Pertama, perkenalkan namaku adalah Kisaragi Yukito. Seorang pelajar biasa dari distrik 21 kota Tokyo, penampilanku juga tak terlalu keren atau jelek (bukannya aku menjelekkan diriku sendiri) bisa dibilang sangatlah biasa saja tapi memang kuinginkan.
Aku memiliki rambut hitam, dan pupil mata yang berwarna biru. Kehidupan sangatlah tenang tanpa masalah berarti sekaligus tanpa beban berat, atau mungkin itulah yang kuinginkan tapi...
Seorang bersayap malaikat berada didepan kami semua, dia mengenalkan dirinya sebagai dewa. Walau begitu aku merasa kalau dia akan sangat mengesalkan bagiku terutama karena...
Mungkin ada yang penasaran kenapa kami bisa bertemu dengannya, mari kita kilas balik beberapa waktu sebelumnya.
---
Seperti biasa Yukito berjalan dari rumahnya menuju sekolah tempat dia mencari ilmu.
' Aku bukanlah seorang penyendiri hanya saja aku tak suka jika diganggu orang lain, tapi tetap saja aku bukan anti sosial. Jika seorang anti sosial tak punya seorang teman pun, berbeda denganku. Aku punya beberapa teman tapi tetap tak bisa kusebut dengan sebutan sahabat.
Teman ya hanya sekedar teman, kami jarang sekali bermain bersama selain di sekolah.
Oke kita kembali ke topik...
Alasanku berjalan kaki menuju sekolahan adalah karena ingin menikmati hembusan angin pagi yang menurutku sangat bagus bagi tubuh manusia. Tapi tetap saja ada kelemahan dari berjalan kaki ke sekolah.
Bukan karena jaraknya yang jauh atau melelahkan ataupun terkena sinar matahari, tapi karena ada masalah lain dan itulah yang membuatku selaku berdoa agar tak tejadi hari ini...' batin Yukito
Tapi mungkin dewa sedang bermain-main denganku, kurasakan seseorang menepuk pundak dari belakang.
' Dia adalah Sakura Himawari, seorang teman sekelas sekaligus bunga sekolahan. Dia memiliki rambut hitam panjang lurus, mata dengan pupuk biru dan tinggi badan standar.
Alasan kenapa dia disebut sebagai bunga sekolah adalah karena parasnya yang bisa membius banyak sekali pria, tapi tak untukku. Aku merasa dia memang cantik, tapi apalagi.
Satu lagi, dia sangat aktif dalam kegiatan sekolah tapi nilainya juga sangat tinggi. Bisa dibilang paket sempurna yang sangat diinginkan laki-laki manapun. Oh ya, dialah yang kumaksud dengan kelemahan berjalan kaki ' batin Yukito
" Selamat pagi yuu-kun..." sapanya dengan senyuman manisnya.
" Selamat pagi, kau sangat semangat hari ini..." balasku sambil mencoba berbasa-basi sebentar.
" itu karena aku bisa bertemu yuu-kun pagi ini!!! Sudah beberapa hari kita tak berangkat bareng..." itulah yang dia katakan.
Dia selalu memasang wajah penuh senyuman saat berbicara denganku, dan itu membuatku mendapat cukup banyak masalah. Seperti kali ini, sudah lebih dari sepuluh pasang mata menatapku dengan sangat tajam. Aku tentunya paham dengan maksud itu, hanya saja tak mungkin aku bersikap kasar kepadanya, bisa-bisa satu sekolahan membullyku.
Aku yang hanya seorang pelajar biasa kenapa sangat akrab dengan bunga sekolahan, mungkin banyak yang bertanya-tanya seperti itu. Itu karena kami adalah teman masa kecil, yah seperti novel pada umumnya.
Kami sd berada di satu sekolahan yang sama, tapi kami berpisah saat smp dan itu membuatku cukup senang. Saat kami masih sd, aku sering sekali mendapat masalah karenanya, bukan dengan kakak kelas ataupun teman sekelas, tapi dengan segala keusilannya.
