Tanda Bahaya
80
Chp 80. Nafas dari Dalam Kabut
81
Chp 81. Jejak dalam Hutan Sunyi
82
Chp 82.Pintu Batu yang Terlupakan
83
Chp 83. Bayangan di Balik Segel
84
Chp 84. Janji yang membeku
85
Chp 85. Jerat Sayap Neraka
86
Chp 86. Sayap-Sayap Neraka
87
Chp 87. Ke Khwatiran
88
Chp 88. Langit yang Berdarah
89
Chp 89. Di bawah Gunung Jurang Terkisis
90
Chp 90. Ketenangan Sejenak
91
Chp 91. Beristirahat
92
Chp 92. Langkah Keluar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!