Hari ini Cahaya akan melangsungkan pernikahan.Ia pun terpaksa setuju menikah dengan kakak iparnya demi balas budi atas kebaikan saudara tirinya dan juga untuk menebus pengorbanan ibu tirinya yang sudah membesarkan dirinya sampai ia dewasa.Ternyata apa mareka lakukan, Cahaya harus membayar itu semua.
Dengan ketidakberdayaan Cahaya hanya bisa pasrah menerima pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali akan menikah dengan pria yang sudah beristri yang merupakan kakak iparnya.Kini wanita itu hanya termenung di dalam kamar dengan balutan baju pernikahan berwarna putih yang ia gunakan saat ini.Dari raut wajahnya sama sekali tidak ada rasa kebahagiaan, yang ada hanya rasa kesedihan hingga tetesan air mata keluar membasahi pipinya.
Pernikahan yang pernah ia impikan bersama pria yang ia cintai kini telah sirna karena sebentar lagi akan segera menikah.Padahal ia masih mengharapkan bisa kembali dengan mantan kekasihnya lalu mareka menikah.Tapi harapan itu telah pupus.
Para tamu undangan,kerabat dekat, tetangga,pak penghulu dan keluarga sudah berkumpul di kediaman Sari.Rumah tersebut di sulap menjadi tempat pernikahan Cahaya dan Reyhan.
"Akad nikah akan segera di mulai.Pengantin wanita ada dimana?" tanya pak penghulu yang kini duduk berhadapan dengan pengantin pria.
"Tunggu bentar ya, Pak!" ucap Ratna lalu mendorong kursi roda dengan mengunakan kedua tangannya lalu mendekati ibunya yang lagi asyik berbincang dengan tamu undangan." Bu, tolong panggil Cahaya di kamarnya!"
"Bentar ya! Aku panggil dulu pengantin wanita di kamar," Sari berpamitan pada tamu undangan.
Ia masuk ke kamar Cahaya, ia justru melihat anak tirinya itu sedang menangis.
"Hapus air matamu! Tidak ada gunanya kamu menangis.Seharusnya kamu bersyukur punya saudara tiri seperti anak saya yang baik hati mau menikahkan suaminya dengan dirimu."
Tanpa mengucapkan satu katapun, Cahaya langsung menghapus air matanya.Ia memilih diam dari pada meladeni ibu tirinya yang selalu mengucapkan kata-kata pedas yang akan menyakiti hatinya.Entah kenapa Sari tidak pernah menyayangi dirinya.Apa karena ia hanya anak tiri?
"Tumben, anak ini diam!Biasanya ia banyak bicara.Tapi ya sudahlah, mungkin sekarang ia ingin menjadi anak yang patuh," batinnya.
Cahaya bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan keluar ke arah pintu.Sari melihat itu langsung menyusul Cahaya keluar dari kamar.
"Cahaya, tunggu!"
Pandangan semua orang tertuju pada Cahaya hingga wanita itu tertunduk malu.Ia terus kepikiran apa yang akan di pikirkan tamu undangan tentang pernikahan dirinya dan kakak iparnya.
Sementara Sari menuntun Cahaya duduk di samping Reyhan.Setelah itu,ia kembali duduk di samping para tamu undangan.
"Besar sekali ya hati anak ibu menikahkan suaminya dengan adik tirinya," ucap salah satu tamu undangan yang memuji kebesaran hati Ratna.
"Ah ...ibu ini bisa saja memuji anak saya.Tapi anak saya Ratna itu sering memergoki adik tirinya berduaan dengan suaminya.Oleh sebab itu ia membiarkan mereka menikah," hasut Sari
Dengan sengaja menghasut tamu undangan dengan mengarang cerita bohong supaya nama Cahaya terlihat jelek di mata tamu undangan.
"Tunggu dulu!Bukankah Cahaya begitu baik terhadap Ratna? Sampai ia rela berhenti kuliah demi merawat anak ibu yang lumpuh itu," ucap Seorang ibu yang masih membela Cahaya.
"Tapi kenyataanya tidak seperti itu, Bu.Ia merawat Ratna ada maunya saja supaya bisa lebih dekat suami anak saya," jawab Sari yang kembali berbohong.
Tamu undangan mulai terhasut oleh ucapan Sari.
"Apa benar, Cahaya seperti itu?"
"Mana mungkin aku berbohong pada kalian semua." Sari mencoba meyakinkan kembali tamu undangan kalau perkataannya itu benar apa adanya walaupun kenyataannya tidak.