Karena itu aku sedikit merubah sifatku yang dulunya cukup ramah, sekarang menjadi sedikit dingin dengan perempuan. Rencana itu berhasil untuk membuat cukup banyak perempuan memilih menghindariku, tapi ternyata tak berlaku untuknya.
Kali ini aku berharap akan ada seseorang yang datang dan membuat keberadaanku sedikit menghilang dan bisa membuatku pergi darinya.
" yo, Yukito..." seseorang menepuk pundak dari belakang dan membuatku seketika mengalihkan perhatian kebelakang.
Dia Makoto Shimizu, teman denganku sekaligus ketua kelasku. Dia seorang yang sangat riang dan cukup semangat yang membuatnya populer dikalangan gadis-gadis. Dia ikut ektrakurikuler sepak bola dan memiliki posisi sebagai penyerang, mungkin itulah yang membuat dia semakin terkenal.
Sifatnya yang suka membantu temannya menjadi nilai tambah baginya, seperti sekarang ini. Dia adalah satu-satunya yang tau kalau aku tak suka dengan gadis manapun dan selalu membantuku menghindari dari gadis itu.
"Selamat pagi Sakura-san..." tak lupa dia juga menyapa Sakura.
Dia segera mengajak bicara gadis itu dan membuatku bisa sedikit menghilangkan keberadaan. Aku sedikit menyelinap menjauh dari mereka dan memilih jalan lain menuju sekolahan. Aku melewati banyak sekali gang dan juga sesekali harus memanjat tembok untuk sampai ke sekolah dengan menghindarinya.
Singkat cerita, aku sudah ada didalam kelas dan dengan tenang duduk dikursiku. Saat aku mulai bersantai disana, tiba-tiba luar kelas sangatlah ribut dan kelihatannya aku tau alasannya.
Pintu kelas dibuka dengan kasar sekeakan didobrak dan segera menampilkan seorang gadis yang terengah-engah mirip dengan seorang yang baru saja lari keliling lapangan. Dia segera menatapku dengan sangat tajam, semua anak sekelas memandang kami dengan aneh.
'Ayolah, aku hanya ingin kehidupan yang tenang, apa itu sulit? ' batinku yang sangat mengeluh saat itu.
Sepertinya para dewa ingin membuat diriku banyak masalah, karena itu mereka menciptakan gadis ini. Sesekali aku mengutuk semua dewa yang ada dan menganggap mereka tak melakukan tugas dengan baik.
Sakura segera mendatangiku, dia terus saja memasang raut wajah marah dan menatapku dengan sangat amat tajam. Seperti yang sudah diduga, dia langsung menceramahiku dan juga menanyakan alasanku menghindari dirinya.
"Apa karena aku kurang cantik? Apa karena aku membuat banyak masalah untukmu? Apa aku mengganggumu? " tanya Sakura dengan nada marah.
Aku yang sudah sangat bosan dengan hal itu sekaligus membuat dia tak mendatangiku kembali, aku balik menatapnya dengan tajam. Mungkin akan terlihat kalau aku sedang memandang kotoran didepanku, sangat jijik, seperti itulah.
"Ya, kau selalu menggangguku, membuatku banyak masalah dan yang terpenting kau membuat hari-hariku tak memiliki ketenangan sama sekali! " jawabku dengan sangat dingin.
Tapi tak seperti yang kuharapkan, kukira kalau dia akan segera lari dan menangis, dia malah tersenyum lebar kepadaku.
"Ternyata kau sudah bisa merubah sifatmu, yuu-kun! " jawabnya
Aku sangat bingung dengan ekspresi yang dia tampilkan. Dan semua itu membuat seluruh teman sekelas kami memandangku dengan sangat tajam sekaligus iri.
Mungkin semua laki-laki sangat ingin diberikan senyuman dari Sakura, hanya untuk dirinya sendiri. Jadi melihat aku mendapat beberapa kali senyuman tulus dari Sakura, membuat semua laki-laki sekelas sangat iri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap 💪
2024-07-12
0
malest
bagus..
2024-02-27
0
malest
bagus.
2024-02-27
0