Kenyataan pahit

" Permisi mbak,apa saya bisa bertemu dengan pak Adrian Wiguna?" tanya Anisa kepada resepsionis di kantor tersebut.

Belum sempat resepsionis itu berbicara Adrian sudah muncul dari dalam lift dan resepsionis itu pun menatap ke arah Adrian.

" mbak" ucap Anisa yang kemudian Anisa pun melihat kemana arah pandangan resepsionis itu dan ternyata ke arah orang yang sedang di cari nya,tanpa permisi pada resepsionis itu Anisa langsung mengejar Adrian yang hendak pergi keluar bersama asisten nya yang bernama Gustav.

" Mas Adrian tunggu..mas..mas Adrian." Anisa berlari sambil memanggil nama Adrian,dia tidak peduli banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan aneh.

" Anisa.." lirih Adrian namun masih bisa terdengar oleh asistennya yang berada di sampingnya.

" Mas..kita harus bicara." ucap Anisa setelah tiba di hadapan Adrian.

" Anisa bagaimana kamu bisa tau kantor saya?" tanya Adrian dengan tatapan yang sulit di artikan.

" itu ga penting mas,yang penting kita harus bicara sekarang juga." ucap Anisa dengan wajah serius.

Karena merasa ada banyak karyawan yang menatap ke arahnya Adrian pun memutuskan untuk mengajak Anisa berbicara di tempat lain, kemudian dia menyuruh asistennya itu untuk mengantarkan mereka ke sebuah kafe yang dekat dengan hotel dimana dia akan meeting siang ini, beruntung Adrian masih punya waktu beberapa menit lagi.

Setelah tiba di sebuah kafe Adrian meminta sang asisten untuk menunggu di mobil sementara ia dan Anisa masuk ke dalam kafe tersebut.

" Anisa..kamu ngapain datang ke kantor ku? " tanya Adrian dengan sedikit marah,setelah mereka duduk di salah satu meja yang ada di sana.

Belum sempat Anisa menjawab ada seorang pelayan yang memberikan buku menu makanan kepada mereka,dan akhirnya mereka berdua hanya memesan minuman.

" Ada hal penting yang ingin aku bicarakan pada mas Adrian." ucap Anisa setelah pelayan kafe itu pergi.

" katakan lah,waktu ku tidak lama." ucap Adrian dengan sikap yang tak sebaik dulu ketika berusaha terus mengejar cinta Anisa.

" Aku...aku hamil mas"

" APA????" teriak Adrian dengan nada sedikit marah.

" Anisa..aku..aku tidak bisa menikahi mu,gugurkan kandungan mu Anisa." ucap Adrian dengan wajah yang pucat karena dia takut semua ini akan sampai di telinga sang istri.

" Ta..tapi kenapa mas? Kenapa mas Adrian tidak bisa menikahi ku,bukan kah mas berjanji akan mencintai aku selamanya,kenapa sekarang mas berubah,kenapa mas? " Anisa berucap dengan nada yang sedikit meninggi dan sambil menangis.

" Anisa tenang,kamu jangan seperti ini,malu di lihat orang lain." ucap Adrian dengan suara pelan.

" Aku tidak peduli mas,kamu harus bertanggung jawab." ucap Anisa lagi.

" Ok..ok tapi jangan seperti ini,kita cari tempat lain,ayo.." kemudian Adrian pun menarik tangan Kamila untuk keluar dari kafe tersebut, karena di kafe tersebut sudah banyak orang yang menatap aneh ke arah mereka berdua.Tanpa Adrian ketahui ada orang yang mengenalnya terus memperhatikan percakapannya tadi bersama Anisa bahkan orang itu mengambil video ketika Adrian dan Anisa sedang berbicara tadi.

*

" TING"

Tanda ada chat yang masuk ke ponselnya,lalu Cintya pun langsung mengambil ponselnya dan membuka chat tersebut.

" Siska? kirim video apa sih dia." monolog Cintya lalu membuka video tersebut.