Saking asyik ia berbincang sampai tidak menyadari pengantin pria telah selesai mengucapkan ijab Kabul.
"Bagaimana saksi? Sah...
"Sah..."
Reyhan dan Cahaya telah Sah menjadi suami istri.
Pak penghulu meminta pengantin wanita mencium tangan suaminya begitu pula dengan pengantin pria mencium kening istrinya.Namun, Cahaya terlihat canggung sampai tangannya gemetaran hingga wanita paruh baya bangkit dari tempat duduknya lalu meraih tangan Cahaya ke tangan Reyhan.
"Tidak perlu malu.Dia itu suami kamu sekarang!" pinta Soya ibunda dari Reyhan.
Dengan berat hati Cahaya mencium tangan Reyhan walaupun tak menginginkan hal tersebut.Ia masih sulit menerima Reyhan sebagai suaminya tapi wanita itu mencoba menghargai Soya yang sekarang menjadi ibu mertuanya.
"Sekarang giliran kamu, Reyhan! Cium kening istrimu!" pinta Soya pada putranya.
Bukan pria itu tak mau mencium kening Cahaya hanya saja ia menjaga perasaan Ratna yang kini terus menatap ke arahnya.
Namun, melihat Ratna yang menganggukkan kepala yang artinya ia setuju kalau Reyhan mencium Cahaya.
Kemudian Reyhan mencium kening Cahaya membuat tamu undangan bertepuk tangan sambil tersenyum.
Hancur sudah perasaan Ratna melihat suaminya mencium kening Cahaya.Tapi ia tidak boleh egois karena bagaimanapun Cahaya sudah menjadi istri suaminya.
Mungkin orang menganggap Ratna yang menginginkan pernikahan Reyhan dan Cahaya.Padahal tidak seperti itu karena wanita lumpuh itu hanya mengikuti keinginan ibu mertuanya untuk menikahkan Reyhan dengan Cahaya.
Keinginan sang mertua tentu saja membuat hati Ratna hancur.Siapa sih wanita yang ingin di madu?Apa lagi dengan adik tirinya sendiri.Tapi orang lain tidak mengetahui itu semua karena ibu mertuanya menginginkan dirinya tutup mulut hingga Ratna hanya bisa memendam itu sendiri.
Setelah ijab kabul, para tamu undangan menyantap hidangan yang telah di siapkan.
Cahaya yang duduk di atas pelaminan tidak nyaman berada di samping Reyhan.Hatinya terasa sesek karena mencoba menahan air matanya untuk tidak menangis.Namun, percuma juga ia menangis karena tidak ada yang akan peduli dengan perasaannya karena semua orang hanya tersenyum bahagia saat hatinya terluka seperti serpihan kaca yang tidak bisa di satu kembali karena ia menikah dengan pria yang tidak ia cintai.
Sebenarnya Cahaya sempat berpikir mau kabur dari rumah karena tak ingin menikah dengan Reyhan.Tapi niatnya itu tidak ia lakukan saat mengikat keadaan Ratna yang lagi lumpuh.Ia berada di situasi yang sangat sulit untuk memilih jalan hidupnya karena sangat menyayangi kakak tirinya.Oleh karena itu, ia tidak ada pilihan selain menikah dengan Reyhan.
Jika dirinya dan Reyhan sudah sah menjadi suami istri yang artinya mareka akan melakukan namanya malam pertama.
"Tidak...!" Cahaya berteriak saat membayangkan dirinya akan melakukan malam pertama dengan Reyhan.Padahal kesucian yang selalu di jaga selama ini hanya ingin memberikan pada pria yang ia cintai setelah menikah.Tapi sebaliknya ia justru menikah dengan pria yang tidak ia cintai.
Apa itu artinya ia akan memberikan kesuciannya pada Reyhan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Akbar Razaq
sebenarnya kau saja yg cari masalah Cahaya.
sudah setuju juga menikah meski dipaksa.
Lagian klo kamu beneran sayang kamu gak akan keberatan melihat sdh begitu jauh kamu berbuat baik sampe ninggalin kulaih.
Kakakmu bukqn sebatqng kara ada ibu kandungnya dan ada suaminya yg harusnya bertanggungjawab penuh pd istrinya,
besarnya sayangmu itu salah karena sampe mengabaikan diri sendiri.
2025-05-19
0
Okto Mulya D.
Ternyata baik Ratna dan Cahaya, sama-sama tersakiti..
2024-08-19
0
nowitsrain
Ya kamu teh nyari penyakit buat diri sendiri, Ratna. Mana bakal liat tiap hari Cahaya sama Reyhan
2024-07-27
0