Cintya terlihat membelalakkan matanya melihat video yang baru saja di kirim oleh sahabatnya, nafasnya memburu menahan amarah yang ingin segera ia lampiaskan karena di dalam video itu begitu jelas percakapan antara Adrian dengan Anisa.

Tanpa pikir panjang Cintya pun langsung menelpon Siska untuk memastikan kebenaran dari video tersebut.

" Halo..Cin.."

" Dimana kamu lihat mas Adrian dengan cewek pelakor itu? " tanya Cintya dengan penuh amarah.

" Di kafe bintang Cin,sorry Cin bukan maksud ku mengadu domba kamu sama suami kamu,tapi.." ucap Siska.

" Iya Sis,aku ga nyalahin kamu,makasih atas infonya." Lalu Cintya pun menutup telponnya secara sepihak.

" Awas kamu mas,ga ada seorang pun yang bisa merebut kamu dari aku mas." monolog Cintya sambil mengepalkan kedua tangannya.

*

" Rasain kamu Cintya,laki laki yang selalu kamu banggakan itu malah selingkuh di belakang mu." monolog Siska mencibir Cintya sambil tersenyum menyeringai.

*

Adrian pun membawa Anisa ke tepi pantai yang lumayan sepi dari pengunjung sehingga mereka bisa leluasa untuk berbicara,Adrian tadi menyuruh Gustav untuk kembali ke kantor naik taxi dan membatalkan semua meeting hari ini karena dia ada keperluan mendesak tak lupa dia pun mewanti-wanti asisten nya itu agar tutup mulut mengenai dirinya yang pergi bersama Anisa.

" Anisa dengarkan aku,aku tidak bisa menikahi mu,aku akan beri berapapun uang yang kamu mau,asal kamu gugurkan kandungan mu." ucap Adrian dengan wajah yang serius sambil kedua tangannya memegang bahu Anisa.

" Ternyata kamu ga sebaik yang aku kira mas,ternyata kamu ga lebih dari seorang bajingan.hiks...hiks..aku menyesal telah mengenal laki laki seperti mu mas,AKU MENYESAL..." teriak Anisa meluapkan seluruh amarahnya lalu dia pergi meninggalkan Adrian,namun Adrian pun mengejarnya,lalu Adrian pun memeluk paksa Anisa dari belakang.

" LEPASIN AKU MAS, LEPASIN..." teriak Anisa sambil terus memberontak.

" Anisa dengarkan aku dulu Anisa,Ok..aku akan menikahi kamu tapi kita menikah secara diam diam." ucap Adrian sambil menatap kedua bola mata indah milik Anisa yang kini basah berlinang air mata.

" kenapa? Kenapa harus secara diam-diam mas? ' tanya Anisa yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Adrian.

" Karena... karena aku sudah memiliki istri dan anak." jawab Adrian.

Bagaikan di sambar petir, seketika hati Anisa terasa remuk, pernyataan Adrian yang memiliki istri dan anak membuat tubuhnya lemas seperti jelly,ia tidak mampu berdiri sehingga tubuhnya luruh ke pasir pantai,Anisa pun menangis sejadi-jadinya,dia menyesali semua yang telah terjadi pada dirinya,

" Anisa..kamu ga apa-apa kan? Anisa aku akan berlaku adil pada kamu dan istri ku." ucap Adrian sambil menggenggam kedua tangan Anisa.Kemudian Anisa pun menepisnya.

" Jadi selama ini kamu bohongin aku mas,kamu benar benar jahat mas,kamu bukan cuma jahat sama aku tapi kamu juga jahat sama istri dan anak kamu mas" ucap Anisa sambil terisak-isak.

" Iya..aku sadari aku memang salah aku khilaf Anisa,maafkan aku.Kita bisa menikah siri diam diam,asal kamu tutup mulut pada semua orang tentang pernikahan kita." ucap Adrian yang sama sekali tak memperlihatkan wajah menyesalnya.

" Semudah itu kamu minta maaf mas,dan semudah itu kamu mengatur ku untuk menikah siri diam diam dengan mu,KAMU TIDAK MIKIR BAGAIMANA PERASAAN KU MAS, BAGAIMANA PERASAAN ORANG TUA KU? KAMU GA MIKIR KE ARAH SITU MAS." Anisa pun meluapkan semua amarah nya terhadap Adrian lalu dia pergi dengan berlari meninggalkan Adrian dan langsung menyetop taxi yang lewat agar segera membawanya pergi.

" Anisa...Anisa tunggu." Adrian mengejar taxi yang di tumpangi oleh Anisa dengan nafas yang memburu namun taxi itu terus melaju dengan cepat.

Adrian tak punya pilihan lain selain memberikan ruang untuk Anisa berpikir, setidaknya Anisa tidak akan mendatanginya ke kediaman keluarga Adi jaya karena dia tau persis Anisa gadis baik baik yang tidak mungkin menghancurkan rumah tangganya bersama Cintya Adi jaya.Adrian pun pulang ke rumahnya yang lebih tepatnya rumah milik mertuanya,ya rumah megah yang di tinggali nya bersama istri dan anak nya itu adalah rumah mertuanya Arga Adi jaya seorang pengusaha sukses dan terkenal di seluruh Indonesia juga mancanegara.Adrian pun kini menjadi CEO di salah satu perusahaan milik keluarga Adi jaya karena dia merupakan suami dari Cintya Adi jaya anak sulung pak Arga Adi jaya dan Bu Silvia Adi jaya,ada satu anak lagi dari keluarga Adi jaya yakni adik dari Cintya Adi jaya yaitu Samudera Adi jaya yang saat ini sedang menyelesaikan kuliahnya di Inggris.

*

Adrian sampai di kediaman Adi jaya pukul sepuluh malam,dia langsung berjalan menuju ke kamarnya bersama Cintya,dia pikir seluruh penghuni rumah itu sudah tertidur termasuk Cintya sang istri karena ketika tiba di depan pun yang membukakan pintu rumahnya adalah bi Marni salah satu ART di rumah tersebut.

" CEKLEK"

" PLAK" sebuah tamparan mendarat di pipi Adrian, Adrian pun terkejut dengan tamparan yang di berikan oleh sang istri secara tiba-tiba,dia langsung menatap heran ke arah sang istri.

" Apa maksud kamu, tiba-tiba menampar ku?" tanya Adrian dengan raut wajah kebingungan.

" Kamu tanya aku mas? TANYA DIRI KAMU SENDIRI,PUNYA SALAH APA KAMU SAMA AKU,APA YANG KAMU SEMBUNYIKAN DARI AKU???" teriak Cintya dengan menggebu-gebu, beruntung kamar mereka kedap suara,sehingga tidak akan ada anggota keluarga lain yang mendengar pertengkaran mereka.

" Apa maksud kamu,aku tidak mengerti Cintya." ucap Adrian yang masih belum tau apa alasan istrinya itu marah marah kepadanya.

" Ini apa? INI APA MAS???" Cintya pun memberikan ponselnya yang memutar video dirinya dan Anisa yang sedang berbicara serius di kafe tadi siang.

" Da..dari mana kamu dapat video itu? Aku bisa jelasin semuanya sayang,kamu...kamu tenang dulu ya." Adrian pun berkata dengan terbata bata karena dia takut Cintya akan menceraikan nya dan akhirnya dia akan hidup susah,dan itu hal yang tidak pernah dia inginkan,karena kekayaan, jabatan,semua yang dia miliki,dia dapatkan dari keluarga Adi jaya.

" Katakan dimana rumah perempuan jalang itu? KATAKAN DIMANA RUMAH PELAKOR ITU? "

* BERSAMBUNG*

Terpopuler

Comments

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

asatga

2024-05-28

1

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

dasar Adrian
maunya apa kalau ga mau tanggung jawab?

2024-05-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!